[nasional_list] [ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Angka Kemiskinan Disulap Pemerintah - Was: Re: Soal Angka Kemiskinan: Pemerintah tak Jujur

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: iluni@xxxxxxxxxxxxxxx, ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 16 Mar 2009 17:15:24 +0800 (SGT)

Dibilang pengangguran cuma 1 juta orang atau orang miskin tinggal 2 juta orang 
siapa yang bisa mencek itu benar apa bohong?

Apalagi dengan menurunkan kriteria kemiskinan seperti penghasilan di bawah 
garis kemiskinan, maka jumlah orang miskin akan sangat berkurang.

Saya pernah bahas masalah permainan garis kemiskinan ini di 
www.infoindonesia.wordpress.com


===
Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id
Ingin belajar Islam?
Kirim email ke: syiar-islam-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxxx


--- Pada Sen, 16/3/09, IrwanK <irwank2k2@xxxxxxxxx> menulis:

> Dari: IrwanK <irwank2k2@xxxxxxxxx>
> Topik: [ekonomi-nasional] Angka Kemiskinan Disulap Pemerintah - Was: Re: Soal 
> Angka Kemiskinan:  Pemerintah tak Jujur
> Kepada: iluni@xxxxxxxxxxxxxxx
> Tanggal: Senin, 16 Maret, 2009, 2:07 AM
> Quote:
> "..
> "Padahal, dari 102 juta orang itu, hanya 28 persen yang
> merupakan pekerja
> formal.
> Sisanya, tersebar di berbagai sektor informal, seperti
> tukang ojek, petani,
> pak ogah,
> dan buruh serabutan," tegas Drajad dalam dialog nasional
> Himpunan Pengusaha
> Pribumi Indonesia (Hippi), di Jakarta, Rabu (12/3).
> 
> Menurut dia, pemerintah telah menyulap jumlah orang
> tersebut sebagai suatu
> keberhasilan
> yang membuat orang ramai-ramai menjadi pekerja informal dan
> dicatat Badan
> Pusat Statistik
> (BPS) sebagai pekerja. Padahal, penghasilan yang diterima
> sangat minim,
> bahkan nol.
> .."
> 
> Pemerintah (lewat BPS) menjadi tukang sulap?
> Gimana negara tidak 'kacau suracau' kalau begini..
> Main klaim dan seolah-olah terus.. :-|
> 
> CMIIW..
> 
> -- 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> "Better team works could lead us to better results"
> http://irwank.blogspot.com
> 
>    *http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=5805*
> *2009-03-12*
> *Angka Kemiskinan Disulap Pemerintah*
> 
> [JAKARTA] Pemerintah dinilai telah menyulap data angka
> kemiskinan agar
> terlihat berkurang dan seolah-olah berhasil. Jumlah pekerja
> pada Februari
> 2007 sebanyak 97,6 juta orang dan pada akhir 2008,
> pemerintah menyebutkan
> data jumlah pekerja sebanyak 102 juta orang. Dengan
> demikian, jumlah orang
> miskin berkurang drastis.
> 
> Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad
> Wiboeo
> menjelaskan, pada Februari 2007 hingga akhir 2008
> pemerintah menyebutkan
> telah tercipta 4,47 juta lapangan pekerjaan baru dan jumlah
> pengangguran
> mencapai 9,3 juta orang.
> 
> "Padahal, dari 102 juta orang itu, hanya 28 persen yang
> merupakan pekerja
> formal. Sisanya, tersebar di berbagai sektor informal,
> seperti tukang ojek,
> petani, pak ogah, dan buruh serabutan," tegas Drajad dalam
> dialog nasional
> Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi), di Jakarta,
> Rabu (12/3)..
> 
> Menurut dia, pemerintah telah menyulap jumlah orang
> tersebut sebagai suatu
> keberhasilan yang membuat orang ramai-ramai menjadi pekerja
> informal dan
> dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pekerja.
> Padahal, penghasilan
> yang diterima sangat minim, bahkan nol.
> 
> Dalam dialog tersebut juga menghadirkan calon presiden dari
> Partai Gerindra
> Prabowo Subianto yang membahas berbagai untuk mengatasi
> pengangguran. Hal
> itu melihat upaya pemerintah saat ini gagal dan perlu
> terobosan baru.
> 
> Dalam paparan visinya, Prabowo berupaya mengentaskan
> pengangguran dengan
> memanfaatkan 2,5 juta hektar lahan baru untuk diolah dan
> mendorong perbaikan
> sektor pangan melalui produksi beras, jagung, singkong, dan
> tebu. Investasi
> US$ 5 miliar bisa digunakan untuk mengolah 2,5 juta hektare
> lahan dimana
> satu hektar bisa mempekerjakan enam orang sehingga akan
> menciptakan lapangan
> kerja untuk 15 juta orang.
> 
> Sementara itu, pengusaha ritel Handaka Santosa berharap
> pemerintah
> menyederhanakan peraturan dan memberi kemudahan untuk
> investasi.
> 
> "Dengan adanya pengusaha yang menanamkan investasi untuk
> usaha, memang belum
> tentu untung, tapi bisa menyerap tenaga kerja. Untuk itu
> perlu didukung oleh
> pemerintah pusat dan daerah, salah satunya dengan
> penyederhanaan membuat
> izin," ungkapnya.
> 
> Dia mengutarakan bahwa sektor perdagangan memiliki potensi
> besar dalam
> hal penyerapan tenaga kerja. [DMP/H-12]
> 
> 
> Pada 16 Maret 2009 15:50, Rudy Patirajawane <rprajawane@xxxxxxxxx>
> menulis:
> 
> >     *Soal Angka kemiskinan:
> Pemerintah tak Jujur* [image: 
> PDF]<http://web.pab-indonesia.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=23678>
> [image:
> > Print]<http://web.pab-indonesia.com/index2.php?option=com_content&task=view&id=23678&pop=1&page=0&Itemid=61>
> [image:
> > E-mail]<http://web.pab-indonesia.com/index2.php?option=com_content&task=emailform&id=23678&itemid=61>   Edisi
> > 53 (19-28 Feb 2009)
> > *Jakarta, PAB-Indonesia*
> > Pada awal masa pemerintahan, SBY-JK menjanjikan
> penurunan jumlah orang
> > miskin dan pengangguran dalam lima tahun. Mereka
> menargetkan angka
> > kemiskinan menjadi 8 % dari jumlah penduduk pada 2009.
> Sedangkan angka
> > pengangguran 5,1 % dari jumlah penduduk. Tetap fakta
> dan data menunjukkan
> > kegagalan Pemerintahan SBY-JK untuk menurunkan tingkat
> kemiskinan dan jumlah
> > pengangguran, justru sebaliknya kemiskinan dan jumlah
> pengangguran semakin
> > meningkat.
> >
> > Janji Pemerintahan SBY-JK menurunkan jumlah rakyat
> miskin hingga tinggal
> > 18,8 juta tahun 2009, sesuai Perpres 7/2007 tentang
> Rencana Pembangunan
> > Jangka Menengah (RPJM), terlihat sudah gagal total.
> Sebab, Jumlah rakyat
> > miskin hingga akhir 2008 masih mencapai 36,8 juta
> jiwa, sementara pemerintah
> > mengumumkan hingga Maret 2008 jumlah rakyat miskin
> mencapai 34,96 juta.
> >
> > Celakanya, pemerintah tidak pernah jujur mengumumkan
> angka kemiskinan di
> > Indonesia. PAB-   Indonesia
> mencatat,  Indonesia masuk daftar negara gagal
> > karena  berada di peringkat ke-60 dari 177
> negara.  Hal itu dibuktikan,
> > Indonesia belum menghasilkan pengurangan kemiskinan
> dan pengangguran.
> >
> > Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing
> SDM Indonesia masih
> > berada di urutan ke-50 dari 125 negara.  Bank
> Dunia pernah menghitung, angka
> > kemiskinan di Indonesia sebesar 49%, bukan 16,5 %
> seperti diajukan BPS
> > belakangan ini. Data UNDP sempat mencatat, 
> Indeks Pembangunan Manusia
> > (Human Development Index=HDI), Indonesia berada di
> posisi 110,  jauh
> > tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti
> Singapura (25), Malaysia
> > (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di
> posisi 107.
> >
> > Capaian tergambar melalui peringkat HDI tersebut
> berkorelasi langsung
> > dengan empat indikator pokok: angka harapan hidup,
> angka melek huruf,
> > rata-rata lama sekolah dan kemampuan daya beli. Boleh
> jadi,  sebagian besar
> > penduduk negeri ini termasuk “orang-orang sebetulnya
> tidak dibutuhkan dari
> > kacamata neoliberalisme.”
> >
> > Terhadap berbagai kritikan pemerintahan SBY-JK, kini
> pemerintah menargetkan
> > tingkat kemiskinan pada 2009 turun menjadi 29,99 juta
> jiwa atau sekitar
> > 13,23 persen dari total penduduk Indonesia. Kepala
> Bappenas/Menneg PPN
> > Paskah Suzetta di Jakarta Senin mengatakan, jumlah
> tersebut lebih rendah
> > dari tingkat kemiskinan per Maret 2008 sebesar 34,96
> juta jiwa.
> >
> > Menurut dia, target penurunan angka kemiskinan
> tersebut didasarkan pada
> > asumsi pertumbuhan ekonomi 2009 yang sebesar 4,5
> persen dan tingkat inflasi
> > sebesar enam persen. "Dengan pertumbuhan ekonomi 4,5
> persen dan tingkat
> > inflasi enam persen, maka pada 2009 jumlah penduduk
> miskin mencapai 29,99
> > juta jiwa atau dengan presentase 13,23 persen,"
> katanya.
> >
> > Sementara itu Menko Kesra Aburizal Bakrie menjelaskan,
> target kemiskinan
> > ini masih dalam kisaran yang diajukan ke DPR yaitu
> sekitar 12-14 persen.
> > "Jadi pemerintah mengusulkan ke DPR untuk merevisi
> pertumbuhan ekonomi
> > Indonesia pada 2009 yang direncanakan 6 persen menjadi
> 4-5 persen dan target
> > inflasi 6 persen. Sasaran tingkat kemiskinan 2009
> ditetapkan pada rentang
> > 12-14 persen," katanya.
> >
> > Dia menambahkan, pemerintah optimistis bisa mencapai
> target ini dengan
> > adanya intervensi langsung dalam penciptaan lapangan
> pekerjaan dan bantuan
> > tunai. "Optimistis angka kemiskinan di situ karena
> adanya intervensi
> > langsung dari pemerintah yang memberikan bantuan tunai
> tanpa lewat
> > birokrasi," katanya.
> >
> > Programnya antara lain PNPM dan KUR yang akan menjadi
> bantal PHK di sektor
> > formal. PNPM diharapkan bisa menciptakan 3-4 juta
> lapangan pekerjaan dan KUR
> > menyerap 6 juta pekerja. Menurut dia, 70.000 orang
> yang kena PHK tersebut
> > nantinya bisa terserap, karena bantuan PNPM dan KUR
> diharapkan jadi bantal
> > pengaman. "Diharapkan lagi pada pekerja yang di PHK
> langsung mendaftar diri
> > di PNPM di desa-desa dan di kota sehingga dapat
> tertampung," katanya.**
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke ekonomi-nasional-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
> http://capresindonesia.wordpress.com
> http://infoindonesia.wordpress.comYahoo!
> Groups Links
> 
> 
>     mailto:ekonomi-nasional-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx
> 
> 
> 


      ____________________________________________________________________
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Angka Kemiskinan Disulap Pemerintah - Was: Re: Soal Angka Kemiskinan: Pemerintah tak Jujur - A Nizami