** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REFLEKSI: Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia adalah pusat bersinggasanah petinggi penguasa negara RI. Selain itu juga Jakarta adalah tempat penimbunan kekayaan dari berbagai penjuru Nusantara. Letak Cilegon dekat dengan Jakarta. Kalau makin banyak rakyat Cilegon makan nasi aking, bagaimana lagi dengan rakyat yeang berdiam jauh dari tempat penimbunan kekayaan tsb? Jauh di mata jauh di hati? http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/22/utama/2459554.htm Makin Banyak Warga Makan Nasi Aking Cilegon, Kompas - Mahalnya harga beras mengakibatkan krisis pangan di Provinsi Banten semakin meluas. Ratusan warga miskin mengonsumsi nasi aking (nasi sisa yang dikeringkan) atau berbagai umbi-umbian sebagai pengganti beras. Kondisi itu salah satunya ditemukan di Desa Sumurwuluh, Kecamatan Pulomerak, Cilegon. Puluhan warga terpaksa mengonsumsi nasi aking karena tidak mampu membeli beras yang harganya mencapai Rp 5.300 per kilogram. Nawiyah (50), salah seorang warga Kampung Sumurwuluh, Desa Sumurwuluh, mengaku telah tiga bulan mengonsumsi nasi aking. "Kalau beras, kadang-kadang kebeli kadang-kadang tidak. Tetapi, sekarang ini lebih sering makan nasi aking. Hampir satu kampung makan nasi aking," ujar ibu empat anak itu. Harga nasi aking yang dia beli di Pasar Lama Cilegon memang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga beras. Untuk membeli satu kilogram nasi aking, perempuan pemulung tersebut cukup menyediakan uang Rp 500. Kondisi serupa ditemukan di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Puluhan keluarga di tiga kampung di Desa Sirih, Kecamatan Cinangka, juga mengonsumsi nasi aking. Salah satunya adalah keluarga Arsiti (40), yang sudah empat bulan mengonsumsi nasi aking. "Kadang setelah makan nasi aking, sekeluarga sering sakit perut. Tetapi, daripada tidak mengisi perut sama sekali," kata ibu tujuh anak itu. Berbeda dengan Nawiyah, Arsiti memperoleh nasi aking dengan cara mengumpulkan sisa nasi beberapa tetangganya. Kasus kekurangan pangan itu juga ditemukan di sepanjang pantai utara Serang. Ratusan warga di Kecamatan Kasemen, Pontang, Tirtayasa, dan Walantaka juga mengonsumsi nasi aking. Warga di empat kecamatan ini memang terbiasa mengganti beras dengan nasi aking, terutama jika mereka tak lagi bisa membeli beras. "Setiap tahun ya begini. Kalau beras enggak kebeli, paling-paling makan nasi aking," ujar Armini (35), seorang nelayan. Selain mengonsumsi nasi aking, ratusan keluarga miskin di pesisir selatan Kabupaten Pandeglang juga mengonsumsi umbi-umbian, di antaranya ratusan warga di Desa Sidamukti, Kecamatan Panimbang. Sejak tiga bulan lalu mereka mengonsumsi ubi jalar karena tak mampu membeli beras. "Boro-boro membeli beras, melaut saja tidak. Makan ubi saja ngutang. Harganya Rp 1.500 per kilogram," tutur Kamsinah (40), warga Kampung Jongor, Sidamukti. Menurut dia, ada 42 keluarga yang sudah mengonsumsi ubi jalar untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sekarang ini. Pelaksana Tugas Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menilai krisis pangan itu terjadi bukan karena kelangkaan bahan pangan, tetapi karena daya beli masyarakat menurun. (NTA [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **