[nasional_list] [ppiindia] Realisme dalam Sastra Janjikan Pembebasan

  • From: heri latief <herilatief@xxxxxxxxx>
  • To: SP <sastra-pembebasan@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 14 Feb 2005 12:10:48 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Sabtu, 03 Januari 2004
http://www.kompas.com/

Realisme dalam Sastra Janjikan Pembebasan

Jakarta, Kompas - Realisme dalam sastra menjanjikan
pembebasan bagi sastrawan dan publik dari belenggu
pemikiran, paham, tradisi, mitos, dan legenda yang
tidak manusiawi. Dengan mengedepankan fakta-fakta
sosial, berarti publik diberi hak untuk memberikan
penilaian terhadap sesuatu hal tanpa merasa didikte.

Demikian benang merah dari seminar dan peluncuran buku
berjudul Pramoedya Ananta Toer: Realisme Sosialis dan
Sastra Indonesia di Kampus Universitas Islam Negeri
(UIN) Jakarta, Rabu (31/12). Acara yang
diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN
Jakarta tersebut menampilkan tiga pembicara, yakni
Pramoedya Ananta Toer (penulis buku), Zainul Milal
Bizawie (pengamat sastra), dan Eka Kurniawan (pengamat
budaya).

Pramoedya menjelaskan, realisme sastra memberikan
kemerdekaan kepada publik untuk mengambil kesimpulan
berdasarkan fakta-fakta yang dituliskan oleh
sastrawan. Dalam hal ini, setiap kali menuliskan
karyanya, sastrawan harus membuktikan baik-buruknya
sesuatu atau seseorang dengan berpijak pada kenyataan
yang dilihatnya. Sastrawan harus berani menyodorkan
fakta.

Menjawab pertanyaan peserta seminar tentang mengapa
novel-vovel karyanya cenderung realis meski ia
menulisnya dari balik tembok penjara, Pramoedya
mengatakan, "Saya sangat kecewa dengan mitos dan
legenda leluhur saya. Karena itu, imajinasi saya jauh
dari abstrak."

Mitos yang dimaksud Pramoedya adalah paham kejawaan di
mana kesetiaan bawahan pada atasan harus ditempatkan
di atas segalanya. Paham tersebut selamanya
menempatkan manusia sebagai buruh. Manusia dijauhkan
dari kemerdekaan berpikir dan bertindak.

Menurut Pramoedya, hidup harus dijalani dengan
keberpihakan. Selaku sastrawan, ia lebih memilih
berpihak pada persoalan nyata di masyarakat daripada
konsep adiluhung yang justru menjauhkan manusia dari
harkat sesungguhnya.

Proses dialektika

Zainul Milal Bizawie menguraikan, bagi realisme
sosialis, setiap fakta adalah proses dialektika yang
berjalan terus-menerus menuju kebenaran. Realitas
bukan tujuan atau kebenaran itu sendiri. Karena itu,
karya sastra harus menunjukkan keberpihakannya pada
rakyat.

"Tugas manusia adalah menjadi manusia. Karena itu,
harus selalu mengacu pada revolutionary hero yang
menentang pelbagai situasi tidak manusiawi yang datang
dari tradisi maupun berbagai paham," ujar Zainul.

Zainul menegaskan, seorang sastrawan sebaiknya sadar
politik dan berpihak pada nilai-nilai manusiawi.
Sastra harus tendensius dan optimistis, meski harus
dengan jargon "politik sebagai panglima".

"Sastra yang enggan membuang kebebasan hari ini demi
kebebasan bersama hari depan tidak saja sulit
mendapatkan tempat di hati publik, tetapi juga akan
dibabat," urainya.

Dia mengingatkan, pembelaan terhadap humanisme tidak
bisa diukur dari realis atau modernisnya suatu karya
sastra. Karya realis bisa saja sangat humanis, seperti
karya-karya Pramoedya, tetapi bisa juga antihumanisme
ketika karya itu menjadi "seni resmi" atau "seni
pembangunan". Sementara itu, puisi liris yang
kelihatannya individual, dalam rezim totaliter bisa
saja menjadi suara subversif.

Ditemui seusai seminar, Zainul menilai, selama lima
tahun terakhir-sejak runtuhnya rezim Orde Baru-karya
sastra makin variatif dengan muatan realisme. Para
sastrawan, termasuk para penulis muda, tidak ingin
terjebak pada paham yang menjauh dari persoalan nyata.
"Ini fenomena yang mencerahkan," paparnya. (NAR)



                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
All your favorites on one personal page ? Try My Yahoo!
http://my.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Realisme dalam Sastra Janjikan Pembebasan