[nasional_list] [ppiindia] Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: media dakwah <media-dakwah@xxxxxxxxxxxxxxx>, padhang-mbulan <padhang-mbulan@xxxxxxxxxxxxxxx>, sabili <sabili@xxxxxxxxxxxxxxx>, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 21 Sep 2006 17:59:42 -0700 (PDT)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Alhamdulillah "Santa" Tibo sudah 
dihukum mati.
Terus terang saya antara sedih dan geli melihat ummat
Kristen termasuk Paus Benedictus yang membela Fabianus
Tibo habis-habisan. Padahal Tibo dari bukti di
pengadilan maupun para saksi mata yang lolos dari
kekejamannya terbukti bersalah membantai ribuan Muslim
di Poso. Termasuk ratusan anak yang belajar di
Pesantren Walisongo Poso. 

Tibo tidak bersalah, karena dia tidak mengakuinya,
begitu bela sebagian pendukung Tibo. ?Mana ada maling
yang mengaku?? ini satu ungkapan yang umum. Bukti dan
saksi mata yang diajukan membuktikan itu. Apalagi Tibo
menyebut 16 nama lain sebagai pelaku. Tidak mungkin
orang yang tidak terlibat mengetahui itu...:)

Setelah Tibo dihukum mati pun ummat Kristen
menghormatinya layaknya Santa atau orang suci.

Melihat kejadian ini ada baiknya kita semua mengambil
pelajaran. Perdamaian tidak akan terjadi selama ada
pihak yang membela dan mendukung pembunuh.

Saya sering melihat para pendeta Kristen di TV
mengucapkan kasih damai, dan sebagainya. Saya berharap
kata-kata itu tidak sekedar diucapkan di bibir saja.
Tapi harus dilaksanakan.

Kenyataannya saya melihat bahkan Paus Benedictus pun
menyimpan kebencian yang mendalam kepada agama lain
seperti Islam sehingga menghina Islam dengan mengutip
pernyataan Raja Manuel II bahwa Islam adalah iblis dan
tidak manusiawi. 

Banyak orang Kristen yang merasa suci sambil
menganggap ummat lain sebagai barbar, teroris, dan
sebagainya.

Karena pola pandang seperti ini, tak heran jika Paus
Urbanus II menggelorakan Perang Salib dan membunuh
ummat Islam termasuk wanita dan anak-anak.

Karena merasa benar dan orang lain salah, maka para
pendeta Kristen bersama tentara Kristen dari kerajaan
Inggris, Belanda, Spanyol, dan Portugis akhirnya
menyerbu Afrika, Asia, Australia, dan Amerika untuk
meng-Kristenkan penduduk di sana dengan semboyan Gold,
Glory, and Gospel (Kristenisasi).

Oleh karena itu agar timbul perdamaian, ajaran kasih,
sayang, atau damai tidak semata-mata diucapkan di
bibir saja apalagi sambil menghina ummat beragama
lainnya. Tapi harus dilaksanakan.

Jika kita merasa sok suci, merasa benar, kemudian
menganggap ummat agama lain sebagai teroris, iblis,
dan sebagainya, akhirnya kita akan membantai ummat
agama yang kita rendahkan itu. Toh membantai iblis
tidak apa-apa kan, meski yang disebut Iblis itu adalah
termasuk wanita dan anak-anak dari ummat beragama
lain.

Walk the Talk. Lakukan apa yang kita ucapkan.




--- Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:

> HARIAN KOMENTAR
> 22 September 2006 
> 
> 
>       Tibo cs dieksekusi pukul 00.00 WITA
>       Turut Berdukacita 
> 
> 
>      
> 
> 
> Dua buah ambulans keluar dari Lembaga Pemasyarakatan
> Petobo, Palu dini (22/09) hari tadi Pukul 00.40
> Wita. Dua mobil ini membawa jasad Fabianus Tibo,
> Marinus Riwu dan Dominggus da Silva yang telah
> terbujur kaku. Duka cita kami menyertaimu Tibo cs. 
> 
> Sebuah informasi dari sumber terpercaya di Palu
> menyebutkan, Fabianus Tibo dkk sudah dieksekusi
> sejak Pukul 00.00 Wita. ''Sudah dieksekusi dari
> pukul 12 tadi (malam),'' kata sumber yang adalah
> seorang perwira polisi. Senada di-sampaikan Uskup
> Mgr Yoseph Suwatan yang saat dihubungi koran ini
> Pukul 02.00 Wita, sedang berada di rumah duka para
> tereksekusi. 
> 
> 
> Informasi lainnya diperoleh, 12 Tamtama dari tim
> Brigade Mobil Polda Sulteng telah melakukan eksekusi
> di sebuah tempat yang tidak disebutkan sampai dini
> hari tadi. Hujan lebat di Palu, menambah sulit
> wartawan untuk mendeteksi di mana lokasi eksekusi
> dilaku-kan. Sesuai prosedur eksekusi berdasarkan
> Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang Tatacara
> Pelaksanaan Huku-man Mati, dilakukan dengan
> ditembak. Eksekusi dilaksana-kan di tempat terbuka
> dan dila-kukan sesederhana mungkin.
> 
> 
> Sementara untuk pelaksa-naan eksekusi, dilakukan
> seca-ra serempak. Setiap terpidana dieksekusi oleh
> empat penem-bak, satu di antaranya meng-gunakan
> peluru tajam. Kedua mata terpidana ditutup kain.
> Sedangkan jika tereksekusi belum mati juga, petugas
> akan menembak kepala terpidana.
> 
> 
> Tadi malam hingga dini hari tadi, umat Katolik di
> Manado berbaur dengan komponen dari GMIM dan
> Pantekosta menyatu menggelar doa bersama di Ge-reja
> Kathedral, Jalan Sam Ra-tulangi. Sejumlah warga yang
> ditemui menyatakan penye-salan atas penolakan
> permin-taan terakhir Tibo cs untuk pelaksanaan Misa
> Requiem untuk arwah mereka di Santa Maria Jalan
> Tangkasi Palu. 
> 
> 
> Uskup Manado Mgr Yoseph Suwatan MSC mengatakan,
> penolakan Misa Requiem hanya karena alasan keamanan
> sa-ngat tidak masuk akal. "Tidak baik jika pihak
> kejaksaan me-nolak permintaan terpidana mati untuk
> dilakukan misa requiem usai pelaksanaan eksekusi,"
> ungkapnya.
> 
> 
> Bahkan, pemimpin umat Ka-tolik di Suluttenggo ini
> men-jelaskan, sangat tidak masuk akal jika alasan
> penolakan tersebut hanya untuk menjaga keamanan.
> Pasalnya, tidak mungkin umat Katolik mela-kukan
> keributan atau merusak keamanan di gereja selama
> berlangsungnya Misa Requiem.
> "Semua umat Katolik tahu bahwa yang namanya misa
> ti-dak mungkin dilakukan keri-butan atau apalah yang
> meng-ganggu keamanan. Justru me-reka akan datang dan
> khusuk berdoa untuk keselamatan ar-wah yang
> meninggal," jelasnya. Hal senada dikemukakan
> Sekretaris Keuskupan Manado Pastor John Lengkong
> MSC. Menurutnya, jika penolakan digelarnya misa
> requiem adalah karena alasan keamanan, maka alasan
> pihak kejaksaan sangat irasional. 
> 
> 
> "Misa requiem itu kan tradisi Gereja Katolik untuk
> meng-hormati dan mendoakan arwah yang meninggal. Dan
> proses semayam di gereja sudah lazim dilakukan dan
> sangat dihor-mati seluruh umat Katolik. Karena itu
> dalam suasana yang khusuk di gereja sangat tidak
> mungkin umat Katolik ber-keinginan melakukan
> keribu-tan. Dan seluruh umat Katolik tahu itu,"
> ujarnya.
> 
> 
> Malah Lengkong menilai alasan yang dikemukakan pihak
> kejaksaan terlalu di buat-buat. Pihak kejaksaan
> dinilai hanya mencari-cari alasan yang sangat tidak
> masuk akal. "Kalau dikatakan karena alasan
> kea-manan, lalu untuk apa mereka mengirim banyak
> pasukan polisi dan tentara di daerah tersebut. Kan
> banyak pasukan yang akan menjaga keamanan. Mengapa
> harus melarang seperti itu?," tukasnya.
> 
> 
> Karena itu, Lengkong me-negaskan pihak Keuskupan
> Manado menolak dengan tegas keputusan pihak
> kejaksaan yang tidak memenuhi satu dari tiga
> permohonan terakhir para terpidana mati, jika hal
> ter-sebut hanya karena alasan keamanan. 
> 
> 
> Doa Bersama 
> Sementara itu di sejumlah lokasi di gelar doa
> bersama untuk keselamatan Tibo cs tadi malam hingga
> dini hari tadi. Di aula Seminari Tinggi Hati Kudus
> Pineleng dan di Gereja Hati Tersuci Maria Katedral,
> ratusan umat Katolik ber-kumpul untuk mendoakan Tibo
> cs. Bahkan turut hadir dalam doa bersama tersebut
> dihadiri perwakilan dari semua agama. 
> 
> 
> Para pendoa ini terlihat sa-ngat khusuk mendoakan
> ketiga terpidana mati. Bahkan sua-sana haru pun
> menyelimuti kelompok doa sepanjang pelak-sanaan doa
> bersama yang in-tensi-nya tidak hanya untuk Tibo cs,
> tapi juga untuk para penentu kebijakan melakukan
> eksekusi mati Tibo cs. Sulut benar-benar berduka.
> Diren-canakan pasca eksekusi, Sulut akan menggelar
> pawai ber-kabung dengan membawa krans dan kain
> hitam. 
> 
> 
> Sementara Ketua DPD Gera-kan Angkatan Muda Krsiten
> Indonesia (GAMKI) Sulut Drs Djermia Damongilala MSi
> mengatakan, dengan adanya vonis hukuman mati sampai
> pada pelaksanaan eksekusi terhadap Tibo cs,
> menunjukan Presiden SBY telah gagal menjadi pengayom
> dan mampu memberikan rasa adil terhadap rakyatnya
> sendiri.
> 
> 
> "Tibo cs adalah sebuah kasus yang dipaksakan. Ini
> benar-benar menandakan Presiden takut menunjuk aktor
> dalang kerusuhan Poso yang sesung-guhnya. Masakan
> Tibo cs yang sesungguhnya warga penda-tang dari NTT
> dan petani men-jadi dalang kerusuhan Poso," ujar
> Damongilala sambil mengatakan pihaknya men-doakan
> agar Tibo cs mendapat kehidupan kekal. 
> Sementara menurut Sekre-taris BPC Gerakan Mahasiswa
> Kristen Indonesia (GMKI) Manado Ebenheazer Liando,
> apa yang menimpa Tibo cs akan dikenang oleh semua
> lapisan masyarakat se-dunia. "Akan tercatat dalam
> sejarah bahwa penegakan supremasi hukum Indonesia
> menggu-nakan asas pilih kasih. Masa-kan Tibo cs yang
> disebut-sebut terkait kerusuhan Poso III mendapat
> hukuman mati, sementara kerusuhan lainnya tak ada
> yang bertanggung jawab. Hukuman kepada Tibo cs
> adalah sebuah kesalahan," ucap Liando.(imo/tru/rik)
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
http://www.media-islam.or.id

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)