** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/01/0105.htm Mau Pulang tidak Punya Ongkos TKI Ilegal Nekat Tinggal di Malaysia KUALA LUMPUR, (PR).- Ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal nekat bertahan tinggal di Malaysia kendati batas waktu amnesti sudah terlewati, pukul 0.00 waktu setempat. Arus TKI yang keluar ternyata masih di bawah perkiraan. Wartawan "PR" Agung Nugroho dari Kuala lumpur tadi malam (28/2) melaporkan, dari sejumlah pelabuhan penyeberangan yang menjadi titik pemulangan TKI ilegal yang memilih pulang tak lebih dari 20.000 orang. Padahal, menurut perkiraan baik pihak Malaysia maupun Indonesia, jumlah sisa TKI ilegal di yang ada di Malaysia mencapai sekira 200.000 orang. Di Port Klang yang merupakan pelabuhan terdekat dari Kuala Lumpur, sejak hari Minggu sampai Senin kemarin, jumlah TKI yang pulang ke Indonesia sekira 6.000 - 7.000 orang. Puncak kepulangan terjadi pada Senin malam kemarin yang merupakan penyeberangan terakhir rombongan TKI ilegal tersebut. Jumlah TKI ilegal yang pulang menggunakan kapal perang "KRI Tanjung Nuaviwe" milik TNI AL, ternyata hanya sekira 2.400 orang. Padahal kapal perang yang berangkat dari Port Klang itu berkapasitas 5.000 orang. Tidak penuhnya kapal milik TNI AL itu menjadi bukti soal masih banyaknya TKI ilegal yang nekat memilih di negeri jiran itu meski batas akhir amnesti telah berakhir. Tentang masih banyaknya TKI ilegal yang nekat tinggal di Malaysia, diakui Menakertrans Fahmi Idris yang ikut melepas keberangkatan kapal TNI AL ke Jakarta, Semarang dan Surabaya. Dia sendiri sempat merasa kecewa ketika melihat jumlah muatan kapal milik TNI AL yang ternyata isinya jauh di bawah kapasitas. "Padahal pemerintah Indonesia maupun Malaysia sudah berupaya maksimal. Pulang, pulang, pulang. Ternyata masih juga kurang diperhatikan," tutur Fahmi kepada "PR" saat dimintai tanggapan mengenai jumlah TKI ilegal yang berada di kapal TNI AL seraya geleng-geleng kepala. Kemarin, Fahmi Idris dan Dubes RI untuk Malaysia Rusdiharjo melepas keberangkatan kapal TNI AL ke Indonesia. Kapal itu akan melewati Selat Malaka-Laut Jawa dan sampai di Jakarta selama 2 hari, kemudian melanjutkan perjalanan ke Semarang dan terakhir Surabaya. Meski jumlah yang pulang jauh dari harapan, kesibukan tampak berlangsung saat rombongan TKI ilegal berdatangan dan naik ke kapal. Keluhan, tampaknya menjadi kata-kata terakhir ribuan TKI ilegal yang pulang dengan kapal TNI AL. Terutama ialah soal gaji, rupanya banyak diantara mereka yang gajinya belum dibayar akan tetapi terpaksa pulang. "Kami 90 orang gajinya belum dibayar selama 3 bulan. Di Jakarta, nanti kami akan mendesak pemerintah Indonesia untuk membantu kami menagih gaji," tutur Lukman, TKI ilegal yang bekerja di daerah Taman Sara Damai, Selangor yang bekerja di perusahaan (syarikat) "Alam Mega". Sedikitnya TKI ilegal yang memilih pulang juga terlihat di sejumlah titik penyeberangan lainnya. Di Pelabuhan Malaka dan Johor, TKI yang pulang ke arah Sumatera, juga tidak lebih dari 5.000 orang. Menakertrans Fahmi Idris sempat mengeluhkan soal sedikitnya jumlah TKI ilegal yang pulang mematuhi anjuran pemerintah Indonesia maupun Malaysia. Kenyataan masih bertahannya ribuan TKI ilegal juga bisa menjadi potensi gangguan bagi hubungan baik antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. Fahmi kepada wartawan menyadari hal itu. Apalagi nantinya setelah masa amnesti berakhir, pihak Malaysia, dibantu oleh para-militer Rela (Relawan Rakyat Malaysia), akan melakukan razia besar-besaran yang diikuti penangkapan-penangkapan. Untuk razia kali ini, sesuai UU 1154 yang merupakan dasar operasi itu, TKI atau TKA ilegal secara keseluruhan, akan langsung dijebloskan ke penjara imigrasi. Ishak Muhammad, Deputi Law Enforcement Imigrasi Malaysia menuturkan, batas akhir telah terlampaui dan pihaknya akan langsung melakukan operasi. Untuk TKW termasuk TKI yang kena razia akan langsung ditahan. Hukuman cambuk, denda dan penjara 5 tahun akan diberlakukan setelah 14 hari TKI/TKA ilegal itu ditahan. Pihak Malaysia sendiri tetap akan membawa mereka ke mahkamah (pengadilan) dan segala sanksi hukum akan diputuskan di mahkamah. "Itupun kita masih melihat persetujuan parlemen. Kita juga memberi kesempatan mereka memperoleh advokasi selama proses di mahkamah," tutur dia. Menakertrans Fahmi Idris secara tidak langsung juga mengingatkan pihak Malaysia soal pemberian sanksi. Dia meminta agar pihak Malaysia tetap memperhatikan HAM dan tidak semena-mena dalam memberlakukan sanksi. Sementara itu, di sela-sela kunjungan Fahmi ke Malaysia, "PR" memperoleh informasi kalau Menakertrans itu juga membawa pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditujukan kepada PM Abdullah Badawi. Pesan lewat surat itu intinya meminta agar Malaysia tetap bisa menjaga terpeliharanya hubungan baik, kasus TKI ilegal itu diingatkan supaya tidak menjadi penyebab terganggunya hubungan kedua negara tersebut. "Pak SBY tidak ingin ada hukuman cambuk dan meminta pihak Malaysia mempertimbangkan kembali," tutur sebuah sumber yang tidak mau disebut identitasnya. Menakertrans Fahmi Idris juga kembali mengemukakan soal langkah advokasi yang akan dilakukan Indonesia. Meski tetap membandel, tetapi pemerintah Indonesia tetap akan melakukan upaya perlindungan.(A-93)*** [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **