[nasional_list] [ppiindia] Pemerintah Didesak Hentikan Perundingan dengan GAM-GAM Bersedia Cabut Tuntutan Merdeka

  • From: Sandy Dwiyono <sandydwiyono2005a@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 24 Feb 2005 02:46:54 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


(Sebelumnya sama minta maaf jika saya kirim file yg sama berulang-uang, 
komputer disni sedang ada masalah, Terima kasih)
 
Saya meminta agar Presiden berhati-hati dan jangan masuk perangkap mereka 
dengan adanya istilah "Self Government", karena sekali masuk perangkap akan 
sulit bagi kita untuk dapat keluar. Self Government tidak ada bedanya dengan 
kemerdekaan,dlsb, semuanya itu hanyalah akal-akalannya mereka saja. Menurut 
saya, Anda sebaiknya tidak mencoba-coba sesuatu hal yang berbahaya, karena yang 
menanggung akibatnya bukan hanya anda seorang, tetapi seluruh rakyat Indonesia. 
Presiden, sebagai Pemimpin kami saat ini, Andalah yang paling bertanggung jawab 
atas Integritas teritorial saat ini. Jagalah integritas teritorial 
sekuat-kuatnya dan jangan pernah mundur walau hanya sejengkal.  Hentikan semua 
ini secepatnya sebelum semuanya terlambat.
 
Salam
 

------------------------------------------
To:"HKSIS-Group" <HKSIS@xxxxxxxxxxxxxxx>From:"HKSIS" 
<SADAR@xxxxxxxxxxxxxx>Date:Thu, 24 Feb 2005 07:49:56 
+0800Subject:[nasional-list] GAM Bersedia Cabut Tuntutan Merdeka - Pemerintah 
Didesak Hentikan Perundingan dengan GAM
HTML Attachment [ Download File | Save to my Yahoo! Briefcase ] 

 Kamis, 24 Februari 2005NASIONALGAM Bersedia Cabut Tuntutan Merdeka

HELSINKI - Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) akan mengadakan 
putaran ketiga perundingan damai di Helsinki, April mendatang. Dalam putaran 
ketiga itu, GAM bersedia mencabut permintaan tentang kemerdekaan Aceh. Sebagai 
imbalannya, Indonesia akan mempertimbangkan status otonomi khusus bagi provinsi 
tersebut.

Putaran kedua perundingan RI dan GAM yang berakhir Rabu kemarin mencapai 
kemajuan yang cukup berarti.

''Sikap kedua belah pihak memang masih berbeda. Namun sedikitnya, kami mulai 
berbicara mengenai substansi masalah,'' kata Menteri Informasi dan Komunikasi 
Sofyan Djalil kepada Reuters.

''Kami mengusulkan otonomi khusus. Mereka menawarkan pemerintahan sendiri. 
Masalah itulah yang dirundingkan. Kami perlu membahas konsepnya,'' kata dia 
setelah pembicaraan tiga hari di Helsinki berakhir.

Sumber yang mengetahui dari dekat perundingan-perundingan itu mengatakan kepada 
Reuters, putaran berikut bakal diselenggarakan pertengahan April.

GAM sebelumnya menolak tawaran otonomi, dan bersikukuh pada opsi merdeka. 
Utusan RI dan GAM bertemu setelah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) luluh 
lantak dilanda gempa dan tsunami. Hampir 240.000 orang tewas atau hilang, dan 
lebih dari 400.000 lainnya kehilangan tempat tinggal.

Perubahan sikap GAM itu mengisyaratkan titik balik, yang dapat mengakhiri 
konflik berdarah selama lebih dari 30 tahun di Aceh.

Kendati demikian, para pengamat dan politikus Indonesia mengatakan masih ada 
hambatan mengadang. Terutama, rintangan yang menyangkut keinginan GAM untuk 
menerima konsep otonomi khusus, bukan kemerdekaan.

Kesepakatan damai sebelumnya dicapai pada 2002. Namun, kesepakatan damai itu 
berantakan karena kedua belah pihak tidak mencapai titik temu menyangkut isu 
otonomi.

Isyarat Baik

Ketika ditanya apakah opsi kemerdekaan telah ditinggalkan, juru bicara GAM 
Bakhtiar Abdullah, Selasa lalu, menjawab, ''Konflik tidak dapat diselesaikan 
dengan cara seperti itu. Kami akan membahas syarat-syarat mengenai hal itu.''

Damien Kingsbury, akademisi Australia yang juga penasihat GAM, mengatakan, 
''Perundingan itu telah mencapai pengakuan bahwa rakyat Aceh tidak puas dengan 
status quo. Perlu ada perubahan yang signifikan.''

Wakil-wakil GAM juga mengatakan, delegasi Indonesia akan kembali ke Jakarta 
untuk membahas ketentuan-ketentuan mengenai ''pemerintahan sendiri''. ''Ada 
pembahasan mengenai dibutuhkannya partai-partai lokal, wakil murni dan 
sebagainya. Di luar itu, belum ada keterangan lebih lanjut,'' kata Kingsbury.

Para pejabat di Jakarta menolak berkomentar mengenai perundingan tersebut. 
Namun TNI menyambut baik perubahan sikap GAM itu. ''Jika mereka melunak, 
sebagaimana kami harapkan, hal itu menunjukkan isyarat baik bahwa konflik Aceh 
dapat segera diselesaikan,'' kata Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto. 

Mengingat kemajuan dalam perundingan tersebut dan masih banyaknya masalah yang 
perlu diselesaikan demi masa depan Aceh, maka GAM berharap 
pembicaraan-pembicaraan lanjutan diadakan. ''Kami berharap mencapai perdamaian 
secara perlahan dan tidak terburu-buru. Kami ingin memiliki suatu kesepakatan 
yang dapat dilaksanakan,'' kata Abdullah kepada Reuters, kemarin. ''Perundingan 
lanjutan harus dilakukan untuk menemukan solusi damai yang 
langgeng.''(rtr-ben-52)


 
SUARA PEMBARUAN DAILY 

---------------------------------

TNI Sambut Sikap GAM

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyambut baik sikap lunak pemimpin 
kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ingin mencabut tuntutan kemerdekaan di 
Aceh. Sedangkan mengenai kelanjutan operasi militer di Aceh, TNI tetap menunggu 
keputusan politik dari pemerintah. 
Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan Kepala Staf 
TNI AD Letjen Djoko Santoso kepada wartawan seusai upacara serah terima jabatan 
Kepala Staf TNI AU dari Marsekal Chappy Hakim kepada Marsekal Madya Djoko 
Suyanto di Lanud Halim Perdana Kusuma, Rabu (23/2) pagi. ''Harapan saya seperti 
itu, karena memang tidak sewajarnya suatu daerah menginginkan kemerdekaan," 
kata Panglima TNI. 
Dikatakan, jika ada persoalan di daerah, sebaiknya dibicarakan dengan lebih 
baik. Jika tidak puas dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di pusat, 
penyelesaiannya tidak dengan cara melepaskan diri. 

Sikap Lunak 
Dengan sikap lunak dari pemimpin GAM itu, Panglima TNI berharap hal tersebut 
menjadi indikasi yang baik bagi penyelesaian masalah Aceh secara tuntas. Dengan 
demikian, semua pihak bisa bekerja secara optimal untuk membangun kembali Aceh 
setelah ditimpa bencana alam tsunami. 
Sedangkan tentang pola operasi di Aceh, Panglima TNI menegaskan, pihaknya masih 
menunggu keputusan politik dari pemerintah. ''Sampai saat ini keputusan politik 
terakhir pemerintah adalah pelaksanaan operasi terpadu. Jadi keputusan politik 
itu yang masih kita jalankan,'' katanya. 
Hal senada dikatakan Kasad Letjen Djoko Santoso. Dia berharap sikap lunak GAM 
itu menjadi titik terang bagi penyelesaian konflik di Aceh. 
Meski demikian, TNI AD tetap menunggu keputusan politik dari pemerintah. 
Kantor Berita Antara melaporkan, pada hari kedua perundingan informal antara 
Pemerintah Indonesia dan Gerakan Separatis Aceh (GSA) di Helsinki, Selasa, 
pihak GSA menunjukkan iktikad menghentikan keinginan membentuk sebuah negara 
Aceh merdeka. 


MADRID - Sundulan pemain belakang Ivan Helguerra pada menit ke-31 menentukan 
kemenangan tuan rumah Real Madrid 1-0 atas Juventus pada pertandingan pertama 
babak 16 besar (perdelapan final) Piala Champions di Stadion Santiago Bernabeu, 
Madrid, Rabu (23/2) dini hari WIB. 
Pertandingan ini, yang seperti ulangan final 1998, disaksikan Raja Spanyol Juan 
Carlos dan Raja Abdullah II dari Yordania. Di hadapan sekitar 80.000 penonton 
yang hampir semuanya pendukung Real Madrid, gol tunggal Helguerra tercipta 
setelah dia memanfaatkan bola hasil tendangan bebas David Beckham dari sayap 
kiri. Dia langsung menyambar bola melambung di muka gawang yang tidak bisa 
terjangkau kiper Juventus, Gianluigi Buffon. 
"Gol itu tercipta hasil latihan sehari sebelum pertandingan di stadion tertutup 
untuk umum. Tim kami bermain sangat bagus dan seharusnya kami bisa menang dua 
atau tiga gol," kata pelatih Real Madrid asal Brasil, Wanderley Luxemburgo. 
Real Madrid, yang pernah merebut Piala Champions sembilan kali, memang pantas 
memenangi pertandingan tersebut. Namun, kemenangan itu tidak diraih dengan 
mudah. Sebab Juventus juga bertarung dengan gigih guna menahan gempuran pasukan 
El Real itu. 
Sayang, pemain andalan dan juga motor serangan Juventus asal Rep. Ceko, Pavel 
Nedved, harus keluar dari lapangan ketika pertandingan baru berlangsung 37 
menit. Dia digantikan oleh Ruben Olivera. 

Kekuatan Penuh 
Dengan keluarnya Nedved lapangan tengah nyaris sepenuhnya dikuasai Real Madrid, 
yang tampil dengan kekuatan penuh, yakni Luis Figo, Zinedine Zidane, Thomas 
Gravesen dan David Beckham. 
Juventus berusaha keras menahan serangan yang dibangun lawannya dari lapangan 
tengah. Akibatnya, duet penyerang Alessandro Del Piero dan Zlatan Ibrahimovic 
kurang mendapat dukungan dalam membongkar kuartet pertahanan El Real yang 
terdiri atas, Roberto Carlos, Ivan Helguerra, Walter Samuel, dan Raul Bravo 
yang menggantikan bek kanan Michel Salgado pada menit ke-9. 


Pihak mediator pertemuan, Crisis Management Initiative (CMI), yang dipimpin 
mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari, mengklaim pertemuan Selasa 
berjalan alot namun "lebih baik" dibandingkan perundingan Senin. 
Kelompok separatis GSA dalam perundingannya dengan Pemerintah RI--yang diwakili 
Menko Polhukam Widodo Adi Sutjipto, Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, dan 
Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Sofyan A Djalil--dilaporkan bersedia 
melupakan tuntutan kemerdekaan bagi Aceh. 
"Konflik ini tidak bisa diselesaikan dengan cara itu dan kami harus 
menyesuaikan diri dengan keadaan," ujar juru bicara GSA, Bakhtiar Abdullah, di 
Helsinki, Selasa. 
Ia menjawab pertanyaan apakah GSA dalam perundingan tersebut telah 
mengesampingkan opsi merdeka demi kepentingan untuk mencapai otonomi yang lebih 
luas. 
Menurut penasihat GSA, Damien Kingsbury, salah satu poin penting dalam 
perundingan tersebut adalah bentuk otonomi yang ditawarkan Pemerintah 
Indonesia. 
GSA, menurut Kingsbury, menganggap "otonomi khusus" sebagai hal berbau status 
quo dan mereka lebih memilih istilah "pemerintahan sendiri". 
Kingsbury mengatakan, delegasi Indonesia setuju untuk mengonsultasikan kepada 
pemerintah pusat tentang ide penyebutan "pemerintahan sendiri" bagi Aceh itu. 
Agenda pembicaraan lainnya oleh kedua delegasi difokuskan pada masalah 
membangun masa depan Aceh. 
CMI sebagai pihak mediator, menurut laporan AFP, mengatakan, pembicaraan damai 
antara Pemerintah Indonesia dan kelompok GSA pada Selasa tentang tawaran 
otonomi khusus berjalan alot namun "lebih baik" dibandingkan Senin. 
"Hingga kini, pembicaraan dapat dikatakan alot, namun tampaknya hari ini lebih 
baik dibandingkan kemarin," kata juru bicara CMI, Maria-Elena Cowell. (O-1) 

---------------------------------
Last modified: 23/2/05 
 
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0502/23/nas27.htm
Pemerintah Didesak Hentikan Perundingan dengan GAM
 
Jakarta, CyberNews. Pemerintah didesak menghentikan perundingan dengan kelompok 
separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena tidak akan menghasilkan kesepakatan 
yang berarti dan akan semakin membuat kelompok itu bertingkah untuk melecehkan 
pemerintah. 

"Kita sudah dua kali melakukan perundingan dan semuanya gagal menghasilkan 
kesepakatan yang berarti. Cukup sudah pemerintah memberi hati pada kelompok 
separatis GAM," kata Ketua Umum Forum Studi Aksi Demokrasi (FOSAD) Faisal Riza 
Rahmat di Jakarta, Rabu.

Dengan bersemangat Faisal mengatakan, sebenarnya tidak layak bagi pemerintah 
melakukan perundingan dalam posisi yang sejajar dengan kelompok yang 
jelas-jelas melakukan penyempalan dengan kekuatan bersenjata, namun pemerintah 
telah menunjukkan sikap baik yang sayangnya tidak diimbangi sikap yang sama 
oleh GAM.

"Oleh karena itu saya imbau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih tegas, tak 
perlu lobi sana-sini. Ingat yang disakiti oleh sikap GAM itu bukan hanya 
pemerintah tapi seluruh rakyat Indonesia yang berdaulat. Saya yakin warga Aceh 
juga tidak simpati pada kelompok itu," katanya.

FOSAD juga mengingatkan pemerintah agar tidak terlalu memusingkan tekanan pihak 
asing terhadap penyelesaian pemberontakan di Aceh karena sebagai negara 
berdaulat Indonesia berhak melakukan tindakan terhadap tindak pemberontakan 
yang notabene juga tidak disetujui dunia internasional.

"Tidak perlulah kita dengarkan omongan negara-negara asing soal hak asasi 
manusia (HAM) karena kita semua tahu siapa pelanggar HAM terbesar di dunia ini. 
Soal pemberontakan GAM adalah masalah internal Indonesia, soal ancaman terhadap 
kedaulatan negara ini, kita mesti tegas," tandasnya.

Oleh karena itu, FOSAD menyarankan pemerintah tidak menarik pasukan TNI-Polri 
dari Aceh yang sebagian besar kini diarahkan untuk operasi kemanusiaan di Aceh, 
bahkan kalau perlu memperbesar porsi operasi militer guna membasmi anggota GAM.

"Ingat, ketika TNI-Polri menjalankan misi kemanusiaan di Aceh yang terkena 
bencana tsunami, apa yang dilakukan GAM? Mereka bukannya membantu penduduk 
malah sebaliknya mengacau bahkan melakukan penyerangan yang juga menimbulkan 
korban sipil serta dari kalangan TNI. Apa asing ada yang berkomentar," katanya.

Sementara itu perundingan putaran kedua RI-GAM di Helsinki, Finlandia, Selasa 
(22/2), dilaporkan ada kemajuan dalam penyelesaian konflik Aceh di mana GAM 
dilaporkan "melunak" dengan bersedia melupakan tuntutan merdeka seperti yang 
diberitakan Reuters.

Sikap GAM tersebut dikemukakan juru bicaranya Bakhtiar Abdullah. "Konflik ini 
tidak bisa diselesaikan dengan cara itu dan kami harus menyesuaikan diri dengan 
keadaan," ujarnya.

Sementara itu usai serah terima jabatan Kasau dari Marsekal Chappy Hakim kepada 
Marsdya Djoko Suyanto di Jakarta, Rabu, Panglima TNI Jenderal Endriartono 
Sutarto menyatakan menyambut baik atas melunaknya sikap GAM tersebut dan 
menyatakan dan hal itu menjadi indikasi yang baik untuk segera memecahkan 
masalah Aceh secara tuntas.

Sebaliknya, kalangan Komisi I DPR RI mengingatkan pemerintah dan TNI untuk 
tidak begitu saja percaya pada pernyataan tokoh GAM bahwa mereka telah 
mengurangi tuntutan untuk merdeka. "Sebaiknya pemerintah dan TNI tetap 
berhati-hati untuk tidak begitu saja percaya dengan pernyataan itu," kata 
anggota Komisi I DPR RI Arif Mudatsir Mandan.( ant/Cn07 )




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pemerintah Didesak Hentikan Perundingan dengan GAM-GAM Bersedia Cabut Tuntutan Merdeka