** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=135956 Urgensi Reformasi Pelayanan Publik Oleh Sri Sugiyati Sabtu, 18 Februari 2006 Selama ini kita berharap, pergeseran paradigma dari sentralistik ke desentralistik serta era keterbukaan dan reformasi memungkinkan kualitas pelayanan publik meningkat. Ternyata, kualitas pelayanan publik masih sangat jauh dari harapan. Kondisi pelayanan publik di Indonesia bahkan cenderung memrihatinkan. Tragisnya, para pengelola negara yang memiliki kompetensi membuat kebijakan publik, justru lebih disibukkan dengan kepentingan masing-masing. Yang menyakitkan, era desentralisasi banyak dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya sehingga wilayah publik menjadi terabaikan. Padahal, hingga saat ini sebagian besar penerimaan dalam negeri nasional masih berasal dari pajak yang tentunya dipungut dari masyarakat. Layak, bila masyarakat menuntut pemerintah memprioritaskan pelayanan secara optimal dengan merespons tuntutan dan kebutuhan mereka. Para birokrat hendaknya menyadari tanggung jawabnya sebagai abdi masyarakat yang mengemban amanah orang banyak. Upaya pemerintah daerah (pemda) meningkatkan pelayanan sebenarnya telah sering dilakukan lewat kegiatan orientasi manajemen kinerja pelayanan bagi para staf dinas atau unit kerja instansi terkait dalam bentuk pelatihan, diskusi atau seminar. Tetapi, keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik tidak berkurang. Ini mengindikasikan para birokrat dan pegawai pemerintah masih belum bisa mengubah konsep pikir tentang pelayanan. Makna akuntabilitas publik masih belum bisa tertanam secara mengakar dalam pola pikir. Antara biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan-pelatihan atau seminar tersebut dengan manfaat langsung yang dapat dinikmati masyarakat, belum sebanding. Sudah banyak sumber daya yang dikeluarkan untuk membahas dan menetapkan sebuah standar pelayanan minimum (SPM). Tetapi, mengapa keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik terus mengemuka, dan mengapa kesenjangan harapan masyarakat masih cukup tinggi? Contohnya, masih kaku dan sangat hirarkisnya prosedur pengurusan perizinan, mulai dari perizinan untuk melakukan penelitian sampai mendirikan usaha mikro, kecil dan menengah. Prosedur perizinan untuk program ini masih sangat kental dengan nuansa birokrasinya. Pada program pelayanan terpadu satu atap, kenyataannya adalah pelayanan terpisah banyak atap. Banyak energi harus dikeluarkan hanya untuk mengurus perizinan ini. Mahasiswa atau peneliti yang mau mencari data ke pemda harus lewat pemprov dan menunggu 2-3 hari di pemprov sebelum diberi surat tembusan ke pemda. Waktu menunggu yang cukup lama, banyaknya pintu layanan yang mesti dilewati, gaya pelayanan pegawai yang diskriminatif dan tidak berperspektif pelanggan, adanya oknum yang menjadi calo atau pembebanan biaya untuk pengurusan hal tertentu (baik legal cost maupun illegal cost), semuanya terasa amat menghambat produktivitas masyarakat. Pengaduan-pengaduan masyarakat ini semestinya segera difasilitasi agar tidak terakumulasi dan menjadi kekecewaan umum. Harus disadari, legitimasi pemerintah terletak pada kepercayaan masyarakat. Keluhan masyarakat muncul karena harapannya terhadap layanan publik tidak terpenuhi sehingga terjadi gap. Di beberapa kota, tingkat kesenjangan harapan atas pelayanan publik cukup signifikan. Ini terungkap dalam riset tim peneliti FIKB PPs PSIA-Fisip UI terhadap jasa layanan IMB di Bandung, Jakarta, dan Surabaya; serta tim peneliti Indonesian Public Sector Community (IPSC) atas jasa layanan Kantor Pemadam Kebakaran di Yogyakarta. Umumnya masyarakat berharap ada pelayanan yang cepat dan tidak terlalu birokratis, tetapi harapan itu masih belum dapat terpenuhi karena lingkungan belum mendukung pelaksanaan akuntabilitas publik. Gambaran tadi menunjukkan, selama lingkungan akuntabilitas publik belum tercipta dengan baik, implementasi program peningkatan layanan publik pasti tidak dapat optimal. Ada beberapa strategi menciptakan lingkungan akuntabilitas untuk mendukung efektivitas pelayanan publik. Pertama, menanamkan pemahaman secara mendalam atas dimensi akuntabilitas bagi semua birokrat dan pegawai pemerintah. Kedua, kepemimpinan dalam sebuah instansi harus bisa mencerminkan keteladanan. Seorang pimpinan mempunyai wewenang mengendalikan dan mengarahkan pekerjaan orang lain. Bila dia tidak bisa memberikan contoh cara pelayanan publik yang baik, tidak punya komitmen dan tidak menggunakan pertimbangan yang bijaksana, jangan diharapkan pegawai-pegawainya mampu memberikan pelayanan optimal seperti harapan masyarakat. Ketiga, menyeimbangkan upah dan ekspektasi kinerja. Struktur gaji yang ditentukan berdasarkan golongan dan masa kerja semestinya mempertimbangkan besarnya upah sesuai kinerja pegawai. Kompensasi pegawai kurang produktif harus lebih rendah daripada pegawai produktif. Kalau pemberian kompensasi menggunakan prinsip pukul rata untuk golongan dan masa kerja yang sama, akan memengaruhi motivasi kerja para pegawai yang sebenarnya rajin dan respek terhadap kepentingan publik. Keempat, berupaya konsisten terhadap program dan aturan untuk menjamin stabilitas. Penerapan inkonsisten terhadap program peningkatan pelayanan publik akan menurunkan atau melemahkan kredibilitas organisasi, menurunkan moral pegawai dan mendorong sinisme hingga gairah kerja melemah. Kelima, adanya social control independen terhadap pemerintah. Fungsi kontrol oleh legislatif cenderung bersifat politis dan kebijakan sehingga justru kurang efektif. Perwujudan akuntabilitas publik dalam wujud pemberian layanan sejati kepada masyarakat akan efektif bila kelompok-kelompok masyarakat sendiri berpartisipasi dalam pengawasan. Wujud social control ini bisa berupa komunitas yang menyelenggarakan fungsi watch atau media massa yang memediasi keluhan, tanggapan dan alternatif solusi. Perguruan tinggi, LSM, organisasi profesi dan lainnya dapat berperan independen. Masyarakat sendiri seharusnya memiliki kekuatan sebagai pressure group untuk menekan dan ikut mengawasi para penyelenggara pemerintahan agar bertanggung jawab atas optimalisasi pelayanan publik. Demikian hal yang perlu diperhatikan dalam upaya melakukan reformasi pelayanan publik. Pemerintah memang memiliki peran besar dalam pembuatan program pelayanan dan kebijakan publik, sekaligus mereformasinya. Dengan reformasi pelayanan publik, diharapkan akan terjadi perbaikan kehidupan masyarakat hingga mampu memberikan keuntungan kepada pemerintah berupa pencitraan positif sebagai pelayan publik. Jadi, reformasi seperti itu akan memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi kedua belah pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. *** Penulis adalah Direktur Lembaga Tafsir Etika Sosial (LTES) Yogyakarta. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **