[list_indonesia] terlalu mencintai aturan? Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka

  • From: Robertus Budiarto <budiartobobby@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 28 Mar 2005 21:20:59 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

menurut aku sih ulasan Yustam sangat menarik. Mengapa mebiarkan / melokalisasi 
judi? Bukankah cinta kasih itu solidaritas dan mengapa membiarkan mereka 
trjerumus ke dalam lembah nista. Itu kira-kira pendapat Yustam.
 
Selain itu jelas kebanyakan agama menolak judi, pelacuran, dan mabuk-mabukan. 
 
Jadi sebenarnya kita mempunyai titik awal yg sama. Kita sama-sama mencintai 
tanah air tercinta ini, yg memang sekarang ini terkena disasters silih berganti.
 
Namun dengan semangat yg sama mungkin kita bisa melihat Bang Ali dgn lebih 
fair. Apakah Bang Ali ini memang sukanya judi dan mau menjerumuskan 
manusia-manusia Jakarta ke lembah nestapa?
 
Kalau melihat track recordnya (melawan Suharto sewaktu Suharto masih kuat, 
Gubernur Tersukses Jakarta, menaikkan sikap Pede suku Betawi yg dulunya minder 
etc), jelas bahwa Bang Ali sudah bertaruh nyawa untuk kebaikan Jakarta dan 
bahkan Indonesia. Jadi rasanya tidak mungkin jika Bang Ali ini mau melokalisasi 
judi karena tujuan jahat.
 
Lalu apa alasan beliau? 
 
Sering dikatakan bahwa Judi dan Pelacuran sudah setua umur umat manusia. Ini 
bukan berarti kita harus mentolerirnya. Namun ada baiknya kta bertanya mengapa 
demikian? Menurut studi-studi psikologis yg pernah saya baca, maka kedua hal 
tersebut sering kali berasal dari masa kecil. Pendidikan anak yg otoriter 
adalah sumber patologi sosial terkuat. Sepandai apapun badan otoriter 
mengontrol anak, jika sang anak menjadi dewasa, maka ia hanya akan menjadi anak 
yg cerdas dalam menelikung peraturan. Tapi seorang idiot yg kehilangan 
fitrahnya.
 
Sialnya masyarakat yg otoriter cenderung menangani masalah ini lagi-lagi dengan 
peraturan. Yang sialnya akan sangat mudah ditelikung oleh anak-anak dewasa yg 
memang terlatih untuk menelikung peraturan.
 
Mungkinkah ini penyebab bertahannya Judi dan Pelacuran dalam tiap kebudayaan 
umat manusia?  Walahualam!  Yang jelas Judi, Pelacuran bukan hal yg sederhana, 
yg dapat dihapuskan begitu saja dgn peraturan atau bahkan ayat-ayat suci. Bukti 
sudah jelas, di Saudi Arabia yg banyak aturan-aturan suci masih banyak TKW 
kita, saudari-saudari kita setanah air yg diperkosa. Sampai-sampai MUI 
mengharamkan mereka untuk ke Saudi sendirian (menurut saya ini komplex bangsa 
kuli, bukannya marahin si Saudi eh malah melarang saudari sendiri cari nafkah). 
Demkian juga Pastor-Pastor yg udah janji hidup suci nggak kawin segala, masih 
saja muncul kasus-kasus penyelewengan sexual yg dilakukan mereka.  Ini 
merupakan bukti bahwa hal ini tidaklah begitu sederhana seprti kelihatannya. 
 
Sementara Bang Ali, adalah seorang mantan perwira AL, mungkin bagi beliau 
melawan sesuatu yg tidak mungkin dilawan sekarang ini sungguh hal yg bodoh. 
Mungkin beliau berpikir kalau sekarang ini nggak bisa dilawan apakah tidak 
lebih baik digunakan untuk menyelamatkan Kapal Jakarta yg sudah compang camping.
 
Mungkin... sekali. Dan beliau sudah pernah membuktikan keberhasilannya semasa 
jadi Gubernur DKI. Apakah Sutiyoso akan juga berhasil seperti Bang Ali? 
Walahualam.
 
Tapi sekali lagi yg jelas Bang Ali adalah seorang Pemimpin Sejati, beliau bukan 
saja bersedia mati, tapi bahkan setelah matipun beliau rela masuk neraka.... 
bukan main!!!!!!!!!!!! Kebanyakan pemimpin kita berkorban dengan pamrih duniawi 
dan surgawi, Bang Ali menolak pamrih.
 
Hidup Bang Ali!!!!!!!!!!!
 
 
Wassalam
Bobby Budiarto
 


Yustam@xxxxxxxxx wrote:
esensi haram itu ya ...merusak,, atau tidak akan mempunyai masa depan yang
cerah bila dilakukan, seorang yang punya duit segudang pun belum tentu akan
menjadi dua gudang atau tiga gudang mungkin juga bisa ludes, jadi masa
depan
nya tidak pasti  .....  seorang yang meminum alkohol sampe mabuk  tidak
akan
memiliki masa depan yang cerah bila suatu saat dia masuk selokan yang
banyak
airnya karena ke lelep demikian juga dengan pelacuran,  masa depannya pasti
suram bila sudah mengidap hiv  ....

di sinilah Allah mengharamkan,   karena cinta-Nya kepada umat manusia,
cinta yang
benar-benar cinta demi masa depan kemanusiaan itu sendiri.  cintanya tulus
karena Dia tidak membutuhkan cinta dari umat manusia ...

jadi pada dasarnya esensi yang sebenarnya dari pengharaman itu adalah Cinta
kasih yang maha Pencipta terhadap ciptaannya.

mengambil pajak dari barang haram actually tidak haram  tapi umumnya
membiarkan
dan mengembangkan perbuatan haram itu, artinya kita tidak perduli terhadap
akibat yang akan menimpa orang-orang yang melakukan perbuatan haram,
kita hanya menghisap uang dari para penjudi, dan pemabok tanpa
memperdulikan
akibat perbuatan tersebut akan menyengsarakan hidupnya,  istilah orang
jakarte  ...
lu mau main judi silahkan  ..  sampai mampuspun tidak ape-ape  ...  asal
jangan gue yang
mampus  ...   yang penting luh  ..  harus setor pajak   ame gue  ...

cinta itu selalu menginginkan masa depan dari orang yang di cintainya
cerah  karena  kasih yang keluar dari lubuk hatinya memang benar-benar
tulus dan
ikhlas   ,....  sama dengan Umar  bin Khatabb  tapi  Ali S.   nggak peduli
si penjudi menjadi hancur  yang penting uangnya harus masuk kas daerah dan
bisa membangun daerah

jadi esensinya adalah  cinta kasih  ...benar kata mbak Carla, semua berawal
dari
cinta,  tapi sejatine cinta itu bukan untuk menjerumuskan orang lain demi
orang  yang di cintai, itu namenye  kagak   fair  ...  is that true
...mbak Carla  ?


salam,  cinta sejati,



                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] terlalu mencintai aturan? Re: [ppiindia] Sistem berbahaya Re: Re: Demi Judi, Saya Rela Masuk Neraka