[nasional_list] [ppiindia] 85 Persen Perempuan NTT Tak Berdaya

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 29 Jul 2006 09:17:14 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **KOMPAS
Sabtu, 29 Juli 2006 

 
85 Persen Perempuan NTT Tak Berdaya 




Kupang, Kompas - Sekitar 85 persen dari 2.091.676 perempuan di Provinsi Nusa 
Tenggara Timur masuk kelompok paling marjinal. Kelompok perempuan dan anak-anak 
kini semakin terpuruk dengan indikasi meningkatnya kondisi gizi buruk dan rawan 
pangan di NTT. 

Direktris Yayasan Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat Nusa Tenggara 
Timur (NTT) Ir Sarah Lery Mboeik di Kupang, Jumat (28/7), mengatakan, selama 
ini perempuan dan anak-anak di NTT merupakan kelompok yang paling terbelakang 
dan tersisih dari sisi berbagai bidang kehidupan menyangkut ekonomi, sosial, 
budaya, dan adat istiadat setempat. 

Kejadian gizi buruk dan busung lapar selama dua tahun terakhir ini semakin 
menghempaskan kelompok perempuan dan anak-anak. "Penderitaan mereka tidak 
pernah dipikirkan para pengambil kebijakan di daerah ini, kecuali berpikir 
mengamankan kedudukan, jabatan, dan proyek," tutur Mboeik. 

Ia menilai, semestinya di NTT tidak ada busung lapar jika kebijakan pemerintah 
daerah setempat benar-benar berpihak kepada masyarakat kecil. Alokasi anggaran 
belanja pegawai saat ini jauh lebih besar dari belanja publik. 

Dari 2.091.676 perempuan di NTT, sekitar 85 persen atau sekitar 1.750.000 
perempuan masuk kategori termiskin. Hanya sekitar 250.000 perempuan di NTT yang 
masuk kategori mampu bertahan atas kondisi kemiskinan di daerah ini. 

"Kelompok bertahan adalah mereka yang memiliki pekerjaan tetap, terutama 
pegawai negeri sipil dan karyawan swasta. Kelompok ini benar-benar bekerja 
untuk menghidupi ekonomi keluarga dibanding sang suami. Gaji perempuan pekerja 
ini terfokus pada kepentingan ekonomi keluarga dibanding gaji suami yang tidak 
jelas pengeluarannya. Kadang-kadang gaji suami tidak diserahkan ke sang istri, 
tetapi habis tanpa pengetahuan istri dan anak-anak," kata Mboeik. 

Di NTT angka kematian ibu melahirkan 5, 5 per mil (per seribu), sementara 
secara nasional 3,5 per mil. Kematian ibu melahirkan di NTT akibat gizi buruk, 
kurang darah, busung lapar, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena 
jarang memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, dan juga 
karena malaria. Sementara angka kematian bayi tercatat 6,54 per mil kelahiran 
hidup. Mereka juga meninggal akibat kurang gizi, busung lapar, TB paru, ISPA, 
dan malaria. 

Kondisi istri kurang mendapat perhatian suami karena terkait dengan persoalan 
mas kawin, adat istiadat, dan rendahnya pendidikan sebagian besar kaum 
perempuan. Tingginya mas kawin cenderung mendorong perlakuan tidak adil dari 
suami dan keluarga suami terhadap istri. Perempuan terus bekerja di ladang 
untuk menghidupi keluarga meski sedang sakit dan tak berdaya. 

"Kemiskinan yang menyebabkan kematian anak balita dan ibu melahirkan di NTT 
sudah berlangsung lama, tetapi tidak ada suatu gerakan pembaruan dari 
masyarakat. Masyarakat tersekat pada pandangan pribadi dan kelompok, tanpa 
mempertimbangkan situasi dan kondisi kemiskinan," kata Mboeik. (KOR) 



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] 85 Persen Perempuan NTT Tak Berdaya