** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** ÈÓã Çááå ÇáÑÍãä ÇáÑÍíã æóÚóÏó Çááåõ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ãöäúßõãú æóÚóãöáõæÇ ÇáÕøóÇáöÍóÇÊö áóíóÓúÊóÎúáöÝóäøóåõãú Ýöí ÇúáÃóÑúÖö ßóãóÇ ÇÓúÊóÎúáóÝó ÇáøóÐöíäó ãöäú ÞóÈúáöåöãú æóáóíõãóßøöäóäøó áóåõãú Ïöíäóåõãõ ÇáøóÐöí ÇÑúÊóÖóì áóåõãú æóáóíõÈóÏøöáóäøóåõãú ãöäú ÈóÚúÏö ÎóæúÝöåöãú ÃóãúäðÇ íóÚúÈõÏõæäóäöí áÇó íõÔúÑößõæäó Èöí ÔóíúÆðÇ æóãóäú ßóÝóÑó ÈóÚúÏó Ðóáößó ÝóÃõæáóÆößó åõãõ ÇáúÝóÇÓöÞõæäó KANTOR JURUBICARA HIZBUT TAHRIR INDONESIA Nomor : 69/PU/E/02/05 Jakarta, 18 Februari 2005 M PERNYATAAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA ?Menolak Kenaikan BBM? Dalam waktu dekat seperti yang sudah sering diberitakan, pemerintah akan segera menaikkan harga BBM. Sebelumnya mulai 19 Desember 2004 pemerintah, melalui Pertamina, sudah menaikkan harga LPG sebesar 41% dan Pertamax sebesar 60%. Kenaikan BBM, menurut pemerintah, terpaksa harus dilakukan untuk mengurangi subsidi yang katanya mencapai lebih dari Rp 60 triliun. Belum lagi rencana tersebut diujudkan telah mendapatkan reaksi penolakan yang cukup keras dari masyarakat. Ini wajar, karena kenaikan itu terbukti telah memicu naiknya harga barang dan jasa, yang artinya menambah kesengsaraan rakyat yang selama krisis memang sudah semakin menderita. Kebijakan penaikan tarif, khususnya BBM, sebagai konsekuensi dari pengurangan subsidi guna mengurangi defisit APBN memang patut dipertanyakan. Bahkan terasa tidak adil dan menyengsarakan rakyat. Dalam banyak hal, selalu saja rakyat banyak yang dijadikan korban. Bila carut marut ekonomi lebih banyak ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah, praktik korupsi dan ulah para bankir dan konglomerat hitam, mengapa rakyat banyak yang harus selalu menanggung akibatnya? Hizbut Tahrir Indonesia berpendapat, menurut pandangan Islam, hubungan pemerintah dengan rakyat dalam masalah BBM sebagai produk sektor publik, bukanlah hubungan antara penjual dan pembeli, melainkan hubungan antara yang mengurusi urusan rakyat dan rakyatnya yang berhak menikmati harta kekayaan milik mereka itu dengan harga murah. Di tengah-tengah krisis ekonomi yang menghimpit masyarakat saat ini, menaikkan harga BBM adalah tindakan yang sangat sewenang-wenang, dzalim, dan tidak mempedulikan kesulitan yang diderita masyarakat. Pemerintah tidak menunjukkan dirinya sebagai sebuah institusi yang wajib melindungi dan mengatur kesejahteraan rakyatnya. Jika pemerintah sudah tidak lagi mempedulikan urusan rakyatnya sendiri, dan tidak mau tahu dengan kesulitan yang dihadapi masyarakat, lalu siapa yang mengatur dan memelihara urusan rakyat? Sepanjang masa krisis ini, memang pemerintah lebih suka memenuhi tuntutan IMF dan tampak lebih berpihak pada para konglomerat serta pengusaha besar. Sikap seperti ini tentu jauh dari sikap memegang amanah sebagai pihak yang wajib memelihara kemaslahatan rakyat sebagaimana yang dimaksud. Hizbut Tahrir Indonesia melihat sebenarnya ada sejumlah cara yang bisa ditempuh sehingga dapat menghindari apa yang disebut pengurangan subsidi BBM sehingga tidak muncul kebijakan penaikan tarif. Yang pertama dan utama adalah harus dilakukan revisi APBN secara mendasar, terutama pada sisi pengeluaran. Tidakkah mungkin dibuat anggaran yang berimbang sehingga tidak harus nombok? Artinya, harus dibuat rancangan pengeluaran yang disesuaikan dengan penghasilan. Bila APBN sekarang defisit, maka harus dilakukan pemangkasan besar-besaran baik pada item-item belanja maupun pada besarannya hingga defisit itu tidak ada lagi. Pembayaran angsuran utang harus dijadwalkan kembali, bahkan pembayaran bunga (riba) utang yang ternyata memakan porsi yang cukup besar harus tidak dilakukan. Juga harus dibuat skala prioritas pengeluaran. Pengeluaran yang tidak terlalu mendesak, dan hanya merupakan pemborosan atau pengeluaran yang sia-sia, seperti biaya perjalanan, baju dinas, acara-acara seremonial dan sebagainya, harus dicoret dari daftar pembelanjaan rutin. Jadi, penghematan di semua aspek harus dilakukan. Bila pengeluaran sudah tidak mungkin dikurangi, pemerintah semestinya mencari sumber penghasilan lain yang tidak menyengsarakan rakyat. Yakni: 1. Menyita Harta Para Koruptor Pada skandal BLBI, ratusan triliun uang negara menguap entah kemana. Harus dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengembalikan uang sangat banyak itu yang tentu sangat berarti di saat negara dalam kesulitan seperti sekarang ini. Berapa penghematan yang didapat oleh pemerintah untuk kenaikan harga BBM? Bandingkan dengan dana BLBI yang telah dikorup para konglomerat hitam. Menurut catatan Kompas (2 Jan 2003) jumlah utang dan dana BLBI yang telah diterima oleh Liem Sioe Liong sekitar Rp 79 trilyun, Sjamsul Nursalim Rp 65,4 trilyun, Sudwikatmono Rp 3,5 trilyun, Bob Hasan Rp 17,5 trilyun, Usman Admadjaja Rp 35,6 trilyun, Modern Group Rp 4,8 trilyun dan Ongko Rp 20,2 trilyun. Total jendral sekitar Rp 225 trilyun!!!! Kemana uang itu? Mengapa untuk uang yang hanya sekitar Rp 60 triliun yang didapat dari penghapusan subsisi BBM (alias menaikkan BBM), pemerintah tega mengorbankan 200 juta rakyatnya, sementara ada uang Rp 225 triliun di tangan 7 orang/grup dibiarkan saja? Dan ingat juga, uang BLBI dan uang yang dikorup bukan hanya di tujuh orang/grup itu tapi juga di puluhan bankir hitam dan pejabat korup lainnya yang hingga kini masih bebas-bebas saja. Mengapa pemerintah tidak segera menggelandang mereka, dan memaksanya untuk mengembalikan dana itu, kalau perlu menyita seluruh harta pribadinya dengan ancaman hukuman fisik? Mengapa mereka malah justru mendapatkan R&D (release and discharged) alias pengampunan hukum, sementara di sisi lain menambah derita mayoritas rakyat dengan menaikkan harga-harga? 2. Memberantas Korupsi dan Keteladanan Pemimpin Kenaikan harga-harga tidak lepas dari akumulasi akibat praktik-praktik korupsi di masa lalu hingga sekarang. Akibat praktik korupsi dan kolusi itu, muncul berbagai kebijakan yang menguntungkan segelintir orang, seperti pembangunan listrik swasta, mark up anggaran dan pemberian keistimewaan kepada pihak tertentu untuk mengelola utilitas publik. KKN harus dihapus dan itu harus dimulai dari teladan pemimpin. Juga, untuk menghemat pengeluaran pemerintah, para pejabat pemerintah harus mau berkorban. Dan memberi contoh penghematan kepada seluruh rakyatnya. Misalnya tidak perlu lagi ada baju dinas yang memakan biaya ratusan juta rupiah. Cukup baju-baju biasa yang harganya lebih murah. Bila perlu gaji yang diterima langsung disumbangkan kembali kepada rakyat. Toh, seperti yang dilaporkan oleh KPK, ternyata semua pejabat kita adalah milyarder. Dengan penghematan yang dilakukan, Insya Allah akan terkumpul dana yang mungkin cukup besar, sehingga tidak perlu lagi menaikkan BBM. Yang ada sekarang, sama sekali tidak tampak nuansa krisis. Tengoklah suasana dan fasilitas kantor-kantor pemerintah, serta perilaku pejabat-pejabatnya. Tidak tampak sedikitpun nada prihatin. Mereka bertindak seolah-olah negeri ini tengah tidak menderita apa-apa. Bahkan gaya hidup mereka pun tidak mencerminkan pemimpin dari sebuah negara yang sedang menderita. Tanpa pemberantasan KKN dan teladan dari pemimpin, maka selalu saja pemerintah dalam menyelesaikan tekanan keuangan negara cenderung memilih menimpakan beban yang semakin berat kepada rakyat ketimbang bekerja keras mengatasi praktik korupsi dan pemberian teladan dari para pemimpin. 3. Memanfaatkan Sumberdaya Alam Pemerintah harus memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya alam yang sangat melimpah itu, yang hakikatnya adalah milik seluruh rakyat. Areal hutan Indonesia termasuk terluas di dunia. Belum lagi sumberdaya mineral, misalnya emas, batubara, nikel dan minyak bumi. Harus ada strategi baru dalam memanfaatkan sumberdaya itu dari corporate based management (pengelolaan oleh swasta) kepada state based management (pengelolaan oleh negera). Pemberian ladang konsesi kepada perusahaan asing untuk mengelola minyak, emas atau barang tambang lainnya terbukti membuat hasilnya lebih banyak dinikmati oleh perusahaan-perusahaan itu ketimbang yang dirasakan oleh rakyat. Sudah saatnya, kontrak karya dengan berbagai perusahaan asing itu ditinjau dan dibatalkan. Sebagai gantinya, pemerintah sebagai pemegang amanah rakyat mengedepankan BUMN untuk mengelola itu semua. Misalnya, hanya BUMN yang berhubungan dengan hutan saja yang mengelola hutan-hutan yang ada di negeri ini. Demikian juga dengan sumberdaya lain. Eksplorasi emas oleh PT Freeport merupakan kesalahan besar. Dari bumi Irian setiap hari ditangguk oleh perusahaan swasta asing itu tidak kurang dari 200.000 ons emas kotor. Memang pemerintah mendapatkan pajak dan sebagainya. Tapi pasti angkanya jauh lebih kecil dari hasilnya itu sendiri. Andai itu sepenuhnya dikelola oleh negara, dana yang tidak sedikit itu tentu bisa diselamatkan untuk kesejahteraan rakyat. Begitu juga dengan barang tambang lain. Pemerintah sekarang alih-alih berupaya meningkatkan peran BUMN dalam pengelolaan SDA tapi justru sebaliknya. Lihatlah dalam sengketa antara Pertamina dan Exxonmobil (perusahaan minyak Amerika Serikat) yang memperebutkan hal pengelolaan ladang minyak di Cepu dan Sukowati, pemerintah justru memenangkan Exxon. 4. Membangun BUMN Profesional dan Efisien Pemanfaatan seoptimal mungkin sumberdaya alam itu hanya mungkin bila BUMN yang menangani semua kekayaan milik umum dan penyedia utilitas publik seperti PLN dan Pertamina dikelola secara profesional dan efisien. Sudah menjadi rahasia umum betapa di BUMN-BUMN itu selama ini terjadi inefisiensi luar biasa akibat praktek-praktek korupsi. Akibatnya, bukan hanya dana itu tidak sampai ke tangan rakyat, BUMN itu juga mengalami kerugian. Bagaimana mungkin PLN, yang menjadi perusahaan tunggal dalam pengelolaan listrik, bisa rugi? Padahal boleh dikata tidak ada satupun rakyat yang tidak menggunakan listrik. Juga tidak ada perusahaan lain yang menjadi saingan PLN. Itu semua terjadi karena mismanajemen dan korupsi. PLN selalu menyatakan bahwa harga jual listrik sekarang belum sesuai dengan HPP (harga pokok penjualan) yang diantaranya dipicu oleh pembelian listrik swasta. Pertanyaannya, mengapa PLN harus membeli listrik dari perusahaan listrik swasta dengan harga yang sangat tinggi? Apakah PLN tidak bisa menyediakan sendiri? Bila swasta bisa, mengapa perusahaan negara itu tidak? Kebijakan-kebijakan, yang tentu tidak lepas dari nuansa KKN, seperti inilah yang membuat banyak sekali BUMN, termasuk Pertamina yang dikabarkan tiap tahun menderita kebocoran lebih dari Rp 4 triliun, tidak efisien. Dan dengan ketidakefisienannya itulah mereka minta kenaikan BBM dan sebagainya. Atau bila tidak meminta kenaikan harga, profit yang didapat digerogoti terus. Dengan perbaikan manajemen dan pembersihan KKN, dana yang diperoleh tentu bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat dan mencukupi keuangan negara, sementara BUMN itu juga bisa berjalan dengan baik. Langkah itulah yang harus dilakukan, bukan sebaliknya justru melakukan privatisasi BUMN. Divestasi atau penjualan BUMN kepada swasta (lokal maupun asing) jelas merupakan langkah bunuh diri yang akan semakin menjauhkan negara dari memelihara kemaslahatan rakyat. SERUAN Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, HizbutTahrir Indonesia menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk: 1. Menolak rencana kenaikan harga BBM karena itu akan menambah kesengsaraan rakyat, tidak adil dan bukan cara yang sahih untuk mengatasi krisis keuangan negara. Dana kompensasi sebesar sekitar Rp 15 trilyun yang akan diberikan tidaklah mencukupi untuk mengganti penderitaan rakyat banyak. Sebab, pemerintah adalah pemimpin yang mengurus kepentingan rakyat, yang seharusnya mewujudkan kemaslahatan rakyat, bukan malah membuat mereka menderita! Rasulullah Muhammad yang mulia bersabda, »æóÇúáÅööãóÇãõ ÇáøóÐöíú Úóáìó ÇáäøóÇÓö ÑóÇÚò æóåõæó ãóÓúÄõæúáñ Úóäú ÑóÚöíøóÊöåö« ?Dan imam yang memimpin manusia adalah laksana seorang penggembala, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya? (HR.Muslim). 2. Menolak cara-cara kapitalistik termasuk campur tangan IMF dalam pengaturan ekonomi Indonesia. Sudah saatnya, sistem kapitalisme yang selama ini mencengkeram Indonesia dan menimbulkan kesengsaraan rakyat banyak harus ditinggalkan. Campur tangan IMF, termasuk dengan memaksakan pengurangan subsidi yang terbukti makin menyengsarakan rakyat dan privatisasi sejumlah BUMN, juga harus dihindarkan. Pada kenyataannya, lebih dari 5 tahun sudah berjalan, resep yang diberikan IMF tidaklah menyelesaikan krisis, tapi malah memperpanjang krisis ekonomi dan menambah penderitaan rakyat. Itu adalah bukti nyata bahwa mereka bukanlah malaikat penolong yang membawa keselamatan, melainkan justru semakin mempurukkan kita. Allah SWT berfirman, æóáóäú íóÌúÚóáó Çááøóåõ áöáúßóÇÝöÑöíäó Úóáóì ÇáúãõÄúãöäöíäó ÓóÈöíá ?Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah menjadikan jalan bagi orang-orang kafir untuk menguasai kaum mukmin? (QS. An Nisa [4] : 141). 3. Sebagai gantinya, di Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim diterapkan sistem ekonomi yang adil, yakni sistem ekonomi Islam yang berlandaskan pada syariah dan dikelola secara mandiri. Bukan hanya di bidang ekonomi, lebih jauh lagi juga harus ditolak sistem sekuler dalam semua aspek kehidupan yang selama ini terbukti gagal menciptakan tatanan yang lebih baik. Harus ditegakkan sistem yang tangguh, yakni sistem Islam. Bila sosialisme telah gagal, kapitalisme demikian juga, kemana lagi kita akan menuju bila tidak kepada Islam? Allah SWT berfirman, ÃóÝóÍõßúãó ÇáúÌóÇåöáöíøóÉö íóÈúÛõæäó æóãóäú ÃóÍúÓóäõ ãöäó Çááøóåö ÍõßúãðÇ áöÞóæúãò íõæÞöäõæäó Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS. AL Maidah 50). Akhirnya, Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pejabat dan para wakil rakyat yang mayoritas muslim, bahwa sesungguhnya negeri ini tidaklah akan bisa keluar dari krisis yang membelenggu dan tidak akan mampu membebaskan diri dari segala kelemahan kecuali bila di negeri ini diterapkan syariat Islam secara kaffah. Dengan syariah itulah kita mengatur aspek ekonomi agar kesejahteraan sekaligus kemuliaan rakyat bisa dicapai, keamanan bisa ditegakkan, kedamaian bisa diujudkan dan kebahagiaan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Oleh karena itu, harus ada gerakan bersama untuk kembali kepada ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan dan menetapkan pemimpin yang amanah, tidak korup dan bertindak culas. Syariat Islam bukanlah kewajiban satu orang atau satu kelompok, melainkan kewajiban kita bersama dan demi kebaikan semua. Sungguh, hanya melalui syariat Islam dan pemimpin yang amanah sajalah kita bisa mewujudkan kehidupan bermasyarakat dan bernegara secara baik. æóáöáøóåö ÇáúÚöÒøóÉõ æóáöÑóÓõæáöåö æóáöáúãõÄúãöäöíäó æóáóßöäøó ÇáúãõäóÇÝöÞöíäó áÇó íóÚúáóãõæäó ?Padahal kemuliaan itu hanyalah milik Allah, milik Rasul dan milik orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui? (TQS. Al Munâfiqûn [63] : 8). Terakhir, kami mengingatkan pemerintah akan sabda nabi ?Ya Allah, siapa saja yang menjadi pengatur urusan umatku kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia? (HR. Muslim) Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto Hp: 0811119796 Email: ismaily@xxxxxxxxxx, ismaily@xxxxxxxxxxxxxxxxxxx Gedung Fuyinto-Sentra-Mampang Lt. 4 Jl. Mampang Prapatan Raya No 28, Jakarta Selatan 12790 Telp / Fax : (62-21)79191263 Fax. (62-21)79191263 Email : info@xxxxxxxxxxxxxx, info@xxxxxxxxxxxxxxxxxxx Website : http://www.al-islam.or.id, www.hizbut-tahrir.or.id http://www.hizbut-tahrir.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=407 --------------------------------- Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Download Messenger Now [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **