** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Apakah tidak sebaiknya berperang melawan kemiskinan, pembodohan dan keterbelakangan yang dialami oleh masyarakat Indonesia? ----- Original Message ----- From: "Sandy Dwiyono" <sandydwiyono2005a@xxxxxxxxx> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> Sent: Monday, March 14, 2005 12:19 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Perangi, RI Hadapi Lima Negara > > Jangankan Lima Negara, 10 negara juga kita siap. Siapkan Perang. > > Carla Annamarie <Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx> wrote: > intelligent humour n witty comment..Mbah Danar..:)). > > > > "RM Danardono > HADINOTO" To: > ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx > <rm_danardono@yah cc: > oo.de> Subject: [ppiindia] Re: > Perangi, RI Hadapi Lima Negara > > 03/13/2005 03:07 > AM > Please respond to > ppiindia > > > > > > > > > Inggris dan Uni Eropa mau menyerang Indonesia karena setiakawan > terhadap Malaysia? Ini lelucon atau ludruk Srimulat? > > Pusying > > DH > > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "antonhartomo" <antonhartomo@xxxx> > wrote: >> >> hahaha >> kok sudah lupa ? >> malaysia dari dulu kan >> "proyek boneka" >> hehehe >> kreatif2lah memotong keberulangan sejarah >> seraya mengarahkannya >> hihihi >> >> >> >> >> >> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Ambon" <sea@xxxx> wrote: >> > http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=4638 >> > >> > Sabtu, 12 Mar 2005, >> > Perangi, RI Hadapi Lima Negara >> > >> > JAKARTA - Ada analisis menarik dari pengamat militer Universitas >> Indonesia, Andy Wijayanto, mengenai kemungkinan terjadinya perang >> terbuka antara Indonesia dan Malaysia di daerah konflik perairan >> Blok Ambalat. Bila Jakarta mengumumkan perang terbuka dengan > negara >> tetangga kita itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus >> memperhitungkan aliansi negara yang akan mendukung negeri jiran >> tersebut dalam konfrontasi. >> > >> > Andy mengungkapkan, Malaysia memiliki sistem aliansi pertahanan >> dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru. Aliansi >> itu disebut sebagai Five Power Defense Agreement (FPDA). Salah > satu >> kesepakatan negara-negara FPDA adalah klausul bahwa serangan >> terhadap salah satu negara anggota merupakan serangan pula > terhadap >> negara anggota lainnya. >> > >> > "Malaysia tinggal meminta klausul itu diaktifkan. Bila > disepakati, >> berarti negara kita harus siap berperang juga dengan Inggris, >> Australia, Singapura, serta Selandia Baru yang mempunyai kekuatan >> tempur jauh lebih kuat dan canggih," jelasnya setelah diskusi >> tentang RUU Pertahanan dan Keamanan di Hotel Sahid, Jakarta, >> kemarin. >> > >> > Dari situs resmi British High Commission, Kuala Lumpur, > diketahui >> bahwa FPDA berdiri pada 1971 sebagai lembaga konsultasi dan >> antisipasi serangan terhadap Singapura serta Malaysia. Saat >> peringatan 30 tahun FPDA pada November 2001, kelima negara >> anggotanya sepakat membentuk suatu kerja sama jangka panjang. > Salah >> satunya, perjanjian saling dukung bila ada negara anggotanya yang >> diserang negara lain. Tahun ini, FPDA memfokuskan tinjauannya pada >> maritime security. Dengan fokus tersebut, kemungkinan empat negara >> lainnya untuk mendukung Malaysia dalam konfrontasi dengan > Indonesia >> menjadi lebih besar. >> > >> > Tidak itu saja. Bila dalam konfrontasi nanti negara kita >> berhadapan dengan Inggris, negara pimpinan Tony Blair tersebut >> sangat mungkin meminta artikel lima NATO (Pakta Pertahanan > Atlantik >> Utara) diaktifkan. Artikel lima NATO serupa dengan klausul >> perjanjian FPDA yang intinya menyatakan, serangan yang dialami > salah >> satu negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap negara- > negara >> anggota lainnya dan harus dihadapi bersama. Sehingga, konfrontasi >> dengan Malaysia bisa melebar serta membuat Indonesia harus >> berhadapan dengan negara-negara anggota NATO. >> > >> > "Jadi, efeknya akan beruntun. Itulah yang harus diperhitungkan >> masak-masak oleh Presiden SBY sebelum mendeklarasikan konfrontasi >> dengan Malaysia. Rakyat pun harus memahami hal ini supaya tidak >> gelap mata mendesak perang dengan Malaysia," tegas Andy. >> > >> > >> > Singapura Netral >> > >> > Sementara itu, pemerintah Singapura menegaskan tidak akan >> mencampuri masalah Indonesia dengan Malaysia soal Ambalat. > Singapura >> yakin kedua negara bisa menyelesaikannya dengan baik. >> > >> > Demikian disampaikan Menlu Singapura George Yong kepada wartawan >> setelah bertemu dengan Menlu Hassan Wirayuda di Deplu, Jalan >> Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2005). >> > >> > "Ini masalah bilateral antara kedua negara. Saya tahu hari ini > Pak >> Hassan bertemu dengan Syed Hamid (Menlu Malaysia). Saya rasa, > kedua >> negara bisa menyelesaikannya melalui jalur negosiasi," katanya. >> > >> > Yong mengakui, masalah klaim wilayah laut itu memang biasa > terjadi >> antara negara bertetangga. "Tapi, negara bertetangga juga bisa >> menyelesaikannya dengan baik-baik," ujar dia. >> > >> > >> > Hindari Mahkamah Internasional >> > >> > Masih di Hotel Sahid, kemarin pengacara senior Adnan Buyung >> Nasution mengaku dapat memahami sikap pemerintah Indonesia yang >> menyatakan memiliki berbagai dokumen hukum lengkap tentang >> kepemilikan Blok Ambalat dan Laut Sulawesi, namun enggan membawa >> kasus sengketa itu ke Mahkamah Internasional (MI). Buyung > memandang >> ada nuansa trauma dengan kekalahan perebutan Pulau Sipadan dan >> Ligitan pada Desember 2002. >> > >> > "Dulu kita terlalu percaya dengan proses peradilan di MI. > Akhirnya >> kalah menyakitkan dan harus kehilangan kedua pulau itu. Saya > sendiri >> ragu terhadap kearifan MI. Mereka tidak bisa benar-benar objektif, >> adil, dan bebas dari kepentingan-kepentingan ekonomi global," >> ujarnya. >> > >> > Buyung mendukung langkah pemerintah yang mengupayakan jalan >> diplomasi sambil terus mengonsentrasikan kekuatan militer di > wilayah >> sengketa. >> > >> > Bagaimana kalau kedua negara tetap ngotot dengan klaimnya atas >> Blok Ambalat dan sebagian Laut Sulawesi? "Bisa saja Indonesia dan >> Malaysia menunjuk negara lain, lembaga internasional, atau tokoh >> sebagai mediator atau penengah. Tapi, jangan sampai masuk ke >> arbitrasi. Wasit juga bisa punya kepentingan," ingatnya. >> > >> > Artinya, proses penyelesaian sengketa itu bisa sangat >> panjang? "Apa boleh buat. Proses MI adalah pelajaran pahit bagi >> kita. Lagi pula, ini nilai yang harus dibayar dari keteledoran > kita >> yang selama ini cenderung menelantarkan dan malas mengurus daerah >> perbatasan terluar, terutama perairan," jawabnya. (arm) >> > >> > >> > >> > >> > >> > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > > > Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT > > > --------------------------------- > Yahoo! Groups Links > > To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ > > To unsubscribe from this group, send an email to: > ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > > > --------------------------------- > Do you Yahoo!? > Yahoo! Small Business - Try our new resources site! > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **