[nasional_list] [ppiindia] Istana Presiden di Ngarai Sianok

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 27 Feb 2006 02:35:42 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=11328


Istana Presiden di Ngarai Sianok
* Oleh Nelson Alwi
Senin, 27-Februari-2006, 02:31:009 clicks


SEPERTI dikutip dan dilansir Kantor Berita Antara beberapa hari lalu (Rabu, 
22/2/2006), Wakil Gubernur Sumbar H Marlis Rahman menyebutkan, saat ini Pemprov 
Sumbar tengah menggodok perencanaan pembangunan Istana Presiden RI di kawasan 
Ngarai Sianok, Bukittinggi. 


Sebelumnya (Sabtu, 18/2/2006), sewaktu meresmikan sebuah hotel di kota Padang, 
Gubernur Sumbar H Gamawan Fauzi tidak lupa pula mengungkapkan bahwa dalam 
kunjungan empat hari ke Bukittingg baru-baru ini, Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono menyampaikan niat (ingin) membangun pasanggrahan kepresidenan di kota 
wisata itu. 

Nah. Menurut hemat kita inilah yang paling utama. Keinginan itu berasal dari 
pusat, dari yang bersangkutan sendiri. Konsekuensinya, dananya tentu bisa 
diambil dari sono. Peluang yang diharapkan membawa banyak manfaat bagi Sumbar 
tidak datang dari kita yang sedang sibuk menghadapi berbagai persoalan 
(ke)daerah(an). Jadi, bukan sekadar ingin mengambil muka. Maaf, bukan seperti 
pemberian gelar adat kepada orang-orang mamacik selama ini. Juntrungannya tidak 
karuan. Asalkan lalu apa yang dimaksud, biarlah awak mengeluarkan uang, 
menghadang pro-kontra atau batangka di antara sesama anak Minang, sementara 
idahnya entah apa-apa . 

Artinya, pada prinsipnya kita setuju. Setuju sekali malah. Sebab Bukittinggi 
khususnya akan kian semarak sebagai kota wisata. Masyarakat Sumbar umumnya akan 
semakin sering dipantau alias dikunjungi presiden. 

Tapi yang penting adalah, Pemprov Sumbar selaku fasilitator merangkap pelaksana 
harus terbuka. Dengan kata lain, konsultan yang dipersiapkan merancang 
pembangunan istana atau pasanggrahan kepresidenan tersebut hendaklah yang 
benar-benar kredibel dan qualify. Demikian pula nantinya dengan pihak yang akan 
menangani pembangunan, hendaklah bersih dan terseleksi secara transparan 
-kecuali kalau ia diutus pusat. 

Dan yang tak kalah penting adalah masalah lahan. Lahan yang akan dijadikan 
tempat membangun istana atau pasanggrahan kepresidenan harus jelas 
duduak-tagaknya, agar di kemudian hari tidak muncul silang-sengketa. Menipu 
rakyat dengan janji-janji selangit, apalagi main caplok dan serobot, sudah tak 
zamannya lagi. 

Kalaulah kita mau berjujur-jujur, permainan panitia ganti rugi pembebasan tanah 
inilah yang seyogyanya diwaspadai terus-menerus, oleh siapa saja. Selama ini, 
di mana-mana di negara kita, ketidakberesan pengambialihan lahan sering memicu 
aksi unjuk rasa atau demontrasi. Ujung-ujungnya ialah gontok-gontokan antara 
rakyat dengan aparat keamanan sehingga, tidak jarang berakhir tragis, 
merepotkan kita semua. 

Gubernur maupun Wakil Gubernur bisa bertanya kepada warga yang mengklaim tanah 
di sekitar Aia Pacah. Tidak jauh berbeda dengan keadaan dan nasib masyarakat 
antara Anduriang-Limau Manieh, Marapalam-Indaruang, atau sepanjang jalan Prof 
Hamka dan Adinegoro. Bagaimana kronologis atau proses ganti rugi tanah di sana? 
Apa saja janji-janji muluk panitia (baca: pemerintah) kepada warga masyarakat 
selaku pemegang hak (turun-temurun)? Dan bagaimana pula ketertekanan perasaan 
mereka diperlakukan semena-mena oleh para pejabat, penguasa di masa Orde Baru? 

Di samping itu, seperti ditambahkan Wakil Gubernur, Sumbar sekarang juga sedang 
mengajukan rencana perluasan Istana Negara Tri Arga yang juga disebut Istana 
Bung Hatta. 

Ada dua hal mendasar yang terkandung dalam pernyataan Wakil Gubernur Sumbar 
itu, yang seyogyanya dianalisa dengan hati yang jernih dan kepala yang dingin. 

Pertama menyangkut perluasan Istana Negara Tri Arga. Pertanyaannya, apanya yang 
hendak diperluas? Ke arah mana? Apakah dengan jalan membumiratakan kembali 
bangunan mewah di sebelahnya? Apa mungkin? Dan bagaimanapun, ini 
mengindikasikan tidak cermatnya perencanaan pemerintah kota Bukittingi (!?) 
dalam hal mengeluarkan izin pendirian bangunan mewah dimaksud -menggusur 
bangunan bersejarah yang pernah dimanfaatkan Bupati Kabupaten Agam sebelum 
pusat pemerintahannya dipindahkan ke Lubuk Basung. 

Kedua, dewasa ini urang awak sudah terkontaminasi, latah dan ikut terjungkal 
masuk lingkar permasalahan serta kebiasaan menukar-nukar nama jalan, sekolah, 
gedung, departemen, dinas dan lain sebagainya. Selain itu, rupanya kita juga 
sudah tidak peka lagi menangkap aspek-aspek yang bertali-temali dengan 
nilai-nilai (ke)sejarah(an) bangsa. 

Terus-terang kita tidak sepaham gedung Tri Arga ditambah atau diganti nama 
menjadi Istana Bung Hatta. Menilik (ke)pribadi(an) Bung Hatta, haqul yakin, 
beliau tentu akan kecewa andaikata (masih hidup dan tahu) semua tempat-tempat 
penting dan strategis memakai apalagi diganti dengan namanya -sementara ajaran 
serta kejujuran maupun kesederhanaan beliau tidak diteladani sama sekali. 

Dan, kalaulah Pemprov Sumbar ingin menghormati Bung Hatta hanya dengan cara 
mengabadikan namanya, istana pasanggrahan yang akan didirikan di kawasan Ngarai 
Sianok itu saja nanti sebut Istana Bung Hatta. Setuju?!*** 

** Nelson Alwi, budayawan, bermukim di Padang

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Istana Presiden di Ngarai Sianok