[list_indonesia] Re: [ppiindia] Digest Number 1625

  • From: "Arriko Indrawan" <arriko.indrawan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 2 Mar 2005 14:28:16 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Sorry baru sempat baca dan balas....

Memang artikel tsb sdh lama mbak...
Paling tidak, bisa jadi referensi bahwa ada penolakan dari
pihak tertentu, thdp metodologi sejarah yg digunakan...

Mbak Lina,
Penambahan itu ada pada "Surat" Yohanes, bukan pada "Kitab Yohanes" yang
berisi
Kisah hidup Yesus. Penambahan tsb terkait dg adanya penemuan "surat" yg
belakangan...

Perlu diketahui, Keputusan yg diambil oleh Gereja Katolik Roma berdasarkan
kajian yg panjang dengan membentuk "tim pro dan tim Kontra" untuk saling
berargumentasi. Setelah pengkajian yg panjang baru diambil sebuah
kesimpulan
dan akhirnya keputusan. Bila sudah sampai pada keputusan,
maka perkara tsb bersifat mengikat...

Gereja Katolik sebagai sebuah organisasi di dunia yg berumur hampir 2000
thn mengalami pasang-surut, juga jatuh-bangun, serta tdk luput dari
kesalahan..
dan itu merupakan bagian dari sejarah...

Kesalahan yg telah dilakukan juga sudah diakui dan Gereja Katolik sdh
mempunyai
sikap yg lebih bijak dg belajar dari kesalahan...bukankah hal tsb yg
terpenting??
Siapa di antara kita yg tdk pernah khilaf?? Yg terpenting adalah kita yg
sekarang
yg telah belajar dari ke-khilafan masa lalu kita... dan ini membuat kita
menjadi
lebih bijak, khan?? Tinggal kita yg pilih, mau terus melihat masa lalu,
atau mau menghadapi hari ini dan masa mendatang??

Saya bukan Theolog, jadi mungkin penjelasan saya kurang memuaskan, bila
diantara
anggota Millist ada Theolog Katolik, mungkin bisa merinci lebih detail?

Saya sepakat dg Mbak Lina, mari kita saling mengingatkan untuk berbuat baik
kepada sesama, tanpa memandang perbedaan yg ada... Ini merupakan muara
semua
ajaran agama, khan??


Salam dalam Kasih,

Arriko I


===========

  Date: Thu, 24 Feb 2005 08:12:22 -0000
   From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
Subject: Re: Kitab Aspal-->Deretan Nabi menurut agama-agama langit (samawi)


Sorry yah, artikel Republika itu sudah basi jadi saya hapus saja,
dan lagi inti artikel itu ada di akhir artikel itu sendiri, yaitu:

> Oleh sebab itu, mengadopsi metodologi Bibel terhadap> al-Quran
adalah adopsi dan metodologi yang SALAH KAPRAH

****
>
> Dimana saya bisa baca rujukannya tentang hal dibawah ini? Dari
> pengalaman saya membaca malah mendapat kesan yang lain dari ini.
> Logikanya AlQur'an, yang berbasa Arab, ini bisa diselidiki
> berdasarkan bahasa aslinya tersebut. Bible yang bahasa aslinya
> berbahasa Aramaic (?), apa sampeyan pernah baca yang berbahasa
> aslinya itu?
>
> =======================
>
> Yg pernah baca tentu ahli sejarah to, Mbak....
> Tapi hasil penelitiannya ada dlm bentuk buku ..

Lina: Saya tidak bertanya SIAPA YANG PERNAH BACA, saya cuma minta
diinfornmasikan rujukan. Itu artinya bukunya apa, pengarangnya
siapa, atau kalau ada websitenya. Begitu sayang...
>
>
> Kalau ada pemikir Islam berdalih seperti itu, alangkah bodohnya
> mereka itu ya? Mereka bisa saja bersikap tertutup..lalu apa
> penyelidikan ilmiah akan terhenti karenanya? Penyelidikan Ilmiah
> terhadap AlQur'an kebanyakan dilakukan oleh orang2 non Muslim yang
> kemudian belajar bahasa Arab..mereka saja tak pernah menggunakan
> dalih spt itu. Bahasa Arab mudah untuk dipelajari bagi yang mau.
> ===============
> Bukan cuma isi Alquran-nya, tapi juga asal usulnya yg diselidiki...

Lina: Yang cuma bicara ISINYA sapa toh?
>
> Kalau saya gak salah ingat ketika membaca prakata pada bukunya
> Maurice Bucaille, dia mengatakan bahwa dia menemukan kesulitan tsb
> ketika harus berhadapan kepada pemikir2 Kristen yang seperti itu.
> =============
>
> Mungkin saya yg kuper, Saya nggak kenal tokoh ini...??? Penulis
buku apa,
> ya??

Lina: he..he..bukan saya yang bilang lho sampeyan kuper. Di googling
aja deh Maurice Bucaille, sampeyan akan tahu siapa dia.

>
> Tapi saya percaya banyak juga pemikir2 Kristen yang jujur kok.
> Seperti dalam kasus Comma Johanneum, mereka mengakui beberapa ayat
> dalam kitab Yohannes adalah betul-betul tambahan. Buat mereka
selama
> penambahan itu tidak merubah arti dasarnya, tak jadi masalah.
> =================
>
> Sejauh yg saya tahu, ini cuma salah satu pendapat dan di antara
ahli Teolog
> dan filsuf Kristen, pendapat ini dapat dipatahkan, mirip kasus DVC.

Sejauh apa sih sampeyan taunya? (Jangan ngaku kuper lagi lho!) Coba
dimana lagi rujukannya kok sampe sampeyan yakin pendapat ini dapat
dipatahkan? Supaya saya jangan sampe beranggapan ini cuma pendapat
sampeyan yang kuper itu? Ato sampeyan tau apa yang terjadi pada
kasus Comma Johanneum? Sampeyan tau kalau si Erasmus terpaksa
memasukkan ayat tambahan pada Perjanjian Baru bahasa Greek (thn
1522) tsb karena tekanan dari gereja Vatican? (he..he..gereja
Vatican ini tempatnya tukang ngancem...jadi ada kemungkinan DVC itu
bener...kali ya? Galileo aja dieksekusi). Coba sampeyan baca rujukan
berikut:

1) buku "Word Meanings in the NT" karya Ralph Earle, di hal 452
menerangkan bahwa salah satu penerjemah NIV menulis ttg 1 Yohanes
5:7 sbb:
"Anyone who uses a recent scholarly version of the NT will see that
these words on the Trinity are not in verse 7. This is because they
have no basis in the Greek text. UNDER ROMAN CATHOLIC PRESSURE,
Erasmus inserted them from the Latin Vulgate. They are not a part of
the inspired Bible"

2) atau sampeyan klik disini
http://www.bible.org/docs/soapbox/1john5-7.htm.

3) atau anda cari The Jerussalem Bible (terjemahan Katolik). Pada
catatan kaki nya diterangkan bhw "these words are not in any of the
early Greek MSS[manuscripts], or any of the early translations, or
in the best MSS of theVulg[ate] itself."

Apa sampeyan masih berani bilang ini hanya salah satu pendapat dan
pendapat ini sudah dipatahkan?

dah deh Ar, kita saling mengingatkan aja agar selalu berbuat
kebaikan sesama umat Tuhan ye?





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] Re: [ppiindia] Digest Number 1625