** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Senin, 07 Mar 2005, Marinir ke Perbatasan Malaysia Didukung Empat F-16 AU TARAKAN - Kondisi perbatasan Indonesia-Malaysia di kawasan Laut Sulawesi semakin panas. Kedua negara sama-sama menggelar kekuatan militer di sekitar tapal batas yang kaya minyak itu. Untuk memperkuat lima kapal perang TNI-AL yang kini siaga penuh di perbatasan, kemarin 150 pasukan elite Marinir dikerahkan ke front terdepan. Pasukan Marinir itu disiagakan di Pulau Sebatik, sebuah pulau seluas 299 km persegi, di garis batas kedua negara. Bagian selatan pulau tersebut adalah wilayah Indonesia dan kawasan utaranya berada dalam otoritas Malaysia. Sebuah informasi intelijen dari TNI-AL menyebutkan, Malaysia juga telah menempatkan pasukannya di Pulau Sebatik tersebut. Karena itu, Indonesia mengerahkan pasukan andal, Marinir, ke pulau tersebut. Saat ini, pasukan kedua negara sudah berada di pulau yang sama. Marinir yang dikerahkan ke Pulau Sebatik itu berasal dari Brigade Infanteri (Brigif-1) Marinir Surabaya. Mereka diberangkat pada Sabtu sore ke Kalimantan Timur. Mereka diterbangkan dua tahap, yaitu pukul 18.10 dan 18.50 menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU dari Lanudal Juanda. Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Safzen Nurdin menyatakan, pasukan pendaratnya tersebut ditugaskan di garis terdepan. "Marinir sudah di tempatkan di garis terdepan di perbatasan Kalimantan Timur dan Malaysia," jelas putra kelahiran Aceh itu saat acara jalan sehat temu kangen di Trian Tedi Senaputra, Karangpilang, Minggu pagi. Selain mengirimkan Marinir yang berhadapan langsung dengan perbatasan Malaysia, TNI-AU kemarin mengerahkan empat jet tempur F-16 untuk menjaga Laut Sulawesi yang diklaim Malaysia itu. Pengiriman F-16 tersebut diungkapkan Kepala Staf TNI-AU Marsekal Madya TNI Djoko Suyanto setelah dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Minggu kemarin. "TNI-AU hanya mengirimkan empat (pesawat tempur) F-16 dari Madiun. Pagi tadi (kemarin) sudah berada di Balikpapan," katanya kepada wartawan. Sebelum menggelar sidang kabinet, Presiden SBY kemarin memanggil Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto dan tiga kepala staf TNI. Selain Djoko Suyanto, hadir pula Kepala Staf TNI-AD (KSAD Letjen TNI Djoko Santoso). Sementara itu, Kepala Staf TNI-AL ( KSAL) Laksamana Madya Slamet Soebijanto tidak tampak. Dia diwakili orang kepercayaannya. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 14.00. KSAU membeberkan bahwa pengiriman pesawat tempur itu merupakan perintah Panglima TNI. Hanya, dia meminta agar pengiriman empat pesawat buatan AS tersebut tidak dikaitkan dengan upaya provokasi. "Pengiriman itu dalam rangka bersama-sama berpatroli dengan TNI-AL, yang telah mengirimkan lima kapalnya lebih dulu di wilayah tersebut. Kita harus saling mem-back-up," papar marsekal bintang tiga itu. Dia mengaku tidak tahu hingga kapan pesawat tempur tersebut berada di sana. Selain itu, kemarin juga diberangkatkan satu pesawat Cassa U-625 dengan pilot Letkol Laut (P) Suparno ke Tarakan. Kini, di Tarakan, yang dijadikan pusat operasi pasukan TNI tersebut, terdapat tiga Cassa, satu Nomad, dan satu helikopter jenis Bolko. Pesawat ditempatkan di Bandara Juwata, sedangkan helikopter di geladak KRI Karel Satsuit Tubun (KST). Helikopter dan Nomad itu merupakan kepanjangan mata lima kapal perang TNI-AL yang sedang berpatroli di Laut Sulawesi, wilayah laut kaya sumber alam yang diincar Malaysia. Siap Tambah Pasukan Dankormar tidak mau bercerita banyak tentang pengiriman pasukan tersebut. Namun, bila keadaan kian memanas, mereka akan didukung pasukan TNI lain. Bahkan, Marinir juga akan ditambah ke sana. "Kalau suasananya kian menghangat, tentunya pasukan TNI lainnya juga akan dikerahkan di sana," tambahnya. Pengiriman Marinir tersebut kemarin diceritakan Dankormar kepada mantan pimpinan Marinir yang diundangnya. Hadir sejumlah mantan komandan Korps Marinir, antara lain, Letjen (Mar) Kahfi Surjadiredja, Mayjen (Pur) Gafur Chalik, Mayjen (Pur) Harry Triono, Mayjen (Pur) Suharto, mantan Gubernur AAL Mayjen (Pur) Winanto, dan ratusan purnawirawan prajurit Marinir. Sementara itu, wartawan Radar Tarakan (Grup Jawa Pos) dari tapal batas Pulau Sebatik melaporkan, setelah mendarat di Bandara Juwata Tarakan, pasukan Marinir langsung didrop ke Pelabuhan Malundung. Minggu pagi kemarin, mereka diberangkatkan ke Pulau Sebatik melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, dengan kapal penumpang Indomaya Express dan Indomaya Tiga. Komadan Kompi Daniel K. tidak menjelaskan tujuan kedatangan mereka di Pulau Sebatik kepada wartawan. "Maaf, bukan kewenangan saya untuk memberikan penjelasan. Itu kewenangan pimpinan," katanya kepada koran ini sebelum meninggalkan Pelabuhan Malundung, Tarakan, kemarin. Namun, dari beberapa prajurit, koran ini mendapat penjelasan bahwa mereka ditugasi khusus untuk menjaga daerah perbatasan Indonesia- Malaysia. Mereka menyebutkan, saat ini ada satu pasukan tentara Malaysia yang siaga di Pulau Sebatik. Sejumlah prajurit Marinir yang diwawancarai koran ini mengungkapkan, mereka diberangkatkan secara mendadak. Menurut salah seorang prajurit berpangkat sersan, Sabtu (5/3) lalu mereka latihan menembak. Ketika mereka berlatih itu, datang perintah untuk berkumpul dan malamnya langsung diberangkatkan ke Tarakan. "Kami bahkan belum sempat pamit sama keluarga," ungkap prajurit yang tak mau disebut namanya. Mereka baru tahu ke mana akan pergi saat berada di pesawat. Bahkan, rata-rata mengira akan diberangkatkan ke Aceh. "Mendadak sekali," ujar prajurit lainnya. Yang jelas, pasukan Marinir yang berangkat ke Sebatik kemarin membawa peralatan lengkap, bahkan lebih lengkap daripada peralatan tempur saat mereka ke Aceh. Mulai senjata laras panjang hingga senjata pelontar granat (RPG) dan sniper dipersiapkan. Selain itu, hampir 90 persen prajurit yang dikirim mengaku pernah bertempur di sejumlah kawasan di Indonesia. Seperti Timor Timur dan Aceh. Back Up SBY Sementara itu, dari Nunukan, kedatangan Korps Marinir ini juga disebut sebagai langkah pengamanan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan datang hari ini, Senin (7/3) ke Tarakan untuk meninjau daerah perbatasan hingga menjenguk TKI di penampungan. Hampir bersamaan dengan kedatangan pasukan marinir tersebut, Speed Boat (SB) Minsen Express yang membawa 60 anggota Brimob dari Tarakan juga merapat di Pelabuhan Tunon Taka. Kepala Polres Nunukan AKBP Putu Gede Suastawa SH mengatakan, seluruh anggota Brimob tersebut akan ditempatkan di Nunukan untuk mem-back up pengamanan kegiatan Presiden SBY di Nunukan. Untuk pengamanan di Sebatik, kata Putu Suastawa, Polres Nunukan saat ini menyiapkan 52 anggota di bawah koordinasi Wakapolres Nunukan Kompol Yassir SIK. Dia menambahkan, hari ini rencananya dilakukan geladi resik pengamanan Presiden SBY di Pelabuhan Tunon Taka menuju Mambunut. (ssk/din/adj/doi/jpnn) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **