[list_indonesia] Re: [ppiindia] Pendidikan Antikorupsi di Sekolah

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 20 Mar 2005 17:10:40 -0800 (PST)

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Banyak terjadi pemerasan di sekolah. Mulai uang masuk
SD yang bisa mencapai Rp 1,5 juta atau lebih, hingga
buku pelajaran yang harus ditulisi, sehingga tidak
bisa diturunkan ke adik/adik kelasnya sehingga
membebani orang tua murid dgn harus membeli buku
setiap catur wulan.
--- Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:

>
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=162620
> Senin, 21 Mar 2005,
> 
> Pendidikan Antikorupsi di Sekolah
> Oleh Sabiqul Khair Syarif S. *
> 
> Pelbagai macam upaya dilakukan pemerintah untuk
> memberantas praktik-praktik korupsi yang sangat
> parah terjadi di negeri ini. Aksen plan yang
> dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
> misalnya, untuk memberantas korupsi sampai perlu
> dibuat Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2004 tentang
> Percepatan Pemberantasan Korupsi. 
> 
> Hanya, proses itu cenderung mendapat keluhan atau
> tanggapan negatif dari beberapa kalangan. Mereka
> beranggapan bahwa mengakarnya mafia peradilan yang
> bercokol di tingkat kejaksaan dan kepolisian semakin
> membuat proses penegakan hukum menjadi pesimistis. 
> 
> 
> Tak Membalik Telapak 
> 
> Siapa pun harus mengakui bahwa proses percepatan
> pemberantasan korupsi bukan seperti membalik telapak
> tangan. Lebih dari itu, harus ada kerja-kerja keras
> yang spartan dan simultan antara aparat penegak
> hukum dan masyarakat. Juga harus dibangun kesadaran
> yang mengartikulasikan kejujuran dan budaya malu
> melakukan korupsi.
> 
> Kini muncul wacana dan kesadaran moral bahwa untuk
> memberantas korupsi yang sudah menggurita ke segala
> lini kehidupan masyarakat negeri ini, selain melalui
> mekanisme hukum, juga membangun filosofi baru berupa
> penyemaian nalar dan nilia-nilai baru bebas korupsi
> melalui pendidikan formal. 
> 
> Hal itu dilakukan karena pendidikan memiliki posisi
> sangat vital dalam menyemai pendidikan dan sikap
> antikorupsi. Melalui pembelajaran sikap mental dan
> nilai-nilai moral bebas korupsi di sekolah, generasi
> baru Indonesia diharapkan memiliki pandangan dan
> sikap yang keras terhadap segala bentuk praktik
> korupsi. 
> 
> Ketua MPR Hidayat Nurwahid berpendapat bahwa
> pendidikan perlu dielaborasi dan diinternalisasikan
> dengan nilai-nilai antikorupsi sejak dini.
> Pendidikan antikorupsi yang diberikan di sekolah
> diharapkan dapat menyelamatkan generasi muda agar
> tidak menjadi penerus tindakan-tindakan korup
> generasi sebelumnya.
> 
> Gagasan yang kali pertama dilontarkan Koalisi
> Antarumat Beragama (KAUB) itu perlu diapresiasi
> secara elegan sehingga akan terbangun sebuah sinergi
> atau garis demarkasi yang secara riil dapat
> meminimalisasi praktik korupsi di negeri Indonesia. 
> 
> Hanya, memberikan pendidikan antikorupsi bukan hal
> mudah. Persoalannya, korupsi sering dianggap bukan
> hal yang paling krusial untuk diberantas. 
> 
> Bahkan, lahirnya fenomena praktik korupsi juga
> berawal dari dunia pendidikan yang cenderung tidak
> pernah memberikan sebuah mainstream atau paradigma
> berperilaku jujur dalam berkata dan berbuat.
> Termasuk, di sekolah-sekolah di negeri ini. 
> 
> Misalnya, guru menerangkan hal-hal idealis dalam
> memberikan pelajaran, menabung pangkal kaya, tetapi
> realitanya banyak guru yang korupsi, seperti korupsi
> waktu. Korupsi berupa absen mengajar tanpa izin
> kelas. Hal itu juga dapat memicu praktik korupsi
> yang lebih buruk di dunia pendidikan.
> 
> 
> Pengenalan Bentuk Korupsi
> 
> Terlepas dari apakah pendidikan juga mengalami
> distorsi makna dan fungsi, yang jelas pendidikan
> tentang filosofi bebas korupsi dan antisegala bentuk
> praktik korupsi -terutama di sekolah- tetap perlu
> dikenalkan dan ditanamkan. 
> 
> Penciptaan virus baru antikorupsi perlu
> diakumulasikan dengan penyebaran dari pelbagai macam
> lini, baik kultural, ekonomi, maupun sosiopolitik. 
> 
> Dengan demikian, virus nilai-nilai antikorupsi
> diharapkan dapat menjadi benteng kukuh dalam
> melakukan perubahan mendasar untuk memerangi segala
> macam korupsi di negeri ini. Pemetaan penyebaran
> virus antikorupsi dalam pendidikan harus dilakukan
> secara masif.
> 
> Pakar pendidikan J. Drost, S.J. selalu menampik
> tujuan utama sekolah adalah mendidik. Artinya, yang
> ingin diperjelas di sini bahwa antara pengajaran dan
> pendidikan sering tidaklah sama. 
> 
> Akan tetapi, banyak orang yang mencampur aduk dan
> menganggap sama. Itulah kerancuannya. Tugas utama
> dan terutama sekolah adalah pengajaran, bukan
> pendidikan. Tugas pengajaran yang dilakukan sekolah
> dalam proses belajar-mengajar adalah membantu anak
> mengembangkan kemampuan intelektual yang
> dimilikinya. 
> 
> Sementara itu, pendidikan dimaksudkan untuk
> menanamkan nilai-nilai ke dalam budi anak-anak.
> Sebenarnya, hal tersebut merupakan tugas utama orang
> tua, sekolah hanya membantu. 
> 
> Dari ungkapan itu, kita dapat mengambil beberapa
> kerangka berpikir yang mendasar dan lebih mendalam
> bahwa penyebaran virus antikorupsi jangan hanya
> berhenti pada ranah sekolah atau perguruan tinggi.
> 
> Lebih jauh dari itu, orang tua dan keluarga juga
> harus ikut berperan serta dalam menyemaikan virus
> antikorupsi. Dengan kata lain, seharusnya pendidikan
> antikorupsi sudah dimulai dari lingkungan keluarga.
> Keluargalah yang harus turut aktif menanamkan
> nilai-nilai moral bebas korupsi. 
> 
> Jika hal itu terbangun, akan terjadi sinergi yang
> saling mengisi. Proses tersebut akan
> mengakselerasikan pemberantasan segala macam bentuk
> praktik korupsi di lingkungan keluarga
> masing-masing.
> * Sabiqul Khair Syarif S., mahasiswa Pascasarjana
> Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM, Jogjakarta 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org


                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: