[nasional_list] Ahmadiyyah Sesat - Re: [ppiindia] Artikel www.ahmadiyya.or.id: "Risalah Ilahi"

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 11 Sep 2006 18:10:50 -0700 (PDT)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Ahmadiyyah ini menurut fatwa MUI 
(www.mui.or.id)
adalah sesat karena tidak mengakui Nabi Muhammad SAW
sbg nabi terakhir.

Yang diakui sebagai Nabi terakhir adalah seorang India
yang meninggal di Inggris yang bernama Mirza Ghulam
Ahmad.

Untuk artikel kesesatan Ahmadiyyah bisa dicari di
www.nizami.org

--- wiro <wirosableng201@xxxxxxxxx> wrote:

> 
> wiro <wirosableng201@xxxxxxxxx> mengirim artikel
> dari website www.ahmadiyya.or.id
> Dengan pesan: 
>  www.ahmadiyya.or.id
> www.alislam.org
> www.islamahmadiyya.net
> ============================
> "Risalah Ilahi" 
>
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/839/risalah-ilahi
> 
> 
>       Tidak bisa dikatakan bahwa manusia setelah
> kematiannya nanti toh akan bersatu juga dengan
> Tuhan. Kalau di dunia ini hanya ada satu agama dan
> satu aliran pemikiran, bisa jadi jawaban demikian
> memadai, namun nyatanya ada beratus, bahkan beribu
> aliran kepercayaan di bumi ini yang semuanya sama
> menyatakan kalau pengikutnya nanti akan bersatu
> dengan Tuhan setelah kematian.
> 
>   
> 
>       Penterjemah: A.Q.Khalid
>       Download edisi cetak (PDF 159 Kb)
> 
>       Risalah Ilahi
> Oleh Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ?
> Khalifatul Masih II
>       
> Lebih dari seratus tahun yang lalu, terjadi suatu
> peristiwa mencengangkan di sebuah desa kecil yang
> tidak dikenal orang yaitu Qadian, di propinsi
> Punjab, India. Peristiwa tersebut merupakan kejadian
> yang ditakdirkan akan merubah jalannya sejarah. Di
> tempat itu muncul seorang pemimpin keagamaan yang
> menyatakan diri sebagai Pembaharu yang dijanjikan di
> akhir zaman dan merupakan pemenuhan dari berbagai
> nubuatan dalam semua kitab suci agama-agama besar
> berkaitan dengan sosok seorang pembaharu dunia. Para
> pengikut dari agama-agama besar seperti Yahudi,
> Kristen, Islam, Hindu, Buddha, Zoroaster dan para
> pengikut Kong Hu Cu, semua sama sedang
> mengharap-harap kedatangan Pembaharu yang Dijanjikan
> sebagaimana dinubuatkan dalam kitab suci mereka.
> Masing-masing dari mereka beranggapan bahwa sosok
> Pembaharu itu akan memenuhi nubuatan yang terdapat
> dalam masing-masing kitab suci mereka.
>       Bila diyakini bahwa alam semesta ini adalah ciptaan
> dari Tuhan yang satu dan karena itu hanya Dia semata
> yang menjadi sumber dari segala agama, bagaimana
> mungkin Dia akan mengirim beberapa utusan yang
> berbeda-beda, yang hanya akan menyeret manusia ke
> jalan-jalan yang berlainan dan ideologi yang
> bertentangan? Masalah inilah yang diungkapkan oleh
> Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., pendiri suci dari
> Jemaat Islam Ahmadiyah. Di bawah bimbingan Ilahi,
> beliau telah mengungkapkan gagasan revolusioner
> bahwa hanya ada satu saja sosok sang Pembaharu yang
> mewakili semua Yang Dijanjikan, dan umat manusia
> pada akhirnya akan dibawa ke dalam naungan dari satu
> agama universal.
>       Hazrat Ahmad a.s. menyatakan bahwa dirinya itulah
> Al-Masih yang Dijanjikan. Selanjutnya beliau
> mengutarakan bahwa agama Islam adalah agama yang
> terakhir dan merupakan norma kehidupan yang paling
> lengkap bagi seluruh umat manusia. Karena itu beliau
> menyatakan bahwa pembaharu yang sedang ditunggu
> haruslah muncul dari umat Muslim sebagai nabi
> bawahan dan bayangan daripada Nabi Suci Muhammad
> s.a.w..
>       Lahir pada tahun 1835, Hazrat Ahmad a.s. mendirikan
> Jemaat Islam Ahmadiyah pada tahun 1889. Missi beliau
> yang telah diemban secara tuntas dan mulia adalah
> menghidupkan kembali Islam. Beliau tidak ada membawa
> peraturan baru atau pun mengemukakan suatu inovasi
> theologi. Ajaran yang beliau sampaikan sepenuhnya
> berdasarkan Al-Quran dan Hadith Rasulullahsaw dan
> merupakan esensi daripada agama Islam yang bersih
> dari segala bidâ??ah yang selama beberapa abad telah
> mengotori akidah Islam. Hazrat Ahmad a.s. telah
> membuktikan bahwa dengan mengikuti sepenuhnya ajaran
> Islam secara  murni maka perdamaian bisa ditegakkan
> di antara umat manusia dan di antara hamba dengan
> sang Pencipta-nya. Beliau selalu menekankan kepada
> para pengikutnya agar melakukan pendekatan yang
> tulus kepada Tuhan dengan tujuan perwujudan makna
> hakiki daripada Islam yaitu kedamaian dan penyerahan
> diri kepada kehendak Ilahi.
>       Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. wafat pada tahun
> 1908 namun petunjuk beliau mengenai ajaran Islam
> tetap hidup terus di tengah Jemaatnya. Para pengikut
> beliau selama ini telah mengalami berbagai aniaya,
> namun meski para musuh fanatik, apakah individual
> atau pun pemerintahan, yang bertujuan memadamkan api
> obor Ahmadiyat, berusaha sekuat tenaga mereka
> nyatanya Jemaat ini tetap berkembang terus dan
> sekarang ini telah terdapat di 180 negara di dunia.
> Risalah yang dibawa Jemaat Ahmadiyah ialah kecuali
> manusia bisa belajar hidup damai dengan dirinya dan
> dengan sesama manusia lainnya maka ia tidak akan
> pernah bisa damai dengan Tuhan-nya. Dalam Islam,
> kita akan bisa menemukan kedamaian hati dan
> ketenangan batin yang merupakan natijah dari
> berserah diri kepada kehendak Ilahi.
>       Untuk tujuan itulah maka Khalifah Kedua dari Hazrat
> Masih Maud a.s. yaitu Hazrat Mirza Bashiruddin
> Mahmud Ahmadra mencurahkan isi hati beliau dalam
> sebuah pesan kepada bangsa-bangsa di Barat. Artikel
> â??Risalah Ilahiâ?? pertama kali dipublikasikan
> dalam majalah Review of Religions bulan Desember
> 1924 namun dirasakan bahwa pesan tersebut perlu
> dipublikasikan kembali. Di masa ketidak-stabilan
> politis, ekonomis dan sosial seperti sekarang ini,
> manusia selalu membutuhkan kabar gembira. Diharapkan
> bahwa para pencari kebenaran bisa dipuaskan karena
> apa yang selama ini diharapkan kini sudah ada.
> (Kata pengantar oleh Mirza Fakhar Ahmad)
> 
>       Dengan Rahmat dan Karunia Allah, hanya Dia-lah
> penolong utama:
>       â??Sebab itu aku berkata kepadamu: segala dosa dan
> hujat manusia akan diampuni tetapi hujat terhadap
> Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seseorang
> mengucapkan sesuatu menentang anak manusia, ia akan
> diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia
> tidak akan diampuni, di dunia ini tidak dan di dunia
> yang akan datang pun tidak.â?? (Injil Matius
> 12:31-32)
>       Dengan kata-kata tersebut seorang Nabi Allah yang
> suci pada 1900 tahun yang lalu telah berbicara
> kepada mereka yang menolak Risalah Ilahi dan makna
> dari kata-kata itu sama benarnya sekarang ini
> seperti juga di masa lalu saat disampaikan. Terlepas
> dari segala legenda yang dirajut di seputar kata
> â??Roh Kudus,â?? kata itu sebenarnya bertalian
> dengan sosok malaikat yang membawa Firman Tuhan
> kepada Nabi Isa a.s. Dengan kata-kata Yesus a.s.
> yang dikutipkan itu maknanya adalah segala bentuk
> dosa manusia masih bisa dimaafkan namun penghujatan
> terhadap Firman Tuhan tidak akan dapat diampuni.
> Orang yang menentang anak manusia itu masih bisa
> dimaafkan tetapi jika ia berbicara menentang pesan
> atau risalah yang dibawa oleh anak manusia itu maka
> ia akan dihukum baik di dunia ini mau pun di
> akhirat.
>       Kata-kata tersebut mengandung kebenaran yang nyata,
> kebenaran yang bersih dari segala kecurigaan akan
> kesalahan. Kiranya cukup bisa diterima nalar bahwa
> jika memang ada Wujud Tuhan dan Dia telah mengirim
> pesan atau risalah sebagai bimbingan bagi manusia,
> di dalam mana terkandung kebenaran yang akan
> bermanfaat abadi bagi umat manusia dan kalis dari
> segala hal yang sia-sia, maka mereka yang
> mengabaikan risalah tersebut atau bahkan
> menentangnya, dengan sendirinya akan menderita
> akibat dari kelakuan mereka. Bila kita sudah
> memberikan arahan kepada seseorang bagaimana cara
> mencapai suatu tempat dan ia nyatanya sampai di
> tempat itu tanpa kesulitan tetapi sambil mengingkari
> petunjuk yang kita berikan, maka tentunya ada
> sesuatu yang salah pada petunjuk yang kita berikan.
> Jika petunjuk itu benar adanya maka orang yang
> bertindak bertentangan dengannya pasti tidak akan
> mungkin sampai di tempat tujuannya. Begitu juga
> dengan Firman Tuhan yang mengandung petunjuk bagi
> umat manusia, laku p
>  enentangan atasnya pasti akan menimbulkan
> kemudharatan, bukan karena Tuhan jengkel tetapi
> karena si pelanggar itu telah memilih untuk menapaki
> jalan yang menuju aral dan kesulitan. Firman Tuhan
> diwahyukan bukan untuk mencobai manusia, tetapi
> untuk membimbing manusia di jalan yang akan menuju
> kepada sasaran tujuan dari eksistensi manusia.
>       Singkat kata, Risalah Ilahi bukanlah suatu hal yang
> bisa dianggap enteng. Risalah itu merupakan kaidah
> ruhani yang jika dilanggar, sama seperti kaidah
> jasmani, akan menimbulkan adanya hukuman serta
> menafikan seseorang dari kesejahteraan ruhani.
> Sebagaimana juga orang tidak ada yang bisa bebas
> dari konsekwensi akibat menelan racun yang
> mematikan, begitu juga jiwa manusia yang menolak
> Firman Tuhan bisa menghindar dari akibatnya.
> Barangsiapa yang berperilaku sejalan dengan kaidah
> itu tidak berarti telah menempatkan Tuhan pada suatu
> tatanan kewajiban, karena ia hanya akan meningkatkan
> kesejahteraan batinnya sendiri, sedangkan mereka
> yang menentangnya tidak berarti akan mencederai
> Tuhan karena yang merugi adalah dirinya sendiri.
>       Setelah mengemukakan fitrat utama dari Risalah
> Ilahi, aku ingin mengetengahkan bahwa tujuan dari
> eksistensi manusia adalah mengembangkan dalam
> dirinya fitrat-fitrat Ilahi dan berupaya mencapai
> kesempurnaan kesucian dan untuk itu ia harus menjadi
> penerima tetap dari pesan-pesan Tuhan yang akan
> memelihara minatnya dan mengingatkan dirinya akan
> tujuan dari eksistensi dirinya. Tidak masuk akal
> bahwa Tuhan yang menjadi sumber segala pengetahuan
> dan kebijakan dan telah mencipta manusia untuk suatu
> tujuan yang pasti lalu akan membiarkan manusia
> berperilaku semaunya sendiri. Sejarah pun
> membenarkan konklusi ini. Semua negeri atau bangsa,
> pada satu atau lain saat, selalu mempercayai
> keberadaan wahyu dan memunculkan orang-orang yang
> menyatakan diri sebagai penerima wahyu. Kita tidak
> bisa mengatakan bahwa mereka yang mengaku demikian
> adalah penipu semua atau terganggu syarafnya, karena
> mereka kemudian nyatanya menjadi sentra dari tatanan
> akhlak dan budaya, dimana tanpa keberadaan merek
>  a maka dunia ini hanya akan menjadi padang pasir
> kosong belaka. Mengenai hal ini Al-Quran menyatakan:
>       â??. . . tiada satu kaum pun melainkan telah diutus
> kepada mereka seorang pemberi peringatan.â?? (S.35
> Al-Fathir:25)
>       Ini adalah suatu kebenaran yang tidak bisa
> disangkal. Dengan mengkaruniakan kepada manusia
> kemampuan dan fitrat yang bisa membawanya ke jenjang
> perkembangan tertinggi, jelas Tuhan tidak akan
> membiarkannya tanpa petunjuk dan bimbingan. Karena
> Dia adalah Tuhan semesta alam maka kasih-Nya pun
> sama bagi semua umat manusia. Dia tidak akan
> membatasi wahyu Firman-Nya hanya kepada satu bangsa
> atau satu masa saja. Kalau kita beriman kepada Wujud
> sang Pencipta yang Maha Pengasih, sepatutnya pula
> kita beriman bahwa Dia mengirim risalah-Nya ke
> seluruh dunia di setiap masa, kalau tidak demikian
> adanya maka keimanan kita menjadi tidak ada artinya
> lagi.
>       Jika kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa wahyu
> sewajarnya diturunkan bilamana umat manusia sedang
> membutuhkan, maka kita sebenarnya sudah maju
> selangkah kepada penerimaan risalah Ilahi dan telah
> membuka salah satu jendela dari batin kita. Hanya
> saja kita harus melangkah pula setapak ke muka dan
> bertanya kepada diri sendiri, apakah kita memang
> memerlukan suatu risalah Ilahi? Bila kebutuhan akan
> risalah tersebut memang sudah merupakan kemestian
> maka berarti kita sudah siap untuk menerima risalah
> tersebut. Hukum alam menunjukkan bahwa jika ada
> dambaan akan sesuatu maka sarana guna mencapai
> kepuasan untuk itu pun juga disediakan, sehingga
> jika umat manusia merasakan kebutuhan akan risalah
> Ilahi maka risalah itu pun akan dikirimkan.
>       Hadirin dan hadirat, fikirkanlah barang sejenak apa
> sebenarnya yang menjadi tujuan daripada risalah dan
> wahyu Ilahi? Bukankah tujuannya adalah agar manusia
> memperoleh kepastian mutlak menyangkut keimanan
> mereka terhadap Pencipta mereka dan melalui kasih
> yang murni kepada-Nya serta perwujudan sempurna-Nya,
> lalu mampu mensucikan jiwa mereka serta dilengkapi
> dengan fitrat yang akan menjadi sarana guna mencapai
> kesatuan dengan Tuhan, baik di dunia mau pun di
> akhirat, yang sebenarnya menjadi sasaran akhir dari
> eksistensi manusia? Apakah hal demikian itu ada
> tersedia di dunia sekarang ini? Apakah pria dan
> wanita sekarang ini memang sudah beriman kepada
> Allah s.w.t dan apakah mereka itu menisbahkan kasih
> kepada-Nya sebagaimana mestinya? Adakah mereka telah
> mempolakan hidup mereka dalam segala hal agar
> sejalan dengan perintah-Nya? Sudah berhasilkah
> mereka mendapat kekuatan dan fitrat ruhaniah yang
> menjadi indikasi persatuan mereka dengan Tuhan? Aku
> yakin bahwa kalian sudah pernah me
>  mbaca Injil, atau sekurang-kurangnya beberapa
> bagian daripadanya. Apakah ada kalian temui manusia
> di masa kini yang sama dengan sosok mereka yang ada
> di Injil dan apakah Tuhan memanifestasikan
> tanda-tanda-Nya sekarang ini bagi mereka sebagaimana
> pernah dilakukan-Nya di masa lalu? Bila tidak
> demikian adanya dan dunia ini kini kosong daripada
> keimanan, sedangkan kekafiran sedang memuncak, lagi
> pula kasih kepada Tuhan telah digantikan oleh
> kesenangan kepada kekayaan, benda dan kehormatan
> dunia, dimana perasaan welas asih dan simpati telah
> beralih rupa menjadi rencana perampokan dan
> perusakan, manusia hampir sudah kehilangan
> kepercayaan pada eksistensi Tuhan dan seluruh waktu
> dan enerji manusia diabdikan pada pemuasan nafsu
> sedangkan peraturan agama hanya dianggap sebagai
> formalitas semata karena yang dianggap lebih penting
> adalah aturan tata cara berpakaian menyangkut leher
> kemeja, jas, dasi, topi, gaun dan segala hal yang
> berkaitan dengan tata cara dan perilaku sopan santun
> di
>  mana firman Tuhan dianggap hanya sebagai kelongsong
> formalitas yang ingin dibuang manusia dan diganti
> dengan peraturan yang dibuat manusia sendiri, hal
> mana tidak saja menafikan kaidah tetapi juga
> mengambil-alih fungsi dari sang Penentu kaidah, maka
> dengan memperhatikan semua itu tidakkah kalian rasa
> bahwa sudah dibutuhkan adanya risalah Ilahi yang
> segar guna mengingatkan manusia bahwa Tuhan mereka
> adalah Wujud yang Hidup dan Maha Kuasa dan bahwa Dia
> tidak sedang tidur mengaso di salah satu sudut surga
> seperti seorang buruh yang sedang kelelahan?
>       Setelah mengungkapkan perlunya risalah Ilahi di
> masa kini, aku sampaikan kepada kalian bahwa Tuhan
> tidak meninggalkan mahluk-Nya dan tidak juga telah
> melupakan kebutuhan mereka. Dia telah mengirim
> risalah-Nya sebagai petunjuk bagi manusia melalui
> wujud seorang yang terpilih sebagai mana Dia telah
> mengirim pesan-Nya melalui Nuh, Ibrahim, Musa, Daud,
> Isa, Krishna, Rama, Buddha, Konghucu, Zarathustra
> serta kepada Muhammad (salam dan berkat Allah atas
> mereka semua). Nama dari nabi yang membawa pesan
> Ilahi bagi manusia di masa kini adalah Ahmad a.s.
> dimana mereka yang menerima risalahnya dan mengikuti
> ajarannya telah mewarisi Rahmat Ilahi sebagai mana
> mereka yang mengakui nabi-nabi terdahulu. Aku adalah
> pengikut dari Nabi ini dan aku adalah juga
> khalifahnya yang kedua. Karena kasih kepada segenap
> umat manusia sebagaimana ditanamkan oleh Nabi ini di
> hati kami, aku datang untuk membawa pesan beliau
> kepada kalian dan untuk itu aku akan menggunakan
> kata-kata dari Al-Masih yang Dijanj
>  ikan a.s. sendiri.
>       Beliau bersabda: â??Dengarlah wahai kalian yang
> memiliki telinga untuk mendengar: â??Apa yang
> dituntut Allah dari diri kalian?â?? Yang dituntut
> adalah agar kalian hanya menjadi milik-Nya semata
> dan tidak ada menetapkan sesuatu apa pun sebagai
> sekutu bagi-Nya, tidak di bumi ini dan tidak juga di
> langit. Tuhan kita adalah yang Maha Esa yang
> sekarang ini hidup sebagaimana juga Dia hidup di
> masa lalu, Dia berbicara sekarang ini sebagai mana
> Dia berbicara di masa lalu, Dia mendengar
> sebagaimana Dia selalu mendengar. Jika kalian
> berfikir bahwa di masa kini Dia itu hanya mendengar
> tetapi tidak berbicara, maka itu adalah keimanan
> yang sia-sia. Sesungguhnya Dia mendengar dan juga
> berbicara. Semua fitrat Wujud-Nya tidak pernah dan
> tidak akan pernah tertunda. Dia adalah Wujud Maha
> Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia tidak
> mempunyai putra atau pun isteri.â?? (Ruhani Khazain,
> vol.20, Al-Wasiat, h.309)
>       â??Ingatlah, sesungguhnya aku telah mengingatkan
> kalian bahwa manusia akan punah jika ia mempunyai
> secercah keduniawian di dalam keimanannya, dan
> sesungguhnya neraka amat dekat dengan ia yang
> fikirannya tidak untuk Tuhan sepenuhnya karena hanya
> sebagian fikirannya untuk Tuhan sedangkan sebagian
> lain untuk dunia. Jika ada satu molekul saja
> keduniawian dalam keimanan kalian maka semua ibadah
> kalian akan menjadi sia-sia karena kalian jadinya
> mengikuti jalan syeitan dan bukannya jalan Tuhan.
> Jangan puaskan diri kalian dengan harapan bahwa
> Tuhan akan membantu kalian dalam keadaan demikian,
> karena kalian hanyalah cacing tanah dan seperti juga
> cacing itu kalian akan cepat pupus. Tuhan tidak akan
> beserta kalian, malah akan bersegera menghancurkan
> kalian. Namun jika saja kalian mencoba dengan
> sungguh hati untuk berpasrah diri kepada kematian,
> maka kalian akan hidup bersama Allah dan Allah akan
> berkenan dengan kalian serta rumah dimana kalian
> tinggal akan diberkati-Nya. Jika hidup kal
>  ian dan mati kalian serta semua gerak yang kalian
> lakukan, kesabaran yang kalian perlihatkan serta
> penghukuman yang kalian lakukan semata-mata hanya
> atas nama Allah dan tidak mempersulit Tuhan dalam
> segala kesulitan dan musibah, bahkan maju terus
> kepada-Nya di setiap langkah, maka sungguh kalian
> akan menjadi kekasih Allah.â?? (Ruhani Khazain,
> vol.20, Al-Wasiat)
>       Kembali beliau menyatakan: â??Sadarilah bahwa Tuhan
> kalian itu Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya,
> baik di bumi mau pun di langit. Kalian tidak
> dilarang memanfaatkan sarana yang diberikan Allah
> guna mencapai tujuan kalian, namun ia yang
> mengabaikan Tuhan dan lebih mempercayai benda-benda
> duniawi berarti ia telah menetapkan benda lain
> sebagai sekutu bagi-Nya. Jangan menganggap bahwa
> masa turunnya wahyu telah berlalu dan bahwa Rohul
> Kudus tidak akan turun lagi kepada manusia seperti
> yang dilakukan-Nya di masa lalu. Kepada manusia
> telah disampaikan kaidah yang sempurna dalam bentuk
> Al-Quran, namun pintu wahyu akan selalu terbuka
> karena wahyu merupakan ruh daripada keimanan. Suatu
> keimanan yang tidak didasarkan pada wahyu bukanlah
> suatu wujud yang hidup melainkan benda mati.
> Sesungguhnya aku katakan kepada kalian bahwa
> pintu-pintu lainnya bisa saja ditutup, namun pintu
> wahyu tidak akan pernah tertutup. Bukalah jendela di
> hati kalian agar nur sinar wahyu bisa masuk ke
> dalamny
>  a. Jika kalian tutup jendela melalui mana nur wahyu
> bisa masuk maka kalian telah menutup cahaya matahari
> itu sendiri. Wahai kalian yang bodoh, bangkitlah dan
> bukalah tingkap jendela batin kalian dan nur akan
> masuk dengan sendirinya. Tuhan tidak ada menutup
> pintu keberkatan duniawi di masa kini, bahkan telah
> membukanya lebih lebar dari masa lalu, lalu mengapa
> kalian mengira bahwa pintu keberkatan ruhaniah yang
> begitu kalian perlukan sekarang ini malah dikira
> telah ditutup? Sesungguhnya pintu itu telah
> dibukakan selebar-lebarnya dengan keberkatan yang
> lebih lagi dibanding di masa lalu.â??
>       â??Allah yang telah mewahyukan Firman-Nya kepadaku
> dan telah memperlihatkan tanda-tanda akbar yang
> mendukung diriku serta telah mengutus diriku sebagai
> Al-Masih yang Dijanjikan bagi abad ini, sesungguhnya
> adalah Tuhan semesta alam. Tidak ada sesembahan lain
> di sisi-Nya, baik di bumi mau pun di langit.
> Beberkatlah mereka yang beriman kepada-Nya karena
> mereka akan dibahagiakan, dan celakalah mereka yang
> menolak-Nya karena mereka akan ditinggalkan dan
> hari-hari mereka akan berakhir dalam kepedihan. Aku
> telah menerima wahyu Ilahi yang lebih cemerlang
> daripada mentari. Aku telah melihat Wujud-Nya dan
> menyadari sepenuhnya keberadaan-Nya. Dia adalah
> Tuhan semesta alam dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
> Betapa indahnya Tuhan yang telah aku lihat, dan aku
> menemukan sang Maha Penolong dalam Wujud-Nya.â??
>       â??Dengarlah kataku, wahai manusia, aku hanya
> menyampaikan risalah yang ditugaskan kepadaku, dosa
> adalah racun, hindarilah, kemungkaran terhadap Tuhan
> adalah kematian abadi, hati-hatilah terhadapnya.
> Berdoalah kepada Tuhan agar kalian diberi kekuatan.
> Jangan pernah menganggap bahwa dengan mulut kalian
> mengkomat-kamitkan beberapa kata rapalan lalu kalian
> mengira telah mencapai tujuan eksistensi kalian.
> Tuhan bermaksud membawa perubahan menyeluruh dalam
> kehidupan kalian. Kasihani dan berlembut-hatilah
> keada sesama mahluk Tuhan. Jangan sampai lidah
> kalian berbicara buruk terhadap mereka atau tangan
> kalian mencederai mereka. Jangan kalian tindas
> mereka dan bersikap baiklah selalu kepada mereka.
> Jangan kalian berbicara takabur, bahkan kepada
> bawahan atau pelayan kalian, dan jangan menghina
> orang meski kalian dihina. Berjalanlah di muka bumi
> ini dengan kerendahan hati dan berikan penghiburan
> kepada sesama kalian agar Tuhan meridhoi kalian.
> Banyak orang bertopeng sifat kelembutan d
>  an berbicara dengan halus tetapi nyatanya memiliki
> hati ular. Kalian tidak mungkin akan diridhoi Tuhan
> kecuali lidahmu sudah sejalan dengan hatimu. Bila
> kalian memperoleh kedudukan tinggi, janganlah
> menyombongkan kebesaranmu dan jangan memandang
> rendah mereka yang berada di bawahmu, malah berlaku
> haluslah kepada mereka. Bila kalian terpelajar,
> jangan mengagulkan kepintaran kalian dan jangan
> merendahkan mereka yang bodoh hanya karena takabur,
> bahkan berikanlah mereka nasihat yang baik. Kalau
> kalian memang kaya, jangan mengetengahkan kekayaan
> kalian, jangan berlaku angkuh dan sombong kepada si
> miskin, bahkan bantu dan layanilah mereka. Jauhilah
> jalan yang membawa kehancuran, takutlah kepada Tuhan
> dan hiduplah dengan takwa. Jangan kalian menyembah
> mahluk lainnya, tinggalkan dunia ini dan abdikan
> diri kalian sepenuhnya kepada Allah. Janganlah
> kesenangan kalian karena dunia, layanilah Tuhan
> semata dan abdikan hidup kalian untuk melayani-Nya.
> Jauhi semua kekotoran dan kejahatan de
>  mi Allah karena Dia adalah yang Maha Suci. Biarlah
> tiap fajar menjadi saksi bahwa kalian telah melewati
> malam dalam ketakutan kepada Allah, dan biarlah tiap
> senja menjadi saksi bahwa kalian telah menjalani
> siang hari kalian dalam ketakwaan. Kalian adalah
> manusia seperti aku juga, dan Allah yang menjadi
> Tuhan-ku adalah juga Tuhan kalian. Jangan abaikan
> segala fitrat kalian yang membawa kepada kesucian
> karena jika kalian cenderung sepenuhnya kepada Tuhan
> maka yakinlah karena aku telah diperintahkan Allah
> untuk menyampaikan jaminan bahwa kalian akan menjadi
> orang-orang pilihan Tuhan.â??
>       Demikian itulah pesan yang dibawa oleh Nabi zaman
> ini kepada kita dan jika direnungkan akan tampak
> kepada kita bahwa, pertama, Tuhan menuntut kita
> untuk menyadari Ke-Esaan-Nya, bukan hanya di mulut
> dengan mengatakan â??Tuhan itu satuâ?? tetapi dalam
> pengertian bahwa semua indera, semua fikiran dan
> semua laku kita diatur sejalan dengan Ke-Esaan-Nya
> dan keimanan kita sempurna dan sepenuhnya ada hanya
> pada Dia semata. Kita boleh saja menggunakan sarana
> duniawi guna mencapai tujuan kita namun kita harus
> meyakini bahwa hasilnya ada di Tangan Tuhan. Jangan
> sampai kita mencintai sesuatu atau seseorang dengan
> kecintaan yang lebih besar daripada kepada Allah,
> tidak rumah kita, harta benda, keluarga, nafsu dan
> kenikmatan, tidak juga kebencian terhadap sesuatu
> mengalahkan kasih kepada Allah sehingga kita
> mengabaikan firman Tuhan. Singkat kata semua laku
> dan tindakan kita hanyalah demi Allah dan kita tidak
> mempunyai tujuan atau sasaran lain selain Wujud-Nya.
> Inilah Ketauhidan yang dimin
>  ta Tuhan agar kita mewujudkannya dan hanya
> Ketauhidan itu juga yang akan bermanfaat bagi dunia
> karena akan menyelamatkan kita tidak saja dari
> berhala dari batu, tetapi dari berhala nafsu dan
> kebencian, guna menciptakan kedamaian sempurna di
> muka bumi.
>       Kedua, risalah itu mengajarkan kepada kita bahwa
> sarana guna menyelamatkan umat manusia adalah kaidah
> yang diberikan oleh Al-Quran. Kitab ini mengandung
> petunjuk sempurna yang berkaitan dengan segala hal
> yang mempengaruhi akhlak dan kesejahteraan ruhani
> manusia dan karena itu dunia sepatutnya berpaling
> kepada Al-Quran sebagai solusi bagi semua
> kesulitannya.
>       Ketiga, risalah itu mengingatkan kita bahwa walau
> pun kaidah sempurna sudah diwahyukan tidak berarti
> akan berhentinya pesan-pesan selanjutnya dari Allah.
> Firman Tuhan tidak terbatas hanya kepada
> peraturan-peraturan kaidah karena Firman itu juga
> sering diturunkan dengan tujuan menghimbau manusia
> kembali kepada Tuhan mereka. Allah tidak semata-mata
> hanya mewahyukan kaidah saja, Dia berfirman bahwa
> setiap kali manusia menjauh dari-Nya maka Dia akan
> memanggil mereka kembali karena untuk Tuhan
> berbicara kepada hamba-Nya merupakan pertanda kasih
> dan Dia tidak pernah menutup gerbang kasih-Nya.
> Kalau tujuan eksistensi manusia adalah agar manusia
> berusaha mencari ridha Ilahi serta berusaha bersatu
> dengan Wujud-Nya, maka tidak masuk akal jika gerbang
> melalui mana persatuan itu bisa dicapai lalu
> dikatakan telah ditutup. Tidak bisa dikatakan bahwa
> manusia setelah kematiannya nanti toh akan bersatu
> juga dengan Tuhan. Kalau di dunia ini hanya ada satu
> agama dan satu aliran pemikiran, bisa
>   jadi jawaban demikian memadai, namun nyatanya ada
> beratus, bahkan beribu aliran kepercayaan di bumi
> ini yang semuanya sama menyatakan kalau pengikutnya
> nanti akan bersatu dengan Tuhan setelah kematian.
> Bila kepastian persatuan dengan Tuhan hanya bisa
> diperoleh setelah kematian, sarana apa yang tersisa
> bagi manusia guna menguji kebenaran tersebut dan apa
> gunanya bagi manusia menemukan kebenaran setelah
> kematian karena tidak ada cara guna kembali ke dunia
> guna memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh di
> akhirat untuk memperbaiki kehidupan di dunia? Karena
> itu jelas perlu ada sarana tertentu yang tersedia
> dalam kehidupan ini guna memastikan ridha Ilahi,
> dimana sarana itu berbentuk wahyu serta manifestasi
> fitrat Ilahi. Hazrat Al-Masih yang Dijanjikan a.s.
> menyatakan bahwa beliau telah mencapai tingkatan
> tersebut sebagaimana juga yang terjadi pada
> Nabi-nabi sebelum dirinya, dan bahwa beliau diutus
> Tuhan untuk menunjukkan kepada manusia bentuk dari
> keimanan sempurna tanpa mana man
>  usia tidak akan bebas dari dosa, serta menyemaikan
> kasih sempurna di hati manusia tanpa mana
> pengorbanan hakiki tidak akan bisa dilakukan.
>       Keempat, pesan ini mensiratkan kepada kita bahwa
> seorang Nabi pada dasarnya adalah juga manusia biasa
> dan jangan lalu dianggap sebagai wujud
> supra-natural. Tuhan telah mengkaruniakan fitrat
> yang sama kepada semua manusia dan telah membukakan
> pintu ke arah kemajuan bagi semua manusia.
> Barangsiapa berjuang di jalan Tuhan akan mencapai
> jenjang kemajuan tertinggi dan pintu realisasi
> eksistensi Ilahi akan dibukakan baginya. Karena itu
> tidak patut manusia meremehkan fitratnya yang latent
> dan setiap orang perlu memanfaatkan fitrat itu guna
> berjuang bagi kemajuan ruhaniah dan mencoba mencapai
> kesatuan sempurna dengan Tuhan-nya melalui hubungan
> komunikasi langsung dengan Wujud-Nya.
>       Kelima, kita diberitahukan bahwa tujuan dari agama
> bukanlah untuk memisahkan kita dari dunia dan
> penafian dunia tidak menjadi prasyarat dari
> persatuan dengan Ilahi. Fungsi daripada agama adalah
> mengajarkan kepada kita bagaimana mencipta hubungan
> yang sempurna dengan Tuhan ketika sedang masih hidup
> di dunia. Kita tidak akan bertemu Tuhan dengan cara
> melepaskan semua harta benda, barang dan keluarga
> kita. Kita bisa menemukan Wujud-Nya hanya dengan
> cara berpegang kepada-Nya dalam segala situasi dan
> kondisi, baik sedih atau gembira, baik dalam
> kemakmuran atau pun kemiskinan. Kita wajib
> mengingat-Nya di saat makmur seperti juga ketika
> sedang kesulitan dan jangan berputus-asa akan Rahmat
> dan Karunia-Nya. Kita wajib berusaha memperoleh
> kasih-Nya dan selalu memohon bantuan-Nya melalui
> doa. Seorang yang berani adalah orang yang tidak
> melarikan diri dari medan perang, karena keberanian
> hakiki ditunjukkan oleh keteguhan hati di medan
> perang.
>       Keenam, kita diajarkan bahwa kebaikan atau amal
> saleh tidak berarti hanya melakukan hal-hal yang
> baik saja dan kejahatan bukan hanya melakukan suatu
> yang buruk. Yang dimaksud dengan kebaikan dan
> kejahatan adalah kondisi baik dan buruk dari fikiran
> dan baik atau buruk itu adalah tanda-tanda dari amal
> saleh atau laku buruk. Kewajiban kita bukan hanya
> memupus tanda-tanda kejahatan tetapi justru untuk
> menekan kecenderungan kepada kejahatan serta
> mengembangkan kecenderungan yang baik karena yang
> pokok adalah kesucian fikiran, sedangkan kesucian
> anggota tubuh hanya mengikuti.
>       Ketujuh, kita diingatkan bahwa betapa pun majunya
> pengetahuan atau nalar, kita tidak bisa berlepas
> diri dari kewajiban menyelaraskan perilaku kita
> dengan kaidah Ilahi. Kaidah Ilahi bukanlah semata
> penghukuman yang bisa kita elakkan pada suatu
> tingkatan tertentu, karena seperti juga halnya
> kaidah phisika, semua itu didasarkan pada sebab dan
> akibat dimana kita tidak akan dapat mencapai
> kemajuan ruhani tanpa menyelaraskan perilaku kita
> dengan itu. Yang disebut dosa bukanlah karena Tuhan
> melarangnya, sebaliknya Tuhan melarang suatu dosa
> karena hal itu akan meracuni jiwa. Kaidah itu dengan
> demikian tidak menjadikan manusia berdosa, malah
> membantunya menghindari dosa. Seseorang yang telah
> diberitahukan di muka akan suatu bahaya dengan
> sendirinya akan siap menghadapinya dan peringatan
> itu tidak akan menjadikannya lebih rentan terhadap
> bahaya tersebut. Hazrat Al-Masih yang Dijanjikan
> a.s. menyatakan bahwa dosa adalah seperti racun,
> dengan kata lain, seperti juga manusia dilarang min
>  um racun karena berbahaya baginya, begitu juga maka
> manusia dilarang melakukan dosa karena akan
> merugikan dirinya. Racun tidak menjadi bersifat
> fatal karena dokter melarang menggunakannya, begitu
> juga dosa tidak menjadi fatal karena Tuhan
> melarangnya.
>       Kedelapan, kita dianjurkan agar jangan hanya
> menyempurnakan hubungan dengan Tuhan saja, karena
> kita juga harus menyempurnakan hubungan dengan
> sesama manusia. Kita harus menghindari segala hal
> yang akan menjurus kepada timbulnya kekacauan dan
> keributan. Adapun segala berkat yang diberikan
> kepada kita sepatutnya digunakan untuk melayani umat
> manusia dan bukan untuk menguasai atau malah
> mendominasi mereka.
>       Inilah pesan atau risalah Ilahi yang dibawa oleh
> Hazrat Al-Masih yang Dijanjikan a.s. dan jika kita
> renungkan akan terlihat betapa akbarnya risalah
> tersebut. Risalah ini adalah risalah harapan, pesan
> perdamaian dan pesan kebijakan. Kalau dunia mau
> memperhatikan risalah tersebut maka dunia akan
> menemukan solusi bagi semua masalah sosial dan
> spiritual yang ada. Risalah ini bukan dari manusia
> tetapi murni risalah Ilahi. Hazrat Al-Masih yang
> Dijanjikan a.s. tidak pernah menyatakannya sebagai
> hasil buah fikirannya sendiri, beliau menyatakan
> bahwa dirinya hanya menyampaikan apa yang
> diperintahkan Allah s.w.t. Risalah apa lagi yang
> bisa lebih agung daripada risalah Ilahi?
>       Hadirin yang terhormat, seseorang yang sepenuhnya
> beriman kepada Tuhan tidak akan pernah puas dengan
> dongeng dan legenda saja. Kepuasan apakah yang bisa
> diperoleh dari membaca kitab suci kita tentang
> bagaimana Tuhan dahulu biasa berbicara dengan
> hamba-Nya? Jika Dia ada menunjukkan tanda-tanda di
> masa lalu tetapi tidak di masa kini, bagaimana kita
> bisa mencintai-Nya? Apakah hal demikian tidak
> berarti bahwa Dia hanya mencintai orang-orang di
> masa lalu dan tidak mau ambil pusing dengan manusia
> sekarang? Apakah fikiran seperti itu bisa
> menumbuhkan rasa kasih kepada-Nya? Mungkinkah
> manusia mau diajak untuk mencipta hubungan dengan
> Wujud yang telah menutup pintu-Nya bagi kita?
>       Kita sendiri menyadari kalau manusia terus menerus
> mengalami kemajuan intelektual, apakah masuk akal
> jika dinyatakan fitrat Ilahi malah melapuk?
> Kesempurnaan Wujud-Nya adalah pada fitrat bahwa Dia
> tidak terpengaruh oleh perubahan, karena adanya 
> perubahan yang bersifat memburuk atau membaik
> mensiratkan adanya ketidak-sempurnaan, sedangkan Dia
> sama sekali kalis dari segala ketidak-sempurnaan.
>       Sifat alamiah manusia sendiri menjadi saksi bahwa
> ia membutuhkan petunjuk dari atas. Kenyataan
> demikian banyaknya komunitas spiritual yang menjamur
> di dunia mengindikasikan bahwa manusia tidak cukup
> puas dengan kecintaan kepada dunia semata. Apakah
> masuk akal jika dikatakan ruh para leluhur kita
> berhasrat membawa kita kepada jalan kemajuan, tetapi
> Wujud yang adalah Pencipta segala ruh dan yang telah
> mencipta kita dengan tujuan agar mendekat
> kepada-Nya, lalu bersifat tidak perduli terhadap
> kesejahteraan kalbu kita dan tidak memberikan jalan
> agar kita bisa bertemu dengan Wujud-Nya? Adalah
> Tuhan semata yang berkehendak akan kesejahteraan dan
> ingin bertemu dengan kita. Hanya saja, manusia yang
> berhasrat akan bersatu dengan Tuhan dengan
> sendirinya harus memenuhi beberapa persyaratan
> tertentu. Guna mempersiapkan diri bertemu dengan
> Wujud-Nya maka manusia harus mensucikan dirinya
> sesuci mungkin dan ia harus mengetuk pintu sebelum
> pintu dibukakan baginya, meski posibilitas pintu itu
>   akan terbuka selalu tetap ada. Hazrat Al-Masih
> yang Dijanjikan a.s. telah menyampaikan pesan Ilahi
> bahwa posibilitas itu selalu ada. â??Kalau kamu
> mau,â?? firman Tuhan, â??dan mengikuti petunjuk-Ku,
> kamu akan mendengar Kata-kata-Ku sebagaimana yang
> telah didengar mereka sebelum kamu dan Aku akan
> memperlihatkan kekuatan-Ku kepadamu sebagaimana Aku
> perlihatkan kepada mereka.â??
>       Bayangkanlah, betapa agungnya lonceng dentang
> harapan itu dalam pesan tersebut dan betapa luasnya
> prospek yang terbuka bagi manusia agar kembali
> secara damai kepada sang Pencipta dirinya. Namun
> perlu ditambahkan disini bahwa dengan menyampaikan
> risalah tersebut maka Hazrat Al-Masih yang
> Dijanjikan a.s. telah memberikan jembatan kedamaian
> di antara manusia dengan Tuhan mereka serta
> membuktikan bahwa manusia masa kini ini di mata
> Tuhan bukanlah seperti posisi anak tiri karena Dia
> mengasihi mereka lebih dari kasih orang tua kepada
> anaknya sendiri.
>       Pengakuan yang diajukan oleh Hazrat Masih Maud a.s.
> bukanlah suatu pernyataan yang sepele, karena
> pengakuan beliau itu sendiri sudah menjadi bukti
> atas kebenarannya. Mudah bagi seseorang mengatakan
> dirinya diutus oleh Tuhan, tetapi untuk mengatakan
> bahwa ia bisa membimbing manusia kepada Tuhan adalah
> suatu hal yang amat musykil. Kebenaran atau
> kedustaan bagian pertama dari pengakuan tersebut
> tergantung kepada argumentasi yang bisa saja
> diplintir ke segala arah, tetapi pernyataan tentang
> bisa membimbing manusia itu pembuktiannya tergantung
> pada pengalaman pribadi tiap orang dan mustahil bagi
> seorang penipu untuk memproduksi bukti seperti itu.
> Tidak saja Hazrat Masih Maud a.s. sudah mengajukan
> pengakuan demikian, nyatanya ribuan manusia yang
> mengikuti ajaran beliau telah menyaksikan
> tanda-tanda Ilahi dan mendengar Firman-Nya dan
> dengan demikian telah membenarkan pengakuan beliau.
> Bisakah seorang penipu mengemukakan pernyataan bahwa
> dengan mengikuti ajarannya maka manusia akan 
>  bisa mencapai kesatuan dengan Tuhan sebagaimana
> para muttaqi di masa lalu? Pernyataan orang-orang
> seperti itu pasti kelihatan belangnya dalam waktu
> beberapa hari saja, hal mana hanya akan membawa
> kenistaan dan kehinaan atas dirinya.
>       Wahai wanita dan pria Inggris, aku membawa kabar
> gembira berupa risalah Ilahi yang menunjukkan bahwa
> Dia nyatanya tidak melupakan kalian, bahwa gerbang
> rahmat-Nya telah dibukakan bagi kalian dan silakan
> kalian masuk ke dalamnya. Ikutilah kaidah yang telah
> diwahyukan-Nya dan kalian dalam hidup ini juga sudah
> akan melihat kekuasaan-Nya yang akbar. Semua agama
> lain merayu kalian dengan iming-iming sesuatu yang
> belum jelas di masa datang, sedangan Hazrat Al-Masih
> yang Dijanjikan a.s. memberikan sesuatu yang segera
> bisa dinikmati. Beliau menjanjikan bahwa kalian bisa
> mencapai kesatuan dengan Tuhan, bukan setelah mati
> nanti tetapi dalam hidup ini juga. Segala hal yang
> membuat kalian terpesona dari membaca dalam kitab
> Injil, sekarang ini telah mewujud melalui beliau.
> Tinggal kalian mau mencobanya saja.
>       Kehidupan Hazrat Al-Masih yang Dijanjikan a.s.
> merupakan teladan yang ideal dan Al-Quran adalah
> petunjuk yang sempurna bagi anda sekalian. Tidakkah
> cukup bahwa 34 tahun yang lalu ada seorang lelaki
> yang berseru dari suatu tempat terpencil
> â??Dengarlah seruan darinya yang mengajak kalian
> kepada Tuhan, dengarlah seruan sang penyeru. Gerbang
> rahmat Ilahi telah dibukakan lebar-lebar, Dia telah
> memperhatikan kesejahteraan para mahluk-Nya. Dia
> berkehendak mengumpulkan umat manusia di satu tangan
> melalui diriku dan menuntun mereka keluar dari
> keraguan dan kegelapan menuju perairan yang
> pasti.â??
>       Para penghuni kota-kota menertawakan diri beliau
> dan mereka yang tinggal di pedusunan marah
> kepadanya, berbagai pemerintahan memandang rendah
> kepadanya sedangan manusia umumnya mencemoohkannya,
> namun meski demikian banyak perlawanan, suara beliau
> bertambah nyaring dimana alunan lembut seruling
> merdu itu kini telah menjadi lantunan trompet
> sangkakala sehingga mereka yang tertidur menjadi
> bangun tergagap meraba-raba. Seorang di sini dan
> seorang di sana bangkit maju menuju suara itu
> sehingga akhirnya si penyeru yang sunyi itu tidak
> lagi kesepian. Yang dua menjadi empat dan bertambah
> terus sehingga sekarang ini telah mencapai hampir
> sejuta orang di limapuluh negeri di muka bumi.
>       Semua itu tercapai bukan tanpa perjuangan keras
> penuh kesulitan. Orang-orang yang berjalan ke arah
> diri beliau tidak melalui jalan yang bertabur bunga.
> Banyak dari mereka yang beriman kepada beliau telah
> diusir dari rumah tinggal mereka, suami ditinggalkan
> isteri dan isteri-isteri yang dibuang oleh para
> suami, orang tua yang diusir anak-anaknya atau
> sebaliknya, para penguasa tirani telah memenjarakan
> mereka yang cenderung kepada beliau serta mengancam
> mereka dengan hukuman mati jika berani beriman
> kepada beliau. Namun mereka semuanya tidak menjadi
> takut karenanya, bahkan mereka menemukan kegembiraan
> dalam maut yang tidak akan ditemukan pada benda
> duniawi. Mereka berdiri tegak di hadapan para
> penindas mereka dengan senyum di wajah dan kepala
> tegak ketika para pembunuh menghujankan batu di atas
> kepala mereka. Setiap batu yang jatuh di kepala,
> bagi mereka adalah sepertinya kelopak bunga dan
> seperti seorang pengantin yang membawa pulang
> pasangannya dalam kegembiraan yang cemerla
>  ng, begitu juga kasih mereka kepada Hazrat Al-Masih
> yang Dijanjikan a.s. sehingga akhirnya mereka tiba
> di hadapan sang Pencipta penuh dengan rasa bahagia
> karena memiliki khazanah keimanan dan realisasi
> kesadaran bahwa mereka nyatanya telah melakukan
> suatu perdagangan yang menguntungkan dirinya.
>       Adalah suatu yang tidak mudah menapaki jalan
> seperti itu namun karena demikian merdunya suara
> Hazrat Al-Masih yang Dijanjikan a.s. sehingga mereka
> yang mempunyai telinga tidak bisa lagi menahan
> dirinya untuk menolak ajakan tersebut. Seruan
> tersebut mensucikan kalbu manusia dari segala
> keraguan dan kecurigaan serta mengisi batin mereka
> dengan kepercayaan dan keimanan. Sesungguhnya,
> bagaimana mungkin keraguan mampu bertengger di kalbu
> mereka yang telah mendengar sendiri suara seruan
> merdu Ilahi melalui penghayatan ajaran Hazrat
> Al-Masih yang Dijanjikan a.s.? Langit dan bumi bisa
> saja berubah namun hati yang telah menikmati
> kegairahan demikian tidak akan pernah berubah.
>       Saudara-saudaraku, aku bukan berbicara tentang
> suatu hal yang didengar dari orang lain. Melalui
> penghayatan ajaran Hazrat Al-Masih yang Dijanjikan
> a.s., aku sendiri telah mendengar suara Tuhan yang
> merdu dan dibahagiakan oleh kata-kata-Nya yang
> mengandung kasih, samanya seperti yang didengar oleh
> para murid Yesusas bahkan malah lebih lagi. Aku
> telah menyaksikan tanda-tanda Ilahi yang perkasa.
> Dia telah memanifestasikan ke-akbaran-Nya demi untuk
> diriku dan menolong aku dalam hal-hal yang tidak
> mungkin dibantu manusia serta menyelamatkan aku dari
> musuh ketika manusia biasa tidak mampu menyelamatkan
> diriku. Dia telah memberitahukan kepadaku banyak
> kejadian sebelum terjadinya yang tak mungkin
> diperkirakan manusia di muka. Mataku ini telah
> menyaksikan kebenaran dari Hazrat Al-Masih yang
> Dijanjikan a.s. dan hatiku menyadarinya dan aku
> tidak meragukan bahwa siapa pun yang beriman kepada
> beliau serta membuka hati pada kasihnya, akan juga
> mengalami apa yang telah aku alami dan bahkan
>   lebih, tergantung pada kadar kasihnya. Anda
> sekalian yang selalu mendengarkan pesan dari
> anak-anak, orang tua, suami, isteri atau sahabat
> kalian, apakah kalian akan mengabaikan pesan Ilahi?
> Kalian mengaku sebagai orang yang beriman kepada
> Tuhan, apakah kalian akan berpaling dari Firman-Nya?
> Apakah kalian mau melupakan apa yang terjadi di masa
> nabi-nabi terdahulu dan tidak mengambil pelajaran
> daripadanya? Janganlah khayalan kalian menipu kalian
> dengan mengatakan â??Coba lihat orang ini yang
> mengaku sebagai Rasul Ilahi. Lihat saja dirinya yang
> hanya penghuni daerah Timur yang tidak berbudaya
> yang tidak memiliki kekuatan apa pun dan bahkan
> adalah rakyat dari suatu pemerintahan asing.
> Bagaimana mungkin ia diangkat ke derajat yang
> demikian tinggi? Dan mengapa Tuhan harus memilih
> ia?â??
>       Ingatlah bahwa cara-cara Tuhan selalu ajaib dan
> aneh. Adalah Dia juga yang telah memilih batu yang
> telah dibuang oleh sang pembangun dan menjadikannya
> batu sudut serta menganugrahkan kepadanya kekuatan
> sedemikian rupa sehingga apa pun yang membenturnya
> akan pecah berkeping dan apa pun yang jatuh di
> bawahnya akan dilumat habis seperti tepung. Apakah
> ada seorang nabi kepada siapa manusia tidak
> mengatakan hal-hal yang sama? Bukankah orang-orang
> yang dipandang rendah itu nyatanya mereka yang
> menang? Karena itu simaklah apa yang disampaikan
> beliau dan penuhi pesan yang dibawanya.
> Pertimbangkan betapa banyak pertolongan Ilahi yang
> telah diberikan kepada beliau dan majulah untuk
> beriman kepadanya karena dalam hal inilah terletak
> keberkatan.
>       Janganlah membiarkan adat dan kebiasaan kalian
> menghambat jalan karena kebiasaan bisa dibuang dan
> adat bisa berubah. Kalian bisa meninggalkan semuanya
> demi Tuhan kalian. Orang-orang biasa mengatakan
> kalau peraturan Islam terlalu kaku dan sulit
> diikuti. Apakah mereka mengira bahwa kesatuan dengan
> Tuhan bisa dicapai hanya dengan melisankan rapalan
> di mulut? Yang seharusnya mereka pertimbangkan ialah
> apakah ajaran Islam bertentangan dengan akal sehat?
> Apkah ajaran itu mengajak kepada kekacauan? Bukankah
> ajaran itu mengajak kepada kesucian hidup? Jika
> jawaban atas semua pertanyaan itu memuaskan, apakah
> mereka lalu akan menutup gerbang rahmat Tuhan atas
> diri mereka sendiri dan apakah mereka akan menolak
> keberkatan kesatuan dengan Wujud-Nya hanya karena
> mengira beberapa peraturan Islam dianggap
> bertentangan dengan adat dan kebiasaan mereka?
> Apakah mungkin memperoleh keberkatan tanpa suatu
> pengorbanan? Kalian tidak mungkin menyenangkan Tuhan
> dan juga memenuhi nafsu kalian pada saat
>   yang bersamaan. Semua agama sependapat bahwa kita
> akan bertemu Tuhan setelah kita mati dan ini memang
> benar adanya dalam pengertian bahwa seseorang bisa
> menemui Tuhan setelah mematikan semua nafsunya demi
> Tuhan semata.
>       Janganlah kalian takut ditertawakan orang atau
> dianggap sebagai orang gila karena sudah terbiasa
> pada awalnya orang-orang yang menerima kebenaran
> selalu dikira orang gila. Bukankah pada awalnya para
> pengikut Musaas atau pun Yesusas juga dianggap
> orang-orang gila? Bukankah â??orang-orang gila; itu
> yang kemudian menjadi guru bagi umat manusia? Aku
> bersaksi demi Allah yang di Tangan-Nya terletak
> hidupku, berkenaan dengan Siapa semua kitab suci
> menyatakan bahwa yang mendustakan-Nya akan musnah,
> sesungguhnya Dia telah memperlihatkan kashaf
> kepadaku bahwa aku sedang berdiri di pantai Inggris
> dan bahwa penaklukan ruhaniah akan berlangsung
> melalui tanganku. Karena itu, jika tidak hari ini
> maka esok, Inggris akan mengikuti panggilan Al-Masih
> yang Dijanjikan dan masuk ke dalam Islam. Namun
> lebih beberkatlah mereka yang pertama-tama mengambil
> langkah ke arah sana. Bagi ia yang pertama maju
> kepada Kebenaran tersedia ganjaran ganda karena
> tidak saja dirinya telah beriman tetapi ia juga t
>  elah mendorong yang lainnya ikut beriman, sehingga
> orang-orang yang datang setelah dirinya tidak akan
> pernah sama derajatnya dengan dirinya.
>       Kebenaran pada awalnya menyebar secara perlahan
> namun akan mengalahkan semua pada akhirnya. Tuhan
> telah memberikan jaminan kepada Hazrat Al-Masih yang
> Dijanjikan a.s. bahwa sebagaimana umat Kristen
> menjadi unggul dalam jangka waktu tiga ratus tahun
> setelah Yesusas, begitu juga gerakan Jemaat ini akan
> menang dalam kurun waktu tiga ratus tahun setelah
> wafat beliau. Hanya saja bentuk kemenangan Jemaat
> Ahmadiyah akan jauh lebih akbar daripada kemenangan
> agama Kristen karena jika pada agama ini
> kemenangannya adalah karena telah berhasil menguasai
> Roma, sedangkan ajaran Ahmadiyah akan merebut hati
> umat manusia seluruh dunia. Masalah ini memang
> terkait dengan masa depan tetapi nyatanya dunia
> sudah menyaksikan pemenuhan ribuan nubuatan Al-Masih
> yang Dijanjikan a.s. sehingga masa lalu itu menjadi
> saksi bagi masa depan.
>       Bukankah suatu hal yang ajaib bahwa 34 tahun yang
> lalu ketika Hazrat Masih Maud a.s. masih seorang
> diri di dunia, beliau telah mempublikasikan sebuah
> nubuatan dalam salah satu buku beliau bahwa
> ajarannya akan segera diterbitkan di Inggris dan
> banyak manusia yang akan mengikutinya? Hari ini
> kalian bisa melihat sejumlah pengikutnya menyatakan
> kebenaran beliau di seluruh Inggris dan beberapa
> orang dari negeri ini telah masuk dalam Jemaatnya.
> Kalian tidak perlu takjub atas kinerja Ilahi karena
> semua hal adalah mudah bagi-Nya.
> Wahai kalian pencari kebenaran dan memang berhasrat
> menemukan Tuhan, aku menjamin berdasar pengalaman
> diriku sendiri bahwa tidak ada sarana yang lebih
> baik dalam mencapai kesatuan dengan Tuhan kecuali
> melalui cara mengikuti ajaran Hazrat Al-Masih yang
> Dijanjikan a.s.. Sekarang ini semua pintu dalam
> keadaan tertutup kecuali pintu beliau dan semua suar
> telah padam kecuali lampu suar beliau. Karena itu
> masuklah melalui pintu yang telah dibukakan Tuhan
> dan carilah pencerahan dari suar Ilahi yang telah
> dinyalakan. Pandanglah ke-Agungan-Nya dengan mata
> kalian sendiri dan hayati kedekatan-Nya dalam hati
> kalian. Namun ingatlah bahwa tidak ada gunanya
> berdiri di atas dua perahu. Keimanan tidak akan
> menang tanpa pengurbanan. Seseorang yang tidak siap
> mengurbankan kenikmatan, kesenangan, waktu dan
> kebiasaannya tidak akan pernah bisa mencapai
> keberhasilan, sedangkan ia yang siap mengurbankan
> itu semua malah tidak akan pernah mati. Hazrat
> Al-Masih yang Dijanjikan a.s. bersabda: â??Kalian 
>  tidak akan bisa memenangkan ridha Ilahi kecuali
> kalian tinggalkan kenikmatan, kesenangan, martabat,
> kekayaan bahkan nyawa kalian serta siap menghadapi
> berbagai kesulitan di jalan-Nya yang sepertinya
> membawa kematian. Namun jika kalian berhasil
> menghadapi dan mengalahkan segala kesulitan itu maka
> kalian akan dirangkul ke haribaan Ilahi seperti
> halnya anak-anak kecil dan Dia akan menjadikan
> kalian pewaris dari segala berkat yang diberikan
> kepada para muttaqi yang telah mendahului kalian.â??
>       Lihatlah bagaimana Tuhan sejalan dengan nubuatan
> Yesaya telah membangkitkan seorang yang lurus di
> Timur dan Dia telah menyampaikan kehendak-Nya
> melalui beliau itu. Semoga kalian mau menerima
> beliau dengan segala ketulusan hati dan menjadi
> pembawa panji-panji beliau yang pertama di Barat.
> Jika demikian adanya maka percayalah bahwa
> berdasarkan pengetahuan yang telah diwahyukan Tuhan
> kepadaku yaitu bangsa-bangsa akan mendapat berkat
> melalui diri kalian dan dimana generasi masa depan
> akan memberkati kalian dan kalian memperoleh
> keabadian di dalam Tuhan!
> 
> 
>   
> www.ahmadiyya.or.id - situs resmi Jemaat Ahmadiyah
> Indonesia 
> Love for all, hatred for none 
> Dapatkan informasi dan berita terkini Ahmadiyah
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
> Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
> Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA
> (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg
> akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi 
> 4. Satu email perhari:
> ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only:
> ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email:
> ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>     (Yahoo! ID required)
> 
>     mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx
> 
>     ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
> 
>  
> 
> 
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
http://www.media-islam.or.id

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: