** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=155044 Kamis, 03 Feb 2005, Dari Peluncuran Das Kapital Karl Marx Edisi Bahasa Indonesia Penerbit Belum Tahu Bakal Dibredel atau Tidak Menunggu 138 tahun, Das Kapital karya Karl Marx akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kemarin hasil terjemahan Oey Hay Djoen itu diluncurkan di Jakarta. Bakal jadi kontroversikah buku yang di kalangan sosialis nyaris disamakan dengan "kitab suci" tersebut? FAROUK ARNAZ, Jakarta November 2003, Oey Hay Djoen memulai kerja panjangnya. Di awal musim hujan itu, lelaki kelahiran Malang, Jawa Timur, 76 tahun silam tersebut memutuskan untuk menyelami pemikiran Karl Marx. Dia memelototi buku Capital I terbitan Foreign Languages Publishing House, Moscow, 1959. Buku tersebut bukan karya langsung Karl Marx, melainkan terjemahan. Capital I merupakan terjemahan Das Kapital, Kritik des politischen Oekonomie yang merupakan karya asli tangan Karl Marx pada 1867. Pengedit buku berbahasa Jerman itu Frederick Engels. "Saya sudah sampai halaman 700 hingga akhirnya saya menemukan buka terjemahan Das Kapital yang lain. Yang lebih enak," tutur Oey yang pernah menjadi tahanan politik dan dipenjara empat tahun di Salemba lalu di 10 tahun di Pulau Buru itu (1965-1979). Buku yang menurut dia lebih "enak" itu adalah Capital terbitan Penguin Classic oleh Ben Fowkes 1992. "Sejak itu, saya meng-crosscheck-kan antara dua buku tersebut. Artinya, kerja ulang," jelas mantan anggota MPR/Perlemen Partai Komunis Indonesia pada 1957-1965 itu. Tak ayal, sebelas bulan waktu pun terlewat untuk kerja tersebut. Di penghujung Oktober 2004, kerja keras Oey tuntas sudah. Dirinya tinggal mencari pihak yang sudi menerbitkan hasil kerja kerasnya itu. Untuk apa semua itu dilakukan? "Saya hanya ingin membuktikan bahwa Karl Marx itu tak menunjukkan adanya sikap antiagama. Jika tak percaya, baca saja bukunya," jawab Oey. Dia melanjutkan, Karl Marx juga tidak mempunyai semangat antiorang kaya. Karena itu, di ujung usianya, Oey benar-benar ingin merealisasikan mimpinya yang tertunda: menerjemahkan Das Kapital. Untungnya, tanpa menunggu lama, Oey bertemu dengan Hilmar Farid yang kemudian mengeditori bukunya. Juga dengan Jusuf Isak dari Hasta Mitra yang menerbitkan kerja kerasnya itu. "Buku ini adalah buku besar yang tidak bisa dibaca sekali jalan. Kalau Anda baca bab I dan tidak mengerti, tidak usah khawatir karena Anda di jalan yang benar," jelas Hilmar mengundang tawa undangan yang kemarin siang memenuhi Perpustakaan Nasional, Jakarta, tempat buku itu diluncurkan. Sedangkan Jusuf berkomentar bahwa tujuan pihaknya menerbitkan buku ini adalah intelektualitas semata. Betapa sulit, menurut dia, menerbitkan buku-buku "kiri" karena stereotip yang sudah melekat. "Ini yang susah dihilangkan. Bukan larangannya." Mesti begitu, dia juga menunggu apakah buku berkover foto diri Karl Marx itu bakal dibredel jaksa dan polisi atau tidak. "Kita lihat saja." Yang pasti, sambutan atas terbitnya buku ini sungguh luar biasa. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang duduk sebagai pembicara mengatakan bahwa buku ini memang perlu dibaca. "Tapi, apa paham setelah membaca? Itu yang lebih penting," kata Gus Dur -sapaan akrab Abdurrahman Wahid - mengundang tawa. Gus Dur juga mengingatkan, untuk "mengimbangi" dan memahami buku Karl Marx ini perlu membaca buku-buku dua orang tokoh kapitalis, David Ricardo dan Adam Smith. Begitu pula komentar Frans Magnis Suseno. Dosen sekolah filsafat Dryakarya itu mengatakan, terbitnya buku ini merupakan tanda normalisasi harkat dan intelektual bangsa Indonesia. "Yakinlah, tak ada satu kalimat pun dalam buku ini yang menyinggung agama." Selain nama-nama tersebut, peluncuran buku ini dihadiri para korban peristiwa 65. Misalnya, mereka yang tergabung dalam LPKP (Lembaga Penelitian Korban Peritiwa) 65 dan Pakorba (Paguyuban Korban Orde Baru). Juga tampak hadir Letkol (pur) Penerbang Heru Atmodjo. "Jelas akan ada kontroversi menyusul terbitnya buku ini. Tapi, itu orang yang tidak tahu saja karena buku ini adalah buku ilmiah," tegas Heru yang juga baru saja menerbitkan buku terkait G 30 S/PKI. Oey mengaku tak ambil pusing jika sampai ada yang kontra dengan hasil kerja kerasnya itu. Kalau ada yang protes, dia mempersilakan dan supaya menunjukkan bagian mana yang menyulut protes. Saat ini dia tengah melanjutkan untuk menerjemahkan jilid II dan III pemikiran Karl Marx. "Jilid II ini sudah selesai 250 halaman dari 600-an halaman." Pada musim hujan tahun depan, Oey berharap kembali bisa merampungkan karyanya itu. (*) __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - You care about security. So do we. http://promotions.yahoo.com/new_mail ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **