[list_indonesia] [ppiindia] Miskin di Negeri "Kolam Susu"?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 17 Mar 2005 02:25:16 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/03/16/Editor/edit04.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 
--------------------------------------------------------------------------------

Tajuk Rencana

Miskin di Negeri "Kolam Susu"?
KITA menggarisbawahi pernyataan Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat 
(Menko Kesra) Alwi Shihab bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia saat ini 
sama dengan 15 tahun lalu atau pada akhir Pelita IV. Pada 2004, Badan Pusat 
Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin 36,1 juta jiwa atau 16,6 persen 
dari penduduk Indonesia. Alwi Shihab masih melanjutkan, berdasarkan data Bank 
Dunia, 7,4 persen penduduk Indonesia berpenghasilan US$ 1 per hari. Bila 
menggunakan parameter garis kemiskinan dengan pendapatan US$ 2 per hari, jumlah 
penduduk miskin Indonesia bisa mencapai 53,4 persen. 

Kita mencatat pernyataannya yang dilontarkannya pada lokakarya ''Pengembangan 
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan Penerapan Millenium 
Development Goals (MDGs)'' di Jakarta, Senin (14/3). Bila benar demikian 
keadaannya, itu berarti kita bukannya maju, tetapi malah mundur 15 tahun. 

KENAPA bisa begitu? Menurut Shihab, hal itu terjadi karena adanya konflik di 
beberapa daerah seperti Papua, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Maluku, dan 
Maluku Utara. Konflik memang tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga membuat 
orang tidak bisa produktif. Tetapi seberapa besar sih konflik itu? Untuk NAD 
bisa kita terima. Darurat militer, darurat sipil, dan sekarang darurat bencana 
- gempa dan tsunami - telah membuat provinsi tersebut lumpuh. 

Kita juga tercengang, banyak orang miskin dari Papua. Sungguh sangat ironi, 
Papua memiliki kekayaan alam luar biasa, tetapi sebagian besar masyarakatnya 
miskin. Status otonomi khusus bagi masyarakat Papua akan memberikan terobosan 
yang luar biasa. Akan ada banyak keuntungan bagi Papua bila mendapat otonomi 
khusus, di antaranya dana yang lebih besar. 

Tak hanya Papua. Negeri ini negeri kaya. Kelompok musik legendaris Koes Plus 
melukiskan kekayaan negeri kita lewat lagunya Kolam Susu. Koes Plus melukiskan, 
negeri ini bukan lautan tetapi kolam susu. Ikan dan udang menghampiri kita. 
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat dan batu jadi tanaman. Tetapi 
kenapa kita bisa jadi miskin di negeri "kolam susu" ini? Kenapa kita bisa lapar 
di lumbung padi? 

Apa masalahnya? Masalah besar kita adalah korupsi. Bagaimanapun korupsi 
memiliki andil besar dalam memiskinkan rakyat. Maka, tantangan terbesar bagi 
kita adalah memberantas korupsi. Kalau korupsi berhasil kita berantas, dengan 
kemampuan sendiri kita bisa mencapai kesejahteraan. Dengan demikian, kekayaan 
negara tidak hanya dinikmati segelintir orang, tetapi rakyat banyak. Bila saja 
uang hasil korupsi bisa ditarik, harga BBM tidak perlu dinaikkan. 

BAGAIMANA langkah kita memberantas korupsi? Pada awal pemerintahannya Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono telah berjanji untuk memberantas korupsi. Hasilnya? 
Hanya ramai dalam omongan. Tindakan yang signifikan untuk memberantas korupsi 
belum tampak. Kalaupun ada yang ditangkap, biasanya teri. Kakapnya? 
Untouchable! 

Tentu, selain memberantas korupsi, kondisi yang juga menyulitkan adalah masa 
transisi menuju desentralisasi. Kenyataan menunjukkan semua orang masih 
berpikir secara sentralistik. Karena itu, pemerintah daerah perlu berhenti 
berpikir dengan pola sentralistik. Sementara itu, pemerintah di pusat masih 
senang bermain dengan kekuasaan di daerah dan pemerintah daerah sendiri masih 
terbiasa dengan pola meminta petunjuk dari pusat. Semua ini membuat jalan kita 
menuju kesejahteraan jadi terjal. Dan, kenaikan harga BBM makin menambah jumlah 
orang miskin. 


Last modified: 16/3/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Miskin di Negeri "Kolam Susu"?