** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Catatan: Tulisan ini juga disajikan dalam websirte http://perso.club-internet.fr/kontak/ PELUNCURAN BUKU ?PERJALANAN HIDUP SAYA ? DI KOTA MALANG Pada tanggal 20 Januari 2005 di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya telah diselenggarakan upacara peluncuran dan bedah buku ?Perjalanan Hidup Saya? (otobiografi A. Umar Said) oleh para mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dan radio komunitas Suara Independen (Malang). Berikut di bawah ini adalah satu tulisan yang merupakan sebagian kesan-kesan atau pendapat dari para penyelenggaranya tentang arti peluncuran itu serta isi buku ?Perjalanan Hidup Saya? bagi mereka, dilihat dari berbagai segi. Karena pendapat mereka ini mencerminkan sebagian pandangan atau pemikiran generasi muda kita mengenai berbagai persoalan bangsa yang sedang kita hadapi bersama, maka tulisan ini disajikan selengkapnya, sebagai berikut : BERBAGI PERJALANAN Against stupidity, the Gods themselves battle in vain (Schiller) Assalamu?alaikum warahmatullahi wabarakatuh Yth. Bang Umar, salam takzim Alhamdulillah, buku ?Perjalanan Hidup Saya? karya Bang Umar (kami merasa lebih enak jika memanggil dengan sebutan ?Bang? karena terasa lebih cair dari pada Bapak) telah kami terima pada tanggal 21 Januari kemarin. Namun karena selama sehari buku-buku tersebut masih disimpan oleh seorang sahabat kami, akhirnya karya Bang Umar baru kami baca dua hari yang lalu dan tepat pada malam inilah kami bisa menyelesaikan seluruh buku tersebut. Sebagian buku itu telah kami bagikan ke beberapa komunitas, baik yang berada di Batu, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Manifest Fakultas Hukum-Unibraw, untuk Perpustakaan Budaya dan Agama Raushanfekr, maupun untuk kami sendiri di Radio Komunitas Suara Independen. Sisanya (sejumlah 16 buah) kami distribusikan ke beberapa toko buku kecil yang ada di Kota Malang, untuk dijual dengan harga yang terjangkau kalangan mahasiswa. Pengelola toko buku tersebut kebetulan juga adalah para mahasiswa yang masih menempuh kuliah. Jika buku-buku tersebut tidak terjual seluruhnya maka akan kami tarik kembali untuk dibagikan ke beberapa komunitas pergerakan untuk memperluas perkawanan kami. Saat pertama kali berjumpa dengan Bang Umar, kami segera teringat Pram, salah satu tokoh yang kami kagumi. Bang Umar seperti telah mengalami banyak kepahitan dalam hidup (dan memang itulah yang sebenarnya dirasakan) yang demikian panjang. Namun di masa yang telah ?sepuh? ini, jiwa muda itu telah kembali. Bang Umar adalah orang yang paling ramah yang pernah kami temui. Tak banyak orang tua yang menyambut kami dengan tangan terbuka. Tampaknya nilai-nilai tradisi sudah mulai pupus di negeri ini. Tak ada yang terisisa dari rezim ini kecuali jiwa-jiwa yang miskin dan otak-otak yang sempit. Seperti kata Bang Umar (yang juga kami benarkan sepenuhnya) bahwa Orde Baru telah merusak mental bangsa ini. Jika yang rusak adalah gedung-gedung, maka gedung-gedung yang baru akan segera terbangun kembali. Jika yang rusak adalah hutan-hutan, maka pohon-pohon akan segera tumbuh kembali. Jika Orde Baru mengeringkan sungai, air akan mengalir dengan deras kembali. Namun jika yang rusak adalah jiwa bangsa ini, maka hanya kebodohan dan kemalasan yang akan tumbuh subur. ?Perjalanan Hidup Saya? adalah sebuah ?progress report? dari seorang manusia dalam usaha dia memaknai eksistensi hidupnya. Maka usaha yang paling tepat agar bisa ?menemukan? ?Perjalanan Hidup Saya? karya Bang Umar ini adalah dengan membawa sedalam mungkin keberadaan kami (pembaca) sebagai anggota keluarga Bang Umar sendiri. Sebagai keluarga yang terpisah selama beberapa tahun (dan saat itu harapan untuk bertemu telah pupus) tiba-tiba berkumpul kembali begitu saja. Maka hal yang memang paling bermakna untuk dilakukan adalah menceritakan secara jujur apa yang telah kita alami masing-masing. Jika dengan keluarga, Bang Umar berpisah selama tiga belas tahun, maka dari kami Bang Umar telah berpisah selama puluhan tahun. Sebagai sesama anak bangsa, patut bagi kami untuk mencoba mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan negeri ini. Ini pula landasan bagi kami untuk memilih Perjalanan Hidup Saya? untuk kami launching-kan di Malang. Prinsip yang kami yakini adalah, perubahan hidup bangsa ini harus dimulai dengan merefleksikan tindakan-tindakan (kolektive maupun individual) apa yang telah kita lakukan di masa lalu, dan itu artinya diperlukan kejujuran untuk mengurai kembali ?kabut hitam? negeri ini. Dan adalah bijak bila kami sejenak melepaskan diri dari dikotomi antara hitam dan putih. Karena walaupun memang ada hitam dan putih dalam hidup ini, toh dua warna itu hadir bersamaan dalam satu jalan, kebenaran selalu bersifat perspektif. Kami selalu berkata ?hidup ini adalah abu-abu, mari kita jalani dengan sabar dan tekun dan jika ada kekhilafan, maka permaafan adalah kebajikan tertinggi?. Bang Umar telah menziarahi hidup ini dengan lengkap, (dan apalagi yang bisa membesarkan manusia jika bukan penderitaan, ketabahan dan kejujuran).Dimulai dengan terlibat di pertempuran sejak usia yang masih muda, menunjukkan bahwa generasi mula anak-anak negeri ini memang ditempa dan diuji dengan nasionalisme. Kecintaan yang luar biasa terhadap negeri ini (sampai kemudian kesediaan untuk memberikan nyawa) berwujud kemudian dengan segala rasa benci terhadap segala kolonialisme imperialisme. Namun seiring dengan jalan panjang yang telah ditempuh Bang Umar, rasa cinta akan kebebasan negeri ini terasa tidak cukup. Rasa cinta akan kemerdekaan harus lebih besar ditujukan ke arah manusia itu sendiri. Artinya, Umar Muda dengan Nasionalismenya, berubah menjadi Umar Tua dengan Humanismenya?. Setelah berkunjung ke berbagai negeri, makinlah dimengerti bahwa penjajahan toh bisa saja dilakukan oleh saudara sendiri bahkan mungkin itu jauh lebih menyakitkan dari bangsa asing. Kami menjadi mengerti bahwa perjuangan Bang Umar mulai dari gerakan pembebasan Tapol sampai pada simpati yang mendalam bagi rakyat Timor, bukanlah semata-mata dorongan ?kekiri-kirian?, namun lebih besar lagi ke arah humanisme universal. Profesi sebagai wartawan (terutama saat aktif Persatuan Wartawan Asia-Afrika) yang terasa sangat dominan dalam kehidupan telah membawa Bang Umar pada sketsa yang utuh tentang dunia. Menjadi wartawan seolah mengantarkan pada kesadaran akan medan pergolakan dunia yang begitu besar. Dari sinilah muncul keyakinan bahwa Indonesia tidaklah berjuang sendiri. Bersama-sama dengan negara-negara dunia ketiga di Asia dan Afrika menentang kolonialisme, imperialisme dan kapitalisme. Di tengah pergolakan Internasional itulah, Soekarno memang figur yang luar biasa. Putra Sang Fajar ini memang corong kuat perjuangan menentang kolonialisme, imperialisme dan kapitalisme. Sangat dimengerti mengapa Soekarno menjadi figur yang begitu berkesan di lubuk Bang Umar. Di samping karena memang pemikirannya yang futuristik, juga karena sikapnya sebagai pemimpin besar membawa martabat bangsa setara dengan martabat bangsa lain. Akibat situasi politik era 60-an yang tidak menguntungkan garis ideologi yang dianut, Bang Umar kemudian memutuskan untuk mencari kebenaran di tempat lain, dan akhirnya itu ditemukan. Melalui perjuangan dan keramahan Prancis, tercipta kemungkinan untuk survive, baik secara materiil maupun non-materiil. Di Prancis inilah, Bang Umar mungkin telah menemukan jati diri yang lebih utuh. Tidak ada bekal apapun yang dibawa kecuali ketekunan, rendah hari, memberi lebih ke orang lain serta kebaikan-kebaikan yang Bang Umar ungkapkan di halaman akhir ?Perjalanan Hidup Saya?. Walaupun di negeri orang, namun Indonesia-lah yang tetap terkenang sampai ke alam mimpi. Hidup secara sempurna di Prancis dan bertemu orang-orang baik di sana memberi ruang yang besar bagi Bang Umar untuk melanjutkan perjuangan Demokrasi dan HAM yang telah diyakini. Mungkin Bang Umar ?hidup? di tengah tekanan yang tidak lazim bagi seorang manusia, namun energi kemarahan akibat ketidakadilan ini, telah Bang Umar kendalikan menjadi kekuatan untuk menyatakan bahwa ?saya tidak akan terkalahkan?. Namun jika kami tetap diperlakukan sebagai anggota keluarga, ijinkanlah kami mengajukan permohonan ke Bang Umar sekali lagi. Haruslah ada kejujuran yang lebih besar yang kami ingin dapatkan dari hidup Bang Umar. ?Perjalanan Hidup Saya? telah dicetak, namun perjalanan yang sebenarnya belumlah terungkap sepenuhnya. Apa yang terbaca dari buku yang kita bicarakan ini masih berupa percikan-percikan api saja, sedangkan ?apinya belum bisa kami temukan?. Api itu mungkin akan sedikit menyingkap mendung kelam negeri ini. Tuhan belum berkenan memanggil Abang, itu artinya Dia menginginkan hambaNya ini membuka hidupnya lebih lebar. Dan itu semua akan semakin memperkaya khazanah renungan kami tentang sejarah Indonesia, negeri yang makin lama makin membusuk akibat terlalu lama merendahkan dirinya sendiri. Kami bukanlah Rosihan Anwar yang masih tergoda untuk berbicara ?masa lalu?. Kami sedang tidak menjadi majelis hakim dari ?Perjalanan Hidup Saya? tugas kami hanya membaca dan merenungi itu semua. Kami benar-benar anak muda Indonesia yang resah akan bangsanya. Dari sini kami ingin menguak masa lalu negeri kami untuk kami apapun itu artinya. Hikmah itu akan bercampur dengan rasa ingin maju, semangat masa muda kami, semangat pencarian kami dan akhirnya akan berubah menjadi energi dahsyat untuk melakukan perubahan. Jika abad yang lalu adalah abad Bang Umar, maka abad ini adalah abad perjuangan kami. Segala keburukan negeri ini tidak selayaknya kami cemooh terus menerus. Ijinkanlah kami menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki martabat yang setara dengan bangsa lain. Mungkin kami terkesan meluap-luap, namun kami siap belajar dari kesalahan-kesalahan kami. Buat Bang Umar, terima kasih mau mengengok kami. Wassalam Hormat kami para pegiat Radio Komunitas Suara Independen, Yuyun Harmono Ratno Sulistianto Fauzin Nur Kholis Suci Mardiko Catatan : Radio Komunitas Suara Independen (RKSI) merupakan salah satu lini gerakan dari Komunitas Atap Jerami yang kami dirikan beberapa bulan yang lalu. Komunitas Atap Jerami merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa-mahasiswa di Malang yang melakukan gerakan lanjut pasca Reformasi Mei. Jika kawan-kawan mahasiswa yang lain memilih perjuangan politik, maka kami melengkapinya dengan perjuangan budaya. Yang kami lakukan di komunitas ini adalah kritik atas neo-kapitalisme dan kesadaran palsu (false consciousness) masyarakat akibat pembodohan Orde Baru. * * * -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.300 / Virus Database: 265.8.5 - Release Date: 03/02/2005 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **