[list_indonesia] [ppiindia] Marinir ke Perbatasan Malaysia

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 07 Mar 2005 13:56:42 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Senin, 07 Mar 2005,
Marinir ke Perbatasan Malaysia 


Didukung Empat F-16 AU 
TARAKAN - Kondisi perbatasan Indonesia-Malaysia di kawasan Laut 
Sulawesi semakin panas. Kedua negara sama-sama menggelar kekuatan 
militer di sekitar tapal batas yang kaya minyak itu. Untuk memperkuat 
lima kapal perang TNI-AL yang kini siaga penuh di perbatasan, kemarin 
150 pasukan elite Marinir dikerahkan ke front terdepan. 

Pasukan Marinir itu disiagakan di Pulau Sebatik, sebuah pulau seluas 
299 km persegi, di garis batas kedua negara. Bagian selatan pulau 
tersebut adalah wilayah Indonesia dan kawasan utaranya berada dalam 
otoritas Malaysia. 

Sebuah informasi intelijen dari TNI-AL menyebutkan, Malaysia juga 
telah menempatkan pasukannya di Pulau Sebatik tersebut. Karena itu, 
Indonesia mengerahkan pasukan andal, Marinir, ke pulau tersebut. Saat 
ini, pasukan kedua negara sudah berada di pulau yang sama. 

Marinir yang dikerahkan ke Pulau Sebatik itu berasal dari Brigade 
Infanteri (Brigif-1) Marinir Surabaya. Mereka diberangkat pada Sabtu 
sore ke Kalimantan Timur. Mereka diterbangkan dua tahap, yaitu pukul 
18.10 dan 18.50 menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU dari 
Lanudal Juanda. 

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Safzen Nurdin 
menyatakan, pasukan pendaratnya tersebut ditugaskan di garis 
terdepan. "Marinir sudah di tempatkan di garis terdepan di perbatasan 
Kalimantan Timur dan Malaysia," jelas putra kelahiran Aceh itu saat 
acara jalan sehat temu kangen di Trian Tedi Senaputra, Karangpilang, 
Minggu pagi. 

Selain mengirimkan Marinir yang berhadapan langsung dengan perbatasan 
Malaysia, TNI-AU kemarin mengerahkan empat jet tempur F-16 untuk 
menjaga Laut Sulawesi yang diklaim Malaysia itu. Pengiriman F-16 
tersebut diungkapkan Kepala Staf TNI-AU Marsekal Madya TNI Djoko 
Suyanto setelah dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di 
Kantor Presiden, Minggu kemarin. "TNI-AU hanya mengirimkan empat 
(pesawat tempur) F-16 dari Madiun. Pagi tadi (kemarin) sudah berada 
di Balikpapan," katanya kepada wartawan.

Sebelum menggelar sidang kabinet, Presiden SBY kemarin memanggil 
Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto dan tiga kepala staf 
TNI. Selain Djoko Suyanto, hadir pula Kepala Staf TNI-AD (KSAD Letjen 
TNI Djoko Santoso). Sementara itu, Kepala Staf TNI-AL ( KSAL) 
Laksamana Madya Slamet Soebijanto tidak tampak. Dia diwakili orang 
kepercayaannya. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 
14.00. 

KSAU membeberkan bahwa pengiriman pesawat tempur itu merupakan 
perintah Panglima TNI. Hanya, dia meminta agar pengiriman empat 
pesawat buatan AS tersebut tidak dikaitkan dengan upaya 
provokasi. "Pengiriman itu dalam rangka bersama-sama berpatroli 
dengan TNI-AL, yang telah mengirimkan lima kapalnya lebih dulu di 
wilayah tersebut. Kita harus saling mem-back-up," papar marsekal 
bintang tiga itu. Dia mengaku tidak tahu hingga kapan pesawat tempur 
tersebut berada di sana. 

Selain itu, kemarin juga diberangkatkan satu pesawat Cassa U-625 
dengan pilot Letkol Laut (P) Suparno ke Tarakan. Kini, di Tarakan, 
yang dijadikan pusat operasi pasukan TNI tersebut, terdapat tiga 
Cassa, satu Nomad, dan satu helikopter jenis Bolko. Pesawat 
ditempatkan di Bandara Juwata, sedangkan helikopter di geladak KRI 
Karel Satsuit Tubun (KST).

Helikopter dan Nomad itu merupakan kepanjangan mata lima kapal perang 
TNI-AL yang sedang berpatroli di Laut Sulawesi, wilayah laut kaya 
sumber alam yang diincar Malaysia. 


Siap Tambah Pasukan 

Dankormar tidak mau bercerita banyak tentang pengiriman pasukan 
tersebut. Namun, bila keadaan kian memanas, mereka akan didukung 
pasukan TNI lain. Bahkan, Marinir juga akan ditambah ke sana. "Kalau 
suasananya kian menghangat, tentunya pasukan TNI lainnya juga akan 
dikerahkan di sana," tambahnya.

Pengiriman Marinir tersebut kemarin diceritakan Dankormar kepada 
mantan pimpinan Marinir yang diundangnya. Hadir sejumlah mantan 
komandan Korps Marinir, antara lain, Letjen (Mar) Kahfi Surjadiredja, 
Mayjen (Pur) Gafur Chalik, Mayjen (Pur) Harry Triono, Mayjen (Pur) 
Suharto, mantan Gubernur AAL Mayjen (Pur) Winanto, dan ratusan 
purnawirawan prajurit Marinir.

Sementara itu, wartawan Radar Tarakan (Grup Jawa Pos) dari tapal 
batas Pulau Sebatik melaporkan, setelah mendarat di Bandara Juwata 
Tarakan, pasukan Marinir langsung didrop ke Pelabuhan Malundung. 
Minggu pagi kemarin, mereka diberangkatkan ke Pulau Sebatik melalui 
Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, dengan kapal penumpang Indomaya 
Express dan Indomaya Tiga.

Komadan Kompi Daniel K. tidak menjelaskan tujuan kedatangan mereka di 
Pulau Sebatik kepada wartawan. "Maaf, bukan kewenangan saya untuk 
memberikan penjelasan. Itu kewenangan pimpinan," katanya kepada koran 
ini sebelum meninggalkan Pelabuhan Malundung, Tarakan, kemarin.

Namun, dari beberapa prajurit, koran ini mendapat penjelasan bahwa 
mereka ditugasi khusus untuk menjaga daerah perbatasan Indonesia-
Malaysia. Mereka menyebutkan, saat ini ada satu pasukan tentara 
Malaysia yang siaga di Pulau Sebatik.

Sejumlah prajurit Marinir yang diwawancarai koran ini mengungkapkan, 
mereka diberangkatkan secara mendadak. Menurut salah seorang prajurit 
berpangkat sersan, Sabtu (5/3) lalu mereka latihan menembak. 

Ketika mereka berlatih itu, datang perintah untuk berkumpul dan 
malamnya langsung diberangkatkan ke Tarakan. "Kami bahkan belum 
sempat pamit sama keluarga," ungkap prajurit yang tak mau disebut 
namanya. 

Mereka baru tahu ke mana akan pergi saat berada di pesawat. Bahkan, 
rata-rata mengira akan diberangkatkan ke Aceh. "Mendadak sekali," 
ujar prajurit lainnya.

Yang jelas, pasukan Marinir yang berangkat ke Sebatik kemarin membawa 
peralatan lengkap, bahkan lebih lengkap daripada peralatan tempur 
saat mereka ke Aceh. Mulai senjata laras panjang hingga senjata 
pelontar granat (RPG) dan sniper dipersiapkan. Selain itu, hampir 90 
persen prajurit yang dikirim mengaku pernah bertempur di sejumlah 
kawasan di Indonesia. Seperti Timor Timur dan Aceh.


Back Up SBY

Sementara itu, dari Nunukan, kedatangan Korps Marinir ini juga 
disebut sebagai langkah pengamanan kedatangan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono yang akan datang hari ini, Senin (7/3) ke Tarakan untuk 
meninjau daerah perbatasan hingga menjenguk TKI di penampungan. 

Hampir bersamaan dengan kedatangan pasukan marinir tersebut, Speed 
Boat (SB) Minsen Express yang membawa 60 anggota Brimob dari Tarakan 
juga merapat di Pelabuhan Tunon Taka. Kepala Polres Nunukan AKBP Putu 
Gede Suastawa SH mengatakan, seluruh anggota Brimob tersebut akan 
ditempatkan di Nunukan untuk mem-back up pengamanan kegiatan Presiden 
SBY di Nunukan.

Untuk pengamanan di Sebatik, kata Putu Suastawa, Polres Nunukan saat 
ini menyiapkan 52 anggota di bawah koordinasi Wakapolres Nunukan 
Kompol Yassir SIK. Dia menambahkan, hari ini rencananya dilakukan 
geladi resik pengamanan Presiden SBY di Pelabuhan Tunon Taka menuju 
Mambunut. (ssk/din/adj/doi/jpnn)








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Marinir ke Perbatasan Malaysia