** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Hasil pertemuan Menlu RI & Menlu Malaysia tadi malam: kedua belah pihak - antara lain - sepakat untuk mengacu pada apa yang dikenal sebagai Perjanjian Hukum Laut PBB : UNCLOS ( United Nation Convention on Law of the Sea ) 1982: < http://www.un.org/Depts/los/index.htm > Naskah Perjanjian Hukum Laut PBB (html maupun pdf): <http://www.un.org/Depts/los/convention_agreements\ /convention_overview_convention.htm> =========================================( ihm )====== < http://www.republika.co.id > ------------------------------------ RI- Malaysia Sepakat Merujuk UNCLOS ------------------------------------ JAKARTA --Tim teknis kedua negara akan bertemu di Jakarta. Roda diplomasi untuk menyelesaikan selisih pandangan soal Ambalat, terus bergulir. Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikontak Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, giliran menteri luar negeri (menlu) kedua negara bertemu di Jakarta kemarin (9/3). Peristiwa itu terjadi di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN- Uni Eropa ke-15.Perjumpaan tertutup Menlu RI, Hassan Wirajuda, dan Menlu Malaysia, Syed Hamid Albar, itu berlangsung Rabu (9/3) malam di Hotel Darmawangsa mulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 22.30 WIB. Usai pertemuan, keduanya langsung membuat joint press statement (pernyataan pers bersama) di tempat yang sama. Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, yang membacakan joint press statement itu, mengungkapkan kedua negara sepakat menyelesaikan perselisihan batas wilayah secara damai. Perselisihan batas di perairan Sulawesi, kata dia, akan diutamakan. Keduanya, menurut Marty, juga sepakat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meredakan ketegangan yang berlangsung beberapa hari ini. ''Masalah perbatasan ini disepakati untuk diselesaikan sesuai hukum internasional, khususnya Konvensi Hukum Laut Internasional PBB (Unclos 1982),'' tuturnya dalam jumpa pers singkat dan minim tanya jawab itu. Kedua negara, lanjut Marty, telah meratifikasi konvensi tersebut. Dalam pertemuan itu, menurut dia, kedua menlu bertukar pandangan tentang posisi dasar masing-masing. Usai pertemuan kedua menlu, tutur Marty, RI dan Malaysia sepakat untuk mempertemukan tim teknisnya di Jakarta. Pertemuan perdana kedua tim teknis untuk membahas masalah perbatasan ini akan berlangsung 22- 23 Maret 2005. Dijadwalkan, pertemuan tim teknis ini selanjutnya berlangsung secara reguler. Sekitar 10 anggota DPR dari Badan Kerja Sama Antarparlemen, kemarin, bertolak ke Malaysia. Rombongan ini dipimpin Abdul Ghafur dari Fraksi Partai Golkar. Mereka akan bertemu parlemen Malaysia dengan membawa dua agenda. Pertama, mereka akan meminta Malaysia memperlakukan para TKI ilegal secara lebih manusiawi. Kedua, para anggota DPR itu akan melobi parlemen Malaysia untuk menekan pemerintahannya agar mampu menyelesaikan kasus Ambalat. Untuk membantu menyelesaikan masalah Ambalat, Komisi VII DPR juga berencana memanggil perusahaan minyak Malaysia Petronas perwakilan Indonesia dan Shell. Kata Anggota Komisi VII DPR, Ramson S, keduanya akan dimintai penjelasan komprehensif soal alasan Petronas Carigali (hulu) memberikan konsesi kepada perusahaan minyak Shell Malaysia atas Blok Ambalat yang sebenarnya masuk wilayah RI. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **