** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** ** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** ** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=3089 BBM2 = Bukan Buat Masyarakat Miskin Oleh Irsal MP By adminpadek Selasa, 11-Oktober-2005, 03:17:40 Tingginya harga minyak dunia membuat pemerintah kesulitan menutupi subsidi BBM yang dijual kepada rakyat. Subsidi harus dikurangi karena harga minyak dunia melambung jauh dibandingkan harga penjualan di dalam negeri. Sebagai perbandingan, minyak premium di luar negeri dijual Rp5.450/liter sementara di dalam negeri Rp2.400/liter. Begitu juga harga jual minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga, di luar negri Rp5.700/liter sedangkan harga minyak tanah yang sama dalam negri Rp700/liter. Dari gambaran selisih harga tersebut terlihat bagaimana pemerintah akan kocar kacir untuk menombok lubang subsidi dengan sumber pendanaan APBN. Pemerintah harus terus menyesuaikan harga dengan pengurangan subsidi karena minyak yang dibeli pemerintah terus melonjak di pasaran dunia. Kesulitan yang dihadapi pemerintah adalah rencana pembangunan per satu tahun yang telah digariskan dalam APBN pasti terganggu jika subsidi tidak dikurangi untuk mengimbangi harga minyak di pasaran dunia. Dengan pengurangan subsidi terhadap BBM, pemerintah akan bisa melaksanakan pembangunan yang telah direncanakan dalam RAPBN. Dengan dikuranginya subsidi BBM juga memperkecil perbedaan harga jual minyak di luar negeri dengan harga di dalam negeri. Selisih harga yang menggiurkan itu selama ini telah menjadi peluang penyelundupan minyak ke luar negeri. Contoh kasus penyelundupan BBM keluar negeri oleh oknum di jajaran Pertamina dengan jalan menyalin BBM di tengah laut dari kapal ke kapal hanya salah satu kasus penyelundupan yang berpeluang terjadi karena adanya perbedaan harga tersebut. Pengurangan subsidi berarti juga serta merta akan turut mengurangi subsidi terhadap orang yang kurang tepat, yakni para orang kaya yang punya banyak kendaraan dan fasilitas mewah lainnya. Pengurangan subsidi dari Rp100 trilyun lebih menjadi Rp89,2 trilyun sama dengan kenaikan harga jual BBM pada kisaran Rp800-Rp1.000/liter. Nilai kelebihan dari selisih pengurangan subsidi BBM tersebut akan dimanfaatkan pemerintah untuk membantu mensubsidi keluarga miskin yang ada di negri ini. Kompensasi BBM - istilah untuk bantuan kepada keluarga miskin itu - akan diberikan sebelum jatuhnya tanggal penetapan penaikan harga BBM. Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pemerintah Daerah yakin telah merencanakan dan melakukan pendataan yang akurat dan komplit sampai ke pelosok-pelosok jorong dan nagari untuk daerah Sumatra Barat. Pemerintah berharap semua berjalan baik dan benar. Akan tetapi kebijakan ini tentu saja patut kita kritisi. Pertanyaannya adalah, apakah pemerintah telah melihat dan benar-benar menpertimbangkan kondisi di masyarakat akibat dari gejolak kenaikan BBM yang akan mencapai kisaran 30-100% terhadap kondisi nyata masyarakat miskin Indonesia setelah badai reformasi yang kebablasan. Faisal Basri - salah satu ekonom Indonesia - ketika acara dialog terbuka baru-baru ini mengatakan pemerintah dalam penetapan kenaiakan harga BBM terlalu terburu-buru dan kurang koordinasi dalam tim Ekuin (ekonomi keuangan) dalam menperhitungkan harga minyak dalam dan luar negri. Pemerintah berpatokan harga minyak dunia dan ingin mengurangi subsidi terhadap BBM agar beban subsidi berkurang dan tid ak mengganggu dari RAPBN. Sedangkan rakyat Indonesia sejak krisis moneter melanda negeri ini makin terpuruk ke dalam jurang kemiskinan karena selisih pendapatan dan pengeluaran untuk kebutuhan hidup tidak memadai. Penyesuaian harga BBM oleh pemerintah yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober dini hari dari harga yang sebelumnya, jelas berdampak bagi rakyat miskin yang nota bene lebih kurang 75 % penduduk Indonesia. Mungkin bagi masyarakat dengan level ekonomi menengah ke atas tidak terlalu merasakan kenaikan BBM. Jika pemerintah lebih memahami kondisi rakyat miskin, seharusnya pemerintah mempertimbangkan kenaikan harga BBM, dengan pengurangan subsidi berkala hingga batas yang ditargetkan. Kompensasi BBM akan mencapai sasaran? Rencana pemerintah akan mensubsidi keluarga miskin dari pengurangan subsidi BBM hanya akan melahirkan kecurigan dan apastisme dari masyarakat. Dalam pelaksanaan pendataan oleh BPS dan aparat terkait akan standar acuan dalam penetapan keluarga miskin. Prosedur penetapan keluarga miskin adalah pendataan oleh BPS dan badan yg berkompeten, data tersebut diteruskan ke dinas sosial untuk proses pengesahan dan validasidasi. Setelah itu kantor pos yang akan mencetak kartu Gakin (Keluarga Miskin) dan langsung mendribusikan kepada masyarakat. Masyarakat yang akan menarik dana kompensasi tersebut. Dari BRI yang sebelumnya ditranfer pemerintah. Subsidi kepada GAKIN dari dana kompensasi BBM Rp100.000/KK. Dengan dana kompensasi tersebut tentu sedikit banyaknya akan menbantu keluarga miskin saat menghadapi kenaikan harga BBM nanti. Namun yang membuat masyarakat sangsi adalah kredibilitas dan traparansi pelaksanaan program pemerintah ini. Karena selama ini sudah banyak bukti menunjukkan bahwa program pemerintah atas nama kesejahteraan rakyat Indonesia tak mencapai sasaran dan tidak berkelanjutan. Kita masih ingat dengan istilah JPS (Jaringan Pengaman Sosial) tahun 1999 di mana pemerintah membagikan dana untuk masyarakat dalam menghadapi gejolak akibat krisis moneter. Dalam kenyataannya orang yang menikmati bukan orang-orang yang benar-benar membutuhkan, akan tetapi orang-orang yang ada hubungan keluarga, sanak famili dan kekerabatan dengan mereka yang melakukan pendataan dan pembagian. Daftar program gagallainnya berlanjut dengan KS (Kartu Sehat). Dalam pelaksanaan dilapangan banyak terjadi penyalahgunaan wewenang yang ke luar dari aturan yang telah digariskan selain tidak transparan dan tak berkelanjutan. Dalam program yang dilaksanaan pemerintah berkaitan dengan BBM ibarat makan buah simalakama. Pada satu sisi sebagai penentu kebijakan, pemerintah berhadapan dengan penggunaan anggaran yang pas-pasan. Pada sisi lain, berhadapan dengan rakyat miskin. Jadi kita berharap banyak kepada pemerintah jika dalam kebijakan ekonomi sebaiknya mempertimbangkan dengan matang dan menaruh perhatian yang penuh. Seperti kita tahu, isu BBM sangat sensitif dalam menyulut keresahan masa karna menyangkut hajat hidup orang banyak. Kita juga tahu roda ekonomi bangsa ini digerakkan dengan kesinambungan BBM. Semua sektor penggerak ekonomi akan lumpuh tanpa BBM. Seiring naiknya BBM maka harga-harga yang lain akan turut bergerak naik disebabkan harga produksi naik, dan sudah pasti daya beli masyarakat menurun karena pendapatan berkurang. Dampaknya yang lebih riskan adalah mengguncang kehidupan berbangsa dan bernegara; Memicu banyaknya demo dari masyarakat dan mahasiswa; melahirkan masyarakat miskin baru karna nilai pendapatan tak lagi memenuhi kebutuhan hidup; masyarakat makin dikuasai sistem dana ijon atau tengkulak disebabkan dana yang diberikan pemerintah turunnya per tiga bulan (dikutip dari pernyataan Dr. Firman Tan SE, MEc, DEa, Ing); dan dampak negatif lain di luar perkiraan. Mungkin laju kenaikan BBM tak bisa ditahan, karena kesulitan pemerintah mengelola dana APBN yang makin defisit akibat kenaikan nilai subsidi. Kita tak mungkin bisa menolak sepenuhnya dan berharap pemerintah bisa mengelola dengan sebaik-baiknya program yang direncanakan dalam pelaksanaannya. Besarnya besar nilai kenaikan harus dipertimbangkan dan pelaksanaannya tepat waktu. Tim ekonomi harus dibenahi dan solid, benar-benar responsif terhadap ekonomi yang berpihak rakyat kecil. Pemerintah harus proaktif dalam menggali sumber-sumber devisa agar ekonomi bangsa ini bangkit dari keterpurukan. Karena kita kaya akan sumber daya alam yang melimpah, jangan sampai rakyat Indonesia ibarat "ayam bertelur di lumbung padi, mati kelaparan." Pemerintah harus tegas dan konsisten dalam memberantas korupsi, karena negara ini bangkrut bukan akibat minyak dunia tinggi tapi akibat KKN. Upaya perbaikan ekonomi yang lebih baik, utama sekali juga butuh dukungan dari masyarakat sehingga membantu negara ini keluar dari krisis berkepanjangan dengan penghematan di segala bidang dan menutup peluang-peluang terciptanya KKN. Semoga niat baik dan usaha yang sungguh-sungguh membawa bangsa ini keluar dari krisis saat ini.(*) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.org ** ** Beasiswa Indonesia, http://informasi-beasiswa.blogspot.com **