[nasional_list] Re: [ppiindia] Kartun Nabi dan Ironi Kebebasan Pers

  • From: ANDREAS MIHARDJA <mihardja@xxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 10 Feb 2006 13:17:21 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Silahkan membaca tulisan di pres mesir 
- dimana cartoon ini juga dicetak - tetapi aneh bin aneh tidak ada yg protest 
dan merusak embassy mesir. Andreas
   
  
http://freedomforegyptians.blogspot.com/2006/02/egyptian-newspaper-pictures-that.html

Muhkito Afiff <muhkito.afiff@xxxxxx> wrote:
  
http://www.gusdur.net/indonesia/index.php?option=com_content&task=view&id=2431&Itemid=1

Kartun Nabi dan Ironi Kebebasan Pers

Oleh: Nurul Huda Maarif
Atas nama kebebasan pers, koran Denmark Jyllands-Posten yang berdiri
tahun 1871, pada edisi 30 September 2005 silam, dengan berani memajang
12 kartun Nabi Muhammad SAW. Junjungan umat Islam itu, antara lain,
digambarkan bersorban dengan aksesori bom bersumbu dan sebagai orang
Badui dengan mata terbeliak menghunus pedang, ditemani dua wanita
berbusana hitam.

Reaksi pun bergemuruh dari seluruh penjuru negeri muslim, karena tragedi
penodaan keyakinan ini tidak hanya menghantam keyakinan umat Islam di
Denmark sebagai pemeluk agama terbesar kedua (3 % dari total 5,4 juta
penduduk Denmark) setelah Kristen Lutheran, tapi juga milyaran muslim di
seluruh dunia. Ujungnya, banyak tudingan diacungkan pada Ratu Denmark
Margrethe II, sebagai biang keladi munculnya kebencian masyarakat
Denmark pada Islam. Dalam biografinya yang ditulis wartawan Annelise
Bistrup (April 2005), ia menyatakan, ?Mari kita tunjukkan perlawanan
kita pada Islam.?

Puncaknya, babak baru ketegangan Islam-Barat, khususnya Denmark, harus
terjadi. Bahkan dalam waktu singkat, intensitas ketegangan itu bergolak
sangat hebat: demonstrasi, pembakaran kedubes, pemboikotan produk,
penutupan majalah, intimidasi dan sebagainya, terhadap apapun yang
berbau Denmark. Nyawa pun tak sedikit melayang. Tak berhenti di sini,
pemerintah Denmark lantas menerbitkan daftar 14 negara yang harus
dihindari warganya; Afghanistan, Aljazair, Bahrain, Mesir, Iran,
Jordania, Libya, Maroko, Oman, Pakistan, Sudan, Tunisia, Uni Emirat Arab
dan Qatar. Ini jelas kian memperburuk hubungan Islam-Barat.

Pertanyaannya: haruskah hubungan Islam-Barat hancur berkeping-keping
lantaran pemuatan kartun nabi secara semena-mena itu? Jika iya, ini akan
menjadi babak baru sekaligus pembenar dan pengukuh tesis the clash of
civilization (benturan peradaban) yang digulirkan Samuel Huntington.
Jurang kebencian Islam-Barat pun akan kian menganga lebar.

Tapi ironisnya, terhadap persoalan amat krusial ini, awalnya Perdana
Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen, mengaku tidak dapat bertindak
apapun, karena pemajangan kartun itu dijamin oleh undang-undang
kebebasan pers. Pertanyaannya: begitu muliakah kebebasan pers bagi dunia
Barat, hatta kebebasan yang menghantam keyakinan umat beragama lain pun
dilindungi?

Memang di Eropa, terutama Eropa Barat, kebebasan pers sangat dijamin,
negara pun tidak berhak mengintervensi penerbitan pers. Alasannya,
jurnalisme merupakan bagian dari kebebasan berekspresi atau berpendapat
yang ?dilindungi? Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Pasal
19 DUHAM menyebutkan, ?Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat
dan berekspresi; hak ini termasuk hak untuk mempertahankan
pendapat-pendapat tanpa intervensi dan mencari, menerima, memberikan
informasi dan ide-ide melalui media apapun tanpa batas.?

Dalam Konvensi HAM Eropa juga disebutkan, kebebasan berpendapat adalah
salah satu pondasi penting dalam masyarakat demokratis. Prinsip ini
berlaku bagi media cetak maupun elektronik yang ?menyebarkan informasi
dan ide atas masalah bagi kepentingan publik?. Mutlakkah kebebasan ini?
Pasal 10 Konvensi HAM Eropa menjelaskan, kebebasan itu bisa diterima
sejauh tidak mengganggu penguasa publik atau memperhatikan batas negara.
Jadi ternyata, tidak ada kebebasan tanpa batas. Lebih tak bebas lagi,
jika itu menyangkut keyakinan umat lain. Inilah ironi kebebasan pers.

Kebebasan yang ditaburkan pada wilayah sensitif, misalnya menyangkut
keyakinan agama, dalam kontek ini pemuatan kartun nabi, pertama-tama
harus memperhatikan etika hubungan antar umat beragama. Kebebasan bisa
ditolerir sejauh tidak melecehkan keyakinan pihak lain. Sebaliknya, jika
kebebasan itu berakibat ketersinggungan pada pihak lain, saat itu juga
ia telah menyentuh batas.

Ada pula penilaian, kesalahan pemuatan kartun nabi itu tidak terletak
pada kebebasan berekpresinya, melainkan pada ketiadaan kearifan dalam
memandang keyakinan umat beragama tertentu. Dalam Islam, kartunisasi
Nabi Muhammad SAW secara sadar jelas tidak bisa dibenarkan dengan dalih
apapun. Apalagi kartunisasi itu nyata-nyata melecehkan, baik secara
fisik maupun teologis. Makanya, tidak bisa dinalar tatkala kebebasan
tanpa kearifan itu justru muncul di negeri penjunjung tinggi HAM.

Namun demikian, kendati umat Islam wajib membela keyakinannnya yang
dihantam pihak lain, bukan berarti mereka dibenarkan bertindak anarkis,
misalnya membakar property Pemerintah Denmark dan atau mengintimidasi
warganya. Kekerasan, di mana dan kapan, tidak pernah menjadi solusi
masalah. Apalagi ada dugaan, pemajangan kartun itu diniatkan hanya untuk
memancing kemarahan umat Islam, sehingga ?fakta? yang muncul umat Islam
memang identik dengan kekerasan. Jika umat Islam terpancing, hanguslah
citra kerahmatan Islam. Karenanya, responlah penghinaan itu dengan
kesantunan. Proteslah ia secara damai dan ?cerdas?.

Yang tak kalah penting, umat Islam tidak dibenarkan melakukan
generalisasi; semua warga Denmark terlibat dalam penghinaan ini, karena
itu hanya ulah segelintir oknum. Jika generalisasi itu terjadi, banyak
warga Denmark yang tidak tahu-menahu persoalan sesungguhnya akan
terzalimi dan terugikan atas dosa yang tidak pernah mereka lakukan.

Yang jelas, tidak ada asap tanpa api. Pemuatan kartun nabi atas nama
kebebasan pers itulah apinya. Dan inilah cermin kebebasan berekspresi
yang kehilangan makna, karena tanpa disertai kearifan.




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx

Yahoo! Groups Links






  



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] Re: [ppiindia] Kartun Nabi dan Ironi Kebebasan Pers