[nasional_list] [ppiindia] ?Totally Fight? Agar Perempuan Tidak Disubordinasi

  • From: Mira Wijaya Kusuma <la_luta@xxxxxxxxx>
  • To: sastra pembebasan <sastra-pembebasan@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 12 Feb 2006 09:42:49 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Sumber: 
http://www.kedaulatan-rakyat.com/article.php?sid=44032
   
  Sunday, 12 February 2006, Rubrikasi - Perbincangan
   
  ?Totally Fight? Agar Perempuan Tidak Disubordinasi     
   
  Masyarakat menyaksikan sungguh tak mulus jalan yang ditempuh Hajjah Rina 
Iriani Sri Ratnaningsih SPd MHum untuk menjabat sebagai Bupati Karanganyar 
Propinsi Jawa Tengah. Dari isu ?bupati kembar? sampai terkatung-katungnya 
Hajjah Rina ? begitu dia akrab disapa ? dilantik. ?Saya rela tidak pulang di 
kantor Menteri Dalam Negeri selama tiga hari, untuk mendesakkan agar saya 
dilantik karena sayalah yang benar dan seharusnya dilantik,? ujar Hajjah Rina 
Iriani, kepada Kedaulatan Rakyat seusai seminar ?Perencanaan dan Implementasi 
Pro-gender Budgeting dalam Penyusunan APBD? belum lama ini di Yogyakarta. 
Alasan lain mengapa Rina Iriani totally fight adalah karena dia sosok 
perempuan. Sudah bukan saatnya lagi katanya hanya karena sosok perempuan 
disubordinasi dan tidak layak jadi pemimpin. 
   
  Spirit bahwa perempuan akan lebih baik menjadi bupati, benar-benar merasuk 
dalam niat dan tekatnya. Hal itu dibuktikannya selama menjadi bupati selama 
hampir tiga tahun ini. Dia sangat sadar, dalam melaksanakan tugasnya harus 
dibarengi aksi nyata. Yakni setiap hari melakukan aktivitas turun ke lapangan. 
Langsung bersentuhan dengan masyarakat. ?Hanya dengan berbicara dengan mereka, 
saya tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang tidak mereka sukai,? 
tegas perempuan lahir 3 Juni 1962 di Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah 
tersebut.
   
  Kebijakan apa yang membuat Anda berbeda dengan laki-laki bupati?
   
  Saya selalu berusaha memberi landasan gender mainstraim pada setiap saat, 
kesempatan dan kebijakan. Perihal Pengarus Utamaan Gender (PUG) benar-benar 
saya terapkan. Ini bisa dicek di mana pun juga.
   
  Sudah merasa berhasil?
   
  Belum! Terus terang masih banyak ketimpangan antara laki-laki dan perempuan 
dalam hal peluang akses kontrol dan pemanfaatan pembangunan. Hal ini terkait 
erat dengan soal kultur. Kita, mengubah kultur dan pola pikir memerlukan proses 
panjang. Tidak bisa instan. Oleh karena itu saya sedang memulai mengubah pola 
pikir agar meninggalkan patriarkhi.
   
  Bisa diceritakan apa saja kendalanya?
   
  Ternyata kendala muncul tidak hanya dari kalangan laki-laki yang selama ini 
terkonstruksi menomorduakan perempuan. Akan tetapi perempuan sendiri kurang 
berani tampil. Nah, kita harus melakukan ?serangan? dari keduabelah pihak. 
Kepada laki-laki memberi pengertian bahwa perempuan jangan disubordinasi, harus 
dijadikan mitra. Kepada kaum perempuan dimotivasi agar berani tampil di garda 
depan, untuk itu harus belajar. Tidak harus di bangku sekolah, tetapi rajin 
kursus. Mengikuti seminar, mengaktifkan kembali lembaga PKK dengan konsep baru 
yang lebih edukatif. Memberikan celah-celah agar mampu berdaya dalam hal 
ekonomi.
   
  Anda juga sependapat dengan bahwa pemberdayaan ekonomi bisa menjadi solusi 
efektif agar perempuan terhindar dari ketidakadilan jender?
   
  Tanpa bermaksud memiliki visi materialistis, namun pemberdayaan perempuan di 
bidang ekonomi memang sangat penting bagi eksistensi setiap sosok individu. 
Akan tetapi seperti kondisi umum di negera kita ini, di Karanganyar pun masih 
rendah kesempatan perempuan untuk memperoleh peluang kerja dan berwirausaha. 
   
  Meskipun, saya tahu sebenarnya penghasilan para perempuan pekerja memberikan 
kontribusi yang cukup signifikan terhadap penghasilan dan kesejahteraan 
keluarga. Namun demikian, perempuan masih dianggap sebagai pencari nafkah 
tambahan dan pekerja keluarga.
   
  Sejauhmana diskriminasi antara perempuan dan laki-laki yang terjadi di 
wilayah Anda?
   
  Masih sangat ?jauh? (ha,ha,ha... Hj Rina tergelak, lalu terdiam dan sejenak 
merenung). Begini, diskriminasi antara (anak) laki-laki dan perempuan, justru 
terjadi dalam lingkup keluarga. Tentu saja, ini terjadi di kawasan pedesaaan. 
Tetapi ini sangat memprihatinkan saya secara pribadi maupun sebagai bupati 
kepala daerah.
   
  Dalam lingkup keluarga masih terjadi pola pikir bahwa perempuan sudah 
?kodratnya? berperan ganda yakni melakukan peran keluarga (domestik) sekaligus 
peran mencari nafkah (produktif). Sementara kebanyakan laki-laki hanya 
menjalankan peran produktif saja.
   
  Pemakai kontrasepsi kehamilan dalam program Keluarga Berencana juga masih 
tinggi perempuan?
   
  Terus terang, ya... Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) memang masih 
sangat bias jender. Di Karanganyar 95 persen peserta KB adalah perempuan. Saya 
?kan kena getahnya ya? Padahal ini warisan dari desain penyelenggaraan program 
KB zaman Orde Baru yang hanya melihat perempuan sebagai objek atau pengguna 
alat maupun obat kontrasepsi yang utama dan mengabaikan hak mereka untuk 
mengatur fungsi reproduksi secara mandiri.
   
  Nah, sejak dulu sepertinya memang laki-laki tidak diikutsertakan alias out 
design, jadinya ya begini. Untuk membongkar pola pikir, wah,.. susah sekali! 
Selain harus cukup energi juga memerlukan dana sosialisasi yang tidak sedikit. 
Dan kadang ini melelahkan.
   
  Dalam anekdot isu jender, ada istilah ?dia seorang perempuan yang laki-laki? 
atau sebaliknya ?laki-laki yang perempuan?. Ini terkait dengan pola pikir 
seseorang tersebut terhadap pemahaman isu jender, sekaligus untuk menakar 
sejauh mana sensitivitas seseorang terhadap kesetaraan dan keadilan jender. 
Dalam beberapa catatan para aktivis jender, sangat banyak perempuan yang 
laki-laki dan amat sedikit laki-laki yang perempuan. Termasuk ketika seseorang 
tersebut menjadi pimpinan.
   
  ?Nah, saya ingin menjadi perempuan yang perempuan. Saya ingin benar-benar 
menegakkan kesetaraan dan keadilan jender. Sebab tanpa peran aktif perempuan 
sendiri, kondisi setara dan adil jender mustahil akan tercapai,? kata Hj Rina
   
  Sasaran program pemberdayaan perempuan yang Anda desain?
   
  Mengutamakan sasaran pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kedudukan dan 
peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijaksanaan 
yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan 
mengikis habis diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Sehingga memiliki 
akses, kesempatan dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang 
setara dan adil dari pembangunan.
   
  Langkah konkret Anda?
   
  Saya membuat program Super Prioritas, yang sebenarnya berlaku untuk umum 
namun otomatis memiliki keterkaitan yang erat dengan perempuan dan anak. yakni 
Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan dan Bidang Keamanan. Kami berlakukan tiga 
program Super Prioritas tersebut dengan konsep sinergis, sehingga saling 
menunjang namun tidak over lapping.
   
  Bisa memberi resume sebagai penjelasan atas program Super Prioritas tersebut?
   
  Ya,. berawal dari pemahaman bahwa pembangunan kesehatan harus dimulai dari 
keluarga. Institusi terkecil keluarga tak bisa diremehkan. Jadi, jangan 
mengecilkan peran Gerakan PKK, meski perlu penguatan kelembagaan melalui 
peningkatan pengelolaan. Perlu konsep baru yang tepat dengan kondisi daerah 
masing-masing.
   
  Bagaimana dengan pendidikan?
   
  Pendidikan (dan kesehatan) dimulai dari janin dalam kandungan. Jadi, saya 
kembali ke basic bahwa keberhasilan pembangunan masyarakat sangat ditentukan, 
diwarnai oleh keberhasilan dalam pembinaan keluarga.
   
  Oleh karena itu, yang sedang kami galakkan adalah mengikutperankan kaum bapak 
dalam mengurus anak usia bawah lima tahun (Balita). Tidak hanya dalam 
keseharian, namun juga kontrol ke Posyandu setiap bulan agar terpantau derajat 
kesehatannya.
   
  Jejaring ini terdengar sederhana. Namun aplikatif, lho.. Meski acap masih ada 
kaum bapak yang merasa tersubordinasi bila harus menggendong balita ke 
Posyandu. Atau sebaliknya, ada kaum ibu yang merasa berdosa, kok tidak 
mengantar anaknya. 
   
  Padahal sebenarnya dia sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Nah, ini ?kan 
soal pemahaman peran yang harus segera disadari oleh keduabelah pihak.
   
  Belum lama ini, Anda juga menerima penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala. 
Prestasi apa yang sudah Anda raih?
   
  Ya, itu penghargaan dari Menteri Kesehatan sehingga merupakan pengakuan dari 
Departemen Kesehatan untuk apa yang sudah dilakukan Pemkab Karanganyar dalam 
rangkaian Hari Kesehatan Desember 2005.
   
  Kami dinilai pemerintah mampu merespons Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia 
Sehat 2010. Surprise juga untuk kami. Penghargaan tersebut sangat memberi 
motivasi bagi kami untuk terus mengabdi masyarakat.
   
  Hajjah Rina Iriani Sri Ratnaningsih SPd MHum tak hanya tangkas bicara di 
tataran kebijakan. Namun juga pada hal-hal konkret. Dia sangat hapal berapa 
mesin jahit yang diberikan Menteri Sosial, dan didistribusi ke mana. Demikian 
pula berapa ?items? kegiatan yang dirancang, sudah dilaksanakan dan yang belum. 
Salah satu ajudan Bupati Hj Rina mengatakan, ?Pokoknya kalau sudah ?nderekaken? 
Bu Rina jangan ?dipathok? jam berapa pulang. Bu Rina bisa tiba-tiba ngajak 
berhenti hanya karena ada lampu jalan yang mati, lalu mengusut ke penduduk 
sekitar,? kata ajudan yang enggan disebut namanya itu.
   
  Ketika dikonfirmasi, Hj Rina Iriani, hanya tersenyum lebar. ?Ya, saya memang 
punya buku wira-wiri. Artinya buku harus tersedia di mobil dinas yang akan 
membawa saya wira-wiri kemana-mana. Catatan yang ada di dalamnya, hari itu juga 
harus segera disampaikan kepada yang bersangkutan,? katanya.
   
  Contoh konkret Anda terjun langsung?
   
  Antara lain, saya ikut nyapu jalan kampung, hahaha.....)
  Sekalipun bernama komando, namun gerakan kebersihan di Kabupaten Karanganyar 
harus dimulai dengan pengelolaan sampah yang benar. Dan, setidaknya menyapu 
menjadi gerakan dasar. Ya, kadang saya ikut menyapu dalam Kegiatan Minggu 
Bersih. Saya senang bercanda dengan warga, minum teh dan camilan tradisional. 
Saya tidak mau ada rentang jarak psikologis, hanya karena saya bupati. Pola 
pikir itu, sudah sangat kuno. Saya suka be family saja dengan warga.
   
  Konon, Anda paling rajin mengunjungi dan memantau masyarakat keluarga miskin 
yang terkena gizi buruk. Lho, memang masih ada masyarakat kategori ini?
   
  Ya, masih ada. Saya tidak menutupi keadaan ini. Karena daerah lain pun belum 
terbebas, sekalipun di perkotaaan. Tetapi, saya bangga karena telah memberikan 
akses layanan gratis kesehatan kepada keluarga miskin dan ibu hamil sampai 
melahirkan. Ini yang akan terus kami tingkatkan.
   
  Ada program lain yang strategis?
   
  Banyak, antara lain mengadakan tempat penitipan anak balita di kantor-kantor 
dan perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan kaum perempuan. Tempat penitipan 
anak tersebut harus dilengkapi dengan ruang khusus untuk memberi air susu ibu 
(ASI). Sehingga anak tetap mendapat ASI sementara ibu tetap tenang bekerja.
   
  Apalagi di Karanganyar banyak pabrik ya?
   
  Benar sekali dan pekerjanya kebanyakan kaum perempuan. Saya selalu berupaya 
bicara dengan kalangan manajemen. Tetapi semua memerlukan proses, apalagi bila 
berbenturan dengan dunia industri yang berarti kapital. q-s
   
  (Esti Susilarti).  



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 






                
---------------------------------
 Yahoo! Autos. Looking for a sweet ride? Get pricing, reviews, & more on new 
and used cars.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] ?Totally Fight? Agar Perempuan Tidak Disubordinasi