[list_indonesia] [ppiindia] Sudah Kelaparan, Salah Alamat Pula

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 10:24:14 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0503/21/nas08.html

Sudah Kelaparan, Salah Alamat Pula 



SERANG-Malang nian nasib warga masyarakat di Desa Sawahluhur, Kecamatan 
Kasemen, Kabupaten Serang. Belum lagi musim kemarau datang, kemiskinan sudah 
memaksa mereka mengkonsumsi sega aking. 
Sega aking adalah sejenis makanan yang dibuat dari nasi bekas atau nasi yang 
sudah basi kemudian dikeringkan. Untuk menanak nasi kering kembali menjadi nasi 
harus dicuci berulang-ulang agar racun yang terkandung dalam sega aking dapat 
luntur.
Lebih malang lagi, meskipun media massa sudah memberitakan fakta tersebut, 
Pemerintah Kabupaten Serang tak kunjung memberikan bantuan. Usut punya usut, 
permohononan bantuan itu salah alamat. 
"Kenapa suratnya ke Humas? Harusnya langsung ke Dinas Sosial atau Pemerintah 
Kabupetan Serang," ujar Kepala Bagian Humas Pemkab Serang Agus Herwana yang 
didampingi staf pemberitaannya, Abun Supriatna.
Sekalipun salah alamat, toh Agus Herwana tak berpangku tangan. Ia menugaskan 
Abun Supriatna mengecek kebenaran pemberitaan tentang warga yang makan sega 
aking. "Memang ada, letaknya justru di belakang Kantor Desa Sawahluhur," 
katanya. Dia menyesalkan Kepala Desa Sawahluhur tidak melaporkan peristiwa 
tersebut. 

Raskin
Mereka jelas tidak sedang mendramatisir keadaan kalau sampai memakan makanan 
yang seharusnya diberikan pada ternak bebek. Bukan pula karena pasokan beras di 
pasaran amblas. Satu-satunya alasan adalah kemiskinan yang membuat harga beras 
tak lagi terjangkau. Beras paling murah seharga Rp2.100 per kilogram tak 
terbeli. Jadilah sega aking yang dapat dibeli dengan harga Rp700-Rp 1000 per 
kilogram.
Soal program beras untuk rakyat miskin (raskin) Agus Herwana enggan 
mengomentari. Kenyataannya warga yang kelaparan itu tak pernah "bertemu" dengan 
beras miskin yang seharusnya dipasarkan dengan harga jual Rp 1.000,- per 
kilogram. 
Menurut catatan, warga yang memakan sega aking juga ditemukan di Karanghantu, 
Margaluyu hingga ke Pontang dan Tanara yang berbatasan dengan Kabupaten 
Tangerang. Sebagian besar warga itu bekerja sebagai buruh tani dan buruh 
nelayan. Mereka rata-rata berpenghasilan Rp 5.000-Rp 10.000 per hari. Namun di 
musim paceklik (musim angin barat), para buruh nelayan praktis tidak memiliki 
penghasilan


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Sudah Kelaparan, Salah Alamat Pula