** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Wah, masalah jilbab rame lagi. STIS ini kalo gak salah ada di Jakarta dan Yogya. Dan layaknya sekolah milik pemerintah selain STPDN, STTD (punya DLLAJR), AMP, juga sebuah sekolah swasta semi militer di lembah Tidar, dll, biasanya jilbab memang dilarang, ataupun jika diperbolehkan biasanya ukurannya kudu yang (menurut ukuran harokah) kecil aja, beberapa alasan selain karena menutupi pakaian seragam juga karena pengurus "tetap" memiliki kekhawatiran jika persona/siswa/i di kalangan sekolah mereka tergerus gerakan yang dikhawatirkan bersifat radikal. Demikianlah peraturan sekolah, dan karena sekolahnya memang gratisan, dan para guru/pengajar/pamong meminta dan membuat aturan semacam itu, biasanya (setelah berontak dan melakukan aksi cukup lama) mereka terpaksa mengalah dengan keadaan. Yang saya lihat, ketika para siswa/siswi di sekolah - sekolah tersebut sudah terjun ke masyarakat, bagi yang memilih memakai jilbab besar/rapi bahkan bercadar tidak ada masalah. Toh itu pilihan mereka pribadi. Dan sekolah tidak bisa melarang mereka. Jadi kondisi kita agak lucu, jika di Perancis urusan simbol agama membuat resah (karena kultur di masyarakat Perancis turunan Timteng dianggap terlalu membatasi perempuan dan diindoktinasikan sejak kecil, sehingga negara merasa perlu campur tangan, karena mereka yang masih kecil dianggap belum mampu berpikir sendiri dan terhegemoni lingkungan sosialnya, akibatnya fasilitas umum seperti sekolah diharapkan bebas simbol agama), di Indonesia, ribut-ribut semacam ini justru tersisa kejadian di sekolah tinggi milik pemerintah (padahal namanya sekolah tinggi sudah bisa mikir sendiri). Yah, bagi yang punya uang, memang gak usahlah pilih sekolah yang aturannya kaku dan mengikat semacam ini. bagi yang ikut sekolah ini karena bebas bea, ya mau gak mau berjuang dan menerima keadaannya. Sedihnya, baru berjuang seperti ini, diluaran banyak yang pasang bom, merusak fasilitas bisnis milik orang lain, sehingga berjuang jadi diri sendiri pun dianggap bagian dari tindakan anarkis itu. Weleh.....weleh...... salam, Ari Condro ----- Original Message ----- From: "lindasyahrial" <lindasyahrial@xxxxxxxxx> STIS Jakarta Perketat Aturan Berjilbab republika.co.id-Mahasiswi hanya boleh memakai jilbab kecil yang tak menutupi dada. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta, memperketat aturan berjilbab bagi para mahasiswinya. Para mahasiswi tingkat I khususnya hanya diperkenankan mengenakan jilbab berukuran kecil, yang tak menutup bagian dada mereka. Mereka yang tak menghiraukan aturan itu terancam dikeluarkan dari perguruan tinggi yang terletak di Jakarta Timur itu. Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIS, Istato Hudayana, sebenarnya pihak STIS sebelumnya memberikan dua alternatif penggunaan jilbab di kampus. ''Ini tertuang dalam SK Ketua STIS tahun 2001 mengenai penggunaan jilbab. Ada dua alternatif jilbab yang bisa dikenakan oleh mahasiswi STIS yaitu berukuran besar dan kecil,,'' katanya di Jakarta, pekan lalu. Kala itu sebagian besar mahasiswi banyak yang memilih jilbab berukuran besar. Mereka beralasan jilbab tersebut sesuai syariat karena menutup bagian dada mereka. Namun pada September 2004 pihak STIS melakukan perubahan aturan berjilbab. Dua alternatif pemakaian jilbab yang telah ada di SK Ketua STIS pada 2001 diubah menjadi hanya satu alternatif. Para mahasiswi hanya diperkenankan mengenakan jilbab berukuran kecil yang hanya menutup bagian leher mereka. Perubahan aturan ini dilakukan dengan alasan supaya ada keseragaman. Peraturan ini terutama ditujukan kepada mahasiswi tingkat I. ''Perubahan yang ditetapkan tidak melibatkan kami sebagai mahasiswa. Sehingga kami menganggap hal ini menghambat teman-teman menjalankan keyakinannya,'' katanya. Karena aturan tersebut dianggap tak sesuai keyakinan, para mahasiswi tingkat I banyak yang tetap menggunakan jilbab berukuran besar. Sedangkan pihak STIS tetap berpendirian pada aturan yang telah mereka tetapkan. Pada Selasa (8/2) lalu, kata Istato, sebanyak 39 mahasiswi tingkat I yang masih mengenakan jilbab besar dikumpulkan dalam sebuah apel untuk mendapatkan peringatan. Hal ini memancing reaksi mahasiswa lainnya dan mendesak pihak STIS mencabut aturan yang ada. Pada hari itu juga Ketua STIS dan senat serta mahasiswa melakukan dialog di auditorium STIS. Namun dialog itu, tambahnya, tak menghasilkan titik temu. Pada Jumat (11/2) dialog juga mestinya dilakukan kembali namun pihak STIS dengan beragam alasan membatalkan dialog . ''Belum adanya keputusan final membuat saya khawatir teman-teman tingkat I yang masih mengenakan jilbab besar akan terhambat mengikuti ujian semester pada 21 Februari 2005 nanti,'' katanya. Ketua STIS, Satwiko Darmesto, mengakui bahwa pihaknya melakukan perubahan peraturan dalam berjilbab. ''Para mahasiswa berjilbab harus mengenakan jilbab berukuran kecil. Ini agar terlihat seragam. Kalau dibiarkan ada yang menggunakan jilbab besar dan kecil, kan terlihat tak bagus,'' katanya. Penggunaan jilbab seperti sekarang, menurutnya bertujuan pula agar semua atribut yang dikenakan mahasiswi terlihat. Misalnya, tanda pangkat maupun nama, semuanya bisa terlihat. Kalau menggunakan jilbab besar, atribut-atribut seperti itu tak akan terlihat. Menurut Satwiko peraturan ini memang lebih ditujukkan bagi mahasiswi tingkat I. Ini dilakukan untuk melakukan perbaikan secara bertahap. Di sisi lain, ia menyatakan bahwa pelanggaran aturan ini tentunya mendapatkan sanksi. Sanksi final adalah dikeluarkan. ''Kami tidak akan mengeluarkan mereka secara langsung. Tapi kalau peringatan akumulatif tak diindahkan maka mereka kami keluarkan. Karena itu memang aturan yang berlaku,'' tandasnya. Satwiko menambahkan bahwa sebelum ada titik temu maka peraturan yang ditetapkan tetap berlaku. Dengan demikian, jelasnya, para mahasiswa yang berjilbab mestinya menggunakan jilbab sesuai dengan aturan yang ada. HIMBAUAN: Sebarkan seluas-luasnya artikel ini, khususnya rohis-rohis kampus atau lainnya.... Beri dukungan dengan masuk ke web http://rohisstis.org or www.stis.ac.id Selipkan doa untuk perjuangan saudara/i qta disana.... ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **