** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=189580&kat_id=23 Rabu, 02 Maret 2005 13:48:00 Diragukan Keberhasilan Kompensasi Kenaikan Harga BBM untuk Pendidikan Jakarta-RoL -- Keberhasilan penyaluran dana kompensasi pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pendidikan diragukan karena tingginya tingkat kebocoran atau korupsi di Indonesia, sehingga pemerintah diminta melakukan pengawasan ketat dan diharapkan melibatkan perguruan tinggi dan LSM. "Diragukan akan berhasil karena tingkat kebocoran tinggi," kata Azrul Tanjung, seorang praktisi pendidikan yang juga Rektor Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Ahmad Dahlan, di Jakarta, Rabu. Azrul yang juga Sekjen Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia mengkuatirkan dana kompensasi tersebut tidak sampai secara utuh kepada pihak yang berhak. Ia juga meragukan keberhasilan pengawasan penyaluran dana kompensasi tersebut karena budaya di masyarakat dalam melakukan pengawasan serta sistem pengawasan masih lemah. Oleh sebab itu, Azrul meminta agar pemerintah tidak sendirian dalam melakukan pengawasan penyaluran dana namun juga melibat pihak luar pemerintah seperti perguruan tinggi dan juga LSM. Mengenai kesiapan perguruan tinggi untuk mengawasi, ia mengatakan bahwa perguruan tinggi swasta akan lebih siap karena selama ini mereka sudah biasa lebih mandiri dibanding perguruan tinggi negeri. Ia juga mengharapkan pemerintah dapat memperbaiki sistem penyaluran dana kompensasi serta sistem pengawasannya. "Juga harus jelas dan transparan penyalurannya," tegas Azrul. Azrul sendiri tidak setuju dengan kenaikkan harga BBM tersebut dan menurutnya, sebaiknya pemerintah terlebih dahulu melakukan efisiensi. Ia mengatakan, jika kebocoran berhasil ditekan paling tidak 50 persen dari yang ada sekarang maka kenaikan harga BBM tidak perlu dilakukan, jikapun naik maka tidak akan besar. Sebelumnya Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengatakan, alokasi dana Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) akan dimanfaatkan untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan penduduk miskin di Indonesia yang jumlahnya relatif cukup besar khususnya pada jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Depdiknas, Indra Jati Sidi mengatakan, total dana PKPS-BBM bidang pendidikan tahun 2005 seluruhnya berjumlah Rp5,6 triliun dan Rp1,46 triliun sudah teraloksikan dalam APBN 2005.ant/mim ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **