[nasional_list] [ppiindia] Kebijakan PKS tanpa kebun sarat kepentingan oleh Sahat Sibarani dan Martin Sihombing

  • From: Mira Wijaya Kusuma <la_luta@xxxxxxxxx>
  • To: sastra pembebasan <sastra-pembebasan@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 7 Feb 2006 09:25:35 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Catatan laluta:
   
  "Kebijakan PKS, Pabrik Kelapa Sawit mengakibatkan Perkebunan Rakyat seluas 
1.222,2 ha terkapar lunglai serta tidak mampu bersaing dengan kekuatan komplot 
dari 10 besar pemain perkebunan Kelapa sawit dan Perusahaan perkebunan Swasta." 
 Informasi lengkap silahkan baca berita berjudul "Kebijakan PKS tanpa kebun 
sarat kepentingan" oleh Sahat Sibarani dan Martin Sihombing. 
   
  La Luta Continua!
   
  ***
  
Sumber: http://www.bisnis.com/
   
  Kamis, 02/02/2006 14:22 WIB
   
  Kebijakan PKS tanpa kebun sarat kepentingan 
   
  oleh : Sahat Sibarani dan Martin Sihombing 
   
  Setelah dijejali persoalan pajak ekspor (PE), kandungan beta charotine, harga 
yang aik turun, kini industri kelapa sawit kembali direcoki persoalan. Kali ini 
oleh adanya kebijakan larangan mendirikan pabrik kelapa sawit tanpa memiliki 
kebun. Akibatnya, industri kelapa sawit di Indonesia seperti kata pepatah tak 
putus dirundung malang. 
   
  Persoalan yang terakhir itu, kini, bahkan mendorong Komisi Pengawas 
Persaingan Usaha (KPPU) untuk masuk. KPPU kabarnya kini tengah mengkaji 
industri sektor perkebunan kelapa sawit, terkait adanya larangan pendirian 
pabrik kelapa sawit (PKS) jika tidak disertai kepemilikan perkebunan kelapa 
sawit sendiri. 
   
  Selama ini, kecenderungannya, pemerintah tidak memberikan izin pembangunan 
PKS jika perusahaan tersebut tidak memiliki perkebunan sendiri yang bisa 
menjamin pasokan bahan baku sawit. 
   
  10 Pemain terbesar perkebunan kelapa sawit 

  Grup areal  (000 ha) 

  Raja Garuda Mas           317,9 
Kumpulan Gutrie Bhd     288,9 
Sinar Mas Grup             208 
Astra Agro Lestari         189,9 
Asian Agri Group          150 
Cilandra Perkasa Group  60,9 
Socfindo Group              46,8 
Kurnia Group                 42,9 
Lonsum Group              40,5 
Bakrie Group                20,1 
Lainnya (200 perusahaan)             983,3 
Perusahaan perkebunan swasta 2.349,4 
Perusahaan Perkebunan Negara   680,5 
Perkebunan Rakyat                   1.222,2 

  Total       4.252 
   
  Sumber: Arwin Rasyid (diolah dari Data Consul Inc & sumber lainnya) 
   
  Padahal, dalam UU No 18/2004 tentang Perkebunan maupun berdasarkan Keputusan 
Menteri Pertanian No 357/Kpts/HK.350/5/2002 tentang Pedoman Perizinan Usaha, 
hal itu tidak diatur. Jika ada ketentuan itu hanya mensyaratkan terjaminnya 
pasokan sawit tanpa membatasi dari kebun sendiri atau kebun rakyat. 
   
  Kepala Kantor Perwakilan KPPU Medan, Dedi Sani Ardi, mengungkapkan larangan 
pembangunan PKS tanpa kebun ini berpotensi melanggar UU No 5 tahun 1999 tentang 
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sebab larangan itu 
berpotensi menimbulkan penyalahgunaan posisi dominan dari kalangan pengusaha 
pemilik PKS terhadap petani sawit. Bahkan memungkinkan terjadinya potensi 
hambatan pasar yang dikondisikan, yang menyebabkan pengusaha yang tidak 
memiliki kebun sendiri tidak bisa mendirikan PKS. 
   
  Kebijakan larangan pendirian PKS tanpa kebun, menyebabkan banyak pengusaha 
yang ingin masuk bisnis ini tapi tidak memiliki kebun sendiri menjadi 
terhambat. Akibatnya jumlah PKS menjadi terbatas dan tidak bisa mengimbangi 
pertumbuhan kebun sawit rakyat yang cukup tinggi. Sehingga posisi tawar pemilik 
PKS menjadi jauh lebih kuat dibanding petani sawit. "Petani sawit sering 
menjadi pihak yang dirugikan," kata Dedi. 
   
  Bahkan, katanya, menurut laporan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia 
(APKSI) petani seperti (terpaksa) harus menjual sawit di bawah harga pembelian 
tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ditetapkan oleh Tim Penetapan Harga 
Pembelian TBS sebagaimana yang diatur Keputusan Menteri perhubungan No 627 
tahun 1998. 
  Di Sumatra Utara, misalnya, PKS justru banyak dibangun di Kabupaten Langkat. 
Padahal perkebunan kelapa sawit terbesar di Sumut berada di Kabupaten Labuhan 
Batu. 
   
  Akibatnya, petani perkebunan rakyat di Labuhan Batu tidak memiliki banyak 
pilihan dan dikondisikan harus menjual hasil panennya hanya kepada beberapa PKS 
dengan harga jauh di bawah harga yang ditetapkan Tim Penetapan Harga Pembelian 
TBS sebagimana yang diatur Keputusan Menteri perhubungan No. 627 tahun 1998. 
  Pembatasan pembelian 
   
  Modusnya adalah perusahaan pemilik PKS membatasi pembelian TBS sawit petani 
rakyat dengan alasan pasokan berlebih. Petani disuruh untuk menunggu penjualan 
TBS sampai pasokan normal, atau menjual dengan harga dibawah harga yang 
ditetapkan. Dalam kondisi ini petani terpaksa harus menjual TBS sawitnya dengan 
harga lebih murah. "Jika harus menunggu, maka rendemen dan kualitasnya akan 
turun dan menyebabkan penurunan harga," ujarnya. 
   
  Seharusnya tidak perlu ada pembatasan dalam pendirian PKS tanpa kebun. Karena 
selain tidak diatur dalam peraturan, pengusaha yang mendirikan PKS tanpa kebun 
juga sudah mempertimbangkan kela-yakan usahanya termasuk pengadaan bahan baku 
sebelum mendirikan usahanya. 
   
  Menurut Dedi, alasan sebagian kalangan, terutama pengusaha-pengusaha industri 
PKS selama ini bahwa keberadaan PKS tanpa kebun sebagai pemicu yang akan 
meningkatkan kasus-kasus pencurian TBS yang dimiliki oleh PKS yang memiliki 
kebun. "Itu tidak logis," tutur dia. 
   
  Karena PKS tanpa kebun sangat selektif dan tinggi pengawasannya terhadap 
kualitas rendemen sawit yang akan dibeli. Sehingga tidak akan membeli TBS hasil 
curian yang kualitasnya sangat rendah karena dipetik pada malam hari dengan 
cara petik asal-asalan. 
   
  Kasus pencurian tandan buah segar adalah permasalahan yang telah terjadi 
bertahun-tahun yang sebenarnya merupakan persoalan pengawasan keamanan 
perkebunan yang bersangkutan. Karena itu solusinya adalah dengan meningkatkan 
pengamanan kebun. "Bukan justru menghambat pihak lain memasuki bisnis ini serta 
mengkondisikan keadaan yang merugikan petani sawit," kata Dedi. 
  
 



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 






                                
---------------------------------
Bring words and photos together (easily) with
 PhotoMail  - it's free and works with your Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kebijakan PKS tanpa kebun sarat kepentingan oleh Sahat Sibarani dan Martin Sihombing