** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Hm.. Terus terang saja, saya termasuk yang tidak ingin ikut-ikutan dengan perdebatan tentang agama. PERTAMA, kalau para pemeluk agama bisa kita kategorikan sebagai sebuah komunitas, maka ada komunitas muslim, kristen, katolik, hindu, buddha, dan lainnya. Dalam setiap komunitas saya yakin masih banyak sub-komunitas. Di Islam, kita mengenal Islam Abangan dan Islam Pesantren, misalnya. Setiap komunitas dan sub-komunitas punya cara dan logika berpikir yang berbeda-beda. Bahkan di antara mereka sendiri bisa bentrok. Kita tahu persis seperti apa jadinya. Tidak hanya di Islam, di Kristen, Katolik punya perdebatan sendiri-sendiri. Entah kalau di agama lain. Tapi bukan DIMANA yang jadi persoalan. Tapi esensi perdebatannya. Bahwa perdebatan ada di mana-mana, bahwa keyakinan tidak bisa persis sama, bahwa pemaknaan ternyata masih sangat berbeda-beda. Apakah itu sah-sah saja? Saya kira demikian. SAH kalau ada perbedaan. SAH kalau ada perdebatan. SAH kalau ada pertentangan. Pertanyaannya adalah, PERDEBATAN INI MAU MENYELESAIKAN APA? Apakah kita hanya akan berdebat tanpa menjawab apa-apa? Tanpa menyelesaikan masalah satupun jua? Lalu apa makna perdebatan itu? Sekedar mengolah pikir, memperluas wawasan, menambah perbendaharaan jurus bersilat lidah? Apa kita mau membangun sesuatu? Dengan merobohkan yang lain? Atau kita mau roboh sama-sama? Atau kita memang tidak punya niat apa-apa? KEDUA, perdebatan dalam milis adalah bentuk komunikasi yang tertunda. Tidak ada feedback yang realtime. Lagipula kita tidak saling bertatap mata. Jadi terkadang, jika yang tertulis berkesan kasar atau sarkastik, kita tidak tahu persis apa isi hati si penulisnya. Bisa saja mereka menuliskannya sambil tersenyum ceria, sambil menikmati sepiring ceripik singkong, dan selintas tayangan bom di Ambon atau di Poso sana. Ketika jutaan huruf bertebaran menyiratkan ribuan makna, ditanggapi pula oleh jutaan lainnya, di beberapa sudut negeri ini darah bersimbah dimana-mana. Ketika kita yang 'pintar-pintar' dan katanya berbudaya ini asyik masyuk dengan perdebatan tentang keyakinan kita masing-masing, mereka yang 'tak tahu apa-apa' masih sibuk mengokang senjata, mengasah pedang dan parang, menajamkan mata telinga, agar esok lusa masih bisa saling bersua dan menyapa. Hmm... Duduk di depan layar 'mesin penghitung' yang canggih luar biasa ini sambil berkata-kata, sungguh berbeda suasananya kalau kita saling berhadapan mata, menghunus senjata, dan saling menodongkan laras senapan ke dahi kita. Jauh lebih mudah dan lebih nyaman, berkata (maaf) 'ANJING' atau 'SETAN' dengan layar monitor sebagai lawan bicara kita, karena si layar tak akan sekonyong-konyong menyerudukkan tombaknya ke perut Anda. Sungguhpun betapa pintarnya para pebicara dengan argumen-argumennya, kenyataan di luar sana tidak sepeerti yang kita perdebatkan di sini. Cobalah sekali-kali bertamasya ke Poso, dikejar-kejar parang terhunus di tengah malam buta, oleh orang-orang yang juga sudah hampir buta mata hatinya. Lalu coba tebak SIAPA SEBENARNYA yang membuat mereka saling memenggal kepala? Mizan pernah menerbitkan sebuah buku, sebuah terjemahan, yang berjudul KALA AGAMA MEMBAWA BENCANA. Saya kira Anda semua pernah membacanya. Cukup sederhana, tapi mengingatkan saya bahwa kata AGAMA seharusnya dimaknai sebagai Jalan Menuju Kebaikan. Tentu saja untuk siapa saja yang mempercayainya. Hei, TUHAN. Kenapa engkau tidak turun ke sini sebentar, dan tolong jelaskan kepadaku kenapa Kau ciptakan lebih dari satu Agama? Saya baru saja terlibat dalam perdebatan tentang agama, padahal di awal saya bilang saya tidak mau ikut-ikutan. Hmm.... Silakan lanjutkan perdebatannya, semoga saya tidak mengganggu kekhusukan Anda sekalian. __________________________________________ rahadian p. paramita at http://prajnas.blogspot.com ...you, like everyone else, was born into bondage... ...kept inside a prison that you cannot smell, taste, or touch. A prison for your mind... MORPHEUS from THE MATRIX ============================================================================= Date: Wed, 09 Mar 2005 11:28:29 +0700 From: King of Rock'n Roll <mensa@xxxxxxxxxx> Subject: Diskusi (baca perdebatan) Agama di mailing list Saya beberapa kali mendapatkan invitation dari beberapa mailinglist yg selogannya cukup positif, termasuk soal diskusi agama, dimana di cantumkan bahwa isinya harus yg obyektif dan tidak saling menjelekkan dan menyerang Agama tersebut maupun individu nya, hindari SARA. Karena topik soal Agama memang sensitif. Tapi nyatanya, mailnglist2 tersebut penuh dengan caci maki dan saling menyerang antar individu menyangkut keimana masing2, termasuk di sini. Apakah tidak bisa kita membahas yang lain selain topik Agama yg sensitif ini, sesuai dengan "brosur" mailinglist ini. Apa memang tidak ada yg lain untuk di bahas? Bukankah kita lebih baik membahas masalah sosial, ekonomi, politik dan teknologi untuk negeri ini yang sudah kusut awut awutan tidak karuan ini. Maaf, ini posting pertama saya di mailing list ini. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **