** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/25/opini/2385218.htm Menerobos Kemiskinan William Chang Menyoroti problematika kemiskinan bangsa, pada pekan pertama tahun 2006 PDI-P berusaha menemukan terobosan-terobosan yang dapat memerdekakan bangsa kita dari kemiskinan holistik. Menurut dr Sumarjati Arjoso SKM dari BKKBN, potret suram ketenagakerjaan awal tahun ini bakal memperpanjang deret penganggur. Keadaan ini diperparah SDM (terutama creativity intelligence) yang belum sanggup menciptakan peluang kerja baru. Kekacauan musim dan bencana alam mempersuram potret ini. Pendapatan harian tak sanggup menutup kebutuhan dan hidup. Buktinya, beberapa hari setelah Tahun Baru, tiga bayi meninggal akibat gizi buruk. Dampak negatif multidimensi kemiskinan terasa dalam kesehatan, moral, kriminal, politik, dan religius. Rupanya kemiskinan tidak hanya memperbodoh, tetapi juga dapat merenggut nyawa manusia (busung lapar yang mematikan). Faktisitas tragis ini merongrong seluruh sistem sosial. Bahkan, belakangan kemiskinan dijadikan lahan persemaian tindak kejahatan mondial seperti jaringan terorisme dunia. Kompleksitas kemiskinan sering sulit dipahami karena memiliki jaringan benang kusut yang menghancurkan mekanisme perwujudan nilai dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Sistem sosial tanpa keadilan akan mempermainkan harkat dan martabat anak bangsa. Keberadaban manusia dilalaikan oleh pemegang roda pemerintahan. Kemiskinan, penyakit laten Dinamika dan kondisi sosial mewarnai kesejahteraan rakyat. Kaum neokapitalis, misalnya, masih berperan menentukan hidup masyarakat akar rumput. Harga dasar hasil pertanian pun ada dalam tangan mereka. Usaha memperbaiki nasib kaum tani hingga kini belum optimal. Setelah kasus impor beras, bagaimanakah nasib petani padi kita? Sistem sosial dan birokratif negara (kebijakan pemerintah pusat-daerah, birokrasi koruptif, sistem pasar, dan peran masyarakat akar rumput) de facto mempermiskin rakyat kecil yang terpinggirkan. Yang parah, ulah nakal sejumlah oknum instansi pemerintah yang masih mempraktikkan pungli dalam menunaikan "pelayanan" di masyarakat. Analis-analis sosial seperti Gunawan Wiradi menyadari sejarah kemiskinan, struktur yang melahirkan kemiskinan dan bagaimanakah seharusnya menyikapi kemiskinan ini? Berita dan cerita tentang kemiskinan masih akan terus terdengar dan terlihat di tengah masyarakat. Tentu, sejumlah terobosan baru dan aplikatif diperlukan dalam menghadapi dan memecahkan kemiskinan sistemik ini. Terobosan-terobosan sosial Setelah mengunjungi dan bekerja di ratusan negara, Jeffrey D Sachs, Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, meneropong dan mencari solusi terbaik menghadapi kemiskinan yang melilit miliaran penduduk dunia. Sejumlah pemikiran dan terobosan kontekstual diajukan Sachs dalam memerangi kemiskinan di seluruh dunia (The End of Poverty: How We Can Make It Happen in Our Lifetime ) Pertama, menyuburkan kesetiakawanan dan kekompakan sosial antara golongan berada dan miskin dengan menyediakan lapangan kerja dan penyaluran pertolongan yang tepat untuk membebaskan mereka dari tekanan kemiskinan. Kesetiakawanan positif ini ditumbuhkan dalam keluarga, sekolah, kompleks rumah tangga, kampung (kelurahan), kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Pemerintah dan segenap warga bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial seluruh bangsa. Kedua, segera membenahi dan memperbaiki mismanajemen pemerintah (pusat dan daerah), terutama dalam mengelola kekayaan alam. Pengangkatan kepala dinas yang bersih dan transparan diharapkan akan melahirkan manajemen sehat dalam menerobos masalah kemiskinan. Selama ini hak-hak rakyat miskin dimanipulasi pemegang kuasa. Ketiga, menyiapkan mentalitas yang kreatif dan kooperatif dalam menghadapi kemiskinan struktural (ekonomi, pendidikan, moral, religius) sehingga terbuka pintu lebar memasuki era baru di negara kita. Mentalitas ini mengandung fighting spirit yang merevisi sejumlah pandangan klasik-predestinatif yang mematahkan semangat juang orang banyak. Dunia akan lebih kaya jika tiap penghuni bumi mau mereformasi mentalitas guna mewujudkan kemanusiaan yang sungguh adil dan beradab. William Chang Pemerhati Masalah-masalah Sosial [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **