[nasional_list] [ppiindia] intermezzo: Meningkatnya gangguan psikologi

  • From: Sandy Dwiyono <sandydwiyono2004@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx, apakabar@xxxxxxxxxxxxxxx, daarut-tauhid@xxxxxxxxxxxxxxx, tionghoa-net@xxxxxxxxxxxxxxx, humancapital@xxxxxxxxxxxxxxx, fithria@xxxxxxxxx, februan@xxxxxxxxx, masboy04@xxxxxxxxx, budi_math@xxxxxxxxx, jordi762001@xxxxxxxxx, say_s@xxxxxxxxx, amot382002@xxxxxxxxxxxxxx, echo_parikesit@xxxxxxxxx, premiere_rouge@xxxxxxxxxxx, ik_sugiartha@xxxxxxxxx, wyke.wicaksono@xxxxxxxxxxxx, yogix_icarus@xxxxxxxxx, dsuzabar@xxxxxxxxx, fajar_tyo@xxxxxxxxx, rain_far@xxxxxxxxx, hamonangan97@xxxxxxxxx, fishingsunday@xxxxxxxxx, bayu.mahendro@xxxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 9 Feb 2005 01:50:41 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **



09.02.2005

Meningkatnya gangguan psikologi

(Sigmund Freud sebagai Bapak psikologi)

Masalah psikologi bahkan di negara semaju Jerman, tetap merupakan tema yang 
tabu dibicarakan. Padahal gangguan psikis semacam itu telah melanda hampir 50 
persen populasi.

Bahkan organisasi kesehatan dunia-WHO, dalam model kesehatan yang dibuat sampai 
tahun 2020 meramalkan, gangguan psikis berupa depresi akan menjadi penyakit 
pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung. Paling tidak WHO meramalkan, 
stress atau depresi akan menjadi 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian 
atau menurun drastisnya kualitas kesehatan masyarakat. Akan tetapi, berbagai 
mitos yang keliru, menyebabkan gangguan psikologi semacam itu, tetap sulit 
dibicarakan secara terbuka.

Masih banyak orang di negara maju, yang menganggap penyakit gangguan psikis 
sebagai kelemahan. Tidak banyak yang berani mengakui, mereka sebenarnya 
memiliki masalah yang tidak dapat dipecahkannya sendirian. Namun di sisi 
lainnya, mencari pakar yang tepat untuk membantu mengobati gangguan psikis ini, 
pun ibaratnya bermain lotre. Karenanya, sejumlah pakar psikologi menuntut, 
ditetapkannya kriteria yang jelas bagi pasien dan penolong yang profesional.

Prof. Dr. Jürgen Margraf dari bagian psikologi klinik dan psikoterapi 
Universitas Basel di Swiss, menyebutkan, untuk diagnose adanya gangguan 
psikologi, paling tidak terdapat empat kriteria sebagai acuan. Pertama, apakah 
terasa ada gangguan? Kedua, apakah hal itu menyebabkan dampak negatif, baik 
dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan? Ketiga, apakah kita masih dapat 
mengendalikan gangguan tsb? Dan keempat, apakah reaksi kita masih dalam tahapan 
wajar? Jika terasa ada gangguan yang menimbulkan dampak negatif dan sulit 
dipecahkan sendiri, apalagi jika reaksi sudah tidak wajar lagi, itu artinya 
kita sudah memerlukan bantuan dokter atau pakar psikologi.

Faktor pemicu

Terutama di negara maju dimana perubahan terjadi amat cepat, gejala stress juga 
menjadi fenomena umum. Prof. Margraf mengibaratkan, penyakitnya bukan hanya 
seperti pilek yang gampang sembuh tetapi sudah menjadi penyakit akut yang 
membutuhkan perawatan serius. Seringkali penderita gangguan psikologi 
menunjukkan gejala dengan sakit fisik, namun setelah berulang kali pergi ke 
dokter, bukan hanya satu tetapi berganti-ganti dokter ternyata penyakitnya 
tidak kunjung sembuh.

Prof. Margraf mengatakan, pergi ke dokter jika ada gejala gangguan sudah 
merupakan langkah yang tepat. Tetapi, jika gejala keluhan sakit fisik tidak 
sembuh-sembuh berarti terdapat penyebab psikologis. Untuk kasus semacam itu, 
para dokter memang tidak mendapat pendidikan khusus. Karenanya, Margraf 
kemudian membuat semacam daftar pertanyaan standar untuk pasien-pasien yang 
mengeluh sakit tetapi secara medis tidak ditemukan penyebabnya. Dengan daftar 
pertanyaan itu, para dokter dapat mengenali sekitar 90 persen pasiennya yang 
memerlukan bantuan psikolog atau psikiater.

Walaupun gejalanya secara akurat dapat dikenali, namun terapi gangguan 
psikologi bukanlah soal mudah. Sebelumnya berdasarkan teori bapak psikologi 
Sigmund Freud, penyebab gangguan psikologi hampir semuanya faktor sosial, 
misalnya masa kanak-kanak yang buruk atau lingkungan yang jahat. Namun sekarang 
diketahui, penyebabnya ternyata kebanyakan faktor biologis. Buktinya, jumlah 
penderita Schizofrenia atau kepribadian terbelah, sama banyaknya baik di negara 
maju yang faktor sosialnya bagus dengan di negara miskin yang faktor sosialnya 
buruk. 

Perubahan sosial

Akan tetapi juga diakui bahwa perubahan sosial, kini memainkan peranan besar 
bagi munculnya gangguan psikologi. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, 
dalam satu dekade terakhir jumlah kasus gangguan psikologi meningkat tajam 
apabila dibandingkan dengan kasus di tahun 50-an. Pemicunya adalah perubahan 
sosial yang amat cepat, meningkatnya ancaman serta semakin longgarnya hubungan 
sosial, seperti semakin banyak orang yang tidak menikah, dan semakin seringnya 
terjadi perceraian. Dalam masyarakat yang berubah cepat, jumlah penderita fobia 
atau ketakutan tidak beralasan secara otomatis semakin meningkat.

Yang masih menjadi masalah dalam penyembuhan gangguan psikologi adalah semakin 
terspesialisasinya masalah. Mirip dengan di dunia medis, kini pakar psikologi 
tidak lagi seperti jamannya Freud, dimana seorang pakar dapat menangani semua 
gangguan. Akan tetapi setiap pakar sudah harus memilah, manakan yang merupakan 
bidang keahliannya. Ada pakar terapi psiko-dinamis yang lebih banyak berkaitan 
dengan psiko-analisa klasik, ada pakar terapi tingkah laku, pakar gangguan 
bicara atau juga pakar terapi sistemik. Tetapi jangan dilupakan bahwa gangguan 
psikologi, juga dipandang sebagai gangguan biologis sehingga peranan dokter 
juga harus diperhitungkan.

Terapi obat

Para peneliti dari rumah sakit Universitas Schleswig-Holstein di Lübeck Jerman 
telah membuktikan, para penderita gangguan psikologi berupa fobia akan 
ketularan penyakit, dengan gejala neurotik mencuci tangan terus menerus dapat 
diringankan gejalanya dengan terapi obat-obatan. Tim peneliti yang dipimpin 
Prof. Fritz Hohagen mengukur kadar serotonin, yakni unsur pembawa pesan di 
dalam otak pada pasien yang diberi terapi obat-obatan. Meningkatnya kadar 
serotonin, ternyata menekan gejala neurotik pada pasien yang diteliti. Dengan 
itu, untuk pertama kalinya para peneliti membuktikan, pengobatan gangguan 
psikologi juga berdampak pada sistem saraf pada otak.

Seiring dengan meningkatnya gejala gangguan psikologi pada masyarakat modern, 
pengetahuan di bidang tsb juga maju pesat. Namun demikian, tetap saja mayoritas 
penderita gangguan psikologi merasa malu, enggan, atau tidak tahu harus berobat 
kemana. Selain itu, banyak yang mengaku sebagai pakar terapi psikologi, padahal 
dalam kenyataannya mereka justru memperburuk kondisi pasiennya. Sekarang juga 
semakin dimengerti, apa penyebab gangguan psikologi tsb. Jika penyebabnya 
faktor biologis, seperti pada Skizofrenia atau Manic Depressiv berat, hanya 
obat penenang yang dapat membantu. Para pakar terapi psikologi juga harus 
menyadari, hanya gangguan tertentu yang disebabkan faktor lingkungan dan sosial 
yang dapat mereka tangani. Yang lebih repotnya lagi jika ada pakar terapi 
psikologi yang semestinya membutuhkan terapi, tetapi merasa tidak membutuhkan 
terapi.


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] intermezzo: Meningkatnya gangguan psikologi