[list_indonesia] [ppiindia] Rumah Jusuf Kalla Didemo Mahasiswa

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 2 Mar 2005 21:46:19 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/03/utama/1598244.htm
Kamis, 03 Maret 2005

Rumah Jusuf Kalla Didemo Mahasiswa

Jakarta, Kompas - Unjuk rasa berbagai kelompok masyarakat untuk menentang 
kenaikan harga BBM berlangsung di sejumlah kota di Tanah Air, Rabu (2/3). 
Unjuk rasa ditandai dengan pembakaran ban di jalan raya, pemblokiran jalan, 
hingga "penyegelan" stasiun pengisian bahan bakar untuk umum. Di Makassar 
mahasiswa berunjuk rasa di depan rumah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berkaitan 
dengan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendengar dan menyimak 
apa yang disampaikan pengunjuk rasa.

Kemarin siang, Presiden Yudhoyono mendadak meminta agar pimpinan Majelis 
Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengadakan rapat konsultasi. Menurut Wakil 
Ketua MPR AM Fatwa, pemerintah meminta rapat tersebut tidak dulu mengundang 
pimpinan fraksi atau kelompok, tetapi cukup pimpinan MPR.

Dalam rapat konsultasi semalam, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta 
pemerintah segera berkonsultasi dengan lembaga terkait, khususnya Dewan 
Perwakilan Rakyat (DPR), dan mengedepankan pemberantasan korupsi. Pemerintah 
juga diminta mengoreksi kebijakannya jika hal itu dirasa tidak tepat.

Sementara itu, melalui Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) 
Dradjad Wibowo, PAN meminta agar pemerintah mencabut keputusan menaikkan 
harga bahan bakar minyak (BBM) dan mengembalikan harga BBM seperti kondisi 
sebelum 1 Maret 2005.

Tidak tuli
Meski belum ada tanda unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM akan menyusut, 
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) 
Widodo AS menilai unjuk rasa itu masih wajar sebagai bentuk ekspresi 
menyampaikan pendapat.

Presiden Yudhoyono sendiri mengaku menyimak dan mendengarkan aspirasi para 
pengunjuk rasa. "Sebagai presiden, berikut para menteri dan para gubernur, 
saya mendengar dan menyimak dengan saksama apa isi dan pesan yang 
didemonstrasikan. Kami tidak buta dan tuli. Kami mengerti apa yang dirasakan 
oleh rakyat kita. Oleh karena itu, terima kasih untuk segala unjuk rasa yang 
kemarin dilaksanakan dengan tertib. Kalau tertib, berapa pun besarnya, 
demonstrasi tidak akan mengganggu keamanan dan stabilitas politik. Ini 
penting," ujar Presiden Yudhoyono seusai menemui petani yang tengah 
merontokkan padinya di Jalan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Rabu. 
Kegiatan itu dilakukan secara mendadak.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan, jika dilihat dari segi 
jumlah yang terlibat, demo tahun ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan 
demo tahun sebelumnya. "Kami hormati pikiran-pikiran yang berbeda. Akan 
tetapi, kami juga melihat intensitas dari aksi itu lebih baik dari 
sebelumnya. Sekarang ini lebih damai dan tidak segalak tahun sebelumnya," 
kata Wapres.

Macet total
Di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mahasiswa se-Kota Makassar melakukan 
unjuk rasa besar-besaran di sejumlah tempat. Mahasiswa Institut Agama Islam 
Negeri (IAIN) Alauddin bahkan menumpahkan kekecewaan mereka dengan berunjuk 
rasa di depan rumah Wapres Jusuf Kalla di Jalan Haji Bau, Makassar. Aksi 
mahasiswa IAIN Alauddin dimulai sejak pagi hari di depan kampus mereka di 
Jalan Sultan Alauddin.

Mahasiswa memblokade jalan dengan membakar ban bekas dan memasang perintang 
jalan. Bahkan, sebuah truk pengangkut tabung gas, yang disandera sejak 
Selasa, diparkir melintang di tengah jalan. Di atas truk itu para mahasiswa 
bergantian membacakan orasi. Aksi ini praktis membuat Jalan Sultan Alauddin 
macet total.

Tidak puas melakukan aksi di depan kampus, mahasiswa kemudian melanjutkan 
unjuk rasa ke rumah Jusuf Kalla di Jalan Haji Bau. Mahasiswa bergerak ke 
rumah Kalla sekitar pukul 12.00 dengan menggunakan truk dan mobil bak 
terbuka serta sepeda motor.
Arak-arakan mahasiswa itu disambut masyarakat di sepanjang jalan yang mereka 
lalui. Setiba di depan rumah Jusuf Kalla, mahasiswa melakukan orasi dan 
membacakan pernyataan sikap. Mahasiswa mengecam Jusuf Kalla, yang mereka 
nilai sangat gencar mewacanakan dan merencanakan kenaikan harga BBM.

Saat aksi berlangsung, aparat kepolisian dan TNI berjaga-jaga. Seluruh pintu 
dan pagar rumah tersebut tertutup.

Aksi juga dilakukan para sopir angkutan kota (pete-pete), yang serentak 
mogok mengangkut calon penumpang. Akibatnya, ratusan penumpang telantar di 
jalan-jalan sejak pagi hingga menjelang petang.

Para sopir menilai pemerintah lamban membuat penyesuaian tarif angkutan 
kota. "Bensin sudah naik, sementara aturan soal kenaikan tarif belum keluar. 
Tidak enak kalau harus berdebat dengan penumpang," ujar Syam, sopir 
pete-pete jurusan IKIP-Makassar Mal.

Aksi juga dilakukan mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam 
Front Penyelamatan Rakyat Surakarta (FPRS). Mereka turun ke jalan dan secara 
simbolis "menyegel" Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Pabelan, 
Kartosuro, Sukoharjo.

FPRS menilai kebijakan pemerintahan Presiden Yudhoyono menaikkan harga BBM 
menunjukkan bahwa slogan "perubahan" dan "kerakyatan" hanyalah pembohongan 
kepada rakyat. Menurut mereka, logika penghematan untuk menutup defisit 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan menaikkan harga BBM 
justru menyengsarakan rakyat kecil. Mereka mempertanyakan komitmen 
pemerintahan Yudhoyono untuk menangkap dan menyita harta koruptor, yang 
seharusnya bisa digunakan untuk menutup defisit tersebut.

Di Cirebon, Jawa Barat, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan 
Mahasiswa Cirebon (GMC) berunjuk rasa dengan membakar ban bekas dan 
memblokir ruas jalan pantai utara (by pass Cirebon). "Kami menolak kenaikan 
harga BBM sebab hal itu hanya akan menyengsarakan rakyat kecil. Mereka harus 
menanggung dampak kenaikan harga sangat tinggi," demikian komentar salah 
seorang pengunjuk rasa.

Aksi mahasiswa juga terjadi di Semarang (Jawa Tengah), Samarinda (Kalimantan 
Timur), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Ambon, dan Kendari. Mahasiswa menuntut 
pemerintah menurunkan kembali harga BBM.

Mahasiswa di Semarang menyegel secara simbolis SPBU di Jalan Ahmad Yani. 
Kemudian mereka menduduki Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) dan 
menyuarakan pernyataan mereka.

Di Samarinda mahasiswa menyandera satu truk tangki pengangkut BBM.
Di Kupang para sopir angkutan kota mogok sekitar 4,5 jam sehingga ribuan 
warga kota tidak bisa bepergian.
Sementara itu, di Ambon para sopir mogok total.
Di Jakarta aksi unjuk rasa Lingkar Studi-Aksi untuk Demokrasi Indonesia 
(LS-ADI) dihentikan polisi di depan Istana Merdeka, kemarin siang. 
(SIE/INU/SUT/RYO/WHO/ WHY/RAY/ CAL/THY/MZW/ YAS/REN/SSD/HAR)
Search :







Berita Lainnya :
·Rumah Jusuf Kalla Didemo Mahasiswa
·Demi Gaji, Ribuan TKI Ilegal Tetap Bertahan
·Kapal Perang Disiagakan di Perbatasan RI-Malaysia
·Tarif Angkutan Umum Dinaikkan 50-100 Persen
·DPR Inginkan Tambahan Gaji Rp 10 Juta per Bulan
·Harapan Nelayan Pun Pupus
·17 Terdakwa TPST Bojong Divonis 3-8 Bulan Penjara 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Rumah Jusuf Kalla Didemo Mahasiswa