** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Surat Jembatan Sembilan: KAU DENGARKAH? ADA GEMERCIK AIR SEGAR DI SUARA ITU! 1. Grup Paduan Suara Akapela MARANATHA dari Universitas Kristen Maranatha Bandung, Indonesia, kembali datang ke Paris. Grup Maranatha,termasuk salah satu dari 20 grup paduan suara akapela terbaik universitas di dunia.Rombongan akapela yang terdiri dari 30an anak-anak muda tampan dan cantik ini selalu datang pada musim panas ke ibukota Prancis setelah mengikuti lomba dan mengadakan pertunjukan di berbagai negeri Eropa Barat seperti Austria, Jerman dan Negeri Belanda. Malam tanggal 26 Juli 2006 kemarin, bertempat di Kapel [la chapelle] des Missions Etrangères de Paris [128 rue du Bac],75007 Paris, mereka mengadakan pertunjukan sebelum keesokannya kembali melanjutkan perjalanan pulang ke tanahair. Pertunjukan yang memukau hadirin memenuhi ruangan kapel ini disponsori oleh KBRI Paris bekerjasama dengan Les Missions des Etrangères de Paris, yang juga menampung beberapa rokhaniwan Katolik Indonesia yang sedang melakukan studi lanjut di Paris. Dari jam 20:00 sampai dengan 21:30 secara non stop, grup paduan suara akapela Maranatha di bawah pimpinan komponis Budi Santoso Yohannes telah memperdengarkan 21 lagu, ditutup dengan lagu dari Aceh sebagai perpisahan dan sampai jumpa kembali di musim panas depan. Dari KBRI Paris, hadir Atase Pers sedangkan Dubes sendiri tidak nampak muncul. Mungkin karena kesibukan luar biasa. Ketidakhadiran Dubes, sementara pergelaran disponsori oleh Kedubes, melayangkan ingatanku akan A.Silalahi, mantan Dubes Republik Indonesia untuk Paris. Untuk mendorong dan menyemangati para warga Indonesia di Paris, jika tidak sangat terhalang, beliau selalu hadir di berbagai kegiatan. Demikian juga yang dilakukan oleh Kuasa Usaha Lucia Rustam yang menggantinya sebelum Dubes sekarang tiba.Pada kesempatan begini, Dubes A.Silalahi dan Bu Lucia Rustam dengan ramah berbincang dengan para warga. Menanyakan dan mendengarkan permasalahan-permasalahan mereka.Terkesan padaku bahwa diplomasi A.Silalahi dan Bu Lucia Rustam sebagai suatu diplomasi yang menyandarkan diri dan mengerahkan potensi yang dipendam oleh para warga dan pencinta Republik Indonesia di mana mereka sedang bertugas. Secara sederhana diplomasi tanpa diskriminasi begini kusebut sebagai diplomasi merakyat.Diplomasi republiken dan berkindonesiaan. Aku juga jadinya terkenang akan peran aktif dan berprakarsa Atase Pers Indonesia pada masa Dubes A. Silalahi, Mbak Juli Mumpuni -- seorang yang sangat bangga dan bersolidaritas dengan orang-orang satu alma mater: Gadjah Mada. Bukan solidaritas dan kebanggaan alma mater ini yang kugarisbawahi tapi prakarsa dan aktivitasnya yang tak kenal lelah. Sejauh apa pun kegiatan diselenggarakan, asal mengenai Indonesia, Mbak Mumpuni selalu berusaha hadir. Menyadari keterbatasan tenaga fisik manusia, sering ia kuingatkan agar ia tidak memforsir diri. "Mbak, sesungguhnya kau layak jadi Dubes Indonesia", demikian kuungkapkan harapan dan perasaanku sendiri kepada Mbak Mumpuni, sekaligus sebagai penghormatan kepada mbakyu yang diplomat ini. Andaikan ia bukan diplomat, pasti kakiku akan ia tendang. Ia hanya mengucapkan "terimakasih" menjawab kata-kata yang kuucapkan dengan tulus. Tapi tidakkah "the right man in the right place" merupakan suatu prinsip dalam memilih dan menempatkan seseorang mewakili Republik dan Indonesia? Dalam prinsip "the right man in the right place" ini, kukira tentu saja prinsip-prinsip republiken dan berkeindonesiaan merupakan patokan utama dan pertama-tama, selama kita menyebut diri Republik Indonesia dan jika kita tidak mau disebut dan dinilai telah membelakangi rangkaian nilai yang tertuang dalam kata republik dan Indonesia itu. Tapi aku pun sadar bahwa antara harapan dan kenyataan sering ada jarak besar.Hanya saja jarak tidak pernah menggelapkan mimpiku. Dalam hal ini aku sadar benar bahwa seperti kata Aristoteles [384 BC-322 BC]:"Politics has less to do with where you live than where your heart is" dan "man is by nature a political animal" atau seperti dikatakan oleh Mao Zedong [1893-1976] : "Politics is war without bloodshed while war is politics with bloodshed". Demikian pun halnya, dengan pemilihan dan penempatan seseorang diplomat, apalagi orang pertama, tentu saja tidak lepas dari politik anutan pemegang dominan kekuasaan. Prinsip "The right man in the right place" akhirnya ditentukan oleh kepentingan pemegang kekuasaan.Sehingga tidak mengherankan jika prinsip republiken dan berkindonesiaan tidak senantiasa menempati papan pertama. Politik pun akhirnya merupakan hasil dari suatu imbangan kekuatan nyata pada saat tertentu. Karena itu ada politik sebagai ilmu, ada pula politik sebagai realita.Yang dilaksanakan. Di kenyataan kita dituntut untuk sanggup bergumul.Bertarung! Grup paduan suara akapela Maranatha, memulai acaranya tanpa introduksi kepada hadirin tentang apa-siapa Grup Maranatha. Tapi barangkali brosur A4 yang disebarkan ke hadirin, sudah dipandang sebagai suatu introduksi oleh sponsor.Walau pun introduksi lisan akan mempunyai dampak psikhologis, makna penghargaan, budaya dan politik tersendiri lagi. Menurut brosur dalam bahasa Perancis ini, Maranatha didirikan pada tahun 1983 di Universitas Kristen Maranatha di Bandung, dan merupakan salah satu grup paduan suara terbaik di Indonesia sekarang. Untuk apa, mengapa dan bagaimana ia didirikan, siapa yang mendirikan dsb... sama sekali tak ada penjelasan lebih jauh yang bisa didapatkan dari brosur. Hanya dikatakan bahwa karena mutu grup, maka ia bisa menempatkan diri di papan teratas dalam berbagai perlombaan seperti Festival Paduan Suara yang diorganisir pada 2004 oleh Institut Tekhnologi Bandung [ITB]. Pada Festival Internasional Musik de Rhodes ke-7 yang diselenggarakan di Yunani, Juli 2005, Maranatha berhasil meraih dua medali emas dan dua hadiah pertama untuk kategori campuran dan perempuan. Menurut MURI [yang di Indonesia, setara dengan Guiness Books de records], paduan suara akapela Maranatha, telah memecahkan rekor terlama dari segi waktu, dalam sejarah musik Indonesia. Maranatha secara non-stop [tanpa jeda] telah menginterpreasikan lagu-lagu Natal selama 5:32:22 jam. Paris, Juli 2006. ---------------- JJ. Kusni [Bersambung...] Keterangan foto: Grup Paduan Suara KBRI Paris, di mana terdapat juga anggota koperasi Restoran Indonesia Paris.Hal yang tidak terbayangkan terjadi pada masa Orba. Foto ini diambil pada saat merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2004 di Wisma Duta, Boulevard Bineau, 92200 Neully-sur-Seine [Dok. Jelitheng & JJK]. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **