[list_indonesia] [ppiindia] Fw: [partisipasi] Subsidi omong kosong, Rakyat masih tanggung sendiri biaya Pendidikan

  • From: "Rahadian P. Paramita" <prajnamu@xxxxxxxxxxxx>
  • To: "PPIINDIA" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 3 Mar 2005 13:22:39 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

Forward dari milis Partisipasi.



----- Original Message ----- 
From: arif faisal 
Sent: Wednesday, March 02, 2005 10:03 PM
Subject: [partisipasi] Subsidi omong kosong, Rakyat masih tanggung sendiri 
biaya Pendidikan


 

Rakyat masih tanggung sendiri biaya Pendidikan

Pengalaman dan survey cepat 

Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat di Kota Medan

 

 

 

Dengan dicabutnya subsidi BBM sebagaimana yang dimaksud pemerintah dengan 
membandingkan dengan asumsi yang disampaikan Kwik Kian Gie, maka pencabutan 
subsidi BBM sama dengan membebani rakyat untuk mensubsidi APBN khusus di bidang 
pendidikan.

 

Pemerintah menyatakan bahwa pencabutan subsidi BBM akan di pindahkan salah 
satunya untuk membiayai program pendidikan untuk rakyat dalam bentuk Bantuan 
Khusus Murid (BKM) yakni dialokasikan bagi siswa SD sebesar Rp. 25.000,- 
perbulan, Rp. 300.000,- pertahun, siswa SMP sebesar Rp. 65.000,- perbulan, Rp. 
780.000,- pertahun dan siswa SMA sebesar Rp. 120.000,- perbulan, Rp. 
1.440.000,-pertahun, dengan dana sebesar itu diharapkan dapat menanggung beban 
biaya pendidikan selama ini yang ditanggung oleh siswa antara lain :

 

1.      Harga Buku.

a. SD berkisar antara Rp. 250.000,- s/d 300.000,- rata-rata Rp. 275.000,-

b. SMP berkisar antara Rp. 350.000,- s/d 400.000,- rata-rata Rp. 375.000,-

c. SMA berkisar antara Rp. 500.000,- s/d 600.000 rata-rata Rp. 550.000,-

   Biaya ini harus dikeluarkan siswa tahun 2004 sebelum dicabutnya subsidi BBM.

 

Namun pemerintah dalam mengalokasikan dana subsidi pendidikan (BKM) tidak 
memprediksi lonjakan angka produksi buku, seperti kenaikan harga kertas, harga 
tinta dan biaya upah kerja dll.  buku sebesar 20 s/d 30 persen. 

 

Tabel (C a

Harga Buku

 

      No.
     Jenjang

       Pendidikan
     Harga Buku

      rata-rata
     Kenaikan 

      20 %
     Kenaikan 

      30 %
     
      1.
     SD
     Rp. 275.000
     Rp. 330.000
     Rp. 352.100
     
      2.
     SMP
     Rp. 375.000
     Rp. 450.000
     Rp. 487.500
     
      3.
     SMA
     Rp. 550.000
     Rp. 660.000
     Rp. 715.000
     

 

Menurut SahdaR untuk buku pada tahun 2005 akan ada kenaikan pengeluaran untuk 
buku  yakni :

a.       SD       !z Rp.330.000,-  s/d Rp. 352.100,-

b.      SMP     !z Rp.450.000,-  s/d Rp. 487.500,-

c.       SMA    !z Rp. 660.000,- s/d Rp. 715.000,- 

pertahun yang harus dikeluarkan oleh siswa sehubungan dengan kenaikan harga BBM.

 

 

       

      Janji pemakaian buku selama lima tahun ternyata omong kosong, hal ini 
terbukti dengan sosialisasi kebijakan tersebut. Bahwa di dalam rancangan 
peraturan yang akan diberlakukan untuk kebijakan buku disebutkan bahwa buku 
dijual belikan melalui koperasi sekolah setiap tahunnya, bukan melalui guru 
atau kepala sekolah, hal ini sama dengan kebijakan baru tetapi rakyat tetap 
harus beli buku. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan buku lima tahun akan 
diberlakukan dengan konsisten.

      Ada anggapan, buku diberlakukan untuk lima tahun, namun tidak tertutup 
kemungkinan suplemen buku yang merupakan konspirasi dari Kepala Sekolah dan 
pihak penerbit untuk memodifikasi isi buku jadi buku tetap harus di beli setiap 
tahun atau dua kali setiap tahun.

       
     

 

2.      Uang sumbangan pendidikan 

Pemerintah juga tidak memprediksikan kenaikan dana sumbangan untuk Komite 
Sekolah  yang akan bergerak naik antara 20 s/d 30 % yakni :

a.       SD sebelumnya berkisar Rp. 7.000,- s/d  Rp. 10.000,- rata-rata Rp. 
8.500,- 

b.      SMP sebelumnya berkisar Rp. 17.500,- s/d Rp. 30.000,- rata-rata Rp. 
23.750,-

c.       SMA sebelumnya berkisar antara Rp. 40.000,- s/d Rp. 70.000,- rata-rata 
Rp. 55.000,- 

 

Tabel (C b

Sumbangan Pendidikan

       

      No
      

      Jenjang Pendidikan
     Sumbangan

      rata-rata
     Kenaikan

      20 %
     Kenaikan

      30 %
     
      Perbulan
     Pertahun
     Perbulan
     Pertahun
     Perbulan
     Pertahun
     
       
     SD
     Rp.   8.500
     Rp. 102.000
     Rp.  10.200
     Rp. 122.400
     Rp. 11.050
     Rp. 132.600
     
       
     SMP
     Rp. 23.750
     Rp. 285.000
     Rp.  28.500
     Rp. 342.000
     Rp. 30.875
     Rp. 370.500
     
       
     SMA
     Rp. 55.000
     Rp. 660.000
     Rp.  66.000
     Rp. 792.000
     Rp. 71.500
     Rp. 858.000
     

 

Menurut SAHdaR akan ada kenaikan kenaikan sumbangan pendidikan mencapai :

a.       SD antara Rp. 122.400,- s/d  Rp. 132.600,- pertahun

b.      SMP antara Rp. 342.000,- s/d Rp. 370.500,- pertahun

c.       SMA antara Rp. 792.000,- s/d Rp. 858.000,- pertahun

 

 

3.      Kutipan-kutipan di sekolah

Dengan naiknya harga BBM yang tidak diikuti oleh kenaikan gaji guru, maka akan 
marak kuipan-kutipan di sekolah, sebelum kenaikan harga BBM kutipan di sekolah 
yakni

a.       SD            !z Rp.   50.000,-

b.      SMP             !z Rp. 100.000,-

c.       SMA            !z Rp. 150.000,- 

 

 

 

Biaya kutipan yang dikeluarkan orang tua untuk siswa pertahun yang 
peruntukannya untuk :

a.       Biaya Terima kasih untuk kenaikan kelas dan tamat

b.      Biaya ekstakurikuler

c.       Biaya photo copy bahan ajar

d.      Biaya les komputer 

e.       Biaya les tambahan diluar jam sekolah

f.        Biaya perpisahan kelas VI dan III

g.       Biaya Komputer

h.       Biaya Peringatan Hari Besar

i.         Biaya Insidental 

 

      Ditemukan di SMA Negeri 8 Medan, setiap siswa dipungut biaya pembelian 
komputer sekolah sebesar :

      a.       Kelas I sebesar Rp. 100.000,-

      b.       Kelas II sebesar Rp. 125.000,- 

      Demikian juga di temukan di SMPN 38 Medan, adanya kutipan biaya pembelian 
komputer.
     

 

Dengan kenaikan harga BBM kenaikan kutipan sulit diprediksi dan ini bervariasi 
dan sangat dipengaruhi kebijakan kepala sekolah.

 

4.      Biaya transportasi.

Terjadi kenaikan biaya transportasi untuk siswa  SD, SMP dan SMA  sebelumnya 
Rp. 500,- menjadi berkisar Rp. 700,-/siswa, maka perbulan Rp. 21.000,- 
(pertahun Rp. 252.000,-) dan ada juga supir yang mengenakan tarif sebesar Rp. 
1000,-/siswa, maka  perbulan Rp. 30.000,-  (pertahun Rp. 360.000)  persiswa.

 

5.      Biaya seragam sekolah.

Seragam sekolah yang harus dimiliki seorang siswa minimal sebanyak dua pasang 
pakaian setiap tahunnya, satu pasang sepatu dan tas sekolah serta buku tulis. 
Dari survey yang dilakukan, diperediksi kenaikan akan mencapai sepuluh  persen. 

 

Tabel (C 1

Biaya seragam sekolah dan buku tulis

 

      Jenjang Pendidikan
     Baju Seragam
      

      Sepatu
      

      Tas Sekolah
     Buku Tulis/lusin
      

      Total
     Kenaikan

       10 %
     
      SD
     Rp. 50.000
     Rp. 35.000
     Rp. 40.000
     Rp. 5.000
     Rp. 130.000
     Rp. 143.000
     
      SMP
     Rp. 60.000
     Rp. 50.000
     Rp. 50.000
     Rp. 5.000
     Rp. 165.000
     Rp. 181.500
     
      SMA
     Rp. 75.000
     Rp. 65.000
     Rp. 75.000
     Rp. 5.000
     Rp. 220.000
     Rp. 242.000
     

 

 

 

 

 

 

 

Tabel (C 2

Biaya Pendidikan sebelum subsidi BBM dicabut

       

      Jenjang Pendidikan
      

      Biaya Buku
     Biaya Sumbangan Pendidikan
      

      Biaya Kutipan
      

      Biaya Transportasi
     Biaya pakaian & buku tulis
      

      Total
     
      SD
      275.000 
        84.000 
     50.000
     180 000
     130.000
         719.000
     
      SMP
      375.000
      210.000
      100.000
     180.000
      165.000
      1.030.000
     
      SMA
      450.000 
      480.000 
      150.000
     180.000
      220.000
      1.480.000
     

 

 

6.      Masalah sebelumnya

Alokasi dana BBM sebelumnya sebesar Rp. 60.000,- per enam bulan untuk SD, Rp. 
120.000,- per enam bulan untuk SMP, Rp. 150.000,- per enam bulan untuk SMA 
tidak mampu mengatasi biaya pendidikan justru dengan adanya program BKM tahun 
2004 justru biaya pendidikan semakin meningkat dan sekolah semakin membabani 
seperti munculnya buku Lembaran Kerja Siswa yang menjadi buku wajib bagi siswa 
di setiap semester yang harus dibeli sesuai dengan mata pelajaran yang harganya 
berkisar antara Rp. 5.000,- s/d Rp. 8.000,-. 

 

Bahkan hasil temuan SAHdaR di Kota Medan hampir seluruh uang subsidi BBM 
dipotong sebesar Rp. 5.000,- per siswa dengan berbagai alasan, seperti untuk 
uang photo copy, uang transport guru yang mencairkan, uang 7K dan lain 
sebagainya. Juga ada siswa untuk enam bulan pertama menerima, tetapi untuk enam 
bulan kedua tidak menerima.

 

Demikian pula kriteria penerima BKM yang tidak konsisten. Berdasarkan temuan 
SAHdaR di SMP Negeri 29 Medan, ada seorang anak penjual es keliling yang tidak 
dimasukkan menjadi penerima BKM dengan alasan dananya dialihkan untuk siswa 
lainnya, padahal siswa tersebut sering kali menunggak uang sumbangan 
pendidikan, uang buku dan kutipan-kutipan di sekolah serta memiliki saudara/I 
lebih dari tiga orang.  Demikian juga kehidupan keluarganya setiap harinya 
hanya mampu membeli beras satu kilogram per hari itupun setelah Bapak penjual 
es keliling ini laku dagangannya.

 

Tabel (C 3 

Prediksi Biaya Pendidikan terendah setelah subsidi BBM dicabut

       

      Jenjang Pendidikan
      

      Biaya Buku
     Biaya Sumbangan Pendidikan
      

      Biaya Kutipan
      

      Biaya Transportasi
     Biaya pakaian/

      buku tulis
      

      Total
     
      SD
      330.000
      122.400
        50.000
      252.000
      130.000
         884.400
     
      SMP
      450.000
      342.000
      100.000
      252.000
      165.000
      1.309.000
     
      SMA
      660.000
      792.000
      150.000
      252.000
      220.000
      2.074.000
     

 

 

 

 

 

Tabel (C 4

Prediksi biaya pendidikan tertinggi setelah dicabutnya subsidi BBM

       

      Jenjang Pendidikan
      

      Biaya Buku
     Biaya Sumbangan Pendidikan
      

      Biaya Kutipan
      

      Biaya Transportasi
     Biaya pakaian/

      buku tulis 
      

      Total
     
      SD
      352.100
      132.600
        50.000
      360.000
      143.000
      1.037.700
     
      SMP
      487.500
      370.500
      100.000
      360.000
      181.500
      1.499.500
     
      SMA
      715.000
      858.000
      150.000
      360.000
      242.000
      2.325.000
     

 

Tabel (C 5

  Biaya Pendidikan sebelum dan prediksi setelah subsidi BBM di cabut.

       

      Jenjang Pendidikan
      

      Jumlah Dana/siswa/tahun 
     
      Pengalihan Subsidi BBM Tahun 2004
     Beban Sebelum 

      BBM  naik
     Pengalihan Subsidi BBM  Tahun 2005
     Prediksi setelah BBM naik
     
       

      Terendah
      

      Tertinggi
     
      SD
     Rp. 120.000
     Rp.    719.000
     Rp.    300.000
     Rp.    884.400
     Rp. 1.037.700
     
      SMP
     Rp. 240.000
     Rp. 1.030.000
     Rp.    780.000
     Rp. 1.309.000
     Rp. 1.499.500
     
      SMA
     Rp. 300.000
     Rp. 1.480.000
     Rp. 1.440.000
     Rp. 2.074.000
     Rp. 2.325.000
     

 

Dari analisis diatas pengalihan subsidi BBM kepada sektor pendidikan tidak 
mampu menutupi biaya pendidikan per siswa per tahun untuk semua jenjang 
pendidikan, bahkan seandainya pun subsidi ini di salurkan dengan tidak adanya 
kenaikan untuk jenjang SD dan SMP  rakyat tetap harus mengeluarkan biaya yang 
jumlahnya cukup besar setiap tahunnya.

 

Realitas biaya pendidikan yang membebani, misalnya apabila dalam satu keluarga 
yang memiliki 2 orang anak yang duduk di jenjang SD dan 1 orang duduk di 
jenjang SMP, dengan penghasilan sebagai buruh di Kota Medan yang upahnya 
berkisar antara Rp. 600.000,- s/d 650.000,-, maka keluarga tersebut akan 
kesulitan membiayai pendidikan anaknya, demikian juga tukang becak yang 
pendapatan perhari antara Rp. 10.000,- s/d Rp. 15.000,-, kuli bangunan yang 
pendapatannya musiman. Dapat dipastikan anak-anak mereka akan putus sekolah, 
sebab pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya hidup dan biaya 
pendidikan yang harus dikeluarkan. 

 

Selain itu, perlu dicermati pendapat selama ini, bahwa pemerintah telah 
mensubsidi BBM adalah salah, tetapi menurut Kwik Kian Gie, yang benar adalah 
pemerintah tidak mendapat keuntungan penjualan dalam negeri. Maka dengan 
dicabutnya subsidi BBM oleh pemerintah sama artinya pemerintah telah mengambil 
untung yang cukup besar dari rakyat yang beresiko naiknya kebutuhan pokok, 
biaya pendidikan dan kesehatan, janji dengan mengalihkan untuk mensubsidi 
pendidikan, bukan menjadikan pendidikan menjadi semakin murah justru semakin 
mahal ! 

 

Dengan demikian dicabutnya subsidi BBM, dialihkan kepada sektor pendidikan 
tidak akan mengalami perubahan, bahkan diperediksi biaya yang ditanggung rakyat 
akan semakin besar. Kemungkinan terburuk dengan dicabutnya subsidi BBM angka 
putus sekolah akan semakin tinggi dan pengalihan subsidi hanya sia (C sia.

 

Demikian juga dengan janji(Cjanji bahwa pencabutan subsidi BBM untuk 
menyukseskan program wajib belajar 9 tahun adalah omong kosong. Kewajiban 
pendidikan bebas biaya dan bermutu adalah keharusan, jadi dicabut atau tidak 
subsidi BBM memang sudah seharusnya demikian yakni pendidikan gratis dan 
bermutu. Rakyat jangan mau tertipu dengan iklan yang menipu !!!

 

 

Bersatu untuk perjuangan Pendidikan gratis, bermutu, mencerdaskan, memerdekakan,

dan dapat dinikmati oleh semua orang tanpa diskriminasi

 

 

Medan, 1  Maret 2005

 

Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat

(SAHdaR)

 

 

 

T.R. Arif Faisal

Sekretaris Eksekutif



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Fw: [partisipasi] Subsidi omong kosong, Rakyat masih tanggung sendiri biaya Pendidikan