[nasional_list] [ppiindia] Sepuluh istri anggota DPRD studi banding

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 6 Sep 2006 00:38:12 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=1648


Sepuluh istri anggota DPRD studi banding
      Tanggal :  05 Sep 2006 
      Sumber :  Harian Terbit 




SEPULUH istri anggota DPRD Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara akan mengadakan 
studi banding ke Pulau Jawa. Mereka menggunakan anggaran DPRD setempat 
masing-masing Rp3 juta selama tiga hari dan 20 istri lainnya akan menyusul 
kemudian. 

Sejumlah tokoh/pengamat mengecam ulah mereka karena istri anggota dewan, 
sebagaimana istri/suami dari pejabat negara, bukan otomatis ikut jadi pejabat 
negara kecuali mereka memang PNS. Untuk itu mereka tidak ada hak untuk memakai 
uang negara, atau numpang mukti (ikut-ikutan pesta) fasilitas dari suami/istri 
yang menjadi pejabat negara.

Perilaku demikian harus kita akui sudah terjadi sejak zaman ke zaman. Bahwa 
kini malah menjadi kebiasaan/budaya kehidupan keluarga para pejabat, inilah 
yang memprihatinkan. Adalah suatu kemungkinan besar bahwa istri anggota dewan 
di Buton itu sekadar meneruskan tradisi pejabat pendahulunya. Jika benar 
demikian, maka kritik dan kecaman atas rencana kunjungan studi banding tersebut 
bisa kita alamatkan pula kepada seluruh pejabat yang menyalahgunakan fasilitas 
negara.

Sebetulnya masyarakat kita paham betul bahwa penyimpangan yang dilakukan oleh 
birokrat kita sangat banyak dan kompleks. Tidak saja penyalahgunaan anggaran, 
wewenang/kekuasaan, fasilitas, juga kolusi berebut aneka 'proyek basah'. 
Semuanya didiamkan bagai hal legal, atau kewajaran yang tak mengundang 
kecemburuan sosial, padahal mereka menari di ladang orang.

Ironisnya, PNS atau pejabat negara yang secara moral pantang KKN (korupsi, 
kolusi, dan nepotisme) dan hidup pas-pasan dianggap pegawai yang tak sukses. 
Mereka tahu ketidakberesan rekan kerja mereka karena berada di satu lingkaran, 
namun hanya mengelus dada dan tutup mulut, daripada dibungkam.

Kita tidak hendak menyalahkan kemakmuran dan kemewahan hidup yang selalu saja 
kumat dijadikan barometer kehidupan masyarakat aneka zaman. Namun kita 
sayangkan bahwa nafsu ingin hidup enak, mudah, dan meriah saat ini kian 
menjadi-jadi dan mewabah. Padahal kian banyak orang terdidik seharusnya makin 
santun, tahu hak dan kewajiban (taat dan tertib hukum), makin bermutu 
kehidupannya (dari sisi moral maupun prestasi kerjanya), dan pandai menjaga 
harga diri, maupun menghormat orang lain, danTanah Airnya.

Kita tidak hendak menyalahkan kegagalan dunia pendidikan, dan kaum agamawan 
dalam menanamkan martabat manusia dan warga negara. Kita tidak hendak 
menyalahkan istri para anggota dewan yang proaktif beraktivitas studi banding 
(yang mungkin dimaksudkan untuk mendukung kerja suami). Kita tidak hendak 
menyalahkan tokoh negeri yang tidak mampu memberi keteladanan apalagi mencegah 
penyalahgunaan wewenang dan KKN. Namun rakyat miskin yang jumlahnya sekitar 50 
juta jiwa jangan dikira tidak cemburu.

Kita percaya semua orang bisa tutup mata dan tutup telinga, termasuk memberi 
tafsir baru soal fasilitas untuk pejabat dan keluarganya, namun negeri yang 
banyak utang ini seharusnya diisi oleh pejabat yang bisa berhemat dan 
mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pejabat dan 
keluarganya. Lebih dari itu, budaya malu seharusnya jadi penghayatan hidup agar 
kita bisa bermasyarakat dengan mengukur kepantasan. Tak ada kata terlambat 
untuk memantas-mantas diri jika menjadi pelayan/wakil rakyat. Jadi bukan baru 
belajar ketika menjabat. 


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: