[nasional_list] [ppiindia] Menghidupkan Sungai, Tidak Mustahil

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 14 Sep 2006 11:36:25 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/092006/14/opini/opini2.htm

Menghidupkan Sungai, Tidak Mustahil

Oleh : Ahmad Barjie B
Pemerhati masalah kemasyarakatan

Mendiang Walikota Banjarmasin Sofyan Arpan, pernah berbincang dengan mantan 
Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Mengetahui Banjarmasin dibelah dan dialiri 
banyak sungai, Ali Sadikin takjub seraya mengusulkan agar sungai itu dikelola 
dan ditata sedemikian rupa sehingga tidak kalah dengan sungai indah di Eropa. 
Eropa memang terkenal dengan keindahan sungainya seperti Sungai Seine, Rhein, 
Thames dll, atau Chicago River di AS yang fungsional, bersih, sehat, asri dan 
artistik dengan lampu dan perahu hias (gondola).

Sejak puluhan tahun terakhir, sungai di Banjarmasin sangat memprihatinkan. 
Sungai besarnya dangkal, keruh, menyempit dan sungai kecil banyak yang mati, 
didirikan bangunan liar di bantarannya dan ada yang diurug untuk bangunan 
perumahan, pertokoan bahkan pusat perbelanjaan. Akibatnya air sungai sangat 
kotor, sumpek, kumuh, tidak enak dilihat dan sangat tidak sehat digunakan 
apalagi dikonsumsi. Akhir tahun lalu, rombongan Alvin Lie dari DPR RI berencana 
mengelilingi Banjarmasin menggunakan klotok. Tetapi rencana itu dibatalkan, 
karena sungainya tidak lagi kondusif. Mei lalu, mantan Menko Lingkungan Hidup 
Emil Salim juga menyatakan kesedihannya melihat rusaknya sungai di Banjarmasin. 
Emil Salim yang pernah melalui masa kecilnya di Banjarmasin bersama orangtuanya 
menjelang akhir era kolonial, tidak lagi menemui sungai bersih dan dalam, 
tempat dulu ia bermain, menyeberang antarkampung, berenang memungut buah yang 
hanyut atau mencari ikan. 

Korelasi kehidupan masyarakat dengan sungai di masa lalu sangat dekat. Buktinya 
begitu banyak nama sungai sekaligus jadi nama permukiman, kampung atau daerah. 
Di Kelua Tabalong ada banyak sungai seperti Pasintik, Intur, Nabihi, Buluh, 
Wangi, Rukam, Hanyar, Turak dan Tabalong. Di HSS ada Sungai Amandit, Negara, 
Raya bahkan Sungai Sungai (baca: Sungai Kali). Di Kabupaten Banjar ada Sungai 
Tuan, Alang, Alat, Asam, Tabuk, Sipai dan Alas. Di Banjarmasin ada Sungai 
Jingah, Andai, Lulut, Gardu, Kelayan-Pekapuran, Kuin, Alalak, Kuripan, Mati, 
dll yang berinduk ke Sungai Martapura dan Barito.

Tingginya keterkaitan masyarakat dengan sungai karena sungai di masa lalu 
sangat fungsional. Selain tempat MCK, sumber air minum, makanan (ikan), sungai 
adalah prasarana transportasi air yang sangat diandalkan. Sekarang keterkaitan 
itu jauh menurun, disebabkan transportasi air tergantikan oleh transportasi 
darat. Tidak heran bila produksi baling-baling kapal dan klotok (roda) yang 
selama ini banyak diproduksi di Negara (Daha, HSS) semakin menurun. Pembuatan 
kapal, klotok, jukung juga menurun. 

Ketergantungan terhadap sungai sebagai sumber air juga berkurang, karena 
masyarakat semakin banyak yang mampu memasang leding di rumah. Apakah air 
sungai sedang pasang atau surut, asin atau tawar, mereka tidak peduli. Berlatih 
renang tidak lagi di sungai, tetapi sebagian di kolam renang keluarga, hotel 
atau gelanggang olahraga yang ada kolam renangnya. Tidak sedikit pula yang 
terpaksa tidak pandai berenang, sebab tidak ada sarananya. Padahal mampu 
berenang sangat penting dan termasuk disuruh agama.

Akibatnya, masyarakat semakin acuh tak acuh terhadap sungai. Rasa memiliki dan 
tanggung jawabnya menurun. Akhirnya sungai dijadikan tempat pembuangan. Sampah, 
limbah, kotoran, bangkai dll, semuanya dilempar ke sungai. Sampah plastik yang 
mestinya dibakar, juga dibuang ke sungai atau kolong rumah yang ada airnya. 
Selain menambah rusaknya sungai, semua itu sering mematikan ikan karena ikan 
terperosok ke dalam plastik. Ini diperparah aktivitas industri dan 
pertambangan, yang tidak mustahil limbahnya juga dibuang atau luntur ke sungai. 
Tidak heran kualitas air sungai di Kalsel terlebih di Banjarmasin, sangat tidak 
layak. Hasil penelitian menunjukkan, kandungan logam berat seperti zat besi, 
mangan dan kadar bakteri ekoli sungai sangat tinggi, jauh di atas ambang batas, 
sehingga sangat berbahaya digunakan dan dikonsumsi dan tidak layak untuk 
habitat ikan.

Evolusi dan revolusi

Meski terlambat, harus ada aksi nyata untuk menyelamatkan sungai di daerah ini. 
Secara evolusi, perlu dilakukan sosialisasi perlunya memelihara kelestarian 
sungai. Perda tentang sungai harus dilaksanakan dengan baik disertai sanksi 
yang mengikat. Fatwa NU tentang haramnya membangun di atas bantaran sungai atau 
membuang sampah dan limbah ke sungai, perlu terus dimasyarakatkan. Bangunan 
baru didirikan di atas bantaran sungai harus dicegah sejak dini. Selain aparat 
pemko, lurah dan ketua RT perlu dilibatkan. Jangan sampai IMB diberikan kepada 
perorangan atau developer yang membangun di atas bantaran sungai atau mengurug 
sungai.

Pusat perbelanja besar juga benar-benar diawasi ketika awal membangun. Jangan 
sampai ada sungai yang disempitkan, didangkalkan karena urug sisinya, apalagi 
diurug sehingga sungai menjadi mati. Hendaknya ada upaya nyata. Misalnya, dari 
LSM Lingkungan melakukan aksi kebersihan dan penyelamatan sungai dengan 
menguras sampah secara masal dan berlanjut.

Secara revolusi, perlu dilakukan pembongkaran semua bangunan di bantaran sungai 
tanpa kecuali. Gerakan ini harus disertai solusi, misalnya penduduknya 
direlokasi ke tempat yang layak. Kawasan Jalan Lingkar Dalam Utara dan Selatan, 
masih banyak tanah kosong, begitu juga di luar kota. Kompensasi memadai juga 
penting agar mereka dapat mengganti atau melanjutkan usaha. Kompensasi 
diperlukan, karena bangunan tersebut sudah ditempati turun-temurun, menjadi 
tempat usaha dan mungkin ketika membukanya dahulu masih berupa hutan. Aksi ini 
harus konsisten, dimulai dari muara atau ujung sungai sampai ujung lainnya. 
Tidak tebang pilih, supaya kada bahihirian dan tidak terjadi perlawanan karena 
diperlakukan diskriminatif. Dana yang diperlukan tentu besar. Karena itu perlu 
melibatkan pemko, pemprov dan juga pemerintah pusat. Pemerintah pasti punya 
dana. Buktinya, sisa anggaran setiap tahun cukup besar, apalagi jika 
dianggarkan rutin di APBN/APBD. Jika aksi ini konsisten, tidak sampai 10 tahu
 n sudah nyata hasilnya.

Sesudah semua bangunan dibongkar, dilakukan pengerukan, tanahnya digunakan 
sebagai pengisi siring dan badan sungai. Sejak itu akan mudah ditata. Dengan 
menanam pohon, membuat dermaga dan jembatan yang artistik, dan berbagai 
aksesori lain yang pasti indah. Banyak sekali keuntungan yang akan diraih 
pemerintah dan masyarakat. Sungai yang dalam dan luas, airnya mengalir dan 
bersih akan menghidupkan kembali transportasi sungai baik untuk aktivitas 
ekonomi maupun rekreasi dan pariwisata. Di saat sama, risiko banjir berkurang 
karena kawasan serapan air bertambah. Kawasan permukiman akan menjadi kering 
karena lebih tinggi dan tidak lagi lembab, sehingga mudah ditata dan 
dibersihkan. Ke depan, predikat Banjarmasin sebagai kota ter-k, dapat 
dihilangkan. Sinyalemen Banjarmasin akan tenggelam juga bisa diantisipasi. 
Jadi, manfaatnya sangat berganda. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau 
terlampaui. Semoga.


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Menghidupkan Sungai, Tidak Mustahil