[nasional_list] [ppiindia] .. Ikhlas tak harus beralasan

  • From: "Listy" <listy@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "[ppiindia] (E-mail)" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Fri, 25 Feb 2005 11:24:14 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **




penulis: tidak diketahui..
-----Original Message-----


Ikhlas tak harus beralasan


Terik siang itu ditambah beberapa masalah yang hadir tanpa diundang, baik 
urusan kantor maupun pribadi membuatku tidak semangat, termasuk pekerjaan yang 
biasanya kusuka, mengitari jalan-jalan kota. 

Aku bagian dari sebuah keluarga, mengantarkan anak-anak kesekolah atau sekedar 
main termasuk tugasku. Walau diawali dengan bismillah, hati ini belum bisa 
tenang. Aku berangkat dengan setengah hati. Tak boleh memang, merenung sambil 
nyetir, tapi itulah yang sedang kulakukan. 

Tiba-tiba lamunanku dipaksa berhenti, lampu merah itu telah mengundang seorang 
waria mendekati mobil yang kukendarai. Setengah dongkol kukibaskan tangan dan 
tampangku mungkin kusut sekali. Waria itu pergi bersungut-sungut, mungkin 
sambil memaki karena kulihat bibirnya bergerak tak bersahabat. Begitu juga aku 
"Uh, pemalas banget sih.. ga punya rasa syukur sama sekali, ngemis pula lagi!" 
Kata-kata itu mengalir dalam hati tanpa bisa ku rem sama sekali.

Di persimpangan berikutnya, kembali aku terhalang oleh lampu merah. Hatiku 
masih belum bisa kompromi walau telah banyak doa yang kulantunkan. Hingga 
akhirnya, ada seorang yang membawa kemoceng menyapukan kemocengnya ke kaca 
depan mobil. Kembali aku gerah.

Dengan gerakan yang sama seperti kepada waria tadi, kuisyaratkan untuk tidak 
meneruskan, tapi dia tak peduli. "Ah, biar saja... toh aku ga nyuruh kok!" 
Hatiku membatin. Ketika dia minta aku untuk membayar atas jasanya, aku 
pura-pura tidak mendengar. "Toh, aku ga minta kok". Dia pergi tanpa ekpresi. 
Lagi, dipersimpangan berikutnya.. lampu merah lagi ! Kali ini, dari kejauhan 
aku melihat dua anak berusia sekitar dua belas tahun menggendong seorang bayi 
sedang mengemis.

Entah kenapa, hatiku sangat yakin anak dalam gendongan itu bukan bayi mereka 
atau adik-adik mereka. Betapa teganya orang memperdagangkan anak di bawah umur. 
Kaca mobil ku turunkan perlahan, ingin mengamati dengan seksama kedua anak 
tadi. Ada rasa kesian bercampur kesal. Ah, apakah memang sulit sekali untuk 
hidup ?

Tiba-tiba sebuah alunan harmonika membuatku tersentak dari lamunan, renungan.. 
dan semua bisikan hati.

Seorang laik-laki kurus, berbaju kumal sedang melantunkan suara harmonikanya. 
Tak sadar aku terhanyut.. masalahku seakan melayang bersama alunan 
harmonikanya. Walaupun gitu, sepeser uang yang diharapkannya tak kunjung ku 
beri.. karena dari tadi, aku masih mempersoalkan cara mereka mencari nafkah.

Penolakanku dijawabnya dengan senyum sembari berkata "Semoga Allah memudahkan 
semua urusan Ibu". Suara itu terdengar begitu tulus.. Ketika tanganku berusaha 
merogoh uang di kantong dia telah berlalu seiring lampu hijau yang menyala. 
Tetes air mata tiba-tiba meleleh.. Aku menyesal. "Haruskah keikhlasan dibatasi 
oleh banyak alasan ?" Uang itu masih ku genggam ditangan.

Andai aku bisa kembali dan memberikannya, tapi saat itu tidak mungkin karena 
jalan yang kulalui satu jalur. Senyum dan doa itu begitu tulus.. Hatiku perih, 
betapa egoisnya aku, hanya memikirkan masalah yang kuhadadapi. Bagaimana dia ? 
Mungkin bibirnya sudah penat dari tadi meniup harmonika ditambah rasa haus 
diterik siang, tapi bibir itu masih lentur digerakkan untuk tersenyum.

Mungkin putera-puterinya sedang menunggu uang yang dikumpulkannya untuk 
membayar SPP atau mungkin bayinya sedang haus kehabisan susu. Ah..... Sementara 
aku, ma sih bisa berleha-leha di sebuah mobil ber-ac. Betapa tidak bersyukurnya 
aku.

Doanya mungkin diijabah, masalahku seakan terselesaikan begitu saja. "Ya Rabb, 
ampuni hamba-Mu.Beri aku kesempatan untuk jadi seorang pecinta,seperti cinta 
yang Kau tebarkan pada seluruh makhluk-Mu."

"Ikhlas itu mencakup dua hal, yaitu menyertakan niat dan membebaskannya dari 
berbagai noda" (Dr. YusufQhardawy)' 

..Demi keuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali 
hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (Q.S Shad [38] : 82-83). 

Ikhlas tidak dibatasi oleh alasan, karena ikhlas hanya bertujuan untuk mencari 
keridhaan Allah semata. 

Semoga aku bisa...

Amin....












------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: