** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Forward dari milis Partisipasi. ----- Original Message ----- From: arif faisal Sent: Wednesday, March 02, 2005 10:03 PM Subject: [partisipasi] Subsidi omong kosong, Rakyat masih tanggung sendiri biaya Pendidikan Rakyat masih tanggung sendiri biaya Pendidikan Pengalaman dan survey cepat Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat di Kota Medan Dengan dicabutnya subsidi BBM sebagaimana yang dimaksud pemerintah dengan membandingkan dengan asumsi yang disampaikan Kwik Kian Gie, maka pencabutan subsidi BBM sama dengan membebani rakyat untuk mensubsidi APBN khusus di bidang pendidikan. Pemerintah menyatakan bahwa pencabutan subsidi BBM akan di pindahkan salah satunya untuk membiayai program pendidikan untuk rakyat dalam bentuk Bantuan Khusus Murid (BKM) yakni dialokasikan bagi siswa SD sebesar Rp. 25.000,- perbulan, Rp. 300.000,- pertahun, siswa SMP sebesar Rp. 65.000,- perbulan, Rp. 780.000,- pertahun dan siswa SMA sebesar Rp. 120.000,- perbulan, Rp. 1.440.000,-pertahun, dengan dana sebesar itu diharapkan dapat menanggung beban biaya pendidikan selama ini yang ditanggung oleh siswa antara lain : 1. Harga Buku. a. SD berkisar antara Rp. 250.000,- s/d 300.000,- rata-rata Rp. 275.000,- b. SMP berkisar antara Rp. 350.000,- s/d 400.000,- rata-rata Rp. 375.000,- c. SMA berkisar antara Rp. 500.000,- s/d 600.000 rata-rata Rp. 550.000,- Biaya ini harus dikeluarkan siswa tahun 2004 sebelum dicabutnya subsidi BBM. Namun pemerintah dalam mengalokasikan dana subsidi pendidikan (BKM) tidak memprediksi lonjakan angka produksi buku, seperti kenaikan harga kertas, harga tinta dan biaya upah kerja dll. buku sebesar 20 s/d 30 persen. Tabel (C a Harga Buku No. Jenjang Pendidikan Harga Buku rata-rata Kenaikan 20 % Kenaikan 30 % 1. SD Rp. 275.000 Rp. 330.000 Rp. 352.100 2. SMP Rp. 375.000 Rp. 450.000 Rp. 487.500 3. SMA Rp. 550.000 Rp. 660.000 Rp. 715.000 Menurut SahdaR untuk buku pada tahun 2005 akan ada kenaikan pengeluaran untuk buku yakni : a. SD !z Rp.330.000,- s/d Rp. 352.100,- b. SMP !z Rp.450.000,- s/d Rp. 487.500,- c. SMA !z Rp. 660.000,- s/d Rp. 715.000,- pertahun yang harus dikeluarkan oleh siswa sehubungan dengan kenaikan harga BBM. Janji pemakaian buku selama lima tahun ternyata omong kosong, hal ini terbukti dengan sosialisasi kebijakan tersebut. Bahwa di dalam rancangan peraturan yang akan diberlakukan untuk kebijakan buku disebutkan bahwa buku dijual belikan melalui koperasi sekolah setiap tahunnya, bukan melalui guru atau kepala sekolah, hal ini sama dengan kebijakan baru tetapi rakyat tetap harus beli buku. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan buku lima tahun akan diberlakukan dengan konsisten. Ada anggapan, buku diberlakukan untuk lima tahun, namun tidak tertutup kemungkinan suplemen buku yang merupakan konspirasi dari Kepala Sekolah dan pihak penerbit untuk memodifikasi isi buku jadi buku tetap harus di beli setiap tahun atau dua kali setiap tahun. 2. Uang sumbangan pendidikan Pemerintah juga tidak memprediksikan kenaikan dana sumbangan untuk Komite Sekolah yang akan bergerak naik antara 20 s/d 30 % yakni : a. SD sebelumnya berkisar Rp. 7.000,- s/d Rp. 10.000,- rata-rata Rp. 8.500,- b. SMP sebelumnya berkisar Rp. 17.500,- s/d Rp. 30.000,- rata-rata Rp. 23.750,- c. SMA sebelumnya berkisar antara Rp. 40.000,- s/d Rp. 70.000,- rata-rata Rp. 55.000,- Tabel (C b Sumbangan Pendidikan No Jenjang Pendidikan Sumbangan rata-rata Kenaikan 20 % Kenaikan 30 % Perbulan Pertahun Perbulan Pertahun Perbulan Pertahun SD Rp. 8.500 Rp. 102.000 Rp. 10.200 Rp. 122.400 Rp. 11.050 Rp. 132.600 SMP Rp. 23.750 Rp. 285.000 Rp. 28.500 Rp. 342.000 Rp. 30.875 Rp. 370.500 SMA Rp. 55.000 Rp. 660.000 Rp. 66.000 Rp. 792.000 Rp. 71.500 Rp. 858.000 Menurut SAHdaR akan ada kenaikan kenaikan sumbangan pendidikan mencapai : a. SD antara Rp. 122.400,- s/d Rp. 132.600,- pertahun b. SMP antara Rp. 342.000,- s/d Rp. 370.500,- pertahun c. SMA antara Rp. 792.000,- s/d Rp. 858.000,- pertahun 3. Kutipan-kutipan di sekolah Dengan naiknya harga BBM yang tidak diikuti oleh kenaikan gaji guru, maka akan marak kuipan-kutipan di sekolah, sebelum kenaikan harga BBM kutipan di sekolah yakni a. SD !z Rp. 50.000,- b. SMP !z Rp. 100.000,- c. SMA !z Rp. 150.000,- Biaya kutipan yang dikeluarkan orang tua untuk siswa pertahun yang peruntukannya untuk : a. Biaya Terima kasih untuk kenaikan kelas dan tamat b. Biaya ekstakurikuler c. Biaya photo copy bahan ajar d. Biaya les komputer e. Biaya les tambahan diluar jam sekolah f. Biaya perpisahan kelas VI dan III g. Biaya Komputer h. Biaya Peringatan Hari Besar i. Biaya Insidental Ditemukan di SMA Negeri 8 Medan, setiap siswa dipungut biaya pembelian komputer sekolah sebesar : a. Kelas I sebesar Rp. 100.000,- b. Kelas II sebesar Rp. 125.000,- Demikian juga di temukan di SMPN 38 Medan, adanya kutipan biaya pembelian komputer. Dengan kenaikan harga BBM kenaikan kutipan sulit diprediksi dan ini bervariasi dan sangat dipengaruhi kebijakan kepala sekolah. 4. Biaya transportasi. Terjadi kenaikan biaya transportasi untuk siswa SD, SMP dan SMA sebelumnya Rp. 500,- menjadi berkisar Rp. 700,-/siswa, maka perbulan Rp. 21.000,- (pertahun Rp. 252.000,-) dan ada juga supir yang mengenakan tarif sebesar Rp. 1000,-/siswa, maka perbulan Rp. 30.000,- (pertahun Rp. 360.000) persiswa. 5. Biaya seragam sekolah. Seragam sekolah yang harus dimiliki seorang siswa minimal sebanyak dua pasang pakaian setiap tahunnya, satu pasang sepatu dan tas sekolah serta buku tulis. Dari survey yang dilakukan, diperediksi kenaikan akan mencapai sepuluh persen. Tabel (C 1 Biaya seragam sekolah dan buku tulis Jenjang Pendidikan Baju Seragam Sepatu Tas Sekolah Buku Tulis/lusin Total Kenaikan 10 % SD Rp. 50.000 Rp. 35.000 Rp. 40.000 Rp. 5.000 Rp. 130.000 Rp. 143.000 SMP Rp. 60.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 5.000 Rp. 165.000 Rp. 181.500 SMA Rp. 75.000 Rp. 65.000 Rp. 75.000 Rp. 5.000 Rp. 220.000 Rp. 242.000 Tabel (C 2 Biaya Pendidikan sebelum subsidi BBM dicabut Jenjang Pendidikan Biaya Buku Biaya Sumbangan Pendidikan Biaya Kutipan Biaya Transportasi Biaya pakaian & buku tulis Total SD 275.000 84.000 50.000 180 000 130.000 719.000 SMP 375.000 210.000 100.000 180.000 165.000 1.030.000 SMA 450.000 480.000 150.000 180.000 220.000 1.480.000 6. Masalah sebelumnya Alokasi dana BBM sebelumnya sebesar Rp. 60.000,- per enam bulan untuk SD, Rp. 120.000,- per enam bulan untuk SMP, Rp. 150.000,- per enam bulan untuk SMA tidak mampu mengatasi biaya pendidikan justru dengan adanya program BKM tahun 2004 justru biaya pendidikan semakin meningkat dan sekolah semakin membabani seperti munculnya buku Lembaran Kerja Siswa yang menjadi buku wajib bagi siswa di setiap semester yang harus dibeli sesuai dengan mata pelajaran yang harganya berkisar antara Rp. 5.000,- s/d Rp. 8.000,-. Bahkan hasil temuan SAHdaR di Kota Medan hampir seluruh uang subsidi BBM dipotong sebesar Rp. 5.000,- per siswa dengan berbagai alasan, seperti untuk uang photo copy, uang transport guru yang mencairkan, uang 7K dan lain sebagainya. Juga ada siswa untuk enam bulan pertama menerima, tetapi untuk enam bulan kedua tidak menerima. Demikian pula kriteria penerima BKM yang tidak konsisten. Berdasarkan temuan SAHdaR di SMP Negeri 29 Medan, ada seorang anak penjual es keliling yang tidak dimasukkan menjadi penerima BKM dengan alasan dananya dialihkan untuk siswa lainnya, padahal siswa tersebut sering kali menunggak uang sumbangan pendidikan, uang buku dan kutipan-kutipan di sekolah serta memiliki saudara/I lebih dari tiga orang. Demikian juga kehidupan keluarganya setiap harinya hanya mampu membeli beras satu kilogram per hari itupun setelah Bapak penjual es keliling ini laku dagangannya. Tabel (C 3 Prediksi Biaya Pendidikan terendah setelah subsidi BBM dicabut Jenjang Pendidikan Biaya Buku Biaya Sumbangan Pendidikan Biaya Kutipan Biaya Transportasi Biaya pakaian/ buku tulis Total SD 330.000 122.400 50.000 252.000 130.000 884.400 SMP 450.000 342.000 100.000 252.000 165.000 1.309.000 SMA 660.000 792.000 150.000 252.000 220.000 2.074.000 Tabel (C 4 Prediksi biaya pendidikan tertinggi setelah dicabutnya subsidi BBM Jenjang Pendidikan Biaya Buku Biaya Sumbangan Pendidikan Biaya Kutipan Biaya Transportasi Biaya pakaian/ buku tulis Total SD 352.100 132.600 50.000 360.000 143.000 1.037.700 SMP 487.500 370.500 100.000 360.000 181.500 1.499.500 SMA 715.000 858.000 150.000 360.000 242.000 2.325.000 Tabel (C 5 Biaya Pendidikan sebelum dan prediksi setelah subsidi BBM di cabut. Jenjang Pendidikan Jumlah Dana/siswa/tahun Pengalihan Subsidi BBM Tahun 2004 Beban Sebelum BBM naik Pengalihan Subsidi BBM Tahun 2005 Prediksi setelah BBM naik Terendah Tertinggi SD Rp. 120.000 Rp. 719.000 Rp. 300.000 Rp. 884.400 Rp. 1.037.700 SMP Rp. 240.000 Rp. 1.030.000 Rp. 780.000 Rp. 1.309.000 Rp. 1.499.500 SMA Rp. 300.000 Rp. 1.480.000 Rp. 1.440.000 Rp. 2.074.000 Rp. 2.325.000 Dari analisis diatas pengalihan subsidi BBM kepada sektor pendidikan tidak mampu menutupi biaya pendidikan per siswa per tahun untuk semua jenjang pendidikan, bahkan seandainya pun subsidi ini di salurkan dengan tidak adanya kenaikan untuk jenjang SD dan SMP rakyat tetap harus mengeluarkan biaya yang jumlahnya cukup besar setiap tahunnya. Realitas biaya pendidikan yang membebani, misalnya apabila dalam satu keluarga yang memiliki 2 orang anak yang duduk di jenjang SD dan 1 orang duduk di jenjang SMP, dengan penghasilan sebagai buruh di Kota Medan yang upahnya berkisar antara Rp. 600.000,- s/d 650.000,-, maka keluarga tersebut akan kesulitan membiayai pendidikan anaknya, demikian juga tukang becak yang pendapatan perhari antara Rp. 10.000,- s/d Rp. 15.000,-, kuli bangunan yang pendapatannya musiman. Dapat dipastikan anak-anak mereka akan putus sekolah, sebab pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya hidup dan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Selain itu, perlu dicermati pendapat selama ini, bahwa pemerintah telah mensubsidi BBM adalah salah, tetapi menurut Kwik Kian Gie, yang benar adalah pemerintah tidak mendapat keuntungan penjualan dalam negeri. Maka dengan dicabutnya subsidi BBM oleh pemerintah sama artinya pemerintah telah mengambil untung yang cukup besar dari rakyat yang beresiko naiknya kebutuhan pokok, biaya pendidikan dan kesehatan, janji dengan mengalihkan untuk mensubsidi pendidikan, bukan menjadikan pendidikan menjadi semakin murah justru semakin mahal ! Dengan demikian dicabutnya subsidi BBM, dialihkan kepada sektor pendidikan tidak akan mengalami perubahan, bahkan diperediksi biaya yang ditanggung rakyat akan semakin besar. Kemungkinan terburuk dengan dicabutnya subsidi BBM angka putus sekolah akan semakin tinggi dan pengalihan subsidi hanya sia (C sia. Demikian juga dengan janji(Cjanji bahwa pencabutan subsidi BBM untuk menyukseskan program wajib belajar 9 tahun adalah omong kosong. Kewajiban pendidikan bebas biaya dan bermutu adalah keharusan, jadi dicabut atau tidak subsidi BBM memang sudah seharusnya demikian yakni pendidikan gratis dan bermutu. Rakyat jangan mau tertipu dengan iklan yang menipu !!! Bersatu untuk perjuangan Pendidikan gratis, bermutu, mencerdaskan, memerdekakan, dan dapat dinikmati oleh semua orang tanpa diskriminasi Medan, 1 Maret 2005 Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat (SAHdaR) T.R. Arif Faisal Sekretaris Eksekutif [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **