[nasional_list] [ppiindia] Ayah Sakit Ditinggal di Kolong Jembatan

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 4 Jan 2006 23:43:03 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REFLEKSI: Indonesia merdeka? Merdeka 
untuk mengambaikan yang tidak beruntung? 


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/05/utama/2341397.htm

 
Ayah Sakit Ditinggal di Kolong Jembatan

 


Jakarta, Kompas - Sungguh malang nasib Sanusi (68). Pria renta yang sudah 
sakit-sakitan dan lumpuh itu sengaja ditinggalkan anaknya sendirian di kolong 
Jembatan Layang Sentra Primer, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, hingga 
akhirnya tewas, Rabu (4/1) pukul 08.30.

Peristiwa menyedihkan yang dialami Sanusi itu mengingatkan pada kisah pemulung 
Supriyono beberapa waktu lalu. Saat itu Supriyono harus membawa jenazah anaknya 
di dalam gerobak dorong karena tak punya biaya untuk memakamkan anaknya. Banyak 
pihak mempertanyakan kepedulian warga terhadap penderitaan sesamanya. Namun, 
kasus serupa ternyata terulang dalam bentuk berbeda.

Keterangan yang dihimpun Kompas menyebutkan, Sanusi sudah sakit-sakitan sejak 
ditinggal mati istrinya tiga tahun lalu. Beberapa waktu terakhir ia bahkan 
lumpuh.

Adek Suryono (36), warga Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota 
Bekasi, terpaksa membawa pulang Sanusi yang sempat dirawat di Rumah Sakit 
Persahabatan, Rawamangun, sejak Minggu (1/1). Hal itu dia lakukan karena dia 
sudah tak punya uang lagi selain Rp 300.000 yang sudah dia keluarkan.

Selasa sore ia membawa ayahnya ke rumah saudara kandungnya, Rahmat Irawan dan 
Siti Nur Alfiah (22), tetapi mereka tak mau menerima dengan alasan mereka juga 
hidup susah.

Adek lalu membawa ayahnya ke rumah bibinya, tetapi lagi-lagi bibinya menolak 
Sanusi yang sedang kritis.

Dalam keadaan kalut, Adek menyewa kendaraan bersama adik iparnya, Suginda (28). 
Mereka lalu membawa Sanusi ke kolong jembatan layang yang melintasi Jalan Tol 
Cakung-Cikunir itu. Merasa letih dan capai, ia meninggalkan ayahnya itu 
sendirian dalam keadaan tak berdaya. Waktu itu pukul 23.00.

Keesokan harinya, Rabu (4/1), seorang pedagang keliling menemukan Sanusi 
meninggal dalam keadaan tengkurap. Polisi yang datang ke lokasi mendapati tikar 
dan botol minuman ringan 600 mililiter.

Kabar meninggalnya Sanusi itu terdengar juga oleh Adek. Ia bersama Suginda lalu 
datang ke lokasi. Keduanya pun ditangkap dan diperiksa sebagai tersangka.

Tak punya pekerjaan tetap

Ditemui di Kantor Kepolisian Sektor Metropolitan Cakung, Adek yang terlihat 
berpenampilan rapi itu mengaku dirinya sebagai keluarga miskin. Pria bertubuh 
kecil lulusan sekolah menengah atas plus di Bekasi itu mengaku sudah satu tahun 
tak punya pekerjaan tetap. Padahal, ia sudah mempunyai tiga anak buah 
perkawinannya dengan Sunarni (30), dan ia belum membayar uang kontrakan 
rumahnya.

Dengan kepala tertunduk, Adek menyesali perbuatannya. "Saya tidak bermaksud 
mencelakakan Bapak. Saya enggak menyangka Bapak mati," ujarnya lirih. Matanya 
memerah. Berkali-kali ia mengeluh, kenapa semua saudaranya tak bersedia merawat 
ayahnya yang sakit. (NDY)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ayah Sakit Ditinggal di Kolong Jembatan