[nasional_list] [ppiindia] Islam dan Jalan Pedang

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 20 Sep 2006 21:03:30 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA
Rabu, 20 September 2006


Islam dan Jalan Pedang 
Rosihon Anwar
Dosen Pascasarjana dan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung


Belakangan ini, media banyak mewartakan protes para pemuka Muslim di dunia, 
atas pernyataan Paus Benediktus XVI bahwa Nabi Muhammad SAW menyebarkan Islam 
dengan kekerasan. Ini merupakan gambaran stigmatik sebagaian tokoh Barat 
tentang Islam. Gambaran stigmatik serupa pernah menyeruak ke permukaan dalam 
kasus poster Nabi Muhammad SAW. Tentu saja harus ada upaya pelurusan terhadap 
kekeliruan-keleliruan ini. Benarkah Islam disebarkan dengan pedang? 

Tanpa pedang
Islam sesungguhnya disebarkan dengan dakwah, bukan dengan pedang. Perhatikan 
argumentasi historis berikut. Pertama, ketika berada di Makkah untuk memulai 
dakwahnya, Nabi tidak disertai senjata dan harta. Kendati demikian, banyak 
pemuka Makkah seperti Abu Bakar, Utsman, Sa'ad ibn Waqqas, Zubair, Talhah, Umar 
bin Khattab, dan Hamzah yang masuk Islam. Berkaitan dengan ini, Ustadz Al 
Aqqad, dalam buku 'Abqariyyah Muhammad, mengatakan bahwa banyak orang Makkah 
masuk Islam bukan karena tunduk kepada senjata.

Kedua, ketika Nabi dan para pengikutnya mendapat tekanan yang sangat berat dari 
kafir Quraisy, penduduk Madinah banyak yang masuk Islam dan mengundang Nabi 
serta pengikutnya hijrah ke Madinah. Mungkinkah Islam tersebar di Madinah 
dengan senjata?

Ketiga, pasukan Salib datang ke Timur ketika Khalifah Bani Abbas berada dalam 
masa kemunduran. Tak diduga, banyak anggota pasukan Salib tertarik kepada Islam 
dan kemudian menggabungkan diri dengan pasukan Salib lainnya. Thomas Arnold, 
dalam Al Da'wah ila Al Islam, menyebutkan bahwa mereka masuk Islam setelah 
melihat kepahlawanan Salahuddin sebagai cerminan ajaran Islam. 

Keempat, pada abad VII H (XIII M) pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu 
memporak-porandakan Baghdad, ibu kota Khilafah Abbasiyah, beserta peradaban 
yang dimiliki Islam. Mereka menghancurkan masjid-masjid, membakar kitab-kitab, 
membunuh para ulama, dan serentetan perbuatan sadis lainnya. Tahun 1258 
merupakan lonceng kematian bagi khilafah Abbasiyah. Akan tetapi, sungguh 
mencengangkan bahwa di antara orang-orang Mongol sendiri yang menghancurkan 
pemerintahan Islam ternyata banyak yang memeluk Islam.

Kelima, sejarah menjelaskan bahwa masa terpenting Islam adalah masa damai 
ketika diadakan perjanjian Hudaibiyah antara orang-orang Quraisy dan Muslimin 
yang berlangsung selama dua tahun. Para sejarawan pun mengatakan bahwa orang 
yang masuk Islam pada masa itu lebih banyak dibanding masa sesudahnya. Ini 
menunjukkan bahwa penyebaran Islam banyak terjadi pada masa damai bukan masa 
peperangan.

Keenam, tidak ada kaitan antara penyebaran Islam dan peperangan yang terjadi 
antara Muslimin dan Persia serta Romawi. Ketika peperangan antara mereka 
berkecamuk dan orang-orang Islam memperoleh kemenangan kemudian peperangan 
berhenti, pada saat itu para dai menjelaskan bangunan, dasar, dan filsafah 
Islam. Dakwah Islam itu yang kemudian menyebabkan orang-orang non-Islam 
--terutama mereka yang tertindas oleh penguasa-- masuk Islam.

Fage Roland Oliver, dalam bukunya A Short History of Africa, menjelaskan bahwa 
Islam tersebar di Afrika justru ketika daulah-daulah Islam di sana telah 
runtuh. Islam tersebar di sana melalui peradaban, pemikiran, dan dakwah 
Islamiyah. 

Ketujuh, Islam tersebar luas di Indonesia, Malaysia, dan Afrika lewat 
orang-orang dari Hadramaut yang tidak didukung oleh harta dan penguasa, dan 
atau Islam diajarkan oleh orang-orang Indonesia yang berwatakkan Islam dalam 
kefakiran. Kedelapan, peneliti dunia Islam Jerman, Ilse Lictenstadter, dalam 
Islam and the Modern Age, mengatakan bahwa pilihan yang diberikan kepada Persia 
dan Romawi bukanlah antara Islam dan pedang, tetapi antara Islam dan jizyah 
(pembayaran pajak). 

Motivasi perang
Kenyataan bahwa sejarah Islam diwarnai dengan peperangan merupakan fakta yang 
tidak dapat dibantah. Bila Islam disebarkan dengan dakwah, lalu kenapa terjadi 
peperangan? Di antara motivasi peperangan dalam sejarah Islam adalah: Pertama, 
mempertahankan jiwa raga. Seperti disebutkan dalam sejarah, sebelum hijrah 
orang-orang Islam belum diizinkan untuk berperang. Padahal umat Islam 
memperoleh berbagai siksaan dan tekanan dari kafir Quraisy.`Ammar, Bilal, 
Yasir, dan Abu Bakar adalah di antara mereka yang mendapat perlakuan keras itu.

Ketika perlakuan kafir Quraisy semakin keras dan umat Islam meminta izin kepada 
Nabi untuk berperang, Nabi belum juga mengizinkan karena belum ada perintah 
dari Allah SWT. Namun, ketika Nabi beserta pengikutnya hijrah ke Madinah dan 
kafir Quraisy bertekad untuk membebaskan kota itu dari Islam, maka Allah SWT 
akhirnya --karena demi membela diri orang-orang Islam sendiri-- mengizinkan 
mereka berperang (QS Al Hajj [22]:37). Namun izin itu dikeluarkan dengan 
beberapa persyaratan seperti demi jalan Allah SWT, bukan demi harta atau 
prestise, mempertahankan diri, dan tidak berlebihan (QS Al-Baqarah [2]:190).

Data historis yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hal di atas adalah 
penyebaran Islam ke Habsyi, sebuah kota yang tidak begitu jauh dari jazirah 
Arab dan kota yang pernah menjadi tujuan hijrah Nabi. Orang-orang Islam tidak 
pernah memerangi kota itu karena tidak mengancam keselamatan mereka. Bila 
penyebaran Islam dengan kekuatan, tentunya orang-orang Islam sudah 
menghancurkan kota itu. Seperti diketahui, umat Islam saat itu sudah memiliki 
angkatan laut yang cukup kuat.

Kedua, melindungi dakwah dan orang-orang lemah yang hendak memeluk Islam. 
Seperti diketahui bahwa dakwah Nabi memperoleh tantangan keras dari kafir 
Quraisy Makkah. Mereka menempuh jalan apa saja untuk menghalanginya (QS al-Fath 
[48]:25). Banyak penduduk Makkah dan Arab lainnya bermaksud memeluk Islam, 
tetapi mereka takut terhadap ancaman itu. Allah lalu mengizinkan Rasul-Nya 
beserta pengikutnya untuk melindungi dakwah dengan cara berperang.

Ketiga, mempertahankan umat Islam dari serangan pasukan Persia dan Romawi. 
Keberhasilan dakwah Nabi dalam menyatukan kabilah-kabilah Arab di bawah bendera 
Islam ternyata dianggap ancaman oleh penguasa Persia dan Romawi --dua adikuasa 
saat itu. Itu sebabnya, mereka mengumumkan perang dengan umat Islam.

Tahun 629 M Nabi mengutus satu kelompok berjumlah 15 orang ke perbatasan Timur 
Ardan untuk berdakwah, tetapi semuanya dibunuh atas perintah penguasa Romawi. 
Pada tahun 627 M Farwah bin Umar Al Judzami, gubernur Romawi di Amman, memeluk 
Islam. Untuk itu, ia mengutus Mas'ud bin Sa'ad Al Judzami menghadap Nabi untuk 
menyampaikan hadiah. Ketika berita itu sampai ke telinga 49 orang-orang Romawi, 
mereka memaksa Farwah untuk keluar dari Islam, tetapi paksaan itu ditolaknya. 
Akibatnya, ia dipenjara dan akhirnya disalib. Atas alasan itu dan demi 
melindungi umat Islam dari serangan-serangan Romawi dan Persia berikutnya, Nabi 
kemudian mengumumkan perang.

Berdasarkan uraian tersebut, tidak ada satu ayat pun atau satu kejadian pun 
dalam sejarah permulaan Islam yang mengisyaratkan bahwa Islam disebarkan dengan 
peperangan (senjata). Peperangan yang terjadi hanyalah karena terpaksa untuk 
membela diri, melindungi dakwah dan kebebasan beragama, serta melindungi umat 
Islam dari serangan Romawi dan Persia.

Ikhtisar
- Pernyataan Islam disebarkan dengan pedang adalah stigma yang dibuat Barat 
terhadap Islam.
- Sejarah menunjukkan bahwa Islam selalu disebarkan lewat alan dakwah, 
pemikiran, dan kesantunan.
- Keterlibatan umat Islam dalam perang, selalu didorong oleh motivasi membela 
diri di jalan Allah SWT.




[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Islam dan Jalan Pedang