** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Sebuah idee yang bagus. Hanya kenyataan realpolitis seringkali menghindari penghayatan agamis dalam tindak ketatanegaraan. Ini kita lihat dalam sejarah. Negara negara Eropa pada abad ke XIX juga masih bersadarkan tuntunan agama dalam mengatur negara, semua Kristiani, namun tetap saja, kepentingan negara negara dalam keseharian, seringkali ber-hadap-hadapan. Perang tigapuluh tahun (1618 - 1648) di Eropa antara negara negara Kristen melawan negara negara Kristen, juga Perang Dunia II, antara negara negara seagama, memberikan bukti. Kita lihat Malaysia dan Indonesia. Banyak kepentingan negara, baik politis maupun ekonomis, yang tak selalu sejajar. Dan, bagaimanapun, tapalbatas negara seringkali lebih dekat pada kita, daripada batas akidah. Di Timur tengah kita lihat benturan antara Lebanon dan Syria. Negara negara Islam penghasil minyak kaya di Timur tengah mempunyai titik pijak yang sangat berbeda dengan negara negara Islam lainnya disana, yang miskin dan menghadapi masalah ekonomi yang gawat. Agama, dalam ribuan tahun setelah didirikan, belum pernah menyatukan bangsa bangsa. Sedih tapi nyata. Salam danardono --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxx> wrote: > > Semoga keinginan Badawi agar Islam bangkit dari Malaysia dan > Indonesia tidak sirna karena adanya 'penawaran' dari Shell akan > kasus perairan ambalat tsb. > > Wassalam, > ************* > REPUBLIKA, 16 Maret 2005 > Badawi > Asro Kamal Rokan > > Istana Putra Jaya layaknya sebuah bangunan masjid yang megah. Satu > kubah besar berwarna hijau dikelilingi beberapa kubah kecil, seakan > mau menjelaskan kepada setiap orang yang melihatnya: kami Islam dan > kami percaya kemajuan, martabat akan bersinar dari sini. > > Di sebelah kanan istana, berdiri masjid megah. Kubahnya berarsitektur > Turki --mengingatkan masa kejayaan Bani Abbasiyah, yang menguasai > Eropa dan memberikan sumbangan besar bagi peradaban dunia modern. Di > sisi kanan masjid, terhampar danau yang berair jernih, restoran, dan > taman yang luas. > Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, membuka gorden yang > menutup jendela kamar kerjanya. Dari ruang kerjanya, yang bergaya > Melayu, Badawi mengatakan kepada kami: dari kantor ini negara > diurus, dan di sana (ia menunjuk masjid) akhirat kita tuju. > > Ada kemauan dan semangat dari PM Badawi untuk mewujudkan > keinginannya itu --sebuah visi. Pemahamannya pun sangat kuat > terhadap Islam. Ketika Din Syamsuddin mengingatkan kembali pendapat > Fazlur Rahman bahwa kebangkitan Islam akan muncul dari Indonesia dan > Malaysia --karena Timur Tengah semakin sulit diharapkan akibat > konflik yang tak sudah-- Badawi menyambutnya dengan sebuah buku > panduan pembangunan Malaysia ke depan. > Buku itu berjudul: Konsep Islam Hadhari. > > Badawi bangga menjelaskan konsep Islam Hadhari itu. Ia mengampanyekan > konsep tersebut pada setiap tamunya. Ia terlihat percaya bahwa inilah > jalan yang harus ditempuh untuk menuju baldatun toyyibatun wa robbun > ghafur --negara dengan kebajikan dan ampunan Allah. > > Konsep Hadhari atau civilizational Islam didefinisikan Badawi sebagai > pendekatan Islam yang lebih lengkap dan menyeluruh, tidak terpisah- > pisah, seperti Islam bersifat politik (al-Islam al-Siyasi), atau > Islam bersifat tasawwuf (al-Islam al-Sufi). Konsep Hadhari > meningkatkan kualitas hidup masyarakat, bertamadun, dan mempunyai > peradaban yang unggul dalam menghadapi globalisasi, teknologi > informasi, ekonomi global, budaya materialisme, krisis indentitas, > dan penjajahan pemikiran. > > Visi Islam Hadhari, bagi Badawi --putra seorang ulama-- bertujuan > menciptakan Malaysia sebagai contoh negara Islam, yang maju. > Masyarakat berilmu, mahir, terampil, berakhlak berlandaskan > pendekatan Islam yang universal, bertamadun, toleransi, dan > berimbang. Badawi menginginkan konsep ini dapat melahirkan individu > dan masyarakat Islam yang memiliki kekuatan spiritual (rohani), > akhlak, intelektual, material, mampu berdikari, berdaya saing > tinggi, melihat ke depan, inovatif, rasional, praktikal, dan damai. > Dalam tataran negara, konsep ini mendorong sistem ekonomi, sistem > keuangan yang dinamis, dan pembangunan terpadu serta > seimbang. > > Ada 10 butir prinsip untuk mewujudkan Hadhari itu: Keimanan dan > ketakwaan kepada Allah; negara adil dan amanah; rakyat berjiwa > merdeka; penguasaan ilmu pengetahuan; pembangunan ekonomi seimbang > dan komprehensif; kehidupan berkualitas; pembelaan hak kelompok > minoritas dan wanita; keutuhan budaya dan moral; pemeliharaan sumber > daya alam; dan kekuatan pertahanan. > > Konsep Islam Hadhari --yang disebut Badawi bukan agama baru, bukan > ajaran baru, bukan mazhab baru, melainkan pendekatan baru yang > berlandaskan Alquran dan assunnah-- muncul dari keprihatinan atas > kemunduran umat Islam sejak abad ke-12. Persepsi sebagian besar umat > Islam, setelah berakhirnya masa gemilang tersebut, menurut Badawi, > lebih kepada aspek ibadah semata-mata. Meski dipahami bahwa Islam > adalah cara hidup, namun Islam hanya ditampilkan dalam bentuk slogan > dan retorika. Sebagian umat Islam sulit memasukkan agenda > pembangunan umat, peradaban bangsa, dan keutuhan negara sebagai > bagian dari ruang lingkup ''agama'' sebagaimana yang > dikehendaki Islam. > > Konsep Abdullah Badawi itu tentu dapat saja diperbincangkan, tapi ia > tidak sekadar bercita-cita, melainkan telah melangkah untuk > mengangkat kembali kejayaan Islam. Ia menginginkan Islam bangkit > dari Malaysia dan Indonesia. Badawi telah memulai di saat kita masih > saja berdebat, menimbang-nimbang dengan perasaan tidak yakin bahwa > sesungguhnya Islam adalah jalan keluar satu-satunya dari kebuntuan. > > Badawi membuka jendela ruang kerjanya. Masjid yang indah dan megah > terlihat jelas. Udara Putra Jaya cerah. Dan, setelah berbicang- > bincang, Badawi mengantarkan kami --tamu-tamunya-- turun melalui > lift. Kami meluncur cepat ke bawah, sedangkan Badawi kembali > bekerja. Terasa berbeda. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **