** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-299%7CN Selasa, 08 Februari 2005 Ketidakseimbangan Gender, Hambat Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Kota Jurnalis Kontributor : Latifah Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. Partisipasi penuh perempuan merupakan prinsip yang mendasar untuk program pembangunan apa pun. Namun, prinsip ini sulit dilaksanakan karena adanya ketidakseimbangan gender dalam banyak budaya dan masyarakat. Partisipasi perempuan perlu difasilitasi untuk memastikan suasana di mana perempuan merasa nyaman dan membantu untuk menentukan dan mengutarakan kebutuhan, kepentingan, dan cara untuk memenuhinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi secara aktif. Hambatan-hambatan itu di antaranya adalah kurangnya waktu dikarenakan beban kerja yang berat dan tanggung jawab keluarga, kurangnya pengalaman dan rasa percaya diri, serta rasa hormat terhadap laki-laki. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dapat diupayakan berbagai cara misalnya pelatihan pengembangan rasa percaya diri bagi perempuan; keberhati-hatian dalam memilih staf sehingga semua staf mempunyai kesadaran bahwa ada dimensi gender dalam setiap masalah dan aksi; serta kerja sama dengan laki-laki untuk meningkatkan pemahaman mereka akan pentingnya keterlibatan perempuan. Demikian disampaikan oleh Linda M. Panisales dalam Workshop Pengarusutamaan Gender Bidang Ketenagakerjaan Dalam Pembangunan Kota Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Institut Hak Asasi Perempuan (IHAP) pada 2-3 Februari 2005 di Wisma Sargede, Yogyakarta. Dalam acara ini, aktivis perempuan itu juga menyampaikan pandangannya tentang realita bahwa dalam praktiknya, kebijakan dan program pemerintah masih buta gender. Padahal, Instruksi Presiden No. 9 Th. 2000 disebutkan bahwa pengarusutamaan gender adalah salah satu strategi pembangunan kita. Realita ini antara lain tampak dalam bentuk-bentuk diskriminasi, subordinasi, pemiskinan, sedikitnya perempuan terwakili dalam lembaga pengambil kebijakan, dan kekerasan terhadap perempuan. Rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam pembangunan, khususnya dalam kegiatan ekonomi dapat dilihat melalui indikatornya, yaitu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Seperti yang diuraikan dalam ?Modul Pelatihan Pelatih Penempatan Tenaga Kerja Berwawasan Gender? yang disusun Tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan, TPAK laki-laki jauh lebih tinggi (72,61 pada 1991, 71,75 pada 2000, dan 73,50 pada 2001) dibandingkan TPAK perempuan (43,45 pada 1999, 41,53 pada 2000, dan 42,83 pada 2001). Kondisi ini antara lain disebabkan streotip laki-laki sebagai pencari nafkah utama keluarga. Selain itu, tercatat pula bahwa keterlibatan perempuan dalam angkatan kerja di pedesaan lebih besar daripada di perkotaan. Hal ini dimungkinkan karena di daerah pedesaan banyak perempuan yang bekerja sebagai pekerja tidak dibayar, terutama di sektor pertanian. Kementerian Pemberdayaan Perempuan mencanangkan perlunya perencanaan yang responsif gender. Perencanaan kebijakan dan program pembangunan dilakukan dengan memasukkan perbedaan-perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki dalam proses penyusunannya. Perencanaan yang responsif gender ini dapat dilakukan dengan menggunakan Gender Analysis Pathway (GAP). GAP mencakup tiga tahap: melakukan analisis kebijakan gender, memformulasikan kebijakan yang responsif gender, dan menyusun rencana aksi kesetaraan dan keadilan gender. Hal lain yang tak kalah penting untuk merealisasikan program dan kegiatan yang responsif gender adalah penganggaran yang responsif gender. Anggaran dapat dikatakan responsif gender ila memili empat ciri berikut. Pertama, menekankan pada prioritas ulang (dalam anggaran yang erimbang untuk peran gender). Kedua, mengubah orientasi anggaran yang netral gender menjadi yang responsif gender. Ketiga, memfokuskan penggunaan dana yang memberikan manfaat secara adil bagi perempuan dan laki-laki. Keempat, adanya partisipasi yang sama antara perempuan dan laki-laki-laki dalam proses pengambilan keputusan anggaran.*** ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **