** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarapembaruan.com/News/2006/01/25/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Perempuan Masih Diposisikan Marginal SEBAGIAN orang optimis terhadap peran dan pencerahan perempuan , karena kaum perempuan kini sedang melaju ke puncak peningkatan peran strategisnya di segala bidang, terutama di bidang sosial kemasyarakatan. Menurut Ketua Adjeng Foundation, Ajeng Ratna Suminar, hal tersebut disebabkan perubahan struktural dan kultural masyarakat dunia yang semakin demokratis. Namun menurut wanita bertitel SE SH dan MM tersebut, sebagian orang lagi pesimistis, karena melihat dan menyaksikan perempuan masih merupakan "pelengkap". Sistem sosial di Indonesia, masih cenderung menempatkan perempuan pada posisi yang marginal. Bahkan ada pandangan yang mengatakan, kalau perempuan sebaiknya jangan terlalu jauh melangkah ke luar orbit edar peran "domestik" rumah tangga. Atas pertanyaan sudah sampai di manakah perempuan berperan, khususnya dalam konteks sosial sekarang ini? Ajeng Ratna Suminar menjawabnya berdasarkan pengalaman hidup sebagai orang yang berkecimpung di dunia sosial. Menurutnya era sekarang ini adalah era egaliter yang menempatkan laki-laki dan perempuan berdasarkan motif kemampuan (achievement). Dalam UUD 1945 disebutkan adanya jaminan pendidikan bagi warga negara untuk mendapatkan pendidikan. ''Artinya, tidak ada diskriminasi baik laki-laki maupun perempuan,'' kata Adjeng dalam sebuah seminar bertajuk, ''Perempuan dalam Pembangunan Bangsa di Gorontalo baru-baru ini. Diri Sendiri Adjeng berharap jumlah perempuan berkualitas makin banyak. Usaha menghilangkan kendala bagi perempuan menuju pribadi berkualitas itu, menurutnya sebaiknya dimulai dari diri perempuan sendiri, disebut sebagai manajemen keluarga. Kalau perempuan (istri) mampu melaksanakan perannya dalam keluarga akan membentuk pondasi keluarga yang kuat, sehingga merembes ke lingkungan sekitarnya dan akhirnya membentuk negara yang kuat. Menurutnya salah satu bidang sosial yang masih memerlukan perhatian dan pembenahan adalah bidang politik. Sejak dulu politik selalu dikaitkan dengan dunia laki-laki dan terkesan tabu dimasuki perempuan. Tetapi kini masyarakat mulai menyadari baik di Barat maupun di Timur, bahwa perempuan pun dapat terjun dan terlibat dalam politik. Asalkan diberi kesempatan yang sama, perempuan tidak kalah dari laki-laki. Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Dr Ir Nelson Pomalingo MPd dalam kesempatan itu mengungkapkan, mereka yang pernah kuliah di universitas yang dipimpinnya, 60 persen adalah wanita. Fakultas pilihan mereka, umumnya sastra budaya, pendidikan, tetapi banyak juga memilih tehnik pertanian, ilmu pasti dan ilmu alam yang dulu merupakan bidang laki-laki. Jepang dan Amerika Prof Ruth Virgin seorang pakar dari Amerika Serikat yang berbicara dalam seminar tersebut mengungkapkan pula, wanita Jepang di tahun 1973, memberi kesan tidak terlalu bahagia. Kebanyakan mereka lebih memilih menikah, dan tidak memikirkan untuk sekolah. Namun, kini mereka sudah berubah dan kebanyakan ingin keluar dari negerinya. Wanita Jepang ingin bebas berkarya dan mempunyai karier yang baik, tidak ingin cepat-cepat menikah lalu membesarkan anak. Ketika kuliah, di kampus mereka terjun dalam berbagai aktivitas dan merupakan mahasiswa yang enerjik dan mereka berpakaian bebas. Lain lagi di Amerika kata Virgin, wanita di Negara adidaya itu lebih gigih untuk menuntut persamaan hak-hak mereka. Wanita di AS juga bias mencapai puncak karier tertinggi setara dengan laki-laki. Ajeng memberikan beberapa saran soal sebagai berikut upaya memberi peran berarti bagi perempuan : Pertama, perempuan harus memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, ada kemandirian ekonomi yang sama antara laki-laki dan perempuan, termasuk akses yang sama dalam urusan financial. Dengan kemandirian ekonomi perempuan tidak didiskriminasikan lagi oleh pembagian sektor domestik maupun publik. Ketiga, pembagian akses yang sama dalam bidang politik dan posisi-posisi strategis, sehingga setiap kebijakan yang ada tidak mendiskreditkan perempuan. Menurutnya, tanpa melibatkan kaum wanita dalam masalah kemiskinan, upaya penanggulangannya bisa berlangsung relatif cukup lama. Dalam hal ini peranan wanita sangat penting. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari memerlukan penanganan, antara lain: kenakalan remaja, narkoba, pergaulan bebas, kesehatan, kepedulian sosial, pendidikan dan kemiskinan. Dikatakan, kemiskinan adalah kondisi yang tidak akan melahirkan keadilan. Jadi jika ingin menegakkan kemandirian bangsa, perlu adanya paradigma baru yang melandasi penanggulangan kemiskinan. Paradigma eksklusif sosial berubah menjadi inklusif sosial, orientasi pembangunan dari pertumbuhan ekonomi menjadi pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat yang selama ini dijadikan objek pembangunan dijadikan subjek pembangunan yang partisipasif. Peranan pemerintah tidak lagi sebagai provider (penyedia) tetapi sebagai fasilitator . Fungsi peranan pemerintah yang selama ini sebagai sentrtalisasi menjadi disentralisasi. Di samping itu, pelayanan birokrasi yang normatif menjadi responsif fleksibel. Berbagai kajian menunjukkan, peranan ibu atau wanita belum optimal. Padahal, banyak masalah yang perlu melibatkan ibu-ibu sebagai ujung tombak pembangunan rumah tangga yang pada gilirannya adalah ujung tombak pembangunan bangsa Indonesia yang jaya. VERA INDRASUWITA Last modified: 25/1/06 [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **