** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Mawar Merah Café Bandar: "IMRE KERTESZ DAN BEBERAPA PENDAPATNYA TENTANG SASTRA. [1] Musim gugur tahun 2002 lalu Akademi Stockholm telah menganugerahkan kepada Imre Kertész Hadiah Nobel atas karya-karya sastra pengarang Hongaria ini. Sebelum hadiah ini diberikan kepadanya, di Perancis, karya-karya Kertész pertama-tama diterbitkan oleh Penerbit 'Les Editions Acted Sud' yang mengkhususkan diri memperkenalkan karya-karya luar negeri ke publik Perancis. Pada Hari Sastra Indonesia di Paris, dua tahun lalu, direktur utama 'L'Editions Acted Sud' juga turut memberikan andil berupa sebuah sambutan mengenai hubungan sastra antara Indonesia dan Perancis. Musim semi tahun ini , ruang-ruang bioskop Perancis akan di isi antara lain dengan filem berdasarkan karya Imre Kertész : 'Etre Sans Destin' [Fateless], disutradarai Majos Koltai. Imre sendiri terlibat langsung dalam pembuatan filem berdasarkan karya besarnya ini. "Pada mulanya saya tidak tertarik untuk terlibat langsung" ujar Imre [Lihat: Harian La Croix, Paris, 16 Februari 2006]. "Hanya kemudian, ketika saya membaca skenario yang diserahkan kepada saya, saya dapatkan bahwa skenario tersebut telah sepenuhnya menyalahi ide buku saya , terutama dalam hal penggunaan flash back, yang bagi saya merupakan suatu cara mawas diri dengan menggunakan roman. Hal ini merupakan sesuatu sangat hakiki bagi saya. Karena itu saya berkeputusan untuk menulis ulang skenario dengan cara saya, demi mempertahankan ide hakiki roman saya-- dengan kesadaran bahwa antara roman dan filem adalah dua hal yang sangat berbeda". Seperti diketahui, karya-karya Imre terutama berkisar tentang peristiwa holokos yang menimpa orang Yahudi pada masa Perang Dunia II di mana saat masih remaja, Imre sebagai orang Yahudi , turut langsung merasakan pahit-getirnya. Tapi dalam wawancaranya dengan wartawan Harian La Croix, Paris, Nathalie Crom [16 Februari 2006], Imre mengatakan bahwa yang terpenting baginya bukanlah kejadian atau penampilan kejadian, melainkan 'pengalaman intim' yang didapatkan dari kejadian tersebut. Yang ia maksudkan dengan 'pengalaman intim', pengalaman individual itu, yaitu 'jalan yang dipilih oleh seorang anak manuusia, sebuah hati, di hadapan kejadian'. Di hadapan kejadian-kejadian dashyat seperti holokos atau Tragedi September 1965, anak manusia ditanyai oleh perisitiwa harus bersikap bagaimana. Dan sikap ini bersifat pribadi dan sangat mendasar. Ada yang menjual teman, ada yang menjadi tukang tunjuk, ada teguh tak bergeming pada prinsip yang dipilihnya. Pilihan pribadi beginilah saya kira yang dimaksudkan dengan 'pengalaman intim' oleh Imre, sebagai hasil saringan peristiwa. Artinya, yang diolah oleh Imre adalah masalah manusia yang paling dalam sehingga ketika ia berbicara tentang holokos, ia sebenarnya berbicara tentang manusia sebagai inti. Oleh karena itu ia mengatakan bahwa "holokos adalah sebuah pengalaman universal". Barangkali 'cara' ini bisa disebut juga sebagai ' jalan' atau 'proses penciptaan Imre Kertész'. Hal ini lebih digarisbawahi lagi oleh Imre ketika menjawab Nathalie Crom yang bertanya 'mengapa ia tidak menulis kesaksian biografis saja': 'Memang benar bahwa saya telah hidup di bawah berbagai macam diktatur: mula-mula Nazisme, kemudian Stalinisme , lalu sosialisme. Karenanya itu saya mengentak watak terdalam dari kediktaturan. Pikiran-pikiran diktaturial ini, ditambah oleh bacaan-bacaan saya mengenai Auschwitz serta kenangan pribadi selama berada di dalam kamp konsentrasi Nazi telah menyediakan bahan-bahan tulisan bagi saya, antara lain saya tuangkan dalam roman 'Etre Sans Destin' [Faitless]. Tapi saya tidak ingin berhenti pada kenyataan dan bahan mentah. Saya mau menciptakan sebuah sejarah yang saya harapkan bisa menjadi sejenis paradigma yang mempunyai rasa dan pandangan terhadap kejadian demi kejadian berbagai tahap pada dekonstruksi tokoh -- tahap-tahap yang bisa kita dapatkan pada berbagai kesaksian orang mengenai Auschwitz. Saya ingin mengkonstruksi sejarah ini. Dan dalam usaha ini saya mendapatkan pada 'stasiun-stasiun Kasih Sayang Kristus' [stations de la Passion du Christ]'. Tapi berbarengan dengan itu, saya juga menyelami langsung masa silam, untuk menemukan sensasi-sensasi dan pemahaman atas kejadian demi kejadian seperti yang saya alami pada masa remaja. Dalam hal ini saya tidak melihat ke hari esok tapi sebaliknya kembali ke masa-masa silam yang sungguh-sungguh jauh". Kata-kata kunci dalam pernyataan ini, saya kira terletak pada "menemukan sensasi-sensasi dan pemlahaman atas kejadian". Kejadian demi kejadian berfungsi pintu terbuka untuk menjelajah padang makna bersifat universal yang hendak diburu oleh Imre Kertész. Makna universal inilah yang ia angkat berdasarkan bahan mentah berupa kejadian demi kejadian sehingga dengan demikian dalam pandangannya sebagai sastrawan ia mencoba 'menciptakan atau menemukan suatu sejarah [inventer une histoire] bagaikan suatu paradigma' yang manusiawi, yang punya rasa dan pikir, tertuang melalui tokoh. Merenungi pernyataan ini, terlintas pertanyaan pada diri saya: Mungkinkah metode 'inventer une histoire' ini diterapkan dalam melihat tragedi demi tragedi yang menimpa tanahair kita dan mengangkatnya dalam karya seni? Terkesan pada saya bahwa 'metode Imre Kertesz' ini bukanlah merupakan suatu penghakiman [judgement] salah benar, tapi ia mencari hakekat terdalam dari kejadian. Hakekat yang disebutnya sebagai 'paradigma' kejadian dan sejarah yang ia temukan [inventer]. Karena itu ia menelusuri kejadian demi kejadian sampai ke tempat-tempat yang sangat jauh di belakang. Apakah hal 'inventer une histoire' ini bisa mempunyai pengertian setara dengan konsep 'avant-garde'? Paris, Februari 2006. ---------------------------- JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **