** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indomedia.com/bpost/092006/14/opini/opini2.htm Menghidupkan Sungai, Tidak Mustahil Oleh : Ahmad Barjie B Pemerhati masalah kemasyarakatan Mendiang Walikota Banjarmasin Sofyan Arpan, pernah berbincang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Mengetahui Banjarmasin dibelah dan dialiri banyak sungai, Ali Sadikin takjub seraya mengusulkan agar sungai itu dikelola dan ditata sedemikian rupa sehingga tidak kalah dengan sungai indah di Eropa. Eropa memang terkenal dengan keindahan sungainya seperti Sungai Seine, Rhein, Thames dll, atau Chicago River di AS yang fungsional, bersih, sehat, asri dan artistik dengan lampu dan perahu hias (gondola). Sejak puluhan tahun terakhir, sungai di Banjarmasin sangat memprihatinkan. Sungai besarnya dangkal, keruh, menyempit dan sungai kecil banyak yang mati, didirikan bangunan liar di bantarannya dan ada yang diurug untuk bangunan perumahan, pertokoan bahkan pusat perbelanjaan. Akibatnya air sungai sangat kotor, sumpek, kumuh, tidak enak dilihat dan sangat tidak sehat digunakan apalagi dikonsumsi. Akhir tahun lalu, rombongan Alvin Lie dari DPR RI berencana mengelilingi Banjarmasin menggunakan klotok. Tetapi rencana itu dibatalkan, karena sungainya tidak lagi kondusif. Mei lalu, mantan Menko Lingkungan Hidup Emil Salim juga menyatakan kesedihannya melihat rusaknya sungai di Banjarmasin. Emil Salim yang pernah melalui masa kecilnya di Banjarmasin bersama orangtuanya menjelang akhir era kolonial, tidak lagi menemui sungai bersih dan dalam, tempat dulu ia bermain, menyeberang antarkampung, berenang memungut buah yang hanyut atau mencari ikan. Korelasi kehidupan masyarakat dengan sungai di masa lalu sangat dekat. Buktinya begitu banyak nama sungai sekaligus jadi nama permukiman, kampung atau daerah. Di Kelua Tabalong ada banyak sungai seperti Pasintik, Intur, Nabihi, Buluh, Wangi, Rukam, Hanyar, Turak dan Tabalong. Di HSS ada Sungai Amandit, Negara, Raya bahkan Sungai Sungai (baca: Sungai Kali). Di Kabupaten Banjar ada Sungai Tuan, Alang, Alat, Asam, Tabuk, Sipai dan Alas. Di Banjarmasin ada Sungai Jingah, Andai, Lulut, Gardu, Kelayan-Pekapuran, Kuin, Alalak, Kuripan, Mati, dll yang berinduk ke Sungai Martapura dan Barito. Tingginya keterkaitan masyarakat dengan sungai karena sungai di masa lalu sangat fungsional. Selain tempat MCK, sumber air minum, makanan (ikan), sungai adalah prasarana transportasi air yang sangat diandalkan. Sekarang keterkaitan itu jauh menurun, disebabkan transportasi air tergantikan oleh transportasi darat. Tidak heran bila produksi baling-baling kapal dan klotok (roda) yang selama ini banyak diproduksi di Negara (Daha, HSS) semakin menurun. Pembuatan kapal, klotok, jukung juga menurun. Ketergantungan terhadap sungai sebagai sumber air juga berkurang, karena masyarakat semakin banyak yang mampu memasang leding di rumah. Apakah air sungai sedang pasang atau surut, asin atau tawar, mereka tidak peduli. Berlatih renang tidak lagi di sungai, tetapi sebagian di kolam renang keluarga, hotel atau gelanggang olahraga yang ada kolam renangnya. Tidak sedikit pula yang terpaksa tidak pandai berenang, sebab tidak ada sarananya. Padahal mampu berenang sangat penting dan termasuk disuruh agama. Akibatnya, masyarakat semakin acuh tak acuh terhadap sungai. Rasa memiliki dan tanggung jawabnya menurun. Akhirnya sungai dijadikan tempat pembuangan. Sampah, limbah, kotoran, bangkai dll, semuanya dilempar ke sungai. Sampah plastik yang mestinya dibakar, juga dibuang ke sungai atau kolong rumah yang ada airnya. Selain menambah rusaknya sungai, semua itu sering mematikan ikan karena ikan terperosok ke dalam plastik. Ini diperparah aktivitas industri dan pertambangan, yang tidak mustahil limbahnya juga dibuang atau luntur ke sungai. Tidak heran kualitas air sungai di Kalsel terlebih di Banjarmasin, sangat tidak layak. Hasil penelitian menunjukkan, kandungan logam berat seperti zat besi, mangan dan kadar bakteri ekoli sungai sangat tinggi, jauh di atas ambang batas, sehingga sangat berbahaya digunakan dan dikonsumsi dan tidak layak untuk habitat ikan. Evolusi dan revolusi Meski terlambat, harus ada aksi nyata untuk menyelamatkan sungai di daerah ini. Secara evolusi, perlu dilakukan sosialisasi perlunya memelihara kelestarian sungai. Perda tentang sungai harus dilaksanakan dengan baik disertai sanksi yang mengikat. Fatwa NU tentang haramnya membangun di atas bantaran sungai atau membuang sampah dan limbah ke sungai, perlu terus dimasyarakatkan. Bangunan baru didirikan di atas bantaran sungai harus dicegah sejak dini. Selain aparat pemko, lurah dan ketua RT perlu dilibatkan. Jangan sampai IMB diberikan kepada perorangan atau developer yang membangun di atas bantaran sungai atau mengurug sungai. Pusat perbelanja besar juga benar-benar diawasi ketika awal membangun. Jangan sampai ada sungai yang disempitkan, didangkalkan karena urug sisinya, apalagi diurug sehingga sungai menjadi mati. Hendaknya ada upaya nyata. Misalnya, dari LSM Lingkungan melakukan aksi kebersihan dan penyelamatan sungai dengan menguras sampah secara masal dan berlanjut. Secara revolusi, perlu dilakukan pembongkaran semua bangunan di bantaran sungai tanpa kecuali. Gerakan ini harus disertai solusi, misalnya penduduknya direlokasi ke tempat yang layak. Kawasan Jalan Lingkar Dalam Utara dan Selatan, masih banyak tanah kosong, begitu juga di luar kota. Kompensasi memadai juga penting agar mereka dapat mengganti atau melanjutkan usaha. Kompensasi diperlukan, karena bangunan tersebut sudah ditempati turun-temurun, menjadi tempat usaha dan mungkin ketika membukanya dahulu masih berupa hutan. Aksi ini harus konsisten, dimulai dari muara atau ujung sungai sampai ujung lainnya. Tidak tebang pilih, supaya kada bahihirian dan tidak terjadi perlawanan karena diperlakukan diskriminatif. Dana yang diperlukan tentu besar. Karena itu perlu melibatkan pemko, pemprov dan juga pemerintah pusat. Pemerintah pasti punya dana. Buktinya, sisa anggaran setiap tahun cukup besar, apalagi jika dianggarkan rutin di APBN/APBD. Jika aksi ini konsisten, tidak sampai 10 tahu n sudah nyata hasilnya. Sesudah semua bangunan dibongkar, dilakukan pengerukan, tanahnya digunakan sebagai pengisi siring dan badan sungai. Sejak itu akan mudah ditata. Dengan menanam pohon, membuat dermaga dan jembatan yang artistik, dan berbagai aksesori lain yang pasti indah. Banyak sekali keuntungan yang akan diraih pemerintah dan masyarakat. Sungai yang dalam dan luas, airnya mengalir dan bersih akan menghidupkan kembali transportasi sungai baik untuk aktivitas ekonomi maupun rekreasi dan pariwisata. Di saat sama, risiko banjir berkurang karena kawasan serapan air bertambah. Kawasan permukiman akan menjadi kering karena lebih tinggi dan tidak lagi lembab, sehingga mudah ditata dan dibersihkan. Ke depan, predikat Banjarmasin sebagai kota ter-k, dapat dihilangkan. Sinyalemen Banjarmasin akan tenggelam juga bisa diantisipasi. Jadi, manfaatnya sangat berganda. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Semoga. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **