** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Banyak terjadi pemerasan di sekolah. Mulai uang masuk SD yang bisa mencapai Rp 1,5 juta atau lebih, hingga buku pelajaran yang harus ditulisi, sehingga tidak bisa diturunkan ke adik/adik kelasnya sehingga membebani orang tua murid dgn harus membeli buku setiap catur wulan. --- Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote: > http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=162620 > Senin, 21 Mar 2005, > > Pendidikan Antikorupsi di Sekolah > Oleh Sabiqul Khair Syarif S. * > > Pelbagai macam upaya dilakukan pemerintah untuk > memberantas praktik-praktik korupsi yang sangat > parah terjadi di negeri ini. Aksen plan yang > dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, > misalnya, untuk memberantas korupsi sampai perlu > dibuat Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2004 tentang > Percepatan Pemberantasan Korupsi. > > Hanya, proses itu cenderung mendapat keluhan atau > tanggapan negatif dari beberapa kalangan. Mereka > beranggapan bahwa mengakarnya mafia peradilan yang > bercokol di tingkat kejaksaan dan kepolisian semakin > membuat proses penegakan hukum menjadi pesimistis. > > > Tak Membalik Telapak > > Siapa pun harus mengakui bahwa proses percepatan > pemberantasan korupsi bukan seperti membalik telapak > tangan. Lebih dari itu, harus ada kerja-kerja keras > yang spartan dan simultan antara aparat penegak > hukum dan masyarakat. Juga harus dibangun kesadaran > yang mengartikulasikan kejujuran dan budaya malu > melakukan korupsi. > > Kini muncul wacana dan kesadaran moral bahwa untuk > memberantas korupsi yang sudah menggurita ke segala > lini kehidupan masyarakat negeri ini, selain melalui > mekanisme hukum, juga membangun filosofi baru berupa > penyemaian nalar dan nilia-nilai baru bebas korupsi > melalui pendidikan formal. > > Hal itu dilakukan karena pendidikan memiliki posisi > sangat vital dalam menyemai pendidikan dan sikap > antikorupsi. Melalui pembelajaran sikap mental dan > nilai-nilai moral bebas korupsi di sekolah, generasi > baru Indonesia diharapkan memiliki pandangan dan > sikap yang keras terhadap segala bentuk praktik > korupsi. > > Ketua MPR Hidayat Nurwahid berpendapat bahwa > pendidikan perlu dielaborasi dan diinternalisasikan > dengan nilai-nilai antikorupsi sejak dini. > Pendidikan antikorupsi yang diberikan di sekolah > diharapkan dapat menyelamatkan generasi muda agar > tidak menjadi penerus tindakan-tindakan korup > generasi sebelumnya. > > Gagasan yang kali pertama dilontarkan Koalisi > Antarumat Beragama (KAUB) itu perlu diapresiasi > secara elegan sehingga akan terbangun sebuah sinergi > atau garis demarkasi yang secara riil dapat > meminimalisasi praktik korupsi di negeri Indonesia. > > Hanya, memberikan pendidikan antikorupsi bukan hal > mudah. Persoalannya, korupsi sering dianggap bukan > hal yang paling krusial untuk diberantas. > > Bahkan, lahirnya fenomena praktik korupsi juga > berawal dari dunia pendidikan yang cenderung tidak > pernah memberikan sebuah mainstream atau paradigma > berperilaku jujur dalam berkata dan berbuat. > Termasuk, di sekolah-sekolah di negeri ini. > > Misalnya, guru menerangkan hal-hal idealis dalam > memberikan pelajaran, menabung pangkal kaya, tetapi > realitanya banyak guru yang korupsi, seperti korupsi > waktu. Korupsi berupa absen mengajar tanpa izin > kelas. Hal itu juga dapat memicu praktik korupsi > yang lebih buruk di dunia pendidikan. > > > Pengenalan Bentuk Korupsi > > Terlepas dari apakah pendidikan juga mengalami > distorsi makna dan fungsi, yang jelas pendidikan > tentang filosofi bebas korupsi dan antisegala bentuk > praktik korupsi -terutama di sekolah- tetap perlu > dikenalkan dan ditanamkan. > > Penciptaan virus baru antikorupsi perlu > diakumulasikan dengan penyebaran dari pelbagai macam > lini, baik kultural, ekonomi, maupun sosiopolitik. > > Dengan demikian, virus nilai-nilai antikorupsi > diharapkan dapat menjadi benteng kukuh dalam > melakukan perubahan mendasar untuk memerangi segala > macam korupsi di negeri ini. Pemetaan penyebaran > virus antikorupsi dalam pendidikan harus dilakukan > secara masif. > > Pakar pendidikan J. Drost, S.J. selalu menampik > tujuan utama sekolah adalah mendidik. Artinya, yang > ingin diperjelas di sini bahwa antara pengajaran dan > pendidikan sering tidaklah sama. > > Akan tetapi, banyak orang yang mencampur aduk dan > menganggap sama. Itulah kerancuannya. Tugas utama > dan terutama sekolah adalah pengajaran, bukan > pendidikan. Tugas pengajaran yang dilakukan sekolah > dalam proses belajar-mengajar adalah membantu anak > mengembangkan kemampuan intelektual yang > dimilikinya. > > Sementara itu, pendidikan dimaksudkan untuk > menanamkan nilai-nilai ke dalam budi anak-anak. > Sebenarnya, hal tersebut merupakan tugas utama orang > tua, sekolah hanya membantu. > > Dari ungkapan itu, kita dapat mengambil beberapa > kerangka berpikir yang mendasar dan lebih mendalam > bahwa penyebaran virus antikorupsi jangan hanya > berhenti pada ranah sekolah atau perguruan tinggi. > > Lebih jauh dari itu, orang tua dan keluarga juga > harus ikut berperan serta dalam menyemaikan virus > antikorupsi. Dengan kata lain, seharusnya pendidikan > antikorupsi sudah dimulai dari lingkungan keluarga. > Keluargalah yang harus turut aktif menanamkan > nilai-nilai moral bebas korupsi. > > Jika hal itu terbangun, akan terjadi sinergi yang > saling mengisi. Proses tersebut akan > mengakselerasikan pemberantasan segala macam bentuk > praktik korupsi di lingkungan keluarga > masing-masing. > * Sabiqul Khair Syarif S., mahasiswa Pascasarjana > Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM, Jogjakarta > > > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __________________________________ Do you Yahoo!? Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. http://promotions.yahoo.com/new_mail ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **