** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **HARIAN ANALISA Edisi Sabtu, 14 Januari 2006 Tajukrencana Kasus Paspor di KBRI LEBIH seribu orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia antre di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur untuk mengurus paspor. Jumlah itu tentu membuat pegawai KBRI kewalahan dalam melayani permohonan paspor tersebut. Kondisi itu, tentu sangat memprihatinkan. Sebab, WNI yang berada di sana menghadapi hal yang sulit, karena terkait dengan aturan yang diberlakukan Kerajaan Malaysia. Jika tidak memiliki paspor, tentu statusnya akan sulit untuk terus berada di negeri jiran ini, apalagi sebagai pekerja. Dari satu sisi, seharusnyalah tiap orang yang akan bepergian ke negara lain, memiliki paspor. Jika tidak, tentu risiko tinggi yang akan dihadapi, termasuk kemungkinan masuk penjara jika tertangkap. Namun, mereka yang umumnya ingin mencari pekerjaan di Malaysia dengan keberanian dan entah melalui jalan mana, dapat masuk ke sana. Ketika peraturan diberlakukan bagi para pendatang, akhirnya WNI menjadi kesulitan. Di sisi lain, KBRI setempat maupun Konsulat Jenderal (Konjen) yang ada, tentu tidak mampu melayani pembuatan paspor dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Meski terjadi antrean panjang dan mereka telah sekian jam berada di depan KBRI dan mungkin masih ada lagi sekian banyak orang yang masih belum memperoleh paspor, hal itu tidak langsung harus menyalahkan pihak KBRI. Namun ada kasus dugaan terjadinya pungutan liar terhadap mereka yang dilakukan pihak KBRI di Kuala Lumpur dan Konjen RI di Penang (Pulau Pinang) dengan angka masing-masing melebihi Rp15 milyar. Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta kemarin telah meminta keterangan dari mantan Dubes RI di Kuala Lumpur dan pegawai dari Konjen Penang. Inilah kenyataan yang menyedihkan. Sebab, dari satu sisi saat WNI butuh paspor, ternyata ada oknum di kantor perwakilan kita disana yang melakukan pungli. Kepatuhan seseorang terhadap peraturan internasional yang berlaku adalah mutlak, jika tidak ingin terjadi hal-hal yang merugikan sendiri, termasuk dalam kepemilikan paspor tatkala memasuki negara lain. Kepatuhan ini bermakna adanya kesadaran yang tinggi dalam ketaatan pada hukum. Untuk itu, kemudahan dalam pengurusan paspor di Tanah Air haruslah benar-benar diterapkan. Namun sejumlah WNI yang berada di negara lain berupaya "mencari" paspor melalu jalur resmi, dengan alasan ketakutan atas penerapan hukum negara setempat. Akibatnya, pihak KBRI atau Konjen RI bagai diserbu WNI untuk mendapatkan paspor. Dampak negatif muncul, mulai dari adanya pungli oleh oknum tertentu sampai pada keletihan gara-gara antre sepanjang hari. Ini semua, akibat dari tidak patuh pada ketentuan peraturan yang belaku. Dalam perlindungan terhadap warga negara yang mengalami problema di negara lain, adalah kewajiban kantor-kantor perwakilan (Kedubes/Konjen) untuk secara maksimal memberikan bantuan, seperti dalam bentuk kemudahan pengurusan paspor sesuai ketentuan, agar dalam penerbitan paspor itu, tidak menyalahi aturan dan/atau tidak terlanjur dikeluarkan bagi orang yang sebenarnya tidak berhak, seumpama yang mungkin menyamar. Antrean panjang di KBRI Kuala Lumpur kiranya segera berakhir. Pungli yang terjadi tersebut (jika benar) agar tidak terulang. KBRI dan Konjen RI diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik, bagi warga negaranya. Sebab mereka mencari paspor untuk menyelamatkan diri dari penerapan aturan hukum negara setempat, guna terhindar dari akibat hukum atas diri mereka. Pelayanan dari KBRI dan Konjen itu, memang harus diberikan. Namun, kasus ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita yang berada di Tanah Air, agar tidak berbuat hal-hal yang menyalahi aturan, yakni tidak bepergian tanpa memiliki paspor, karena akibatnya sangat fatal. **** [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **