** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Refleksi: Bagaimana dengan perbaikan mutu pendidikan?? http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/02/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Semua Dana Kompensasi Bidang Pendidikan untuk Beasiswa JAKARTA - Untuk menekan siswa miskin putus sekolah, pemerintah akan menyalurkan semua dana Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa. Beasiswa tersebut ditujukan pada tiga kelompok sasaran yang diharapkan dapa terus sekolah, meskipun beban ekonomi semakin berat. Kelompok pertama adalah siswa miskin yang sudah ada di sekolah yang diberikan dalam bentuk bantuan khusus murid (BKM). Kelompok kedua adalah siswa miskin yang sudah putus sekolah agar kembali ke sekolah, mendapat beasiswa retrieval. Dan kelompok ketiga adalah bantuan beasiswa untuk siswa miskin yang berpotensi tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Jumlah dana yang disalurkan kepada tiga kelompok tersebut mencapai Rp 5,6 triliun dan dapat menjangkau 9,6 juta anak. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Depdiknas Indra Djati Sidi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/3). Dikatakan Bambang, penyaluran dana PKPS BBM harus terkait dengan program pengentasan kemiskinan. "Program dari Depdiknas harus terintegrasi dengan program pengentasan kemiskinan yang sudah ada dan berdasarkan pantauan DPR, program ini paling sukses dibandingkan program lain," kata Bambang. Untuk membuat bantuan tersebut benar-benar bermanfaat, Depdiknas meningkatkan jumlah beasiswa yang diberikan. bila sebelumnya beasiswa yang diberikan bagi siswa SD hanya Rp 10.000 per bulan, maka tahun ini ditingkatkan menjadi Rp 25.000 per bulan. Begitu juga di tingkat SMP dan SMA yang sebelumnya Rp 20.000 dan Rp 25.000 menjadi Rp 65.000 dan Rp 120 .000. Dijelaskan Indra Djati, jumlah tersebut mendekati unit cost sebenarnya dari Susenas 2003 yang dilakukan BPS. "Berdasarkan data yang ada, 70 persen alasan siswa putus sekolah karena tidak ada dana. Data Susenas menunjukkan bahwa akses kepada sekolah dasar tidak jauh berbeda antara siswa kaya dan siswa miskin. Tetapi begitu tiba di jenjang SMP dan SMA, faktor kemiskinan sangat berpengaruh. Peningkatan beasiswa ini untuk merespon data Susenas dan juga melihat kenyataan yang ada di lapangan," kata Indra. Saat ini biaya pendidikan terdiri dari dua hal, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung meliputi iuran sekolah, buku, seragam dan alat tulis. Sementara biaya tidak langsung meliputi biaya transportasi, kursus, uang saku, dan biaya lain. Dengan pemberian yang meningkat, diharapkan tidak ada alasan bagi siswa miskin untuk tidak meneruskan pendidikannya. Pola penyaluran dana mulai tahun 2005 juga diubah. Bila dulu dana dipegang oleh pusat dan langsung disalurkan ke sekolah-sekolah, maka sekarang dana tersebut diberikan kepada provinsi dan masuk dalam dana dekonsentrasi. Tetapi penyaluran hingga sampai ke tangan siswa, sampai saat ini tengah dilakukan pembahasan bersama DPR. Pola pertama yang diusulkan adalah beasiswa tersebut langsung diberikan kepada siswa melalui rekening bank/pos. kedua, uang tersebut diberikan pada sekolah dengan catatan anak-anak miskin itu dibebaskan dari semua biaya yang harus dibayarkan pada sekolah. Mekanisme seleksi penerima beasiswa yang sudah diatur adalah tim pusat dan tim provinsi menentukan jumlah murid di masing-masing kabupaten/kota. Penentuan ini didasarkan pada jumlah siswa, angka putus sekolah, angka melanjutkan, dan indeks kemiskinan kabupaten/kota. Kemudian, tim PKPS BBM Kabupaten/kota menentukan jumlah siswa yang mendapat bantuan di masing-masing sekolah. Indikator yang digunakan adalah jumlah siswa dari keluarga prasejahtera, jarak sekolah, dan indikator lokal lainnya. Selanjutnya, tim PKPS BBM sekolah/madrasah, masyarakat, dan aparat desa menyeleksi siswa penerima bantuan. Biaya yang dikeluarkan untuk proses seleksi dan pengawasan diperkirakan mencapai dua persen dari total dana PKPS BBM yang diterima Depdiknas. "Kalau sistem ini berjalan dengan baik, maka yang terjaring benar-benar mereka yang tidak mampu," kata Indra. (AS/A-16) Last modified: 2/3/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **