[list_indonesia] [ppiindia] Da Vinci Code & wisata di Roma

  • From: Arriko Indrawan <arriko.indrawan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: undisclosed-recipients: ;
  • Date: Wed, 30 Mar 2005 08:40:43 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Wisata Vatikan naik akibat sebuah buku



Wisatawan buku itu mempertanyakan cara kerja gereja


Umat Katolik yang taat memenuhi kota Roma di minggu Paskah, namun
Vatikan juga menarik banyak pengunjung yang memegang buku terkenal
bukannya kitab Injil.
Sejumlah kecil penggemar pengarang Dan Brown membawa bukunya yang
berjudul Angels and Demons terlihat berputar-putar di Lapangan Santo
Petrus.
Mereka mengkuti jejak langkah pelaku utama fiksi buku misteri yang
serupa dengan buku Da Vinci code.
"Kami melihat jumlah orang yang datang ke Roma dari Amerika dan Inggris
hanya untuk melakukan tur itu bertambah dan mereka mengunjungi
lokasi-lokasi yang ada dalam buku tersebut," ujar Simone Gozzi, ketua
Asosiasi Dark Rome yang menjalankan wisata Angels and Demons.
"Kami bahkan menerima pesanan tur dari sekolah-sekolah Italia, yang
tentu saja mengejutkan kami."
Konspirasi
Berdiri di pintu masuk Vatikan sebuah rombongan wisata mencari tanda dan
simbol yang tersembunyi dibalik patung abat ke 17 karya Gian Lorenzo
Bernini.
Buku itu mempergunakan patung tersebut sebagai petunjuk yang menunjukkan
plot tersembunyi yang dilakukan oleh sebuah masyarakat rahasia terhadap
Gereja Katolik Roma - ancaman meledakkan Vatikan disaat gereja sedang
memilih seorang paus baru.
Implikasi Dan Brown bahwa Bernini adalah bagian dari persekongkolan anti
agama membuat sejumlah ahli sejarah marah. Sedangkan pakar sejarah lain
lebih bersikap pragmatis.
"Ini ide bagus dalam mendorong orang datang ke Roma dan mengetahui
Bernini, yang karya-karyanya sulit untuk dimengerti," ujar Profesor
Elizabeth Lev dari Universitas John Cabot di Roma.
"Menurut saya hanya wisatawan yang benar-benar bodoh yang tidak tahu
bahwa karya-karya Bernini jauh lebih bermakna daripada sebuah teori
konspirasi yang digambarkan dalam sebuah buku misteri."
Bukan hanya seni yang ingin dilihat fans Dan Brown ini. Mereka
mendengarkan dengan seksama saat pemandu mereka menunjuk Kapel Sistine,
menggambarkan bagaimana para kardinal memilih seorang Paus dalam
pertemuan tertutup atau conclave.


Pengarang Da Vinci Code dan Angels and Demons


"Saat pertama tiba, mereka memiliki banyak pertanyaan mengenai cara
kerja Vatikan," ujar Simone Gozzi. "Sebagian besar tidak pernah
mendengar conclave atau pertemuan tertutup sebelum membaca buku itu,
mereka sangat tercengang dengan cara kerja itu dan ingin tahu lebih
banyak."
Serangan Kardinal
Roy Diner, wisatawan asal Amerika sangat terpesona.
"Dengan berbicara mengenai gereja dan politiknya membuat misteri semakin
besar karena hal itu menyadarkan kita betapa penuh rahasia sistem
tersebut," ujarnya. "Kini saya malah punya banyak pertanyaan."
"Saya ikut tur ini karena kami membicarakan buku itu dalam perkumpulan
gereja yang saya ikuti," ujar Charleine Bitter. "Saya sekarang
bertanya-tanya seberapa besar kekuasaan yang dimiliki Paus."
Puteranya Mike menganggukkan kepala setuju.
"Menurut saya ada bagian dari buku ini yang kita percayai dan ada bagian
yang ingin kita percaya bahwa itu benar, sedangkan ada bagian yang tidak
bisa dipercaya tapi membuat kita bertanya-tanya apakah itu benar," ujar
Mike.
Vatikan tidak mengeluarkan reaksi resmi atas fenomena Dan Brown ini,
meski seorang Kardinal utama mengecam sejarah Gereja Katolik versi buku
Da Vinci Code.
Sejumlah pengamat memandang buku Angels and Demons mengemukakan
tantangan yang berbeda.
"Gereja harus memperhatikan apa yang terjadi di sini," kata John Allen,
wartawan National Catholic Reporter di Vatican. "Benar Dan Brown mungkin
tidak akurat tetapi dia berhasil mebangkitkan rasa ingin tahu yang
begitu besar mengenai cara kerja Vatikan.
"Ada dua cara bagi Gereja memandang fenomena ini - satu sebagai tulisan
beracun dari dunia sekular yang tidak mengerti atau sebagai saat untuk
penyebaran.
"Ini adalah kesempatan bagi Gereja Katolik untuk memperlihatkan bahwa
mereka bukan kekuatan kultus yang penuh misteri."

Sumber:
http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2005/03/050322_davinci.shtml
/mp








[Non-text portions of this message have been removed]












------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: