** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **CENDRAWASIH POST Jumat, 24 Februari 2006 Ricuh di Freeport, Panik di Jakarta *10 Mahasiswa Papua di Jakarta Ditahan, Pejabat Negara Rapat Mendadak JAKARTA-Buntut kericuhan penertiban pendulang emas di kawasan kerja PT Freeport Indonesia di Ridge Camp Mile-72, Timika, membuat panik pihak-pihak yang ada di Jakarta. Setidaknya, kabar terbarunya adalah puluhan masyarakat Papua di Jakarta melakukan perusakan terhadap Kantor Freeport di Gedung Plaza 89, Jakarta. Sementara para pejabat negara terus mencari jalan penyelesaian. Bahkan para pejabat negara, seharian kemarin rapat mendadak. Aksi pengrusakan oleh masyarakat papua yang diduga para mahasiswa itu diikuti dengan penangkapan beberapa orang pelakunya beberapa saat kemudian. Mereka kini diamankan di Mapolda Metro Jaya. "Polri menyesalkan pengrusakan tersebut, ini adalah anarkis dan kriminal tentu akan kita tindak sesuai dengan prosedur," tegas Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri kemarin. Selain itu, masih kata Anton, aksi tindakan main hakim dengan menekankan kekuatan otot dan bukannya cara-cara dialog malah bisa membuat situasi semakin runyam. Citra Indonesia di mata dunia Internasional pun akan semakin terpuruk karena Freeport adalah perusahaan asing. "Ini membuat persepsi kurang baik tentang keamanan di Indonesia," ujarnya. Seperti diberitakan, puluhan pendulang emas terlibat bentrok dengan puluhan petugas Polsek Tembagapura dan satpam (security) PT FI beberapa waktu lalu saat dilakukan penertiban. Tercatat beberapa korban jatuh dalam insiden kali ini baik dari sisi aparat maupun pendulang emas. Polri selaku institusi juga akan melakukan pengusutan atas peristiwa bentrok tersebut. Di bagian lain, Antonius Wamang Cs, tersangka penembakan karyawan Freeport pada tahun 2001 lalu yang kini ditahan di Mabes Polri, hari ini akan kembali diperiksa. Informasi ini disampaikan pengacara Wamang, Reinhard Parapat. "Saya belum tahu apa lagi yang dibutuhkan penyidik, yang jelas berkas klien saya itu sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung Jumat pekan lalu," kata Reinhard yang juga Kadiv Bantuan Hukum dan Advokasi PBHI ini. Akibat kericuhan kasus Freeport tersebut, sejumlah pejabat tinggi negara mengadakan pertemuan mendadak di Kantor Departemen Dalam Negeri, kemarin. Pertemuan tersebut membahas tentang penyelesaian masalah terkait penutupan PT Freeport oleh warga setempat. Hasilnya, negosiasi dan penyelesaian masalah akan diserahkan ke pemerintah daerah dan aparat keamanan di Papua. Sekitar pukul 15.00 beberapa menteri tiba di kantor departemen pimpinan M Ma'ruf tersebut. Diantaranya, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Boediono, dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS. Selain itu pejabat tinggi yang turut hadir adalah Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, Kapolri Jenderal Sutanto, dan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto. Pertemuan berakhir sekitar pukul 17.30. Sejumlah menteri dan pejabat yang ditemui wartawan enggan berkomentar mengenai pertemuan tersebut. Panglima TNI Djoko Suyanto mengatakan, pertemuan tersebut hanya membahas masalah Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Irian Jaya Barat.''Kita tidak bicara tentang freeport tadi. Kita bicara masalah pilkada Irjabar,'' jelasnya sambil menghindari kejaran wartawan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Menko Perekonomian Boediono. Dia enggan menjawab satupun pertanyaan dari wartawan dan bergegas masuk ke dalam mobil dinasnya.''Enggak, enggak, nanti Mendagri yang akan memberi penjelasan,'' tukasnya singkat. Satu-satunya menteri yang memberikan penjelasan adalah Widodo AS. Menurutnya, pemerintah pusat menyerahkan penanganan masalah Freeport kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan Papua. Langkah utama yang perlu dilakukan adalah negosiasi dengan ratusan warga yang melakukan pemblokiran, agar mau membuka kembali jalan menuju Freeport. ''Saya kira langkah awal yang dilakukan adalah pengamanan. Karenanya sudah diinstruksikan kepada aparat keamanan (untuk segera memperketat pengamanan.Red),'' terang Widodo. Menurutnya, saat ini pemda Papua telah mengupayakan pertemuan antara pihak Freeport dan perwakilan masyarakat. Sementara untuk pelaku perusakan kantor pusat Freeport di Palza 89 Kuningan Jakarta, dini hari kemarin, Widodo menegaskan harus ada tindakan hukum.''Awalnya sudah ada niat untuk melakukan tindakan anarkis. Jadi diharapkan ada penegakan hukum untuk itu,'' lanjutnya. Ditempat yang sama Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengatakan tidak akan ada penambahan pasukan dari pusat untuk membantu pengamanan di lokasi Freeport. Dia berharap aparat di daerah bisa segera melakukan negosiasi agar operasional Freeport kembali normal.''Disana sudah berkumpul manajemen dari Freeport, tokoh masyarakat, Kapolda, dan Pangdam,'' katanya. Dalam sistem pemerintahan otonomi daerah, Sutanto menambahkan, penyelesaian yang terbaik harus dilakukan oleh pemerintahan daerah.''Karena tiap daerah punya pimpinan masing-masing. Semua harus berfungsi dengan baik,'' imbuhnya. Dia berharap hasil negosiasi bisa segera didapat dan menyepakati solusi terbaik. Untuk yang melakukan perusakan di Jakarta, Sutanto menegaskan semuanya akan dikenai tindakan, karena telah melanggar hukum. ''Yang di Jakarta, tentunya akan ditangani oleh daerah juga. Yakni Polda Metro Jaya. Sudah ada beberapa pelaku yang ditahan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,'' pungkas Sutanto. Sepuluh Ditahan, Sisanya Dikejar // Jajaran Satuan Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya, akhirnya menjadikan tersangka ke sepuluh mahasiswa yang tergabung dalam BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Papua dan langsung dikenakan penahanan dengan dijerat pasal 170 KUHP tentang pengrusakan. Menurut Kabid Humas PMJ, Kombes Pol Ketut Untung Yoga penahanan ini menyusul penyerbuan 25 pemuda Papua ke Plaza 89 yang terletak di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jaksel dimana kantor PT Freeport berlokasi. Dalam penyerbuan itu, beberapa kaca di lobby gedung pecah berantakan. Dimana dari 25 pemuda itu, 13 pemuda yang masuk ke lokasi gedung, sedangkan 12 orang lainnya berada di luar gedung. "Baru 10 yang kami periksa, sisanya masih dalam pengejaran pihak kami," tegas Yoga. Kesepuluh pemuda yang tergabung dalam BEM Papua itu, adalah Martin PB,28; Yan Matua, 28; Ales, 24; N Danny, 24; Itius Koboya, 24; Betenus Magayang, 21; Dedy Pagaraya, 22; Paul Wollow, 26; Gomes Kobaya, 23; Deflan Kogaya, 20. Kesepuluh pemuda itu dijemput polisi dari kantor Kontras di Jalan Mendut, 10, Jakpus saat sedang meminta perlindungan. Polisi juga menyita berbagai barang bukti, seperti jerigen berisi bensin, beberapa botol kecil minuman yang juga berisi bensin, besi, kayu dan pecahan kaca dari lokasi Plaza 89. Menurut Yoga, penyerbuan tersebut terjadi pukul 03.30 WIB. "Yang jelas mereka bukan hendak berdemo, sebab yang namanya unjuk rasa itu sesuai ketentuannya berlangsung pukul 07.00 hingga pukul 18.00. Dan mesti ada pemberitahuan kepada polisi. Tetapi pukul 03.30 serombongan pemuda sambil membawa bensin jelas-jelas bukan mau berunjuk rasa," papar Yoga. Yoga menguraikan, kalau dalam pemeriksaan sementara, para penyerbu hendak merusak kantor PT Freeport yang berada di gedung itu. "Namun mereka salah sasaran, lokasi kantor Freeport di lantai 5, 7 dan 9. Tetapi mereka malah justru merusak lobby gedung," imbuhnya. Ia menambahkan, kalau saat kejadian, gedung itu hanya dijaga 4 satpam dimana 2 Satpam berada di dalam gedung dan 2 lainnya di luar gedung. Sehingga tidak dapat menahan rangsakan massa pemuda tersebut. Sementara itu, kuasa hukum para tersangka, Abu Pelu, dari Kepala Divisi Pembelaan Hukum Kontras mengatakan kalau penyerangan itu merupakan bentuk akumulasi kekesalan mahasiswa terhadap pemerintah karena kerap terjadi kekerasan di Papua. "Mereka jengkel karena peristiwa penembakan di Freeport, Tembagapura, Timika, Papua, beberapa waktu lalu," ujar Pelu sambil menambahkan kalau tim kuaa hukum para tersangka adalah gabungan dari YLBHI, PBHI dan Kontras . Menurut Abu, para mahasiswa menyerang gedung tempat PT Freeport berkantor karena mereka menuduh perusahaan asal Amerika Serikat itu menjadi dalang kekerasan di Papua diantaranya yang meminta polisi di Papua menembaki warga Timika dua hari lalu. "Mereka juga menuntut penutupan PT Freeport karena sudah banyak darah yang tumpah ketika Freeport beroperasi di sana," katanya. Herman Katong dari Kontras juga menambahkan, kalau penyerbuan pada Kamis dini hari itu hanyalah pemicu dari kekecewaan berpuluh tahun yang dialami warga Papua. "Mereka sudah lama ditindas oleh antek kapitalis yang berbentuk perusahaan Freeport ini. Sudah saatnya pemerintah RI memperhatikan warga Papua," ujarnya dingin. Wartawan yang sempat mewawancarai seorang tersangka, Dedy Paragaya, mengatakan kalau kelompoknya sesunguhnya berniat menyerang kantor Freeport dengan tujuan menghancurkan seluruh akses informasi Freeport. "Kami berencana mau hancurkan semua asset di kantor Freeport, termasuk semua data base mereka," ujar Dedy saat digiring petugas dari Ruang Direktorat Kriminal Umum ke gedung Reserse Mobil hari ini. Menurut Dedy, pihaknya melakukan perusakan dipicu rasa tidak terima setelah menyaksikan tayangan televisi tentang penembakan tiga warga Papua oleh keamanan Freeport dan kepolisian. "Sebelum aksi penyerangan ini, sorenya kami beramai-ramai menyaksikan siaran televisi yang menayangkan aksi penembakan itu," ujar Dedy tenang. Ia menambahkan dimana tayangan di televisi itu terlihat orang-orang tua di Papua dibantai, dipukul dan dianiaya oleh pasukan Brimob Polri. "Sama sekali kami tidak terima melihat adegan menyakitkan hati kami ini," pungkasnya. (cak/naz/gup/ind [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **