[nasional_list] [ppiindia] Fwd: [mediacare] Rajin Sholat 5 Waktu, Tapi Alasan Adat Masih Mengkonsumi Daging Babi

  • From: Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 03 Jul 2006 14:28:36 +0700

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
dari milis mediacare.

aris, bagaimana njenengan melihat soal yang
nyata seperti ini?




><http://www.melanesianews.org/kabar/publish/article_612.shtml>http://www.melanesianews.org/kabar/publish/article_612.shtml
>
>
>Rajin Sholat 5 Waktu, Tapi Alasan Adat Masih Mengkonsumi Daging Babi
>Posted by Cepos on May 19, 2006, 22:29
>spacer13.gif spacer14.gif
>spacer13.gif
>
>Untuk meningkatkan kualitas umat beragama Islam di kampung Walesi ini, 
>Haji Alpon Asso mengaku bahwa beberapa pemudanya telah menempuh pendidikan 
>perguruan tinggi (kuliah), bahkan ada yang dipondokkan (Pondok Pesantren) 
>di luar Papua sana.
>
>Laporan Joko Suhendro
>
>Menurut Jahi Asso, para pemuda Islam dari Kampunbg Walesi, Distrik Wamena 
>Kota, Kabupaten Jayawijaya) ada yang menimba ilmu di Makassar (Daratan 
>Sulawesi), Kalimantan dan Jawa serta daerah lainnya. ''Sedang di sini 
>(Kampung Walesi) kami juga sudah memiliki Madrasah, sudah ada 
>pondoknya,''katanya.
>
>Untuk bangunan pondok pesantren dan Madrasah serta masjid di Kampung 
>Walesi, lokasinya tak jauh dari rumah Haji Asso. Dari rumah Haji Asso 
>jaraknya hanya sekitar 500 meter, tapi dipisahkan lembah yang pintu 
>pagarnya terlihat selalu tertutup rapat. ''Kalau mau foto dari sini juga 
>bisa,''seloroh Haji Asso.
>
>Tentang Agama Islam masuk di kampung ini, Menurut Haji Asso, sejak tahun 
>1977. Saat itu dibawa oleh kaum muda. ''Islam masuk di sini diperkirakan 
>sejak tahun 77 (Maksudnya 1977). Tentang siapa yang membawa, kami tak bisa 
>memastikan namanya, ceritanya sih dibawa para kaum muda pada saat 
>itu,''kisahnya.
>
>Sejak Islam masuk di daerah ini, dari tahun ke tahun penganutnya 
>bertambah. ''Sejak itu, dari tahun ke tahun, jumlah pemeluk agama Islam di 
>sini terus bertambah. Bahkan yang tadinya hanya ada di Kampung Walesi, 
>sekarang ini sudah ada juga di beberapa kampung, seperti yang saya sebut 
>tadi, diantaranya Kampung Megapura, Kurima, Tigima dan lain-lain,''paparnya.
>
>Masuknya Islam di Kampung Walesi selanjutnya ditandai dengan dibangunnya 
>Masjid yang diberi nama Masjid Al Aqso Merasugu. Dengan adanya masjid ini, 
>tiap malam digelar pengajian bahkan ada kajian Al Qur'an dan pembacaan 
>Yasin. ''Bukan hanya tiap malam Jumat, bahkan bisa kami katakan tiap hari 
>ada pengajian,''ungkapnya yang juga diiyakan istrinya.
>
>Seiring jalannya waktu, ia naik haji pada tahun 1982. ''Saya naik haji 
>dibiayai pemerintah,''ungkapnya. Ditanya apakah dirinya betul naik haji, 
>ia bilang betul. Saat naik haji, ia ke Arab, Madinah, Mina bahkan sampai 
>ke Eropa pada saat itu. ''Saya juga mengelilingi Ka'bah,''jawabnya.
>
>Hanya saja saat ditanya apakah dirinya bisa membaca Al Qur'an, ia menjawab 
>belum bisa. Tapi ia mengaku menjalankan sholat lima waktu. ''Karena saya 
>sudah tua, sehingga tak mampu untuk belajar lagi,''akunya polos.
>
>Baginya, tak bisa membaca Al Qur'an, tidak apa-apa, yang penting generasi 
>penerusnya bisa menimba ilmu Islam sebanyak-banyaknya. Menurutnya, di 
>Kampung Walesi, saat ini sudah memiliki ustad putra daerah. Dari sekian 
>banyak ustad, ia menyebutkan ada Ustad Selasa Kwon, Amid Dani dan Arif 
>Lani. ''Mereka merupakan generasi penerus kami,''katanya.
>
>Disinggung tentang tamu-tamu yang pernah berkunjung ke kampungnya 
>khususnya dari para tokoh Islam, Haji Asso, mengaku cukup banyak. Bahkan 
>bukan hanya dari dalam negeri seperti dari Makassar atau Jawa, tapi banyak 
>juga yang berasal dari negara lain. Negara yang ia sebutkan adalah dari 
>Pakistan, Jepang, India, Malysia dan lainnya. ''Di antara mereka yang 
>datang dari negara lain itu, ada yang bermalam di sini 
>berminggu-minggu,''ungkapnya.
>
>Selayaknya umat Islam yang lain, umat Islam di Kampung Walesi juga selalu 
>meramaikan hari-hari besar agam Islam. Semisal saat bulan puasa tiba, 
>masyarakat di kampung ini juga menyambut datangnya bulan suci itu dengan 
>suka cita, tiap malam diadakan tarawih, buka puasa bersama dan lainnya, 
>termasuk tadarusan. ''Di sini Kitab Al-Qur'an juga banyak yang merupakan 
>bantuan. Sehingga kalau bulan puasa di sini juga ramai,''ceritanya.
>
>Bukan hanya bulan Ramadhan saja, tapi juga selalu digelar acara halal bi 
>halal. ''Jika halal bi halal, para pejabat di Kabupaten Jayawijaya ini 
>datang, misal Bupati atau yang mewakili, Dandim, Kapolres dan 
>lainnya,''lanjutnya.
>
>Karena selalu banyak tamu, maka pada saat halal bi halal ini diadakan 
>bakar batu, selaku anak adat. Tentunya bakar batu ini bukan seperti bakar 
>batu biasanya, karena yang dibakar bukan daging babi. ''Dalam bakar batu 
>saat halal bi halal adalah daging sapi dan ayam. Pokoknya kalau halal bi 
>halal tiba, di sini sangat ramai, mobil-mobil pejabat berjejeran sampai di 
>luar jalan sana,''katanya.
>
>Demikian halnya saat Idul Adha (Hari Qurban) tiba, di tempat ini juga ada 
>takbiran dan Sholat Id. Demikian halnya pada saat Nuzulul Qur'an atau 
>Maulud Nabi tiba, juga selalu diperingati.
>
>Tentang orang yang meninggal, Haji Asso menuturkan bahwa di kampung Walesi 
>ada kuburan Islam. ''Jika ada umat Islam yang meninggal di sini kita kubur 
>secara Islam, sedangkan di rumah duka selalu diadakan pembacaan Yasin dan 
>tahlil selama 7 hari berturut-turut,''paparnya.
>
>Disinggung tentang masih adanya umat Islam di daerahnya yang mengkonsumsi 
>daging babi atau daging anjing yang notabene dalam Islam sangat 
>diharamkan, menurut Haji Asso, masih banyak umat Islam di daerahnya yang 
>mengkonsumsi daging babi dan daging anjing. ''Masih banyak yang makan 
>daging babi atau anjing, mereka berdalih itu dari adat, sehingga kami juga 
>tak bisa melarang mereka, karena adat kami memang seperti itu,''kata Haji 
>Asso.
>
>Argumen tetap mempertahankan makan daging babi atau daging anjing, karena 
>meskipun merekan memeluk agama, namun mereka juga merupakan masyarakat 
>atau anak adat. Nah meskipun agama Islam telah mengharamkan makan daging 
>babi atau anjing, tapi secara adat itu adalah kebudayaan, itu adalah 
>kultur, sehingga ada yang masih sulit untuk meninggalkannya.
>
>''Tentang hal ini sudah saya sampaikan ke Jakarta, sudah saya sampaikan 
>kepada Menteri Agama. Kami memang minta khusus daerah kami ini jamaahnya 
>agar bisa dimaklumi. Saya minta jangan dipaksakan untuk meninggalkan adat 
>istiadat itu,''ujar Haji Asso.
>
>Tapi Haji Asso sendiri sudah lama tak mengkonsumsi daging babi dan daging 
>anjing. Sebab ia sudah tahu dan sadar bahwa dalam ajaran Islam, daging 
>babi dan RW daging anjing itu memang tak bisa dimakan (Diharamkan).
>
>Dan karena dirinya bisa meninggalkan daging babi dan daging anjing, maka 
>ia yakin, lambat laun masyarakatnya yang menganut agama Islam juga akan 
>menjauhinya. ''Saya yakin pelan-pelan seiring makin banyaknya masyarakat 
>kami yang menimba ilmu Islam, maka mereka juga akan meninggalkan daging 
>babi dan daging anjing. Untuk saat ini memang belum bisa. Untuk 
>meninggalkan ini tak bisa dipaksa-paksa karena adat mereka memang seperti 
>itu,''tandasnya.
>
>Salah seorang pemuda di Kampung Walesi, Muhammad Ilepele (29), juga 
>mengakui, meski dirinya melaksanakan sholat lima waktu, tapi dirinya 
>mengaku masih mengkonsumsi daging babi dan daging anjing. ''Jika ada acara 
>adat, misal bakar batu atau dalam acara-acara lainnya yang memasak daging 
>babi, saya juga ikut makan. Bagi kami itu adalah dari adat kami,''akunya. (*)
>
>
>Joko Suhendro/Cenderawasih Pos
>
>Masjid Agungnya Kampung Walesi yakni Masjid Al Aqso Merasugu yang tampak 
>asri bernuansa hijau. Di samping masjid ini ada madrasah dan pondok. Tiap 
>harinya, di masjid ini ada pengajian. Kalau Jumatan, masjid ini bisa 
>menampung 200 jamaah.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Fwd: [mediacare] Rajin Sholat 5 Waktu, Tapi Alasan Adat Masih Mengkonsumi Daging Babi