** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Siapakah yang dapat menerangkan mengenai Hizbut Tahrir Indonesia ini? Apakah gerakan ini merupakan gerakan politis? apabila demikian, masihkah gerakan ini bergerak dalam jiwa dan semangat Proklamasi 17 Augustus 45? Sampai kemana gerakan ini ikut membina kesatuan bangsa dari semua agama dan budaya? Atau, gerakan ini merupakan gerakan politis yang ingin mengibah tatanan negara kita? Mohon pencerahan Salam Danardono --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, syabab muslim <syabab_hizb_islamiy@xxxx> wrote: > > Sabtu, 05 Maret 2005 19:35:00 > Ratusan Umat Muslim Peringati Runtuhnya Khilafah > > > Jakarta-RoL -- Ratusan umat Muslim yang tergabung dalam organisasi Hizbut Tahrir Indonesia menghadiri acara peringatan 81 tahun runtuhnya Khilafah yang berlangsung di depan Istana Merdeka di Jakarta, Sabtu. > > "Acara ini diselenggarakan dalam upaya untuk memperingati runtuhnya Khilafah yang terjadi pada 3 Maret 1924 yang terjadi di Turki, sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sistem Khilafah merupakan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh umat Islam saat ini," kata Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto. > > Ismail mengatakan, proses sosialisasi dan pemberian pemahaman pada masyarakat mengenai konsep sistem Khilafah telah dilakukan sejak tiga tahun yang lalu melalui serangkaian diskusi dan acara- acara yang berlangsung di tempat terbuka seperti yang tengah berlangsung di depan Istana Merdeka tersebut."Dari proses sosialisasi itu memang telah ada respon yang baik dari umat atas konsep ini," tuturnya. > > Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB tersebut, diisi oleh orasi dari sejumlah ulama dan tokoh Islam seperti Muhammad Luthfie Hakim dan Abu Jibril Abdurrahman."Kita umat Islam, siapapun orangnya jangan sampai berpisah dengan kitab Allah," kata Abu Jibril Abdurrahman salah satu pengurus Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang memberikan orasi sekitar pukul 10.00 WIB. > > Masih menurut Abu Jibril, saat ini masih banyak pemimpin di seluruh belahan dunia, meski beragama Islam namun pola dan cara kepemimpinannya jauh dari nilai-nilai Islam."Pemimpin yang lepas dari kitab Allah, bila diikuti akan menyesatkan, namun bila kita menentang mereka maka mereka akan membunuh kita," tuturnya. Selain mendengarkan orasi, para peserta acara itu juga membawa sejumlah spanduk dan bendera Hizbut Tahrir berwarna putih dan hitam > > Sejumlah spanduk itu antara lain berisi seruan untuk menerapkan sistem Khilafah sebagai salah satu jalan keluar menyelesaikan masalah umat, termasuk masalah kenaikan Bahan Bakar Minyak yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah pada 1 Maret 2005.Acara tersebut direncanakan akan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB dan mendapat pengawalan dari sejumlah petugas kepolisian. ant/mim > > http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=189981&kat_id=23 > > > > Rabu, 02 Maret 2005 20:04:00 > > Ratusan Massa HTI Demo Tolak Kenaikan BBM > > Laporan: kie > > > > BANDUNG --RoL -- Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bandung, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Selasa (2/3). > > > > Aksi tersebut, dilakukan selama dua jam, mulai pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB. Dalam aksi itu, HTI menyatakan menolak kenaikan BBM yang ditetapkan oleh pemerintah. HTI menganggap kenaikan harga BBM itu merupakan bentuk kedzaliman pemerintah terhadap rakyat. Selain massa dari HTI, demo tersebut juga diikuti oleh Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan (SPFKK) PT DI. Aksi damai itu, dihadiri Harry Moekti, yang memberikan orasi di depan seluruh pendemo. > > > > Para pendemo membawa berbagai poster yang bertuliskan kecaman terhadap kebijakan pemerintah itu. Misalnya, akankan penderitaan umat ditambah dengan kenaikan BBM, tolak kenaikan BBM dan tegakkan khilafah, kenaikan BBM=beban berat masyarakat, dan lain sebagainya. > > > > Menurut Humas HTI Bandung, Lutfi Afandi, pihaknya menganggap belum terlambat untuk melakukan aksi penolakan kenaikan BBM itu. Meskipun pemerintah sudah membuat ketetapan kenaikan tersebut, kata dia, HTI tetap memrotesnya. Pihaknya, lanjut Lutfi, justru merasa yakin jika masyarakat terus-menerus melakukan aksi penolakan, pemerintah akan berpikir untuk meninjau ulang keputusan tersebut. ''Saya yakin, masyarakat masih memiliki kesempatan untuk membatalkan kenaikan BBM itu,'' tuturnya. > > > > Lutfi menganggap, pemerintah berani menetapkan kenaikan BBM karena masyarakat diam. Kalau masyarakat bergerak menunjukkan penolakan itu, maka pemerintah akan berpikir dua kali. ''Kami akan melakukan aksi terus sampai pemerintah mau mendengarkan kami,'' cetusnya. Menurut Lutfi, pemerintah Indonesia baru sekarang secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. > > > > Padahal, kata dia, kenaikan harga BBM itu sudah diberlakukan sejak 19 Desember 2004. Yaitu, kenaikan Petramax sebesar 60 persen dan gas LPG sebesar 41 prsen. ''Kami melihat pemerintah memanfaatkan kesibukan seluruh elemen masyarakat yang sibuk menolong Aceh yang terkena Tsunami. > > > > Pemerintah, menjustifikasi kenaikan harga BBM ini melalui media cetak dan elektronik,'' papar Lutfi. Untuk membenarkan keputusannya, imbuh Lutfi, pemerintah beralasan bahwa harus mengimpor 400 ribu barel minyak per hari dengan harga pasar dunia 49 dolar AS per barel. Pemerintah, kata dia, beralasan tidak ingin merugikan perusahaan minyak karena jumlah impor lebih besar dari ekspor. Sehingga, pemerintah mengaku terpaksa menaikkan harga BBM. > > > > Sumber : http://www.republika.co.id/online_detail.asp? id=189589&kat_id=23 > > > > > > > > > 03/03/05 09:33 WIB > > BBM > > HTI Berunjuk Rasa Menolak Kenaikan BBM > > > > Liputan6.com, Jakarta: Sekitar 700 simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar demonstrasi. Lautan putih wanita berkerudung disertai spanduk memenuhi depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Ahad (27/2). Demonstran menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Maret mendatang. Mereka tidak menerima naiknya harga bahan bakar minyak karena akan memberatkan rakyat miskin. > > > > Kendati pemerintah menyiapkan dana alokasi kompensasi BBM sebesar Rp 10 triliun, pengunjuk rasa memperkirakan dana tersebut sulit mencapai sasaran, terutama ke rakyat kecil. Massa yang juga terdiri dari anak-anak itu menilai, dana tersebut sangat rentan terhadap penyimpangan [baca: Dana Kompensasi Awal BBM Rp 10 Triliun]. > > > > Demonstran pun menilai pemerintah kurang tanggap dengan tidak mengumumkan besarnya biaya operasional yang ditanggung Pertamina. Mereka mengkhawatirkan, pemerintah menganggap harga BBM sekarang sangat murah dan Pertamina mengalami kerugian. > > > > Massa HTI bertekad tetap menolak kenaikan harga BBM. Mereka bahkan berencana pada 5 Maret mendatang menggelar aksi yang lebih besar lagi dengan mendatangkan massa dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Banten.(AIS/Aldi Yarman dan Eko Purwanto) > > > > Sumber : http://www.liputan6.com/fullnews/96516.html > > > > > > > > > > > 27/2/2005 10:49 WIB > > :: Berita Utama :: > > > > 27/2/2005 10:49 WIB > > Mainkan Operet, Massa Hizbut Tahrir Masih Demo di Depan Istana Negara > > > > Theresia Oktavina - Jakarta, Massa Hizbut Tahrir Indonesia hingga kini masih melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, untuk menentang kenaikan harga bahan bakar minyak. Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Minggu (27/2) pagi itu kini tengah diisi dengan penampilan lima orang pengunjuk rasa yang memainkan sebuah operet. > > > > Dalam operet tersebut digambarkan seorang pemimpin Muslim yang tengah berdialog dengan rakyatnya untuk membatalkan kebijakannya sendiri dalam menaikkan harga BBM. Pembatalan kebijakan yang dilakukan pemimpin Muslim itu dilakukan karena mendengar masukan dari rakyatnya. > > > > Operet dibuka dengan sebuah narasi yang menyatakan bahwa kisah yang dimainkan tersebut merupakan gambaran kondisi Indonesia dibawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Disaat pemimpin yang digambarkan menggunakan sorban dan jubah muncul dengan mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM pada 1 Maret, mengakibatkan munculnya gejolak dari rakyat. Rakyat dalam operet tersebut mengatakan, dengan kenaikan BBM, masyarakat akan semakin sulit untuk mencari nafkah sehingga kejahatan akan semakin merajalela. > > > > Sementara rakyat yang lainnya juga menyatakan, mengurangi subsidi BBM sebanyak Rp 50 triliun, hanya memenangkan pihak asing. Karena mendengarkan masukan dari rakyat tersebut, akhirnya pemimpin Muslim tersebut membatalkan kebijakannya untuk menaikkan harga BBM. > > > > Hingga berita ini diturunkan, para pengunjuk rasa masih terus berdatangan. Sejumlah aparat kepolisian terlihat terus melakukan pengamanan di sekitar Istana Negara. Arus lalu lintas yang melintas di depan Istana Negara terpantau masih tersendat. (doa) > > > > Sumber : http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=15126 > > > > > > > Berita Foto: Hizbut Tahrir Tolak Kenaikan BBM > > Jakarta, KCM > > > > Ratusan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (27/2). Dalam aksi tersebut, mereka menyatakan menolak terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM karena mereka menilai kebijakan itu "mendzalimi" rakyat. > > > > Sumber : http://www.kompas.com/utama/news/0502/27/111809.htm > > > > > > > Feb 27 17:44 > > HIZBUT TAHRIR PERTANYAKAN LOGIKA PENCABUTAN SUBSIDI BBM > > > > Jakarta (ANTARA News) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mempertanyakan lima logika pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dinilainya sebagai kebohongan kepada rakyat. > > > > Hal itu tertuang dalam selebaran AL ISLAM yang diterbitkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di Jakarta Minggu, dan dibagi-bagikan kepada masyarakat Jakarta yang melintas di sekitar lapangan Monas dan Istana Negara. > > > > HTI melakukan unjukrasa yang diikuti sekitar seribu anggota berikut simpatisan dan bersama-sama menolak menolak kenaikan BBM. > > > > Logika pertama HTI yang dinilainya sebagai kebohongan adalah logika APBN digerogoti subsidi BBM. Menurut dia, APBN sebenarnya digerogoti utang bukan subsidi. Pada APBN 2005 misalnya, pembayaran bunga utang mencapai Rp64 triliun (24 persen) dari total APBN sebesar Rp264,9 triliun. > > > > Oleh karena itu HTI meminta pemerintah menyehatkan APBN secara serius dengan membuat skala prioritas pengeluaran dan mencoret pengeluaran yang tidak mendesak dan tidak terukur manfaatnya bagi rakyat. > > > > Disoroti pula logika yang mengatakan subsidi mengurangi kemandirian rakyat, yang dinilai kebohongan, karena sumber daya alam (termasuk minyak dan gas) yang ada seharusnya diolah pemerintah agar manfaatnya bisa dirasakan seluruh rakyat, bukan pengelolaannya diserahkan kepada asing. > > > > HTI meminta pemerintah ke depan semakin serius melakukan diversifikasi energi, inovasi teknologi dalam pemanfaatan energi, dan mengatur distribusi energi sesuai syariat Islam. > > > > Dikatakan pula logika subdisi hanya dinikmati kalangan atas telah menyesatkan masyarakat, karena pemakai BBM bukan hanya kalangan atas, tapi juga rakyat yang menggunakan transportasi umum, yang bila BBM naik maka ongkos angkutan juga naik. > > > > Demikian pula dengan logika pencabutan subsidi BBM mengurangi penyelundupan dipertanyakan, karena menurut HTI berapa sebenarnya BBM yang diselundupkan. "Apakah besar? Kalaupun ya, untuk mengatasinya seharusnya pemerintah memperkuat penegakan hukum bukan menaikkan harga BBM." > > > > HTI juga mempertanyakan logika lainnya bahwa pencabutan subsidi BBM akan mengurangi kemiskinan, padahal dana kompensasi BBM yang difokuskan untuk pendidikan dan kesehatan hanya Rp15 triliun, sementara subsidi yang berhasil dikurangi mencapai Rp50 triliun. "Sisanya kemana?" > > > > Oleh karena itu, secara tegas HTI kenaikan BBM karena akan menambah kesengsaraan rakyat, tidak adil, dan bukan cara yang sahih (sah) untuk mengatasi krisis keuangan negara. > > > > NNNN > > > > Sumber : http://www.antara.co.id/seenws/?id=3944 > > > > > > > Senin, 28 Februari 2005 NASIONAL > > TOLAK KENAIKAN BBM: > > > > Sejumlah massa dari organisasi Islam, Hizbut Tahrir berunjuk rasa menentang rencana kenaikan harga BBM di Jakarta, Minggu (27/2). Mereka menilai kenaikan BBM sebagai cermin kapitalisme. (55) > > > > Sementara itu, demo menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sebesar rata-rata 29 % terus terjadi. Pada Minggu (27/2), paling tidak ada dua unjuk rasa memprotes kebijakan tersebut di Jakarta. > > > > Demo pertama dilakukan Hizburt Tahir Indonesia sekitar pukul 10.00 WIB. Massa Hizburt Tahir yang jumlahnya sekitar 100 orang mendemo Istana di Jl. Veteran, Jakarta. > > > > Mereka membentangkan spanduk besar berukuran 2 x 4 m, yang bertuliskan "Maaf Presiden Tetap Menaikkan Harga, Untung Kami Tidak Ikut Memilih". > > > > Menurut Hizbut Tahrir, sangat tidak logis menaikkan harga BBM untuk menyejahterakan rakyat miskin. Kompensasi kenaikan harga BBM tidak akan membantu rakyat kecil karena harga-harga kebutuhan ikut naik akibat naiknya harga BBM. > > > > Hizbut Tahrir juga menilai kompensasi BBM dengan menggratiskan biaya kesehatan dan pendidikan hanya angan-angan. > > > > Selain dari Hizbut Tahrir, demo juga digelar Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI). Sekitar pukul 12.00 WIB, mereka mendemo Istana Negara untuk menolak kenaikan harga BBM. Bagi SBTPI, kenaikan harga BBM akan menambah parah beban kaum buruh yang sudah susah. > > (A20,F4,dct-33m) > > > > Sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0502/28/nas01.htm > > > > > > > Sabtu, 26 Pebruari 2005 16:31 > > Hizbut Tahrir Demo Tolak Kenaikan BBM > > > > Rencana pemerintah menaikan harga BBM terus mendapat penolakan. Di Pekanbaru Hizbut Tahrir turun ke jalan menolak rencana tersebut. > > > > Riauterkini-PEKANBARU- Sedikitnya 200 massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Daerah Pekanbaru menggelar aksi turun ke jalan, Sabtu (26/2). Aksi tersebut mereka lakukan dalam rangka menolak rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). > > > > Dalam aksinya HTI menyampaikan orasi di sepanjang jalan yang mereka lalui, yakni di Jalan Jendral Sudirman. Bermula dari Taman Makan Pahlawan, terus bergerak ke arah Kantor Gubernur, berbelok di depan DPRD Pekanbaru, lantas berkumpul di bundaran air mancur depan Kantor Walikota Pekanbaru. > > > > Secara bergantian aktivis HTI menyampaikan orasi, secara umum isi orasi menyampaikan penolakan rencana pemerintah menaikan harga BBM sampai 30 %. Sebagaimana aksi-aksi HTI selama ini, pada kesempatan itu pengunjuk rasa juga menyerukan ditegakkannya pemerintahan khilafah di Indonesia. > > > > Selain menyampaikan orasi, massa juga menyebar-luaskan pernyataan sikap tertulis pada pengguna jalan. Ada tiga tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa, yakni pertama menolak rencana kenaikan harga BBM, kedua menolak sistem ekonomi kapitalis, termasuk campur tangan IMF dan ketiga mendesak pergantian sistem ekonomi sekuler dengan sistem ekonomi syariah. > > > > Sepanjang aksi turun ke jalan massa selalu dikawan petugas keamanan. Meskipun mengamnbil rute cukup panjang, namun secara umum aksi HTI tidak sampai mengganggu arus lalu-lintas. Jika lalu-lintas agak tersendat, hal itu dikarena sejumlah pengguna jalan tertarik menyaksikan sejenak aksi tersebut. ***(mad) > > > > Sumber : http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=3765 > > > > > --------------------------------- > Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! > Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **