** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** dari milis mediacare. aris, bagaimana njenengan melihat soal yang nyata seperti ini? ><http://www.melanesianews.org/kabar/publish/article_612.shtml>http://www.melanesianews.org/kabar/publish/article_612.shtml > > >Rajin Sholat 5 Waktu, Tapi Alasan Adat Masih Mengkonsumi Daging Babi >Posted by Cepos on May 19, 2006, 22:29 >spacer13.gif spacer14.gif >spacer13.gif > >Untuk meningkatkan kualitas umat beragama Islam di kampung Walesi ini, >Haji Alpon Asso mengaku bahwa beberapa pemudanya telah menempuh pendidikan >perguruan tinggi (kuliah), bahkan ada yang dipondokkan (Pondok Pesantren) >di luar Papua sana. > >Laporan Joko Suhendro > >Menurut Jahi Asso, para pemuda Islam dari Kampunbg Walesi, Distrik Wamena >Kota, Kabupaten Jayawijaya) ada yang menimba ilmu di Makassar (Daratan >Sulawesi), Kalimantan dan Jawa serta daerah lainnya. ''Sedang di sini >(Kampung Walesi) kami juga sudah memiliki Madrasah, sudah ada >pondoknya,''katanya. > >Untuk bangunan pondok pesantren dan Madrasah serta masjid di Kampung >Walesi, lokasinya tak jauh dari rumah Haji Asso. Dari rumah Haji Asso >jaraknya hanya sekitar 500 meter, tapi dipisahkan lembah yang pintu >pagarnya terlihat selalu tertutup rapat. ''Kalau mau foto dari sini juga >bisa,''seloroh Haji Asso. > >Tentang Agama Islam masuk di kampung ini, Menurut Haji Asso, sejak tahun >1977. Saat itu dibawa oleh kaum muda. ''Islam masuk di sini diperkirakan >sejak tahun 77 (Maksudnya 1977). Tentang siapa yang membawa, kami tak bisa >memastikan namanya, ceritanya sih dibawa para kaum muda pada saat >itu,''kisahnya. > >Sejak Islam masuk di daerah ini, dari tahun ke tahun penganutnya >bertambah. ''Sejak itu, dari tahun ke tahun, jumlah pemeluk agama Islam di >sini terus bertambah. Bahkan yang tadinya hanya ada di Kampung Walesi, >sekarang ini sudah ada juga di beberapa kampung, seperti yang saya sebut >tadi, diantaranya Kampung Megapura, Kurima, Tigima dan lain-lain,''paparnya. > >Masuknya Islam di Kampung Walesi selanjutnya ditandai dengan dibangunnya >Masjid yang diberi nama Masjid Al Aqso Merasugu. Dengan adanya masjid ini, >tiap malam digelar pengajian bahkan ada kajian Al Qur'an dan pembacaan >Yasin. ''Bukan hanya tiap malam Jumat, bahkan bisa kami katakan tiap hari >ada pengajian,''ungkapnya yang juga diiyakan istrinya. > >Seiring jalannya waktu, ia naik haji pada tahun 1982. ''Saya naik haji >dibiayai pemerintah,''ungkapnya. Ditanya apakah dirinya betul naik haji, >ia bilang betul. Saat naik haji, ia ke Arab, Madinah, Mina bahkan sampai >ke Eropa pada saat itu. ''Saya juga mengelilingi Ka'bah,''jawabnya. > >Hanya saja saat ditanya apakah dirinya bisa membaca Al Qur'an, ia menjawab >belum bisa. Tapi ia mengaku menjalankan sholat lima waktu. ''Karena saya >sudah tua, sehingga tak mampu untuk belajar lagi,''akunya polos. > >Baginya, tak bisa membaca Al Qur'an, tidak apa-apa, yang penting generasi >penerusnya bisa menimba ilmu Islam sebanyak-banyaknya. Menurutnya, di >Kampung Walesi, saat ini sudah memiliki ustad putra daerah. Dari sekian >banyak ustad, ia menyebutkan ada Ustad Selasa Kwon, Amid Dani dan Arif >Lani. ''Mereka merupakan generasi penerus kami,''katanya. > >Disinggung tentang tamu-tamu yang pernah berkunjung ke kampungnya >khususnya dari para tokoh Islam, Haji Asso, mengaku cukup banyak. Bahkan >bukan hanya dari dalam negeri seperti dari Makassar atau Jawa, tapi banyak >juga yang berasal dari negara lain. Negara yang ia sebutkan adalah dari >Pakistan, Jepang, India, Malysia dan lainnya. ''Di antara mereka yang >datang dari negara lain itu, ada yang bermalam di sini >berminggu-minggu,''ungkapnya. > >Selayaknya umat Islam yang lain, umat Islam di Kampung Walesi juga selalu >meramaikan hari-hari besar agam Islam. Semisal saat bulan puasa tiba, >masyarakat di kampung ini juga menyambut datangnya bulan suci itu dengan >suka cita, tiap malam diadakan tarawih, buka puasa bersama dan lainnya, >termasuk tadarusan. ''Di sini Kitab Al-Qur'an juga banyak yang merupakan >bantuan. Sehingga kalau bulan puasa di sini juga ramai,''ceritanya. > >Bukan hanya bulan Ramadhan saja, tapi juga selalu digelar acara halal bi >halal. ''Jika halal bi halal, para pejabat di Kabupaten Jayawijaya ini >datang, misal Bupati atau yang mewakili, Dandim, Kapolres dan >lainnya,''lanjutnya. > >Karena selalu banyak tamu, maka pada saat halal bi halal ini diadakan >bakar batu, selaku anak adat. Tentunya bakar batu ini bukan seperti bakar >batu biasanya, karena yang dibakar bukan daging babi. ''Dalam bakar batu >saat halal bi halal adalah daging sapi dan ayam. Pokoknya kalau halal bi >halal tiba, di sini sangat ramai, mobil-mobil pejabat berjejeran sampai di >luar jalan sana,''katanya. > >Demikian halnya saat Idul Adha (Hari Qurban) tiba, di tempat ini juga ada >takbiran dan Sholat Id. Demikian halnya pada saat Nuzulul Qur'an atau >Maulud Nabi tiba, juga selalu diperingati. > >Tentang orang yang meninggal, Haji Asso menuturkan bahwa di kampung Walesi >ada kuburan Islam. ''Jika ada umat Islam yang meninggal di sini kita kubur >secara Islam, sedangkan di rumah duka selalu diadakan pembacaan Yasin dan >tahlil selama 7 hari berturut-turut,''paparnya. > >Disinggung tentang masih adanya umat Islam di daerahnya yang mengkonsumsi >daging babi atau daging anjing yang notabene dalam Islam sangat >diharamkan, menurut Haji Asso, masih banyak umat Islam di daerahnya yang >mengkonsumsi daging babi dan daging anjing. ''Masih banyak yang makan >daging babi atau anjing, mereka berdalih itu dari adat, sehingga kami juga >tak bisa melarang mereka, karena adat kami memang seperti itu,''kata Haji >Asso. > >Argumen tetap mempertahankan makan daging babi atau daging anjing, karena >meskipun merekan memeluk agama, namun mereka juga merupakan masyarakat >atau anak adat. Nah meskipun agama Islam telah mengharamkan makan daging >babi atau anjing, tapi secara adat itu adalah kebudayaan, itu adalah >kultur, sehingga ada yang masih sulit untuk meninggalkannya. > >''Tentang hal ini sudah saya sampaikan ke Jakarta, sudah saya sampaikan >kepada Menteri Agama. Kami memang minta khusus daerah kami ini jamaahnya >agar bisa dimaklumi. Saya minta jangan dipaksakan untuk meninggalkan adat >istiadat itu,''ujar Haji Asso. > >Tapi Haji Asso sendiri sudah lama tak mengkonsumsi daging babi dan daging >anjing. Sebab ia sudah tahu dan sadar bahwa dalam ajaran Islam, daging >babi dan RW daging anjing itu memang tak bisa dimakan (Diharamkan). > >Dan karena dirinya bisa meninggalkan daging babi dan daging anjing, maka >ia yakin, lambat laun masyarakatnya yang menganut agama Islam juga akan >menjauhinya. ''Saya yakin pelan-pelan seiring makin banyaknya masyarakat >kami yang menimba ilmu Islam, maka mereka juga akan meninggalkan daging >babi dan daging anjing. Untuk saat ini memang belum bisa. Untuk >meninggalkan ini tak bisa dipaksa-paksa karena adat mereka memang seperti >itu,''tandasnya. > >Salah seorang pemuda di Kampung Walesi, Muhammad Ilepele (29), juga >mengakui, meski dirinya melaksanakan sholat lima waktu, tapi dirinya >mengaku masih mengkonsumsi daging babi dan daging anjing. ''Jika ada acara >adat, misal bakar batu atau dalam acara-acara lainnya yang memasak daging >babi, saya juga ikut makan. Bagi kami itu adalah dari adat kami,''akunya. (*) > > >Joko Suhendro/Cenderawasih Pos > >Masjid Agungnya Kampung Walesi yakni Masjid Al Aqso Merasugu yang tampak >asri bernuansa hijau. Di samping masjid ini ada madrasah dan pondok. Tiap >harinya, di masjid ini ada pengajian. Kalau Jumatan, masjid ini bisa >menampung 200 jamaah. > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **