[list_indonesia] Re: [ppiindia] minyak jarak(2): biodiesel berbasis kerakyatan?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 15 Mar 2005 19:14:03 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Waktu perang dunia II, zaman pendudukan Jepang di Indonesia, orang Indonesia
diwajibkan menanam pohon jarak. Menurut cerita minyak jarak dipakai untuk
"precision mechanic", dari kapal terbang. Sebagai minyak bukan hal yang
baru, sebab Jepang sudah punya pengalaman.

Sebagai informasi dapat diberitahukan bahwa di Inggris, bekas minyak goreng
[jenlanta?] dari restaurant tidak dibuang tetapi dikumpulkan dan kemudian
diolah dijadikan minyak diesel. Apakah itu dicampur dengan diesel asli, saya
tak tahu. Yang mengetahui kimia lebih dan berkecimpun dalam masalah minyak
mungkin bisa menjelaskan komposisinya.


----- Original Message ----- 
From: "imuchtarom" <imuchtarom@xxxxxxxxx>
To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Tuesday, March 15, 2005 6:43 PM
Subject: [ppiindia] minyak jarak(2): biodiesel berbasis kerakyatan?


>
>
>
>
> -------------------------------------
> F r o m :  EC
> D a t e :  Tue Mar 15, 2005  8:08 am
> Subject :  Re: Minyak Jarak Lagi ...
> -------------------------------------
>
> <http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/15/utama/1618615.htm>
>
> Selasa, 15 Maret 2005
>
> ----------------------------
> Minyak Jarak Pengganti Solar
> ----------------------------
>
>
> DI tengah hiruk-pikuk aksi protes di jalanan maupun rencana sejumlah
> anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah menggugat
> keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak, serta tidak
> adanya kebijakan energi yang andal dari pemerintah menghadapi
> kelangkaan sumber daya minyak di dalam negeri, ada yang tanpa banyak
> bicara terus bekerja mencari energi terbarukan yang ramah lingkungan
> dan dapat meningkatkan pendapatan petani miskin.
>
> PENELITIAN yang dilakukan Dr Ir Robert Manurung MEng, pengajar di
> Jurusan Kimia Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama
> timnya sudah memperlihatkan titik terang. Tinggal satu tahap
> penelitian akhir untuk pemantapan hasil, maka hasil penelitian
> Manurung bisa dimanfaatkan publik.
>
> "Minyak jarak bisa menggantikan minyak diesel untuk menggerakkan
> generator pembangkit listrik. Karena pohon jarak bisa ditanam di
> hampir semua wilayah Indonesia, maka minyak jarak sangat membantu
> membangkitkan energi listrik daerah terpencil dan minyak ini bisa
> diproduksi sendiri oleh komunitas yang membutuhkan listrik," kata
> Manurung awal pekan lalu kepada Kompas.
>
> Potensi lain adalah ekspor karena tekanan pada negara-negara
> industri maju untuk lebih berperan menurunkan emisi gas rumah kaca.
>
> Manurung didampingi Eiichi Nagayama dan Masanori Kobayashi dari New
> Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO),
> lembaga di bawah Pemerintah Jepang yang membantu penelitian sumber
> energi baru untuk, antara lain, memenuhi kesepakatan Protokol Kyoto
> dalam menurunkan emisi buangan bahan bakar minyak (BBM) yang
> menyebabkan efek rumah kaca. Penelitian Manurung dengan ITB-nya
> dikerjakan bersama-sama Mitsubishi Research Institute (Miri) dan
> dibiayai oleh NEDO.
>
> MINYAK jarak didapat dari jarak pagar (Jatropha curcas L) yang
> merupakan tanaman semak keluarga Euphorbiaceae. Dalam waktu lima bulan
> tumbuhan yang tahan kekeringan ini mulai berbuah, produktif penuh saat
> berumur lima tahun, dan usia produktifnya mencapai 50 tahun.
>
> Semua bagian tanaman ini berguna. Daunnya untuk makanan ulat sutra,
> antiseptik, dan antiradang, sedangkan getahnya untuk penyembuh luka
> dan pengobatan lain. Yang paling tinggi manfaatnya adalah buahnya.
> Daging buahnya bisa untuk pupuk hijau dan produksi gas, sementara
> bijinya untuk pakan ternak (dari varietas tak beracun) dan yang dalam
> pengujian sudah terbukti adalah untuk bahan bakar pengganti minyak
> diesel (solar) dan minyak tanah.
>
> "Kita bisa menghemat devisa sangat banyak dengan mengganti 2,5 miliar
> liter per tahun solar yang digunakan Perusahaan Listrik Negara, untuk
> pembangkit listrik di luar Jawa dengan minyak jarak," papar Manurung.
>
> Manurung amat optimistis karena penelitian setahun terakhir bersama
> Miri sudah membuktikan penggunaan minyak jarak 100 persen tanpa
> campuran apa pun pada mesin pembangkit listrik dapat menggantikan
> solar. Pengujian tahap pertama parameter fisika-kimia pada motor
> bakar, dengan bekerja sama dengan Mitsubishi Heavy Industries, sudah
> dipublikasikan di ITB bulan lalu (Kompas, 19/2). Sekarang penelitian
> memasuki uji tahap akhir untuk menstabilkan minyak jarak dan melihat
> dampak pada generator dalam penggunaan operasional 1.000 jam.
>
> Keuntungan lain, minyak jarak dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat,
> terutama di daerah dengan sumber alam marjinal. Jika tiap petani
> diberi hak mengelola tiga hektar lahan kering, dengan kerapatan
> tanaman 2.500 pohon per hektar dan produktivitas 10.000 kilogram biji
> per hektar serta harga biji Rp 500 per kilogram, per bulan satu
> keluarga petani bisa memperoleh penghasilan Rp 1,25 juta hanya dari
> biji jarak. Pendapatan ini dapat bertambah jika bagian lain tanaman
> juga dimanfaatkan, misalnya dengan memelihara ulat sutra serta
> beternak.
>
> Minyak jarak itu bisa diperoleh dengan pemerasan langsung secara
> sederhana sehingga investasi Rp 3 juta-Rp 4 juta sudah memadai untuk
> menghasilkan 40 liter minyak per hari. "Berbeda dari biodiesel lain,
> minyak jarak tidak perlu penambahan apa pun, tidak perlu etanol atau
> metanol seperti yang lain. Penggunaannya juga bisa 100 persen, tidak
> perlu dicampur solar lagi," kata Manurung lagi.
>
> Dalam membangkitkan listrik juga tidak diperlukan generator (genset)
> baru karena minyak jarak bisa langsung digunakan pada genset yang ada.
> Dari sisi lingkungan, minyak ini juga rendah kadar emisi gas sulfur
> (SOx), nitrogen (NOx), dan karbon, selain bisa dipakai untuk tanaman
> penghijauan dan reboisasi. Karena itu, Manurung yakin penanaman satu
> juta hektar jatropha pada tanah marjinal akan menghasilkan 4,3 miliar
> liter minyak jarak per tahun dan berarti
> akan menghemat devisa lebih dari Rp 12 triliun, lebih dari penghentian
> impor solar senilai Rp 2.800 per liter.
>
> MELIHAT potensinya sebagai sumber pendapatan petani, Himpunan
> Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kini juga bekerja sama dalam penanaman
> jarak dengan Dr Manurung. "Kami membayangkan, bila
> petani menanam jarak, diambil minyaknya, lalu digunakan untuk bahan
> bakar 100.000 penggilingan padi saja di Indonesia, itu akan
> meningkatkan pendapatan petani. Belum hitungan nilai tambah lain
> dan konservasi lingkungan," kata Mindo Sianipar, Ketua HKTI Bidang
> Pertanian.
>
> Selain HKTI, proyek ITB-Miri ini juga bekerja sama dengan Pemerintah
> Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dalam penanaman
> jarak.
>
> "Yang sekarang kita butuhkan adalah kebijakan energi dari pemerintah
> untuk jangka pendek, menengah, dan panjang yang komprehensif. Jangan
> bersifat jangka pendek dan reaktif. Harga minyak dunia naik, subsidi
> dicabut. Selalu begitu. Kenapa tidak mengembangkan energi alternatif
> terbarukan seperti jarak?" kata Untung Anwar dari HKTI.
>
> Manurung yakin, produksi komersial oleh masyarakat tahun depan
> sudah bisa dilakukan. "Sekarang saya ingin mendokumentasikan semua
> prosesnya dan memastikan semua berjalan dengan baik, supaya ketika
> masyarakat memproduksi sistemnya sudah benar-benar mantap," papar
> Manurung.
>
> Untuk proses produksi minyak jarak pengganti diesel, Manurung
> tidak mengajukan paten. "Paten itu salah-salah malah mematikan
> kreativitas," katanya. Yang akan dipatenkannya adalah proses
> lanjutan yang lebih canggih dan efisien dalam mengubah limbah
> pemerasan minyak jarak untuk menjadi minyak yang bisa mengganti minyak
> tanah.
>
> Jika produksi minyak jarak oleh masyarakat sudah berjalan, ujar
> Manurung, BBM bukan lagi disiapkan pemerintah bagi rakyat, tetapi
> rakyat yang menyediakan BBM bagi dirinya sendiri.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: