[nasional_list] [ppiindia] Menghadapi Koruptor dengan Peti Mati

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 13 Feb 2006 23:24:31 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=211609

Selasa, 14 Feb 2006,



Menghadapi Koruptor dengan Peti Mati
Oleh Agus Nur Cahyo 


Persoalan korupsi di Indonesia merupakan penyakit lama yang sulit diberantas. 
Parktik-praktik korupsi yang merupakan warisan Orde Baru itu justru semakin 
tumbuh subur. 

Persoalannya, bukan tidak ada undang-undang resmi atau badan hukum yang 
berwenang memberantasnya, tetapi ketika dihadapkan pada kondisi real di 
lapangan, semua tiba-tiba tidak berdaya menghadapinya. Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK) selama ini memang telah melakukan tindakan hukum terhadap 
beberapa pejabat yang korupsi. Tetapi, seberapa banyakkah kasus korupsi yang 
telah dituntaskan di antara sekian banyak kasus di negeri ini?

Bila melihat realitas yang ada, di antara sekian kasus korupsi yang telah 
dituntaskan, ternyata masih lebih banyak yang belum tertangani. 
Koruptor-koruptor di negeri ini masih bebas melenggang ke sana ke mari tanpa 
ada hukum yang menjeratnya. 

Hal itu tidak lain karena perlawanan yang dihadapi sangatlah berat. 
Koruptor-koruptor kakap tersebut lumayan cerdik. Mereka mempunyai seribu macam 
cara agar dirinya tidak kelihatan sedang korupsi. Uang merupakan kekuatan utama 
sebagai selimut untuk menutupi tindak kejahatannya. 

Dengan kekuatan uang, mereka selalu berlindung di balik hukum. Bahkan, mereka 
dapat membayar pengacara-pengacara kelas kakap miliaran rupiah untuk membuat 
dirinya terhindar dari ancaman hukum. Apalagi, koruptor tersebut me-mark up 
dirinya dengan melakukan kepedulian sosial melalui hasil korupsinya atau biasa 
disebut "pencucian uang". Hal itu membuat para koruptor laksana belut yang 
sukar untuk ditangkap.

Upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi oleh pemerintah melalui KPK 
memang masih menemui banyak kendala. Di samping para pelakunya yang cerdik 
berlindung di balik hukum, para penegaknya juga masih kelihatan canggung 
menjalankan tugasnya. Pemerintah terkesan belum berani dan tegas dalam menindak 
para koruptor di negeri ini. 

Belum lagi, banyaknya kerikil di sana-sini yang menghadang tugasnya. 
Aturan-aturan hukum yang ada bolehlah lengkap dan menghardik. Namun, ketika 
tidak bisa diterapkan, semua itu tidak memiliki arti apa-apa.

Belajar "Resep" dari Tiongkok 

Sebenarnya, semua itu tidak akan menjadi masalah utama jika memang pemerintah 
secara tegas dan berani menindak para koruptor, bukan hanya sekadar wacana. 
Setidaknya, untuk rencana dan komitmen dalam memberantas korupsi, resepnya 
telah dicontohkan tetangga kita, yaitu Tiongkok. Negara tersebut sekarang sudah 
dapat melepaskan diri dari belenggu korupsi yang telah menjerat bertahun-tahun. 

Pada 1998, Tiongkok menghadapi penyakit besar dalam pemerintahan, yaitu 
korupsi. Menteri Zhu Rongjie pada waktu itu memprioritaskan pemerintahannya 
untuk melibas korupsi.

Hasilnya pun lumayan optimal. Sejak 2001, sekitar empat ribu orang ditembaki di 
depan umum karena korupsi. Bahkan, selama kuartal pertama 2003 lalu, 33.761 
polisi dipecat. Penyebab mereka dipecat bermcam-macam, mulai menerima suap, 
mabuk-mabukan, berjudi dan membawa senjata api di luar tugas mereka, hingga 
kualitas di bawah standar. 

Pemerintah Tiongkok memang tegas dan berani dalam mengambil langkah memberantas 
korupsi. Dalam menegakkan hukum, mereka tidak peduli siapa pelakunya. Siapa pun 
yang salah langsung dihadapkan kepada hukum. Bahkan, hukuman mati pun tidak 
ragu-ragu dijalankan. Lalu, bagaimana pemberantasan korupsi di Indonesia?

Jika Indonesia adalah Tiongkok, semua koruptor pasti akan merinding dan takut. 
Berapa peti mayat yang disediakan jika semua koruptor di negeri ini dihukum 
mati? Mungkin sekarang bangsa ini sudah terbebas dari julukan "Negeri Para 
Koruptor". Sayang , Indonesia bukanlah Tiongkok! 

Pemerintah bangsa ini masih terkesan "takut" menghadiahi para koruptor dengan 
sebuah "peti mati". Padahal, korupsi di negeri ini telah menjadi penyakit akut 
yang menggerogoti hampir seluruh aspek kehidupan. 

Pemerintah negeri ini seperti kehabisan mental dan daya dalam memerangi tindak 
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selalu ada alasan-alasan atau halangan 
yang sifatnya kultural. 

Ketika praktik korupsi semakin menyesakkan dada dan sampai pada puncak batas 
kesabaran, tidak ada toleransi hukuman lain kecuali mati! Dor.! merupakan 
satu-satunya hukuman yang patut dijalankan jika bangsa ini ingin terbebas dari 
jeratan korupsi. Tetapi sekali lagi sayang, Indonesia bukanlah Tiongkok! 

Agus Nur Cahyo, staf redaksi LPM Rhetor UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, 
mahasiswa fakultas dakwah di perguruan tinggi yang sama

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Menghadapi Koruptor dengan Peti Mati