[nasional_list] [ppiindia] Perempuan Masih Diposisikan Marginal

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 25 Jan 2006 10:57:50 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.suarapembaruan.com/News/2006/01/25/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Perempuan Masih Diposisikan Marginal 

SEBAGIAN orang optimis terhadap peran dan pencerahan perempuan , karena kaum 
perempuan kini sedang melaju ke puncak peningkatan peran strategisnya di segala 
bidang, terutama di bidang sosial kemasyarakatan. Menurut Ketua Adjeng 
Foundation, Ajeng Ratna Suminar, hal tersebut disebabkan perubahan struktural 
dan kultural masyarakat dunia yang semakin demokratis. 

Namun menurut wanita bertitel SE SH dan MM tersebut, sebagian orang lagi 
pesimistis, karena melihat dan menyaksikan perempuan masih merupakan 
"pelengkap". Sistem sosial di Indonesia, masih cenderung menempatkan perempuan 
pada posisi yang marginal. Bahkan ada pandangan yang mengatakan, kalau 
perempuan sebaiknya jangan terlalu jauh melangkah ke luar orbit edar peran 
"domestik" rumah tangga. Atas pertanyaan sudah sampai di manakah perempuan 
berperan, khususnya dalam konteks sosial sekarang ini? 

Ajeng Ratna Suminar menjawabnya berdasarkan pengalaman hidup sebagai orang yang 
berkecimpung di dunia sosial. Menurutnya era sekarang ini adalah era egaliter 
yang menempatkan laki-laki dan perempuan berdasarkan motif kemampuan 
(achievement). Dalam UUD 1945 disebutkan adanya jaminan pendidikan bagi warga 
negara untuk mendapatkan pendidikan. ''Artinya, tidak ada diskriminasi baik 
laki-laki maupun perempuan,'' kata Adjeng dalam sebuah seminar bertajuk, 
''Perempuan dalam Pembangunan Bangsa di Gorontalo baru-baru ini. 

Diri Sendiri 

Adjeng berharap jumlah perempuan berkualitas makin banyak. Usaha menghilangkan 
kendala bagi perempuan menuju pribadi berkualitas itu, menurutnya sebaiknya 
dimulai dari diri perempuan sendiri, disebut sebagai manajemen keluarga. 

Kalau perempuan (istri) mampu melaksanakan perannya dalam keluarga akan 
membentuk pondasi keluarga yang kuat, sehingga merembes ke lingkungan 
sekitarnya dan akhirnya membentuk negara yang kuat. 

Menurutnya salah satu bidang sosial yang masih memerlukan perhatian dan 
pembenahan adalah bidang politik. Sejak dulu politik selalu dikaitkan dengan 
dunia laki-laki dan terkesan tabu dimasuki perempuan. 

Tetapi kini masyarakat mulai menyadari baik di Barat maupun di Timur, bahwa 
perempuan pun dapat terjun dan terlibat dalam politik. Asalkan diberi 
kesempatan yang sama, perempuan tidak kalah dari laki-laki. 

Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Dr Ir Nelson Pomalingo MPd dalam 
kesempatan itu mengungkapkan, mereka yang pernah kuliah di universitas yang 
dipimpinnya, 60 persen adalah wanita. Fakultas pilihan mereka, umumnya sastra 
budaya, pendidikan, tetapi banyak juga memilih tehnik pertanian, ilmu pasti dan 
ilmu alam yang dulu merupakan bidang laki-laki. 


Jepang dan Amerika 

Prof Ruth Virgin seorang pakar dari Amerika Serikat yang berbicara dalam 
seminar tersebut mengungkapkan pula, wanita Jepang di tahun 1973, memberi kesan 
tidak terlalu bahagia. Kebanyakan mereka lebih memilih menikah, dan tidak 
memikirkan untuk sekolah. Namun, kini mereka sudah berubah dan kebanyakan ingin 
keluar dari negerinya. 

Wanita Jepang ingin bebas berkarya dan mempunyai karier yang baik, tidak ingin 
cepat-cepat menikah lalu membesarkan anak. Ketika kuliah, di kampus mereka 
terjun dalam berbagai aktivitas dan merupakan mahasiswa yang enerjik dan mereka 
berpakaian bebas. 

Lain lagi di Amerika kata Virgin, wanita di Negara adidaya itu lebih gigih 
untuk menuntut persamaan hak-hak mereka. Wanita di AS juga bias mencapai puncak 
karier tertinggi setara dengan laki-laki. 

Ajeng memberikan beberapa saran soal sebagai berikut upaya memberi peran 
berarti bagi perempuan : Pertama, perempuan harus memiliki akses yang sama 
terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Kedua, ada kemandirian ekonomi yang sama antara laki-laki dan perempuan, 
termasuk akses yang sama dalam urusan financial. Dengan kemandirian ekonomi 
perempuan tidak didiskriminasikan lagi oleh pembagian sektor domestik maupun 
publik. 

Ketiga, pembagian akses yang sama dalam bidang politik dan posisi-posisi 
strategis, sehingga setiap kebijakan yang ada tidak mendiskreditkan perempuan. 
Menurutnya, tanpa melibatkan kaum wanita dalam masalah kemiskinan, upaya 
penanggulangannya bisa berlangsung relatif cukup lama. 

Dalam hal ini peranan wanita sangat penting. Banyak hal dalam kehidupan 
sehari-hari memerlukan penanganan, antara lain: kenakalan remaja, narkoba, 
pergaulan bebas, kesehatan, kepedulian sosial, pendidikan dan kemiskinan. 

Dikatakan, kemiskinan adalah kondisi yang tidak akan melahirkan keadilan. Jadi 
jika ingin menegakkan kemandirian bangsa, perlu adanya paradigma baru yang 
melandasi penanggulangan kemiskinan. 

Paradigma eksklusif sosial berubah menjadi inklusif sosial, orientasi 
pembangunan dari pertumbuhan ekonomi menjadi pemerataan dan pertumbuhan 
ekonomi. 

Masyarakat yang selama ini dijadikan objek pembangunan dijadikan subjek 
pembangunan yang partisipasif. Peranan pemerintah tidak lagi sebagai provider 
(penyedia) tetapi sebagai fasilitator . 

Fungsi peranan pemerintah yang selama ini sebagai sentrtalisasi menjadi 
disentralisasi. Di samping itu, pelayanan birokrasi yang normatif menjadi 
responsif fleksibel. 

Berbagai kajian menunjukkan, peranan ibu atau wanita belum optimal. Padahal, 
banyak masalah yang perlu melibatkan ibu-ibu sebagai ujung tombak pembangunan 
rumah tangga yang pada gilirannya adalah ujung tombak pembangunan bangsa 
Indonesia yang jaya. 


VERA INDRASUWITA 


Last modified: 25/1/06 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Perempuan Masih Diposisikan Marginal